POMPA AIR TENAGA GRAVITASI ( 2 )

POMPA AIR TENAGA GRAVITASI ( 2 )
By Paijo

( Update : Artikel ini berisi analisis bahwa pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar TIDAK MUNGKIN BERHASIL. Jadi artikel ini tidak membahas tentang cara membuat pompa air tenaga gravitasi )

( … baca juga bagian 1 )

Ketertarikan para eksperimenter terhadap desain maupun prototype Pompa Air Tenaga Gravitasi dari waktu ke waktu tidak pernah surut. Dengan adanya kenaikan harga BBM dan kenaikan TDL, ketertarikan tersebut berubah menjadi obsesi berdasarkan keyakinan bahwa Pompa Air Tenaga Gravitasi tersebut merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah energi yang berkepanjangan. Bahkan pada dekade delapanpuluhan, ada salah satu stasiun TV yang menayangkan ujicoba prototype yang diyakini sukses oleh banyak orang. Sebagian besar orang amat terkesan dengan penemuan yang spektakuler tersebut. Betapa tidak, dengan Pompa Air Tenaga Gravitasi tersebut, orang dapat menaikkan air dari sumur ke permukaan tanah tanpa memerlukan bahan bakar maupun listrik. Tinggal putar keran, maka air akan naik dari sumur melalui pipa dan drum dan keluar dari keran menuju bak atau ember.

Pompa Air Tenaga Gravitasi

Kemudian ide tersebut berkembang lebih lanjut untuk membuat pompa dengan ukuran besar. Dengan pompa ukuran besar, maka jumlah air yang dihasilkan juga lebih besar sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan kincir atau turbin air. Selanjutnya, kincir atau turbin digunakan untuk menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan listrik. Untuk menghemat air, maka air yang telah digunakan untuk memutar kincir atau turbin dikembalikan lagi ke sumur untuk dipompa lagi sehingga membentuk suatu siklus. Jadi secara keseluruhan, sistem tersebut dapat dikatakan sebagai pembangkit listrik tenaga gravitasi yang dapat menghasilkan listrik tanpa bahan bakar. Sungguh merupakan suatu ide yang brilian, yang pasti didukung oleh masyarakat luas yang sedang mengalami krisis energi.

Ditengah optimisme dan euforia para pendukung Pompa Air Tenaga Gravitasi tersebut, ternyata ada segelintir eksperimenter yang skeptis dengan ide brilian tersebut. Saya adalah salah satu yang paling getol mengajukan argumen bahwa ide tersebut mustahil untuk diwujudkan karena berlawanan dengan hukum alam. Hukum alam pertama yang dilawan yaitu bahwa air dalam sistim pipa hanya dapat mengalir dari yang bertekanan lebih tinggi menuju ke yang bertekanan lebih rendah. Tentang hal itu telah saya bahas dalam tulisan saya terdahulu. Hukum alam kedua yang dilawan yaitu hukum kekekalan energi mekanik. Hukum tersebut sederhana dan sudah clear dan dalam konteks pompa gravitasi tidak mungkin salah.

Untuk memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi, diperlukan usaha yang besarnya sama dengan perubahan energi potensial mekanik benda tersebut. Jadi untuk memindahkan air dari sumur ke permukaan tanah yang lebih tinggi diperlukan usaha, berarti diperlukan energi dari luar sistem. Jadi Pompa Air Tenaga Gravitasi seperti pada gambar tidak mungkin bisa bekerja karena tidak ada masukan energi dari luar sistem.

Selain adanya kemustahilan berdasarkan analisa tekanan dan analisa energi mekanik, juga terdapat kejanggalan dari sisi sosialisasi dan komersialisasi dari pompa jenis tersebut. Pompa Air Tenaga Gravitasi dipublikasikan pertama kali pada dekade delapan puluhan atau sekitar 20 tahun yang lalu. Seandainya temuan tersebut dipatentkan pada waktu itu juga, maka patent tersebut telah atau hampir kadaluwarsa. Yang janggal, pompa tersebut sampai sekarang belum pernah diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat umum padahal telah ditemukan sejak lama. Demikian juga tidak ada satupun lembaga ilmu pengetahuan semacam LIPI, BPPT, maupun perguruan tinggi dan pabrikan yang menyatakan bahwa Pompa Air Tenaga Gravitasi seperti pada gambar maupun variannya dapat bekerja sesuai dengan abstraksi desainnya. Oleh karena itu, saya berkesimpulan bahwa berita penemuan Pompa Air Tenaga Gravitasi yang sangat spektakuler tersebut merupakan berita bohong belaka ( HOAX, hoak….hoak….saya mau muntah….maaf ). Berkaitan dengah hal itu, saya membuka kesempatan untuk semua netter yang memiliki informasi yang berkaitan dengan Pompa Air Tenaga Gravitasi tersebut untuk berbagi informasi di forum ini. Informasi tersebut bisa berupa URL, nama lembaga, atau nama orang yang mempunyai bukti fisik atau dokumentasi tentang Pompa Air Tenaga Gravitasi.
Terimakasih dan salam eksperimen.

482 Komentar

  1. Agus said,

    September 6, 2020 pada 2:38 pm

    Setelah sy baca artikel anda, berarti mnrt anda sust ini diragukan bgt ya pa?

  2. Ganda said,

    Maret 10, 2020 pada 12:57 am

    Disimak. https://m.youtube.com/watch?v=OCYSXZJnvZ4

  3. Aritonang said,

    Februari 6, 2020 pada 6:41 am

    Itu memang bukan pompa air ,
    Kalaupun bisa dengan sentuhan sedikit lagi namanya sirkulasi air

  4. Kanjeng sunant. said,

    Januari 28, 2020 pada 5:51 pm

    Jalan satu satunya jika anda ingin menaikan air dari dalam tanah adalah anda harus merubah tenaga air itu sendiri menjadi tenaga listrik untuk menggerakkan pompa, namun cara ini tidak dapat dilakukan di dataran rendah.
    Yg pasti pompa air gaya gravitasi itu tidak akan berhasil untuk memindahkan air dari tempat yg rendah menuju ke tempat yg lebih tinggi tanpa bantuan tenaga yg lain.

  5. Kanjeng sunant. said,

    Januari 28, 2020 pada 5:22 pm

    Didalam pompa air itu pastinya ada pertukaran udara dengan air untuk memainkan kerja daya hisap memerlukan (tenaga). Karena air itu sifatnya turun atau menurun . jadi air itu tidak dapat naik sendiri atau dipancing dengan air.
    Air dapat naik ke atas dengan cara di bantu oleh udara /angin seperti di lautan dan bantuan tekanan panas bumi jika air berada di dalam tanah / bumi seperti magma.

  6. Mustafa Nurdin said,

    Juni 24, 2017 pada 9:13 am

    Anda salah dalam cara mengukur Energi potensialnya….rumus anda benar kalau pipa ab dan bc sama besar. Dalam kasus ini dimeter pipa harus dihitung. Seharusnya:
    EP ab = luas penampang pipa ab.m.g.h1
    EP bc = luas penampang tangki.m.g.tinggi tangki
    Dengan rumus ini kita tinggal mengatur agar energi potensial bc harus lebih besar dari ab dgn memperbesar ukuran tangki. Trims

  7. dewa said,

    Desember 16, 2016 pada 10:28 am

    menurutku kalau hanya dengan membuka kran maka air gak akan bisa keluar karena posisi elevasi pipa air keluar lebih rendah dibandingkan dengan pipa air masuk dan tidak ada daya yang akan menggerakkan air untuk naik menuju elevasi yang lebih tinggi. Untuk kali pertama harus dibantu dengan cara disedot, setelah posisi level air di reservoar turun maka kevakuman di reservoar akan menjadi tenaga penghisap air untuk naik mengisi kekosongan reservoar, tapi tetap harus dihitung perbandingan yang pasti antara jumlah vakum yang dibutuhkan untu menarik air yang diperlukan.

  8. boedy said,

    Oktober 8, 2016 pada 5:08 pm

    hitung2 nya sih benar, tapi prinsip cara kerja gambarnya yang salah, itu di tabung reservoir ga semua nya ke isi, kalo semuanya keisi mending ga usah pake tabung, pake aja selang toh sama prinsip kerjanya, tabung kedap udara itu fungsinya secara logika dia menarik air dari bawah karena ada tarikan udara dari air yang jatuh sesudahnya makanya harus kedap udara, coba gambar tabungnya dibuat ada space udara sekitar setengah atau kurang kemudian di dalamnya ada selang panjang sama pendek nya. no offense coz that is fact.

  9. J Kuswanto said,

    September 26, 2016 pada 11:00 am

    Kalau saya akan katakan belum berhasil…. Karena prinsi berpikir saya hampir sama. Menurut saya ada kekurangan dalam teori tersbut yaitu perlunya udara untuk mendorong air turun. Coba gambar 4 (reservoir) diberi lubang udara. Saya punya keyakinan itu akan berhasil. ingat gravitasi dipengaruhi udara. INGAT TEORI AIR DALAM GELAS DITUTUP (KEDAP) DAN DIBALIK TIDAK TUMPAH.

  10. Januar said,

    September 11, 2016 pada 12:38 am

    Menurut saya mungkin bisa berhasil mengingat gaya gravitasi berasal dari luar sistem.
    Hanya saja harus ditemukam formula dan rangkaian yang pas. Walaupun energi yang dihasilkan sangatlah kecil..
    cek… https://youtu.be/N7Br3GNx1kE

    Cma pendapat…

  11. Jogjawi said,

    Juli 29, 2016 pada 10:16 am

    Gua pikir bisa bro, meski belum nyobain.
    Kuncinya ==>
    1. Tabung penarik air sumur harus kedap udara dan massa air di tabung harus lebih besar daripada massa air diselang hisap.
    2. Ujung pipa hisap harus dikasih klep biar air dari pipa hisap yg tersambung ke tabung vakum tidak bocor.
    3. Pipa keluar air dari tabung direkayasa agar udara tidak masuk ke tabung vakum.
    4. Ibarat timbangan, beban yg mengangkat harus lebih besar dari beban yg diangkat.
    Selamat mencuba bro semua..

  12. julpikar said,

    Mei 13, 2016 pada 6:46 pm

    bang ,bapak.atau kaka ada gak yang bisa ngasih saya tentang teori pompa hidro grafitasi tersebut
    lengkap dengan pencariannya

  13. julpikar said,

    Mei 13, 2016 pada 6:34 pm

    abg bapak kadang bisa bantu saya ngasih teori tentang pembangkit pompa hidro grafitasi ini

  14. bank jek said,

    November 25, 2015 pada 12:38 am

    Pompa pakum saya menebutnya dan itu memang benar dan 100%fix. Saya mengaplikasikannya di sumur bor kedalaman pipa hisap 7 meter dri permukaan tanah dengan air 3 meter dri permukaan tanah. Pipa hisap .menggunakan pvc 1″ dan kelep 1″ juga. Dengan tower setinggi 3 meter dan tandon air kapasitas 2000 liter ( duaribu liter) atau setara 2 kubik dengan bahan dari piber dengang out pvc 3/4 ” . dan itu di bangun tahun 2007 sampai sekarang masih eksis.. Cara instalasi. Pertama2 pasang klep pada ujung pvc1″ langsung pale lem aja jgn pake sealtape untuk mencegah terjadinya kebocoran, lalu tes terlebih dahulu dengan mengocoknya ke atas dan ke bawah sampAi air keluar dan tetap pada permukaan.klo sudah yakin air tidak turun kembali kedalam sumur dinggal menyambungkan ke atas tandon dengan menggunakan lem dan sokdrat yg pastinya dilem juga.danjuga pvc buat keluaran yg di beri stopkran dulu. Sekaranga tinggal mengisi air ke tandon , saya menggunakan pompa air listrik untuk mengisinya. Sementara menunggu tandon penuh . saya membuat o ring dari bandalem mobil truk sebanyak 3 buah untuk mencegah terjadinya kebocoran buat tutup tandon bagian atAs. Klo air di tandon sudah penuh tinggal pasang tutupnyA jgn lupa karet ban dalemnya tidak lupa karena sebagai sil. Ok tinggal buka kran air dari bagian outnya maka setelah kuranglebih 30 detik akan terlihat air dri sumur masuk ke tandon . karena dari piber jadi bisa keliatan airnya dan sampai sekarang masih exis. Buat agan agan yg ga percaya atau belum berhasil bisa ikutin spek yg saya sudah aplikasikan insaallah berhasil 99% fix

    • suryadi said,

      April 23, 2016 pada 1:35 pm

      salam kenal Gan minta gambar pompa air tanpa listrik bisa kirim ke email saya gan hmsyukur@gmail.com

    • Atho said,

      Juli 27, 2016 pada 5:22 pm

      Jenis tandon nya yg dipake apa gan???

    • andika said,

      November 17, 2016 pada 6:51 am

      Tolong sertakan gambarnya atau site yg berhubungan dg langkah² gambar, gan …

    • Madu said,

      Februari 22, 2017 pada 10:37 am

      Bang Jek…bisa bantu emailkan ke madumapalamaagro@gmail.com
      terima kasih

    • Zainulass said,

      September 20, 2017 pada 12:07 am

      Salam kenal bang jek, saya dr malang dan awam untuk hal ini tp saya memang berniat untuk membuat water lift sumur mengingat daerah saya jauh dr sumber air dan utamanya menghemat listrik.
      Karena anda sudah berhasil, mohon bantuan share ilmu untuk saya
      Jika boleh mohon info contaknya
      Trimakasih.

  15. chandra said,

    November 24, 2015 pada 2:58 pm

    salam kenal, coba cek RAM PUMP ato lihat link ini http://www.clemson.edu/irrig/equip/ram.htm

  16. Curut Civil said,

    November 5, 2015 pada 9:45 am

    Pada tahun 98, salah satu ,mhs Trisakti (ang.90)pernah melakukan uji coba ini.. hal ini memungkinkan karena adanya perbedaan ATM diluar dan dalam POmpa (spt prinsip Pipet)… skemanya tidak seperti diatas dimana pipa outlet harus miring dengan kemiringan yg ditentukan. bahan pompa memakai tulangan agar tidak mengkerut.. jd. ini bukan HOAX …utk mas YONO jgn diskriminatif dulu… THx

  17. Ryan Baron said,

    Oktober 12, 2015 pada 12:38 pm

    Pertanyaan PENTING bagi yang banyak tau.

    Saya udh liat bnyak yg komen. ad yg stuju ad jg yg tidak.
    info ini sya dpat skitar 8th yg lalu.
    Saya jg lama pngen mmbuktikan kebenarannya.
    bahkan saya terobsesi dengan pngapkikasiannya

    Saya cmn pngen tau kalau ada yg udh berhasil tlong lah di share.
    * Prototype.x spt apa
    * Alat Dan bahan tu apa aja
    Klau memang 100% berhasil ngapain di perpanjang br.argumen ngalor ngidul.
    Yang penting kan teory ini bisa di buktikan secara luas.

    Kllau gk ad yg ngasi info y brrti cmn OMDO.
    di tunggu infonya

  18. wahyudi said,

    September 7, 2015 pada 12:14 pm

    Di jombang ada yang buat pompa dengan sistem gravitasi, yang Mas agus bilang seperti kerja jantung,, beliau sudah coba di daerah cepu jawa tengah, dan berhasi

    • amin said,

      Mei 16, 2020 pada 10:20 am

      cepu nya dimana mas…sy dekat cepu trims

  19. John said,

    Agustus 19, 2015 pada 9:18 am

    info yang sangat menarik, sepertinya harus dicoba 🙂 , Aerilyn

  20. imamwahyudi said,

    Juli 29, 2015 pada 4:44 pm

    saya akan segera mencoba dan membuktikan dan setelah berhasil akan saya sampaikan keberhasilan saya dalam membuktikannya. ok trimksh

  21. Desember 3, 2014 pada 9:57 pm

    […] PDF File Name: Pompa air tenaga gravitasi ( 2 ) | paijo Source: paijo1965.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

  22. zaenal said,

    November 13, 2014 pada 12:57 pm

    Belajar dari alam. Air bisa naik dari tanah ke pucuk pohon setinggi sekitar 100 meter, perhatikan pohon sequoia di Amerika/ Kanada. Air bisa naik tanpa pompa, tanpa input energi (mekanis) dari luar sistem. Air bisa naik karena kapilaritas yg terjadi oleh gaya tarik antarpartikel air dan dinding sel2 kayu di dalam pembuluh kapiler.
    Jika dikaitkan desain di atas, maka air sumur bisa dinaikkan dengan sedikit inovasi pada pipa isap di dalam sumur, yaitu diganti buluh2 kecil sedemikian hingga menghasilkan kapilaritas. Air akan naik dari dasar sumur hingga ke permukaan, dan di permukaan dapat ditampung dengan wadah tertutup supaya tidah habis menguap. Dengan konsep kapilaritas ini problemnya dalah aliran sangat sangat lambat dan sulit mencari pembuluh kapiler yg mudah digunakan. Keunggulannya adlah air bisa naik terus menerus sepanjang waktu.
    Tapi saya belum pernah mencoba konsep ini. Mugkin ada masukan soal aplikasi yg mudah terkait pembuluh kapiler yg bisa dipakai?

  23. abumuadz said,

    Agustus 27, 2014 pada 7:20 pm

    saya pernah mencoba
    dengan sistem gravitasi dan berhasil
    cuma sayangnya dari percobaan tersebut gak saya photo dan ada beberapa item yang saya lupa.

    namun begitu yang saya ingat waktu berhasil adalah sebagai berikut :
    bahan-bahan
    1. 1 botol aqua 1,5lt
    2. 1 botol aqua 600ml
    3. selang ukuran besar dan kecil (yg biasa dipakai water pas)

    caranya
    lubangi tutup botol aqua besar sehingga bisa masuk selang kecil
    lubangi pantat aqua besar sehingga bisa masuk selang besar
    lubangi tutup botol aqua kecil sehingga masuk selang besar
    lubangi pantat aqua kecil sehingga masuk selang besar

    sambungkan dengan selang besar antara tutup botol aqua besar dengan pantat botol aqua kecil (panjang /jarak ini yang ane lupa)
    beri selang kecil pantat aqua yg besar sepanjang…. (ini juga ane lupa)
    beri selang besar tutup botol aqua kecil sepanjang ….. (ini lupa juga!)
    isi dengan air (jangan sampai ada bocor/ udara masuk)
    Susun botol dengan posisi aqua besar diatas (pantatnya diatas) kemudian aqua kecil dibawahnya
    yang dipakai untuk menghisap adalah selang yang kecil yg berasal dari pantat aqua besar

    ketika selang keluar dari selang besar yang berasal dari tutup aqua kecil, maka botol yang pertama gepeng adalah botol aqua besar kemudian disusul gepengnya botol aqua kecil.
    botol aqua mempunyai daya untuk menggembung kembali
    daya hisap karena air keluar + Daya gembung botol inilah yang ane prediksi berhasil menghisap air dari bawah ( yg ane ingat jarak naiknya gak sampai 1 meter.

    Ketika ane angkat aquanya (agar lebih tinggi) yang terjadi adalah bukannya air yang keluar dari selang keluar tetapi malah udara yang menerobos masuk sehingga botol aqua menjadi gembung dengan udara..)

    silahkan diuji coba lagi namun perkiraan ane yang membuat berhasil percobaan tersebut ada 2 hal
    1. daya gravitasi tersebut terbantu dengan daya gembungnya botol
    2. selang keluarnya air harus lebih besar ketimbang selang hisap
    3. Adanya jarak optimal penghisapan

  24. moko said,

    Januari 22, 2014 pada 9:56 am

    di desa slarang, kesugihan, cilacap ada yang buat pompa gravitasi tetapi orangnya susah menularkan ilmu ke orang lain

  25. yayan said,

    Desember 27, 2013 pada 11:41 am

    Dulu Sya perna buat kyak ginian..,pipa in agak kecil dri pipa out..,air na ngalir cuma 7 menit..,trus drum naa tertekan didlam karena ad tekan na udara…,mgkin drum na hrus di buat kerangka didalam na supaya tidak menghasil kan udara (harus Vakum)

  26. dicky said,

    November 13, 2013 pada 10:22 pm

    tidak akan bisa kecuali bertingkat. karena kami udah coba. udara akan masuk melalui selang keluar.

  27. rangga said,

    November 8, 2013 pada 1:44 pm

    pak paijo nya kemana ya? kok menghilang ya sampai2 email saya gak di balas nya

  28. fani setiawan said,

    November 8, 2013 pada 1:24 am

    mas paijo yg budiman, saya punya ide baru tentang pompa air tanpa listrik,yaitu pompa air tenaga udara atau vacum. mula mula ada sebuah tabung yang berisi setengah air dan setengahnya udara, karena udara sifatnya tidak akan keluar kalau tertutup air maka pipa yg dari sumur dipasang di bagian tabung yg berisi udara, lalu pipa keluaran diambil dari tabung yg berisi air, dan pipa keluaran dipasang kran keluaran. itu saja ide orang awam tentang ilmu pengetahuan fisika seperti saya untuk sekedar memberikan masukan tentang pompa air tanpa listrik. mungkin agak susah dimengerti karena saya tidak bisa menggambar diagramnya. karena keterbatasan dari aplikasi hp saya. saya juga belum mencoba experimen tentang ide saya tersebut karena keterbatasan dana. terima kasih.

    • Ceguk Sudar said,

      April 4, 2014 pada 10:57 am

      Nak Fani yang kreatif,
      Kita harus menyadari bahwa Allah menciptakan bumi dan alam sekitarnya ini disertai dengan software yang canggih seperti misalnya hukum Archimides, hukum relativitas, hukum Boyle, ….., dll banyak sekali. Softwarenya Allah tersebut sifatnya ‘pasti’, tidak akan menyimpang. Yang berkaitan dengan ide Nak Fani adalah hukum kekekalan energi. Energi ada bermacam-macam jenisnya, contohnya energi potensial, energi gerak, energi panas, energi listrik, energi kimiawi. Energi bisa berubah dari jenis yang satu ke jenis yang lain, misalnya air di tempat yang tinggi (memiliki energi potensial) jika tidak ada penahannya akan mengalir turun (energi potensialnya berkurang karena berubah menjadi energi gerak aliran air. Sepanjang alirannya grakan air mendapat hambatan karena gesekannya dengan tempat dia mengalir dan setelah sampai di bawah air mengalami benturan/olakan sebelum akhirnya diam tidak bergerak lagi. Dalam proses air bergerak menjadi diam ada pengurangan energi gerak yang berubah menjadi energi panas. Artinya dalam proses tersebut sebetulnya ada kenaikan suhu air (termasuk material tempat air mengalir). Kenaikan ini hampir tidak kita rasakan karena relatif kecil dan energi panas tersebut terserap oleh penguapan air.
      Secara alami, perubahan jenis energi terutama pada air : dari energi potensial berubah menjadi energi gerak, kemudian berubah menjadi energi panas, dengan jumlah energi yang tidak berubah.
      Berdasar software Allah tersebut, kalau kita akan berkreasi menciptakan pompa air, untuk menaikkan air (memindahkan air ke tempat yang lebih tinggi, atau menaikkan energi potensial air) harus ada masukan energi pada pompa tersebut. Misalnya dengan energi gerak untuk pompa ‘dragon’, dengan energi listrik yang diubah dulu menjadi energi gerak melalui motor.
      Jadi, sangat mustahil bisa menaikkan air dengan suatu alat apapun jika tidak diberi masukan energi.
      Maka kalau kita mau berinovasi pada pompa air, arahnya adalah bagaimana kita bisa merancang pompa yang hemat energi dan bagaimana kita bisa memanfaatkan energi yang ada misalnya energi angin, energi panas matahari, energi gerakan air, …..
      Selamat berkreasi lagi.

    • banyuenergy said,

      Mei 26, 2014 pada 5:56 pm

      coba googling aja tentang airlift pump atau pulser pump, pake model fani tadi ditambah aja dg model jetpump

  29. jj said,

    Agustus 1, 2013 pada 8:56 am

    sedikit masukan ja..air digelas terus kasih sedotan yg lbih tinggi dri gelas coba cari karet tau sandal bkas potong seukuran gelas(pres)o y kasih lobang untuk sedotan.terus tekan tu karet kebawah dlam glas.kira2 air keluar ga dr sedotan.????(yg setatusnya lbih tinggi dr gelas) bingung oi….!!!! bgitupun dlam sumur..huahaha pusing pusing lo.

  30. jj said,

    Agustus 1, 2013 pada 8:14 am

    huahaha itu sumurnya ditutup ja pakai beton yg berat air pasti keluar tu…gravitasikan.hehe bgus juga ni forum.ok lah terus berkarya teman teman

  31. jj said,

    Agustus 1, 2013 pada 8:13 am

    huahaha itu sumurnya ditutup ja pakai beton yg berat air pasti keluar tu…gravitasikan.hehe bgus juga ni forum.

  32. Juli 29, 2013 pada 6:41 am

    I think this is among the most vital info for
    me. And i am glad reading your article. But want to remark on some general things, The web site style is
    great, the articles is really excellent : D. Good job,
    cheers

  33. budi said,

    Juli 16, 2013 pada 12:08 pm

    ..daripada “posang” cari tenaga cari saja tenaga sapi, ….siapkan 100 ekor sapi untuk putar sebuah generator, diaploskan tiap 7 jam satu ekor sapi diganti oleh satu ekor yang segar….listrik yang dhasilkan bisa dipakai berbagai keperluan, kotoranya untuk biogas, pupuk oganik…sapinya sehat karena disuruh olah raga,…bisa tanam sayur buah segar….kita sehat to….saya bilang siapkan “siapkan 100 ekor sapi” sapinya tidak harus beli, tapi bisa pinjam petani kanan-kiri….

  34. Juli 13, 2013 pada 9:30 pm

    yooo …dipikir bareng bareng ceritone
    Mbah Nur ;ada sumur airnya keluar sendiri,bukan sumur artesis,ataupun hidram,ditengahnya ada pipa sebesar 6 inci(jika dipukul bersuara nyaring),setinggi 6 meter,dibawahnya ada pipa leher angsa 1 inci sebanyak 4 buah mengalir terus menerus 24 jam,segel tidak boleh dibuka jika dibuka sumurnya mati,( ada suara mendesis)jika pingin tahu cara kerjanya silahkan dilihat sendiri,mbah nur yo masih penasaran.hubungi; nur hudan utomo,UPT pelatihan kerja/BLK Madiun jalan sumatra no 27 caruban.
    Catatan;ada sumur seperti ini direhab, tutup segel dibuka,diangkat secara paksa 4 orang ( ada angin mendesis ) sumur langsung koit/mati.

    • Juli 21, 2013 pada 9:30 pm

      yooo….dipikir bareng bareng ….
      Sekarang gak usah bahas pompa hidram / pompa gravitasi kalau hanya untuk memompa air dari rendah ke yang lebih tinggi,bagaimana jika pompa hidram diganti dengan turbin untuk menggerakkan generator yang lebih bermanfaat sebab;
      1.listrik lebih bermanfaat pada malam hari terutama pada daerah yang belum terjangkau jaringan listrik.
      2.pada siang hari untuk menggerakkan pompa air listrik,yang bisa menaikkan air dari rendah ketinggi / untuk mengisi tandon air
      3.kerugian tenaga potesial sedikit,dibanding dengan hidram
      4.kerugian model ini butuh dana.

      ****ojo golek gawean,tapi nggaweo gawean.

      salam bereksperiment.

  35. hady said,

    Juli 4, 2013 pada 11:00 am

    experiment diatas memang tdk akan pernah berhasil, saya sdh pernah mencoba teori diatas dengan berbagai cara tp hasilnya nihil….

  36. Bagas said,

    Juni 6, 2013 pada 10:18 pm

    Mrka Yg gx brhasil dlm eksperimenNy bilang, bhw Pompa tenaga gravitasi itu BOHONG atau bhkn kRoak kataNya.
    SbalikNy mrka (trmasuk sya) yg TELAH brhasil dlm prcobaAn pompa gravitasi ni malah bilang bhw teori di atas sungguh membantu,
    sya sngat brsukur atas kberhasilan trwujudNy keInginan mmbuat pompa gravitasi ni, skali coba langsung cur,
    smentara yg laen pada?!… Gx bisa
    sukses sllu prend.

    • Juni 24, 2013 pada 10:14 am

      Mngkin saja bisa berhasil seperti layaknya memindahkan air dari drum yg satu ke yg lain melalui pipa selang plastik. Menurut saya kira2nya begini itungannya :

      1. Tidak ada sambungan yang bocor.
      2. check valve no 2 bekerja baik.
      a. Bila valve 7 dibuka maka air mengalir dan tabung 4 berkurang isinya.
      b. Dengan sendirinya akan terjadi tekanan vacuum pada ruang tabung 4 (tek=<< 1 Atm)
      c. Sedangkan tekanan air diatas kolam = 1 atm
      d. Karena itu tekanan udara 1 Atm ini akan mendorong air hingga naik ke pipa3 dan mengisi kembali tabung 4 tsb.
      e. Selama pipa3 < 7meter air bisa mengalir .Jik pipa3 = 2-3m insyaAllah bisa mengalir. coba deh……

      Mudah2an tidak semakin bingung hehehe………

      • April 18, 2014 pada 12:46 am

        betul…makanya klo disebut pompa gravitasi namanya kurang pas…lebih pasnya pompa vacum..

    • banyuenergy said,

      Mei 26, 2014 pada 6:01 pm

      yup,aku jg berhasil baru naik 2 meter.mau coba di sumur 9 meter

  37. Mei 23, 2013 pada 4:44 pm

    newton dan boyle

  38. Mei 23, 2013 pada 4:37 pm

    kesalahan terletak pada design tabung 4. mestinya ujung bawah tabung 4 berbentuk kerucut, sehingga tekanan pada output akan jauh lebih besar, hitung-hitunganya ada pada hukum newton.

  39. wongso said,

    Mei 13, 2013 pada 4:05 pm

    Ace, setuju sy
    design Om paijo itu memang ga akan berhasil, oke.
    kami pun sdh ber ulang mencoba dan ada titik terang ( berhasil )
    kata kuncinya adalah bagaimana kita membuat agar pipa out put nya tdk masuk angin, hrs di design menggunakan semacam pipa kapiler/ spiral guna menghambat rongga udara menyusup ke Tabung penampungan,… saat buka kran >> itu dpt membuat staag, atawa mogok, maju kagak mundur jg kagak tu air,..
    jarak kran juga tdk boleh terlalu dekat dengan bak penampung,
    marilah kita berbagi bukan saling mencela atas kekurangan,..
    salam,

  40. fayyadjamal said,

    April 23, 2013 pada 1:15 pm

    buat tman yng sdah sukses n berhasil dngan tori in tlong krim gambar yg lbih jelasx krna skrang sya lgi mncoba teori in trims krim gbrx di email aq fayyadjamal462@yahoo.com

  41. Sandy said,

    Maret 27, 2013 pada 3:38 pm

    Menurut saya pompa air gravitasi itu memang benar dapat diwujudkan.
    Dengan catatan:
    1. Volume tabung reserveir 2 kali dari volume pipa hisap.
    2. Pada tadung reserveir tidak boleh ada yang bocor, mulai dari persambungan pipa hisap sampai dengan pipa keluaran air (one way valve).
    3. Volume pada pipa keluaran (one way valve) harus sama dengan volume pipa hisap.
    4. Pada kran keluaran saat mau ambil air haruslah putar penuh, dan tidak boleh separuh apalagi sedikit.
    5. Hukum alam dapat terjadi pada alat tersebut apabila masa air pada pipa isap < dari masa air pada tabung reservoir.
    F = m.g
    F= force (newton)
    m= masa (kg)
    g= gravitasi bumi (9,8 m/detik)
    6. Contoh soal:
    air pada pipa hisap = 30 kg
    air pada tabung reserveir = 60 kg
    sehingga selisi energy tersebut:
    pada pipa keluaran = 30 x 9,8 = 294 newton
    pada tabung reserveir = 60 x 9,8 = 588 newton
    maka selisihnya:
    588 newton – 294 newton = 294 newton
    Sehingga terjadilah gerak energy pada air tersebut.
    7. Apabila menginginkan untuk menggerakkan generator maka wajib diketahui berapa energy minimal untuk dapat menggerakkan generator tersebut.
    Jika pada generator tertulis 10hp maka dalam newton berapa? Sehingga harus mengimbanginya.
    Okay frieeeennndddsss……………??????
    Pasti Berhasil.

  42. Imuz said,

    Februari 27, 2013 pada 10:17 pm

    mas paijo saya mau nanya ni, ada gak pengaruh variasi ketinggian sumber air dan variasi diameter pipa inlet terhadap tinggi angkat air pada pompa hidram..?
    mohon bantuanya mas

  43. prie said,

    Februari 19, 2013 pada 10:02 am

    singkatnya ini dah terbukti belum?

    • Nn said,

      Maret 1, 2013 pada 12:41 pm

      Tahun lalu saya coba dalam skala kecil dan berhasil, dan saat ini pun sudah ada desa-desa di indonesia yang menggunakan pompa tsb, jadi saya rasa pompa tsb tidak mustahil

  44. marcell said,

    Februari 18, 2013 pada 4:56 pm

    hanya orng yg ga punya logika yg percaya itu…

  45. Nanang Nailu said,

    Februari 3, 2013 pada 11:43 pm

    yang ngomong berhasil penipu besar…

  46. dion said,

    Desember 5, 2012 pada 9:17 pm

    mas saya th 80 sdh bikin

    • karlia said,

      Januari 13, 2015 pada 11:51 pm

      th 80 bikin. yg jelas berhasil ato gagal bos?

  47. kunago3s said,

    September 23, 2012 pada 11:58 am

    Hmmm…
    Sudah lama nih gak buka pelajaran fisika. Rasanya seperti sudah puluhan tahun yang lalu. Heheheee..
    Emang sih kalau lihat gambarnya, kemudian diikuti 100% dan ingat2 pelajaran fisika waktu masih pake seragam abu2, gak mungkin alat ini bisa bekerja. Saran saya seperti ini :
    1. rumus pada analisa di atas perlu sedikit perubahan, karena dari A-B energi potensialnya negatif maka Eab=-mgh1, dan karena Ebc energi potensialnya positif maka Ebc=mgh2. (jadi tanda plus-minusnya kebalik). Sehingga perubahan energi potensial dari A ke C bernilai negatif.
    2. karena perubahan energi potensialnya bernilai negatif, maka agar air bisa keluar, diperlukan energi/ gaya dari luar yang besarnya lebih besar dari mg(h2-h1).
    3. energi/gaya dari luar harus gratis, karena tema sentral dari penciptaan alat ini adalah memanfaatkan energi gratis yang melimpah di alam semesta yang dikaruniakan Tuhan.
    4. jangan terjebak oleh nama “pompa air ‘tenaga gravitasi’ “, sehingga energinya harus 100% gravitasi. (Ingat nama PLTU, pembangkit listrik “tenaga uap”. Energi utamanya bukanlah uap, tetapi dari batu bara. Uap hanya berfungsi penggerak turbin).
    Saya sendiri belum eksperimen untuk modifikasi alat di atas sehingga layak jalan. Mungkin perlu bertahun2 untuk itu, dan belum jadi prioritas. Tetapi perlu kita sampaikan apresiasi untuk comment yg positif maupun negatif. Dengan demikian kita bisa melihat masalah dari banyak sudut pandang. Dan bukankah, hambatan adalah tantangan dari Tuhan untuk membuat kita menjadi kreatif.

    • khamim farfash said,

      Oktober 6, 2012 pada 3:58 pm

      pas !

    • tekor said,

      Oktober 11, 2012 pada 12:50 pm

      Coba lihat link dibawah ini menurut saya yang ini baru masuk akal…

  48. Rendy said,

    September 18, 2012 pada 1:13 pm

    saya melihat ada beberapa tulisan paijo yg menurut saya terlalu memojokkan temuan pompa gravitasi ini. jangan-jangan paijo pengusaha yang bakal bangkrut kalau saja alat tersebut dikomersilkan, karena sifatnya orang indonesia seperti itu. orang nemuain Bahan Bakar Air, oleh sebagian oknum penemuan itu ditutup-tutupi agar bisnis BBMnya tetap jalan.
    mengenai pompa tenaga gravitasi di atas menurut saya tenaga utamanya adalah vakum yang berada pada tabung sehingga akan menghisap air yang ada pada pipa yang dicelupkan ke sumber air. gravitasi berfungsi untuk mengalirkan air keluar dari tabung sehingga terjadi kevakuman di dalam tabung.
    paijo…paijo……..biasa ajalah.

    • pakdhe said,

      September 18, 2012 pada 4:13 pm

      jd pengen ketawa baca komen ini…. nggak bisa dilogika kah boss yg diterangkan paijo di atas. coba aja boss… kl pake plastik, maka akan penyok. kalau pake seng, maka akan penyok, kl pake cor beton, maka waktu tekanan tarik sama dengan tekanan buang, air akan stagnan.hahha….

      • tekor said,

        Oktober 11, 2012 pada 12:45 pm

        Betul 3x pakdhe

    • Setia Budi said,

      Juli 21, 2013 pada 1:45 pm

      Kalau pompa Paijo yang disebut Hammer water saya sudah coba dan berhasil.

  49. Sehan Syah_Makassar said,

    Agustus 25, 2012 pada 7:18 am

    Pompa semacam ini sudah ditemukan sejak baheula. Dasarnya (dalam ilmu fisika) adalah hukum bejana berhubungan..Cuman bagus juga mas mempostingnya, biar kalau gampang ditemukan kalau ada yang mecarinya. semakin banyak postingan makin banyak referensi. Apalagi postingan mas ini cukup ilmiah.
    Semoga bernilai ibadah deh. Aku juga suka metode analisisnya.
    Bravo deh mas.

  50. agik said,

    Agustus 11, 2012 pada 7:32 pm

    aku sudah mencobanya, dan berhasil. jadi tidak ada yang mustahil. gambar dan desainnya sedikit berbeda, dan aku berhasil menaikkan air dari kedalam 10 meter. pompa tersebut memiliki kelemahan utama, dimana debit air di dalam sumur tidak boleh habis. jika debit air di dalam sumur sampai berada di bawah pipa penyedot, maka akan terjadi kebocoran/udara akan masuk ke dalam tandon yang mengakibatkan berkurangnya tekanan air. jadi, kalo belum banyak yang menggunakannya itu wajar.

    hubungi saya di : agik_love@yahoo.co.id

    • pakdhe said,

      September 18, 2012 pada 4:15 pm

      saya ingin menghubungi sampean bos… karena saya nggak percaya…

    • karlia said,

      Januari 13, 2015 pada 11:54 pm

      tunjukkan alamat rumahmu. aku pingin membuktikan omonganmu bos.

  51. heriyansah said,

    Mei 2, 2012 pada 2:06 pm

    Ane setuju ngan mas, tapi jangan pesimis begitu, energi gravitasi untuk pompa memang mantap tapi belum cukup untuk naikan air, jadi perlu asupan tambahan energi, ane punya saran kita kombinasikan aja ama sumber energi alam lainnya, misal matahari or angin, kita coba sama-sama yuuk,

  52. budy said,

    April 10, 2012 pada 7:58 am

    maaf mas argumen “knapa sampai skarang tdk ada alat smacam itu berdar” sebab mafia minyak tdk akan pernah rela bisnis multi milyun dolar hancur dan ,jadi mreka membeli dan membuat paten2 dan argumen bahkan jampanye/publikasi pemerintah intinya supaya alat tsb tdk beredar.
    maaf saya sangat yakin dg hal tsb sebab saya tlh mendapati dg berpatokan pada rumus fisika yg ada bahwa ternyata energi dpt diciptakan
    yg perlu anda ketahui rumus usaha tsb tdk global untuk smua bentuk “prilaku fisika”

    • zaenal said,

      November 13, 2014 pada 12:08 pm

      mas budi tolong jelaskan maksud ‘energi dapat diciptakan’ terkait dengan mekanisme hidrolika pompa di atas. trims

  53. Mawardi sy said,

    Maret 26, 2012 pada 10:57 pm

    Benar bro Hoak,kwkwkkwkhuak huak huak…muntah juga aku bro maaf.
    Kita tantang siapa yg ada,kubayar mahal.

  54. yadaux said,

    Maret 25, 2012 pada 8:34 pm

    qu dah coba dengan metode gravitasi air tapi belum berhasil. ku pakai paralon yang ukuran nya 4 inc sedangkan pipa hisap dan keluar menggunakan 1/2 inc dengan ketinggian air +- 50 cm ga keluar ku periksa ga da yang bocor sampai sekarang belum kucoba lagi gimana yah

    • pakdhe said,

      September 18, 2012 pada 4:16 pm

      baca yang bener artikelnya mas.. jangan hanya judulnya dan gambarnya… 🙂

  55. satriono said,

    Maret 24, 2012 pada 4:46 pm

    mas paijo,apakah percobaan sampean udah berhasil?krn dari masukan rekan2 bagus2.trima kasih

  56. sudirman said,

    Maret 20, 2012 pada 4:32 pm

    numpang usul….
    jangan lepas dari hukum kekekalan energi deh. jangan samakan dengan hidram ya? karena hidram tetap pakai energi awal dari tumbukan aliran air.
    kalau sistem gravitasi, mungkin aja ada aliran air keluar kran, tapi begitu sampai pada titik kesetimbangan akan mampet – pet – pet. bahkan bisa jadi air yang di tandon pun terhisap masuk sumur. yaaaah gagal lagi deh.

  57. wahyu said,

    Maret 15, 2012 pada 11:03 pm

    Om PAIJO…..
    Orang Indonesia itu senangnya berdebat tanpa bukti yang kuat, gampang ter kagum-kagum dengan hal baru, trus merasa kayaknya teorinya mungkin. Sudah tahu segalanya. Jadi klo kita sering percaya sama HOAX ya lumrah.
    Menurut saya pompa tenaga grafitasi yang paling mungkin ya yang seperti HIDRAM yang dah banyak di pakai dari dulu. Dengan pompa HIDRAM membutuhkan air yang mengalir dalam pipa dari ketinggian telebih dahulu, baru tenaganya digunakan untuk mengangkat sekitar 10% dari total air yang mengalir terpompa keatas melebihi ketinggian sumber air. Jadi Sarat utama HIDRAM (Hidroulic Ramp): “HARUS ADA AIR YANG MENGALIR KUAT DENGAN BEDA TINGI YANG CUKUP” Untuk Lebih jelasnya silakan Agan-Agan Googling tentang HIDRAM.
    Bagi agan-agan yang memang merasa ada yang bisa membuat pompa tenaga gravitasi sepertri skemanya Om Paijo, silakan aja langsung masuk sorga gratis karena sebenarnya dia memang dah tidak berada di alam ini sehingga tidak harus patuh dengan hukum alam.
    Janganlah kita beri rakyat Indonesia yang masih susah ini dengan banyak pepesan kosong. Kalo mau ngomong cari dulu referensi yang pasti, jangan cuma lihat berita di koran, TV, Youtube anda dah yakin kebenarannya. Klo mau yakin, lakukan sendiri uji cobanya secara “PARIPURNA” dan audittabel. Seringya kita lekas berteriak “EUREKA” padahal belum nemu apa-apa, atau hanya mengulang percobaan atau penemuan orang yang lebih dulu.
    Salam Om PAijo……
    Saya berdoa, semoga bangsa ini tidak lagi menjadi “Bangsa SINETRON” yang sukanya konflik interen tak ada ujung pangkalnya, dan semoga bangsa ini tidak menjadi “Bangsa Pelawak” yang setiap tingkahnya menjadi bahan tertawaan bangsa lain.
    Dan semoga Bangsa ini tidak menjadi “Bangsa Suporter” yang bisanya komentar tapi tak bisa melaksanakan.
    Budaya adiluhung bangsa ini tidak diciptakan dengan asal-asalan tetapi melalui pemikiran dan perenungan yg panjang untuk bisa kita nikmati.

    • pakdhe said,

      September 18, 2012 pada 4:19 pm

      iya gan,… setuju…. dan usul jg, agar mbaaca dulu yg bener baru komen atau nyoba… lha yg dibaca cuman judul ama gambarnya…

  58. ucup said,

    Maret 14, 2012 pada 11:39 pm

    Pompa Gravitasi ini sudah ditemukan lama dan banyak yang berhasil, namun dari segi sosial, hal ini tidak akan diteruskan, karena para miliarder pengusaha minyak dan pengusaha bahan bakar tidak akan semudah itu membiarkan hal ini tersebar, kalo tersebar, pengusaha minyak terancam, lapangan kerja juga akan berkurang, tidak baik untuk kelanjutan kehidupan sosial, jadi sistem pompa gravitasi umumnya digunakan perorangan atau grup saja.

    • sira said,

      Juni 9, 2013 pada 5:27 pm

      SETUJU SEKALEEEE GAN….!!!!!!!!!!!!!

      • sira said,

        Juni 9, 2013 pada 5:40 pm

        sama seperti : “mobil tenaga listrik”
        kenapa sekarang baru mulai diciptakan (karena minyak bumi hampir habis).
        sekarang pun masih menggunakan model “PENGECASAN”, tahu knapa???, (karena sistem cash masih menggunakan dinamo listrik yg tenaganya pengecashnya masih menggunakan BBM). padahal profesor-profesor kelistrikan mobil pasti sdh dapat pemikiran tentang listrik alam yg ada pada mobil itu sendiri. tahu apa????? jawabnya : TENAGA LISTRIK DARI PUTARAN RODA MOBIL ITU SENDIRI. nggak mustahal kan??? hehe.
        jadi kesimpulannya : ” agar minyak bumi tetap laku dijual”
        salam berkreasi gan…!!!

  59. suryadi said,

    Maret 5, 2012 pada 10:10 am

    dear pak paijo,,,hehehe…
    saya sebenernya gak ngerti sama sekali tentang ilmu itu… tapi mungkin bisa dihubungkan dengan ukuran massa air sebanding dengan volume air…maksudnya volume 1 liter air massanya adalah 1 kg…
    kaitannya dengan energi potensial yg ada di konsep tersebut..mungkin bisa volume fluida keluar bisa dibikin lebih besar (otomatis massa air setelah drum menjadi lebih besar dibanding sebelum drum)….
    kalo salah jangan diketawain ya…hehehe

    • Fadl said,

      Maret 6, 2012 pada 7:44 pm

      Saya berpikiran sama dengan pak suryadi ini. bagaimana jika volume reservoirnya lebih besar dari volume sumur mungkin air bisa terrsedot.

  60. adam bahtiar said,

    Februari 22, 2012 pada 11:46 am

    kalau kita bicara hisap menghisap coba kita lihat pesawat terbang dia naik karena adanya perbedaan tekanan pada kedua sayapnya: tekanan pada atas sayap menjadi kecil bila dibandingkan dengan bagian bawah sayap yang memang sudah di bentuk demikian prototip sayapnya.
    mesin penghisap yang kedua lihat prototip dari alat untuk pengecatan yang menggunakan kompresor: cat akan naik dan keluar dari moncongnya karena tekanan kompresor membuat vacum pada pipa ruangan pipa yang masuk kedalam cat sehingga tekanan udara luar akan menekan cat dan terjadilah semburan cat pada moncongnya

  61. raja rengga said,

    Februari 18, 2012 pada 2:11 pm

    sy sdh mencoba system gravitasi gaya jhon cordoba dan saat ini sdh berjalan 7 thn dan sy gunakan juga untuk pembangkit listrik 40.000 watts dan bentuk pemaparan anda sgt jelas dan hanya butuh experimen lagi agar tidak keliru dlm praktrk nya karna out put fluida perlu di perbesar thks.

    • temon said,

      Maret 11, 2012 pada 11:17 pm

      kialao dah berhasil tolong dong pak di terbitin kan bisa membantu rakyat miskin trimakasih. tuhan yg akan membalas nya sampaikan lah ilmumu walao satu ayat

      • pakdhe said,

        September 18, 2012 pada 4:20 pm

        kalau bisa…. hahhaa…maaf kl skeptis.

    • khamim farfash said,

      Oktober 6, 2012 pada 4:03 pm

      bos, dimensi detailnya gmn ya?
      tlng dong bagi2 ilmu.
      thank’s 🙂

    • bambang said,

      Januari 18, 2013 pada 4:14 am

      saya adalah orang yg paling tidak percaya bisa untuk membangkit 40.000 watts bohong besar .Untuk mendapatkan listrik 10000 watts saja saya harus membeli 16 pk.Kalau mas rengga bisa menghasilkan 40.000 watts dengan sistem pompa gravitasi say akan datang untuk menyerahkan hadiah dari desa saya. kakak saya adalah kepala desa yg siap menyeponsori pembuatan seperti yg mas rengga katakan.

  62. singgih subekti said,

    Januari 14, 2012 pada 4:58 pm

    menurut analisa saya ada satu yg kurang di alat tersebut.antara tabung dan instalasi

  63. BAny AL-barr said,

    Desember 14, 2011 pada 10:09 pm

    saya setuju jika pompa ini digunajan untuk menolong jetpump. bisa hemat listrik, kerja jet pump juga tidak ngoyo.

  64. Desember 10, 2011 pada 10:44 pm

    Kalau Pompa Tanpa Mesin yang disebut dengan hidram (hydraulic ram), bisa tidak untuk menaikan air sumur?

    PATM atau hidram memanfaatkan tekanan dinamik atau gaya air yang timbul karena perbedaan ketinggian dari sumber air ke pompa. Gaya tersebut dipergunakan untuk menggerakkan katup sehingga diperoleh gaya yang lebih besar untuk mendorong air ke atas.

    Cara kerja ram hidrolik ini dimulai dari sumber air yang masuk pipa pemasukan (drive pipe) dan keluar melalui katup pembuangan (waster valve). Gaya dorong air yang masuk ke dalam pompa akan mendorong katup pembuangan ke atas sehingga menutup dan menyetop aliran air dengan sendirinya. Ini berakibat timbulnya daya tekan dalam pipa pemasukan dan memaksa air naik ke pipa pengantar atau pipa pengeluaran (outlet). Kemudian air yang keluar ditampung di bak penampungan. Dari sini selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan-lahan pertanian atau keperluan lainnya.

    Tekanan tinggi dalam pompa juga akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup pengantar, sehingga katup akan terbuka dan air dari sumber mengalir lagi melalui pipa pemasukan. Siklus ini terjadi berulang-ulang dengan frekuensi yang sangat cepat.

  65. wahyudi said,

    Desember 10, 2011 pada 4:59 pm

    Sy yakin dengan teori ini pompa air grafitasi akan sukses
    Dari sekema yg sy liat itu bukan mustahil
    kita tinggal menbuat bagai mana caranya air yg tersedot di dalam sumur lebih besar masuk ke tanki dari pada arir yg keluar.
    minimal sama air yg tersedot sama air yg keluar harus sama.
    Analisa sy:
    panjang pipa setelah tangki harus lebih panjang dari pada pipa yg masuk kesumur minimal perbandingannya 1:1,5.
    Pipa setelah tanki harus dibuat berkelokpkelok dan menurun,
    dan satu lg jangan ada udara yg masuk ke semua alur air.
    Baik pipa dan tanki harus kedap udara, tidak boleh ada udara masuk sedikit pun.
    Good job Mas Paijo

  66. Andro said,

    November 28, 2011 pada 9:21 pm

    Gak akan jalan!!!! DIJAMIN 100 %

    Ini dagelan, guyonan atau penipuan…!!!

    Ada ada saja…! Hati2 bagi para pembaca! Ujung-ujungnya musti ke arah musti ngasih uang!

    • Joko said,

      November 29, 2011 pada 6:17 am

      Baca lagi tulisan Om Paijo diatas Mas…….Om Paijo sendiri yg mengatakan hal ini adalah HOAX, disini Om Paijo memancing kita kita untuk berdiskusi secara ilmiah.

      • pakdhe said,

        September 18, 2012 pada 4:23 pm

        asal omong n nggak mbaca itu om…. payah…. yg dibaca cuman judulnya aja kayaknya ya om…

    • khamim farfash said,

      Oktober 6, 2012 pada 4:11 pm

      saya yakin bisa, tp perlu di desain yg lbh efektif.

  67. cacingkalung said,

    November 28, 2011 pada 8:15 pm

    Sepintas aja keliatan gak akan jalan……!!! Menurut saya sih…. ada – ada aja yang bikin hoax nih!!!

    Fluida tidak diukur berdasarkan berat, tapi tekanan yang berdasarkan perbedaan ketinggian. Kecuali reservoirnya bergerak turun baru berat mempengaruhi, dan bisa berhasil, lah ini reservoirnya statis!

    Boro – boro ngocor keluar, malah yang ada bakal kesedot kesumur!!!

    HATI-HATI…. ini antara BANYOLAN dan PENIPUAN!!!

    • Joko said,

      November 29, 2011 pada 6:25 am

      Baca lagi tulisan Om Paijo diatas Mas…….Om Paijo sendiri yg mengatakan hal ini adalah HOAX, disini Om Paijo memancing kita kita untuk berdiskusi secara ilmiah.

      Coba liat gambar lagi Mas, pada gambar di no 2 terpasang One Way Valve, arti’y air tidak akan tersedot kedalam sumur.One Way Valve itu berfungsi menahan air dari atas menuju sumur.Kalau sampean punya mesin pompa di rumah pasti terpasang one way valve pada ujung pipa di dalam sumur.

  68. Joko said,

    November 23, 2011 pada 8:46 pm

    Om Paijo,atau rekan yang lain tolong kasih pendapat’y tentang penemuan Yanto Gunawan, sang Penemu Listrik Bertenaga Air Kolam.
    info lengkap’ya ada di link berikut :

    Bermodal Tandon Air, Hasilkan 5.500 Watt
    http://bataviase.co.id/node/191916

    Siap Patenkan PLTK Tekan Pencurian Listrik PLN
    http://bataviase.co.id/node/192840

    Kalau memang bisa di buktikan penemuan tersebut, tolong info contac person yang bisa dihubungi, baik email, no telpon, atau alamat Saudara Yanto Gunawan tersebut. Saya mau mem folow up penemuan tersebut.

    TERIMAKASIH UNTUK PERHATIAN’Y

    • Paijo said,

      November 24, 2011 pada 9:59 am

      Saya sudah membaca link yang anda berikan. Menurut pendapat saya, itu tidak benar. Sudah banyak yang mengklaim seperti itu dan tidak bisa (atau tidak bersedia) menjelaskan cara kerjanya dengan alasan takut dijiplak/dicontek. Video demo atau demo secara langsung sekalipun tidak menjamin bahwa bahwa hal itu benar. Sebelum dan sesuah demo, perlu diaudit untuk memastikan tidak ada hidden power suply atau hidden cable yang sering digunakan oleh para pesulap profesional. Kalau dia ngotot tidak mau diaudit oleh ilmuwan independend yang berkompeten, berarti klaimnya tidak benar. Sebagai ujian, tantang dia untuk mengikuti sayembara yang diadakan oleh salah seroang di Amerika yang menawarkan hadiah besar (ada beberapa, mulai dari 1000 dollar Amerika sampai 100.000 dolar Amerika) bagi siapapun yang bisa menciptakan alat yang seperti itu. Kalau tidak mungkin membawa alatnya ke Amerika, ada yang bersedia mendatangi lokasi di mana alatnya berada atas biaya mereka sendiri. Tentu saja sebelumnya ada prosedur yang harus diikuti oleh calon kontestan untuk meyakinkan bahwa alatnya nyata dan bukan tipuan. Web siter pemberi hadiah sayembara bisa dicari di Google. Terimakasih dan salam eksperimen.
      Update (25 Nop’11):
      URL website yang menawarkan hadiah 100.000.000 US$ bagi penemu free energy:
      http://pesn.com/2011/07/28/9501878_Stage2Innovations_100_Million_Fund_Seeks_New_and_Big_Technologies/

      • Joko said,

        November 24, 2011 pada 6:34 pm

        Terimakasih advice’y Om Paijo 🙂

  69. November 23, 2011 pada 11:22 am

    saya sudah lama ingin membuat pompa ini. awalnya saya pernah melihat pompa ini pada acara Teknologi tepat guna di layar TVRI pada tahun 90 – an. namun saya tidak pernah mencobanya.
    pernah saya memberi saran pada teman untuk membuat pompa ini di daerah terpencil di Lampung dari kaleng minyak bekas . wal hasil begitu di coba air keluar dari tabung dan setelah beberapa menit tabung pecah.
    ada beberapa solusinya dengan mengganti tabung berbahan tidak mudah kempes, dan bila kempes bahan juga harus mudah kembali kebentuk asal.
    selain itu juga memepertimbangkan volume air dalam pipa hisap dan volume air dalam tabung, ketinggian benkokan pipa leher angsa juga mempengaruhi udara masuk dari pipa air keluar.
    demikian mari kita cari solusinya. dan bila ada teman-teman yang berhasil, mohon dikirimkan videonya.

  70. yogi jeh said,

    November 18, 2011 pada 2:43 pm

    mas ACE ngawur tok, wong fisika sing g ngarti fisika trus komen ga jelas, mana fotonya? ha..ha..takut dia, kasihaan…

  71. darmowangsa said,

    November 15, 2011 pada 8:39 pm

    kenapasih berteori terus.lebih baik para ahli teori bantu mas yanto dari banyumas.ga usah malu sama tamatan aliyah dah terbukti ko.

    • Joko said,

      November 23, 2011 pada 8:21 pm

      Info tentang mas yanto dari banyumas ada di situs apa ya?
      Saya tertarik mau mempelajari’y :D.

  72. ideel said,

    November 14, 2011 pada 8:54 pm

    mas! sampean kok ngeributin air aja, padahal ada hal/bahan lain yang bisa digunakan untuk memanfaatkan tenaga grafitasi. Saat ini saya sedang mendisain PLTG (pembangkit listrik tenaga grafitasi) dan saya sangat optimis akan berhasil, dengan konsep sederhana saya yakin sampean akan mengakui kalau teori saya itu betul, tapi ini tidak menggunakan air melainkan memanfaatkan gaya grafitasi itu sendiri untuk memutar turbin. salam grafitasi!

    • zaenal said,

      November 13, 2014 pada 1:10 pm

      sudah berhasil apa belum? udah tiga tahun ini dari sejak tulisan anda. kalau gagal ya bisa dibahas kegagalannya kenapa?

  73. udn said,

    November 9, 2011 pada 12:42 am

    apakah benar sumber mata air di gunung itu semua 100 % tadahan dari air hujan munkin itu pertanyaan yang menggelitik apakah ada sumber mata air di padang pasir. yang luas dan jauh dari lautan mungkin itu di ketingian. lalu pertanyaanya bagai mana air itu bisa naik kepermukaan lalu turun lagi menuju lautan.

  74. haris said,

    Oktober 28, 2011 pada 9:40 pm

    coba mas kalo menggunakan 2 tabung utk memperkuat tenaga grafitasinya

  75. bagus said,

    Oktober 17, 2011 pada 6:40 am

    air akan mudah mengalir jika Eab m1gh1 A1h1^2 < A2h2^2

  76. Jahirudin said,

    September 24, 2011 pada 9:15 am

    Teori diatas memang benar tapi tidak lengkap. Disitu tidak dijelaskan dalam jumlah tertentu (air dalam reservoir) berapa ketinggian antara permukaan air sampai ujung atas reservoir karena menurut pengalaman saya, sebuah drum yang besar (drum oli) hanya bisa menarik air dengan kedalaman 3 meter

  77. Anton said,

    September 22, 2011 pada 12:35 am

    mf ya kut komet lgi nechhh…sbenernya ada bnyak sisi kjian pmbuatn pmpa nie…mekflu,piping kons,….,…..&……

  78. Anton said,

    September 22, 2011 pada 12:25 am

    klo smua koment kita simak tu bisa di jadiin prototipe tpi syang da satu yg terlewatkn…smoga smakin bnyak koment smakin kmpletble lgi rmus yg bsa di rngkai…slamat mncoba!!!!!!

  79. BeTa Ae said,

    September 21, 2011 pada 2:50 pm

    bgmn bs mengetahui kelanjutan tuk pembasan ini mas??/

  80. mugiraharjo said,

    September 20, 2011 pada 9:09 pm

    Kalo prinsip jungkat-jungkit yang seperti itu saya ragu akan keberhasilannya. Karena kalo air naik ke tempat yang lebih tinggi tanpa memberikan energi kepadanya berrarti Hukum kekekalan energi sudah tidak berlaku lagi. Dengan menaikkan posisi air berarti energi Potensial air menjadi lebih besar. Untuk Anda yang pengin tahu menaikkan air seperti prinsip kerja Mas Yanto yang ada di Banyumas, silahkan simak disini : http://en.wikipedia.org/wiki/Hydraulic_ram#Sequence_of_operation. Ternyata penemuan prinsip ini sudah terjadi di abad 18 di Eropa. Yang mau coba membuat silahkan…..!!!

  81. aryo said,

    September 12, 2011 pada 2:36 pm

    Berdasarkan hukum air (hukum gravitasi), air akan selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Namun sekarang air juga bisa dialirkan sebaliknya (dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi) dengan menggunakan bantuan mesin pompa air yang berbahan bakar minyak maupun listrik. Tapi pernakah kalian berpikir untuk mengalirkan air dari tempat rendah ke tempat tinggi tanpa menggunakan mesin pompa yang menggunakan bahan bakar minyak maupun listrik?

    Seorang warga bernama Yanto dari Banyumas atau yang bisa di sebut mas Tukul “Golden Water”, menemukan pompa air bertenaga air yang ramah lingkungan, karena tidak menggunakan bahan bakar minyak maupun listrik. Bahkan hasil karya Yanto yang hanya lulusan sebuah madrasah setingkat SLTA ini, mampu mengalahkan karya seorang profesor yang membuat teknologi listrik tenaga surya, dalam sebuah kompetisi prestasi yaitu “Indonesia Berprestasi Award (IBA) 2008” yang diselenggarakan oleh PT. Exelcomindo Pratama Tbk. Menurut dewan juri, teknologi pompa air tersebut amat aplikatif dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat yang hidup di pegunungan.

    Prinsip kerja dari pompa air tenaga air tersebut adalah dengan memanfaatkan daya dorong air dari ketinggian tertentu untuk menaikkan kembali air tersebut. Kemiringan antara air turun, pompa, dan air naik menjadi faktor penting. Mekanisme kerjanya sangat sederhana. Air dari sumber air ditampung dalam sebuah bak dengan ketinggian sekitar lima meter, kemudian air dialirkan ke tempat yang lebih rendah menggunakan pipa. Dengan kemiringan tertentu air tersebut dialirkan ke hydram. Setelah masuk ke hydram, disemburkan ke atas atau ke tempat penampungan air. Semua proses tersebut tak membutuhkan bahan bakar minyak maupun listrik. Jadi pompa air tenaga air temuan Yanto ini sangat bersahabat dengan bumi, karena ramah lingkungan dan hemat energi.

    Sayang, hingga kini hasil karya Suyanto ini belum dipatenkan, karena dia belum bisa membuat rumus fisika dari temuannya tersebut. Penjelasan mekanika fluida yang logis, katanya memang diperlukan lembaga paten untuk mempatenkan suatu karya/temuan.

    Read more: Pompa Air Bertenaga Air

    Ni yang benar yang manaaaaaaaaaaaaaa…….ada yg mengklaim bisa ada juga yang gagal…….huuuufff

    • maya said,

      September 23, 2011 pada 12:36 am

      pompa hydram ntu udah ada sejak lebih dari 100thun yg lalu om, di Indonesia di kenalkan oleh kompeni, jd agak lucu kalo kita mematenkannya

  82. aryo said,

    September 12, 2011 pada 2:29 pm

    halo all..aku udu pnh nyoba juga dgn 3 buah drum 200 liter di las di jadikan satu….msh ga ngangkat juga….:(….akhirnya …jadilah Tandon air tenaga grafitasi….bukan pompa air tenaga grafitasi……..hehehehe

  83. edy iswantoro said,

    September 8, 2011 pada 12:28 pm

    Pompa tenaga gravitasi?
    Ada orang yang bisa membuatnya?
    Maaf sahabat-sahabatku, saya sangat menghargai upaya apapun untuk mewujudkan solusi-solusi menghemat energi ataupun membuat energi alternatif untuk kepentingan pribadi maupun sosial. Akan tetapi beberapa kali membaca hasil perdebatan anda semua, seolah mengembalikan rasa lelah pada masa 15 tahun yang lalu. Kami juga pernah bereksperimen pada kasus ini. Sumur, reservoir, pipa, kran, drum, kapas, pipa kapiler dan lain sebagainya. 612 x percobaan kami tidak pernah dalam sekalipun menemukan sebuah kesengajaan maupun kebetulan kepada suksesnya pompa air tenaga grafitasi. Kami mengakhiri eksperimen itu dengan gerutu kepada diri sendiri. ” Orang bodoh nomor berapa kita ini, telah banyak terbuang waktu hanya untuk melakukan sesuatu yang konyol”.
    Kami mendapatkan fakta yang sangat mencengangkan. Seandainya pompa tenaga gravitasi benar-benar bisa dibuat, maka manusia tidak akan “terbinasakan”. atau sederhananya (maaf hanya pendapat saya mungkin agak ngawur) kita tidak akan pernah “kiamat”.

  84. black said,

    September 5, 2011 pada 7:44 pm

    mas bro cuma mau nambahi
    saya blm mmbaca semua komentarnya tapi, saya pernah membuat waktu smk dulu,berhasil tapi dengan diameter botol kurang lebih 10cm
    tapi harus memperhatikan diameter pipa penghisap dan pipa keluaran,tapi saya lupa ukurannya, setelah saya buat lagi ngga pernah berhasil mas boss. makanya kalau mas boss ada rincian dari pembuatan alat tersebut saya minta ya
    tlng di kirimkan ke e-mail q
    hiro_nakamura68@yahoo.co.id
    saya sempat berpikir untuk membuat skala besarnya mas boss,tapi setelah bbrapa kali mencoba dan gagal,q terus istirahat.
    trimakasih

  85. kang ujang said,

    Agustus 24, 2011 pada 11:08 am

    tenang mas paijo ide anda akan terwujut di kemudian hari nanti, saya yakin bisa ! teman saya dah pernah mengujinya dan ternyata bisa di kedalaman 7 m. mungkin kalo tabungnya di perbesar lagi pasti lebih dalam lagi.

  86. Kang Ragil said,

    Agustus 8, 2011 pada 4:22 pm

    Kalau yang saya coba begini :
    Saya punya sumur gali yang kedalaman airnya 20 m. Untuk menyedot air harus dengan pompa jetpum (harga jutaan) agar bisa dipakai untuk keperluan rmh tngga (dahulu dengan kerekan sudah kampungan).
    Tapi sekarang bisa dengan pompa listrik kecil (100 wat), caranya buatlah penampungan air dalam drum 200 l, bagian atas drum dilubang dan pasang pipa pralon 1/2 inc terus belokkan kebawah masuk sumur sampai ke dalam air dan jangan lupa ujungnya pasangi klep dulu. Bagian bawah drum lubangi dan pasang pipa pralon 1/2 inc juga langsung ke pompa air listrik tadi (100 wat). Lubang keluaran pada mesin pompa salurkan ke bak mandi dan pasangi kran.
    Selanjutnya buka tutup drum dan isi dengan air sampai penuh dan tutup kembali rapat2 (airnya minta ke tetangga dulu sebagai modal) Air dalam drum tidak akan keluar/mengalir ke dalam sumur lagi ataupun keluar (turun ke bak mandi) karena ujung pipa yang didalam sumur pakai klep. Kemudian nyalakan pompa listrik dasn buka kran di bak mandi – Apa yang terjadi air mengalir ke bak mandi. Lantas apa hubungan dan faedah semua itu ?
    Memompa air dari sumur yang dalam cukup dengan pompa air kecil, lumayan menghemat harga pompa dan juga biaya listriknya. Memang sih tidak gratis hanya sedikit menghemat kok.

    • ganden said,

      September 7, 2011 pada 3:26 pm

      drum harus yg 200liter ya pak, misal diganti jerigan yg 50liter bisa kah?

      • Februari 16, 2013 pada 7:36 pm

        bisa tapi habis itu jurigenya penyok pompa nggak bisa nyedot dan terbakar…Hehehehehe….

  87. ludrak said,

    Juli 18, 2011 pada 11:21 pm

    halo………… : p)
    sebenarnya pompa tenaga gravitasi ini sudah berhasil. jika tidak terlalu mengikuti melulu gambar ini !……….:p)
    gmbar cuma sebagai INSPIRASI NGONO tho !!!!!!!!!!,,,,:-p

  88. Andrew said,

    Juli 14, 2011 pada 4:35 pm

    Saya juga sudah pernah coba buat pompa semacam ini dan gagal. setelah mencari literatur tentang hukum-hukum fisika memang tidak mungkin pompa gravitasi berhasil apapun caranya. Hitungan akhir pasti adalah untuk menaikkan air diperlukan energi.

    • ace said,

      Juli 21, 2011 pada 11:40 am

      Mas, Saya sudah banyak belajar difisika, tapi kita jangan terlalu terpaku dengan teori dalam fisika, intinya teori tidak selalu sejalan dengan praktek

      Kembali ke pompa gravitasi, mas lupa, bahwa air yang keluar dari reservoir akan mennghasilkan energi dan dibagian atas reservoir akan terjagi hampa udara, dan hal inilah yang akan membuat air terpompa dari subernya, besarnya energi yang yang terjadi itu tergantung dari dari besarnya reservoir, sebagai contoh,

      Ditempat saya menggunakan bak air / reservoir yang ukuran 2 x 2 x 2 m. sementara pipa yang masuk dan keluar dari reservoir saya pakai yang 2″. Sekian……semoga bermpaat.

      • enduro said,

        November 4, 2011 pada 5:52 am

        ini emailo ku mas kirim dong. gimana cara pembuatannya.

      • anwar said,

        April 19, 2012 pada 10:43 pm

        mas brow tolong kirim alnaloginya juga potho n video nya ke mkhoirula@gmail.com

      • Oktober 5, 2012 pada 7:55 pm

        ms minta detail sketsanya dunk,sblumnya trims

  89. Rachman Hakim said,

    Mei 26, 2011 pada 11:47 pm

    Analisa mas paijo benar, mustahil tanpa energi input pompa dapat bekerja. Tapi barangkali mas paijo lupa menghitung, pertama untuk mengisi tangki reservoir, kita mengeluarkan energi, menaikan energi potensial massa air dalam reservoir. Kedua untuk menahan beban air+tangki resorvoir diperlukan gaya yang melawan gravitasi, itu kan energi juga. Mungkin saja pompa ini bisa bekerja (saya belum pernah coba tapi saya cukup yakin itu bisa), yang jadi masalah adalah biaya, konstruksinya mahal, tangki resorvoir harus tahan terhadap tekanan vakum. Kalau mahal, bukan solusi iya kan bos.

    • ace said,

      Juni 7, 2011 pada 3:34 pm

      Benar apa yang dikemukakan oleh Rachman Hakim, Karena saya sudah berhasil, bahkan air nya saya bisa pakai untuk kolam ikan

      • wongsarat said,

        Juli 7, 2011 pada 11:50 am

        mas ace, aku minta gambar+data pompa milik mas yg sdh berhasil kerjanya. yusman_qc@yahoo.co.id

      • eko wahyudi said,

        Juli 12, 2011 pada 11:53 pm

        gimana caranya mas, atau saya minta gambar kasarnya, saya juga punya kolam, dan sekarang airnya kekurangan, mungkin dengan solusi itu bisa menghemat biaya, tks

      • encoes said,

        Agustus 3, 2011 pada 2:05 pm

        mas ace tolong mas aku dikirimin gambar foto atau sketsanya, karena saya sudah mencobanya belum berhasil juga, saya menggunakan input pipanya 1″ dan pembuangannya 2 ” sedangkan penampungannya sebesar 4″ dengan panjang 3 meteran, tapi belom berhasil juga, mungkin dari mas bisa memberikan gambarannya, tolong diemail ke coes_4@yahoo.com, atas perhatian dan informasi yang diberikan aku ucapkan banyak terima kasih…

      • pinhotz said,

        September 2, 2011 pada 11:41 pm

        klo mas ace tidak berkeberatan bisa dikirim gambar sketsa pompa sampean yang sudah berhasil ke pinhotz@gmail.com
        fotonya juga boleh mas
        terimakasih

      • anto said,

        September 3, 2011 pada 12:37 am

        gombal mas ace…

      • esemem said,

        September 10, 2011 pada 11:09 pm

        mas ace boleh minta gambar detilnya,..esemem2000@yahoo.com

      • jabatanganurya said,

        Oktober 8, 2011 pada 6:06 pm

        bisa minta contohnya mas

      • Joko said,

        November 27, 2011 pada 5:42 pm

        mas ace, aku minta gambar+data pompa milik mas yg sdh berhasil kerjanya. gakoihito@gmail.com

      • WIJAYA said,

        Desember 12, 2011 pada 9:32 am

        mas ACE tolong kirimkan spesifikasinya ke KANG_JAYAA@YAHOO.CO.ID
        Matur thanks U

      • sarkowi said,

        Januari 31, 2012 pada 6:15 pm

        Mas Ace, sangatlah bijak kalo njenengan bisa berbagi ilmunya kpd saya. Mohon kirimkan gambar/sketsa/detail ke email saya, sarkowi09@yahoo.com. Matur Nuwun sanget njeh mas…

      • poetrahputra said,

        Februari 2, 2012 pada 4:02 pm

        mas ace, tolong kirimin sketsanya, karena saya sudah mencobanya belum berhasil juga, mungkin dari mas bisa memberikan gambarannya, tolong diemail ke poetra_ie@yahoo.com, atas perhatian dan informasi yang diberikan aku ucapkan banyak terima kasih…

    • rizaq said,

      September 5, 2011 pada 12:52 am

      Mas Ace…
      bisa minta data pompa n Sketsa pompanya mas?
      ini email saya:
      rizaq2000@yahoo.com
      Terima Kasih sebelumnya

  90. Teguh said,

    April 12, 2011 pada 4:57 pm

    Salut buat yg berhasil membuat pompa tersebut, ada lagi nih di http://www.h2ofuel.blog.com pengahasil listrik yg bisa skala lumayan, tidak membutuhklan BBM, Surya, Win, Panas bumi, Nuklir. buat yg ditempat yg minm sumberdaya alam dan bila banyak dibuat maka krisis listrik teratasi. tq

  91. ace said,

    Februari 17, 2011 pada 10:28 am

    Mengenai eksperiment diatas itu bisa berhasil jika reservoir / derumnya yang besar, dan juga pipa keluar dari reservoir harus panjang untuk menghindari udara masuk ke reservoir, reservoir yang besar berpungsi untuk memperbesar tekanan atau daya dorong air dari reservoir.

    • Andrew said,

      Juli 14, 2011 pada 4:39 pm

      saya kok heran ada yang berhasil buat pompa ini. kalau pompa macam ini ada. kita tidak perlu bicara krisis energi. tapi kenyataannya kita mengalami krisis energi. kalau Mas Ace berhasil buat pompa ini. Di produksi dan dijual pasti laku.

      • ace said,

        Agustus 15, 2011 pada 12:22 pm

        Mas Andrew, Mengenai keberhasilan dari pompa gravitasi ini, Saya sendiri awalnya tidak percaya akan berhasil, karena saya orang fisika dan hal ini berlawanan dengan teori fisika, namun kita harus ingat tidak ada hal yang mustahil kalau kita mau bersaha dan mencoba,

        Untuk memproduksi dalam jumlah besar biar laku dipasaran, saya belum kepikiran karena biaya produksinya yang mahal dan tempatnya yang permanen bukan portable, tapi perlu juga kita ingat, kita jangan berpikir jangka pendek.

    • nyengir said,

      Agustus 26, 2011 pada 11:08 am

      mas ace selamat semoga bermanfaat bagi orang banyak

  92. yandi said,

    Februari 12, 2011 pada 11:38 pm

    Ada juga pompa air dengan memanfaatkan grafitasi dari air itu sendiri. dengan memanfaatkan volume dari air itu sendiri. tapi head yang di naikkan tidak begitu signifikan , sehingga tidak berkembang.suatu teori kan gak hanya bisa dipakai tapi seefektif apa teory itu bisa di terapkan, buka hanya sekedar berfungsi atau tidak.

  93. yandi said,

    Februari 12, 2011 pada 11:28 pm

    Saya koq jadi bingung ya dengan istilah anda Pompa air dengan gaya grafitasi.
    tapi kalau dicermati di gambar anda , kayaknya sketnya gak mungkin dan impposibe. dan di sana ada catatan Ada energi dari luar yang dibutuhkan menaikkan air dari A ke C , selanjutnya anda menulis dalam hal ini tidak ada energi dari luar dan dapat dipastikan pompa tidak akan befungsi. kalau anda tau kalau tidak ada energi dari luar pompa itu gak akan berfungsi lantas buat apa di perdebatkan ???.

    yang saya tau Pompa tenaga grafitas itu adalah dengan memanfaatkan grafitasi dari air itu sendiri (energi potensial+energi kinetik ) yang tersedia jauh lebih besar dibanding energi yang dibutuhkan untuk mengerakkan pompa itu sendiri.

    contohnya :
    Dengan memanfaatkan Turbin Air yang dihubungkan langsung dengan Pompa itu sendiri. Tentunya dengan Turbin yang mempunya spesifikasi A tidak lah mungkkin menggerakkan pompa dengan spesifikasi yang sama.
    kalau Turbin anda punya H=20 m, dan Q=0.5 m3/s , tidak lah mungkin anda bisa memasang pompa dengan H=20 m dan Q=0.5 m3/s juga. karena ada energi yang hilang.

    misalnya anda punya turbin H=20 meter, dan Q=0.5 m3/s . dengan hasil hitung hitungan anda hanya bisa memasang pompa dengan H=50 dengan Q=0.005 m/s .

    Jadi artikel anda membuat saya bener bener bingung.

  94. aripurnomo kartohardjono said,

    Februari 5, 2011 pada 9:30 pm

    selamat dan ayo teeusberjuang . . . .

  95. Deky said,

    Januari 31, 2011 pada 5:46 pm

    Hahahaa mimpi untuk bisa menbuat Pompa air tanpa bantuan energi dari luar, kenapa sih ga buat yg lebih masuk akal seperti bikin pompa air dengan kincir angin seperti yg sudah terbukti hasilnya atau pompa air dengan tenaga air yg mengalir juga seperti air tejun atau sungai yg mengalir deras. Artinya pompa untuk mengerakan air ke atas mengunkan pompa yg di gerakan oleh tenaga aingin seperti di di Belanda atau kincir air pada air terjun atau sungai.

    • hipni said,

      Desember 26, 2011 pada 9:59 am

      mas ace ku ambil positifnya dulu untuk di buktikan………….tolong kirim gambarnya ke email ku. hipni_s@yahoo.co.id

  96. jenggot said,

    Januari 19, 2011 pada 9:52 pm

    Gak sabar nunggu bulan Juni, pengin lihat pompa air tenaga gravitasi di pinggiran bengawan solo………………………………!!!

    • J.J. Daali Riset said,

      Agustus 18, 2011 pada 5:51 pm

      Sudahlah tidak usah berdebat kusir lagi. pake saja hukum akli bahwa di dunia ini tidak ada energi yang gratis, setiap kita membutuhkan energi pasti ada yang harus kita korbankan untuk menanak air saja hingga mendidih di kuwali kita harus mengorbankan kayu bakar untuk di bakar, untuk kita bisa dapat hidup dan tetap memiliki tenaga harus tetap ada suplai makanan untuk di rubah menjadi energi di dalam tubuh kalau tidak sudah pasti kita “koit”. kapan kita membutuhkan untung pasti dibaliknya ada upaya atau modal jadi dengan berharap membuat pembangkit listrik tenaga gravitasi sama dengan kita mengharapkan/mendapatkan energi atau tenaga dengan gratis secara terus menerus, hal tersebut menabrak hukum alam atau SunnaTullah. pembangkit listrik dengan tenaga airpun kita akan menerima resiko mengeluarkan modal yang sangat besar dan tingkat kerawanan untuk menghadapi debit air yang tidak menentu cukup tinggi serta pengawasan dan pemeliharaan yang konsisten pula hal tersebuat adalah sebuah modal atau upaya untuk mendapatkan energi sebagai konsekwensinya, untuk menghasilkan energi listrik dengan tenaga matahari sampai saat inipun harga kompenen solar selnya masih sangat mahal dan energi yang dihasilkan pun masih sangat lemah setara dengan biaya yang kita keluarkan. kesimpulan di atas dapat kami buat karena kamipun sudah pernah melakukan percobaan panjang mengenai hal yang kita perdebatkan ini!!

      Trims. (sebagai sumbang saran)

  97. luthfi said,

    Januari 18, 2011 pada 8:21 pm

    pompa tenaga gravitasi sebenarnya sudah bisa di buktikan, hal itu sudah saya uji coba dan berhasil, bisa mengalir selama 24 jam nonstop dan saya punya cita-cita memompa air dari tanah dengan pipa sebesar 25 inci tapi saat ini saya baru mencari dana …….tunggu 6 bulan kemudian akan banyak pompa air tenaga gravitasi di pinggiran bengawan solo………………………………!!!!
    bila anda berkenan silahkan hubungi saya …….?

    • yandi said,

      Februari 12, 2011 pada 11:07 pm

      25 inci itu tau gak berapa boss ?
      25 inci itu sama dengan 635 mm = 63.5 cm. lebih dari setengah meter diameternya. untuk memompa air dengan diameter 25 inci butuh berapa kW ????

    • Bebi said,

      Juli 6, 2011 pada 4:12 pm

      Mas Luthfi klo berkenan tolong kirim gambarnya ke email saya bebicoy75@gmail.com, …sy bebrpa kli mencoba membuat tp gagal…, saat ini sy sangat membutuhkannya. Terima Kasih.

      • Bill sannerix Tampubolon said,

        September 18, 2011 pada 9:59 pm

        Mas lutfi kalo berkenan minta tlg kirimin gambarnya ke Billsannerix@yahoo.com
        krn saya telah mencobanya tapi lom berhasil,tapi saya berkeyakinan hal ini bs terjadi hanya butuh ketekunan aja,..
        🙂

    • Leon said,

      November 27, 2011 pada 3:47 pm

      Bro Luthfi bagi sket teknisnya dong…and tolong kirimin ke leonjiun@yahoo.com
      Tengkiu so much bro

    • Syamsul Hadi said,

      Januari 23, 2012 pada 5:03 pm

      Pak kalo bisa minta sket penampang pompa air gravitasi ! bisa kirim ke email : syamsulh0009@ymail.com

    • didik said,

      Maret 1, 2013 pada 2:24 am

      mas luthfi,minta tlg di kirim gb pompa nya dong,,.trima kasih sebelumnya mas.salam sukses

    • zaenal said,

      November 13, 2014 pada 1:27 pm

      Bagimana sudah berhasil apa belum bos?? eksperimen yg berhasil itu bisa menaikkan air berapa tingginya? debit berapa? banyak percobaan skala kecil berhasil menaikkan air tapi hanya sebatas keberhasilan percobaan skala kecil. aplikasi besarnya gagal.

  98. Albert Naftaly said,

    Desember 26, 2010 pada 6:18 pm

    hmm……..
    percobaan yang anda lakukan telah saya lakukan,,,dan saya memiliki hasil yang hampir sama dengan hasil anda…
    tapi ada point yang sangat sederhana namun anda lewatkan….
    coba anda perhatikan dan renungi percobaan pompa air anda,,
    pasti anda melewatkan :
    – selisih gravitasi/ jarak ketinggian ( saat Ep=Ek maka V= √2gh )
    – Psikositas cairan
    – Tekanan pada pipa A-B lebih tinggi dari pada tekanan keluar dari pipa C

  99. asmed cahndra said,

    Desember 21, 2010 pada 8:22 pm

    mas paijo, saya sudah melihat hasil kerja pompa air kapiler di desa sawangan, magelang, saya coba telusuri si pembuat tapi tdk ada yang tahu, karena yg menunjukan orang lain desa, nah saya butuh pompa itu untuk tujuan kemanusiaan, saya dari dompet dhuafa republika, rencananya akan menyediakan pengadaan air bersih dengan pompa kapiler, mohon kirim ke email saya penawaran harga supply dan pemasangan pompa tersebut, terimakasih..

    Asmed Chandra
    chandraasmed@yahoo.com

  100. hartono said,

    Desember 14, 2010 pada 11:29 pm

    salam kenal…
    dari beberapa pendapat sepertinya mumet banget yoooo…
    sekedar info untuk perbandingan, beberapa waktu yang lalu saya pernah iseng2 nyoba pengen tau gimana proses kerjanya… eeee ternyata bisa juga, tapi perangkatnya cuma pake botol aqua yang ditempatkan di atas baskom + pipet. dan ternyata ok… mungkin tinggal buat skala ato dimensinya yang lebih besar, cuma sampai saat ini masih belum sempet…

    • Raien said,

      Agustus 5, 2011 pada 11:00 pm

      Hello Mas Hartono

      Saya percaya ini dengan metode ini, konsepnya sama dengan saat kita memindahkan air dari drum denga hisapan pake selang.

      saya berharap besar ama Mas Hartono untuk mengirimkan gambarnya sebagai bahan perbandingan

      atas pertolonganya saya ucapkan banyak terimakasih

      Hormat saya

      Riwanto

  101. Primas bersalino said,

    November 30, 2010 pada 10:05 pm

    Slm kenal kang paijo, pompa air tng grafitasi hrs dihitung berat air dg kekuatan grafitasi,mslnya dgn menambahkan tabung lg, atau dg mematah berat air, pompa akan berhasil bila grafitasi lbh berat dr air, bila kurang jelas hub nmre ini 088806614574

  102. Rinawanto said,

    November 29, 2010 pada 2:32 pm

    Mas Paijo intinya gambar pompa itu belum di praktekkan ya.. / sudah tapi gagal maning 5X

  103. November 23, 2010 pada 9:38 pm

    Sorry Bung atau Mas dan Mbak, kalau mau inovasi Lebih, silakan klik : http://www.younginnovator.blogspot.com ada Inovasi Tembok Tanpa paku, Inovasi Gergaji Otomatis JOWO, Inovasi Pompa Ban Otomatis, Inovasi Starter Motor Otomatis JOWO dlsb. KArya AREK SUROBOYO dari Kota PAhlawan Surabaya Jawa Timur untuk Indonesia dan Dunia. Selalu Peduli dan Berbagi karya RAden Mas Bagus PErmono Immanuel yang Hobi Es Krim dan cokelat serta PEnyayang WAnita.

  104. rudi said,

    Oktober 22, 2010 pada 11:32 pm

    bagi siapa yang tahu , orang yang mempraktekan pompa gravitasi ini dan berhasil tolong saya di beri tahu atau bisa menghubungi di 02747458353karena saya sudah coba dengan berbagai masukan masih tetap gagal.mohon bantuannya bagi semua pembaca .
    terima kasih
    wijayanto.maaf bos ikut copy

  105. wijayanto said,

    Oktober 22, 2010 pada 9:50 pm

    bagi siapa yang tahu , orang yang mempraktekan pompa gravitasi ini dan berhasil tolong saya di beri tahu atau bisa menghubungi di 08123758225, karena saya sudah coba dengan berbagai masukan masih tetap gagal.mohon bantuannya bagi semua pembaca .
    terima kasih
    wijayanto

  106. subur said,

    Oktober 20, 2010 pada 11:02 am

    pompa gravitasi pernah dipublikasikan koran suara kaltim tahun 80 an,dan diklaim bisa menggerakkan generator 5 kw.tapi hanya berupa gambar sketsa,bukan foto.
    aku sudah mencari njajah desa milangkori gak ketemu.pada alamat yang dicantumkan.
    betul kata mas paijo, itu cuma kabar bohong yang akhirnya bikin hoooooaaaaaakssss,,,,,,,,,,,,,, byuuuuoooor.

  107. alam said,

    Oktober 10, 2010 pada 10:13 pm

    kulo nuwun

    mas mau ikut nimbrung …
    bagaimana kalok leher angsa di hilangkan … pipa langsung masuk kedalam air duidalam bak … kran ada di dalam air ….jadi udara ngak bisa masuk.
    Dan karena tidak sesuai dengan hukum kekekalan energi …. setelah didapat keseimbangan dengan energi potensial yang cukup besar… maka biar sesuai harus ditambah energi mekanik yang kecil saja … seperti pompa aquarium 10watt an didepan tosen klep no. 2
    kayaknya bisa jalan tuh ….

    salam
    ALAM

  108. manusia khusus said,

    September 29, 2010 pada 9:25 pm

    buat semuanya,,terutama mas Paijo..
    saya mau tanya??
    kenapa ya gaya gravitasi ko ga bekerja pada saya??
    kapan saja saya mau saya bisa terbang..
    hehe..

    • jenggot said,

      September 30, 2010 pada 1:09 pm

      wah ngelmune rogoh sukmo iki sajake, mabur mrene mas man, tak gawekke kopi nasgitel.

  109. glondoranggoro said,

    Agustus 21, 2010 pada 7:40 pm

    rahasia dari POMPA AIR TENAGA GRAVITASI itu adalah harmoni antara uotput air dari tekanan tabung dan input air dari sumur.

  110. glondoranggoro said,

    Agustus 21, 2010 pada 7:33 pm

    baguslah untuk semuanya yg ska eksperiment, bangsa kita kelewat jauh tertinggal, TTG hydro ram th 70 an dah di inggris, kita spai sekarang ( 40 th kemudian ) masih bahas truuuuus……………..dari itu keitu juga gak banyak kemajuan, mestinya seperti lirik indonesia raya ” bangunlah jiwanya, bangunlah badanya “.

  111. Jos said,

    Agustus 19, 2010 pada 9:53 pm

    dear mas paijo.
    Kami mau buat percobaan untuk membuat gerakan bolak balik kontinu. Beban (massa m) digantungkan diujung pegas (konstanta pegas k) dengan besaran magnet B. Pada bidang datar dengan kutup magnet yang sejenis , beban ditarik (pegas meregang) hampir menyentuh bidang datar (bermagnet dan kutup sejenis dengan beban). Saat beban dilepas akan terjadi gerakan bolak balik (ke atas dan ke bawah). Kebawah akibat berat beban; ke atas akibat gaya tolak menolak kutup sejenis.
    Mohon bantuan mas paijo untuk 1. menurunkan rumus Frekwensi (atau periode) nya. Sebab gaya (atau resultan gaya) tidak constan 2. Apakah gerakan ini dapat kontinu atau akan berhenti pada saat (waktu) tertentu.
    Thanks

  112. ARI.CAKEB said,

    Agustus 14, 2010 pada 9:43 pm

    KANG PAIJO,saya senang dengan eksperimen anda,soal banyak yang komen miring itu biasa.tapi saya mohon tak usah dipatenkan biar paijo-paijo yang lain bermunculan.Apa salahnya bebagi ilmu biar negri ini tambah maju nggak kaya sekarang

  113. ARI JOGJA said,

    Agustus 9, 2010 pada 10:11 am

    kepada teman- yang sedang eksperimen pompa air tenaga gravitasi dan berhasil, mohon jangan dibongkar biarkan pompa itu bekerja sampai kapanpun , biar teman-teman yang belum berhasil bisa meniru, tidak usah dipatenkan, setujukan? jangan lupa sertakan pula E-mailnya.

  114. Pompa Air said,

    Agustus 4, 2010 pada 3:01 pm

    Kami mempunyai aplikasi serupa, beberapa video ada di Website kami.

  115. Jono said,

    Agustus 1, 2010 pada 3:14 pm

    Pak Paijo, Trims Ide & gambarnya. Saya sudah buat dgn menggunakan Drum dengan modifikasi tambahan Pipa Udara. Kedalaman Sumur 12 m. Walaupun tidak sederas dgn menggunakan mesin Pompa listrik tapi lumayanlah dapat mengisi 1 Ember Ukuran Galon Cat besar penuh selama 20 menit. Saya mau tanya : Bagaimana caranya untuk memperbesar debit air, apakah dgn memperbesar pipa hisap?

    • Raien said,

      Agustus 5, 2011 pada 11:12 pm

      Hello Mas Jono

      kami sangat membutuhkannya, bisa dibantu untuk mengirimkan gambarnya Mas.

      ini alamat email saya riwanto_simarmata@yahoo.com

      makasi sebelumnya Pak

      Hormat saya

      Riwanto

  116. joko said,

    Juli 31, 2010 pada 10:51 am

    kang, aku sudah pernah bikin pompa gravitasi. tapi kok tidak bisa mengalirkan air. kalo kran saya buka, bak reservoir malah kempes/penyok.

  117. nano said,

    Juli 5, 2010 pada 1:31 pm

    kang paijo….kalo pompa gravitasi milik kang paijo di jadiin skripsi bagus gak ya???kalo boleh minta hitung-hitunganya yang detail boleh gak???mohon bantuannya kang paijo.terima kasih

  118. zuniyanto said,

    Juli 5, 2010 pada 12:39 am

    Salam kenal , Kang paijo
    saya pernah melakukan experimen dengan contoh miniatur alat semprotan untuk kaca ternyata berhasil , karena ada energi luar yaitu sisitem kopling tangan kita maka air akan terpompa ke atas , dan check valve akan membuka dan menutup , saya juga pernah memanfaatkan bekas pompa listrik yang pengeraknya saya ganti dengan gerakan turbin dan air bukan dengan dinamo listrik dan al hasil air bisa terangkat tetapi karana kesetabilan air butuh kolam intage dan bak penenang maka saya belum mampu mensetabilkan perputaran turbin untuk pengerak penganti dinamo tersebut , untuk itung2an fisikanya tidak saya abaikan tetapi karena kadang saya kesulitan maka mengikuti kemauan alam saja sambil terus saya coba lagi dan terus saya coba.terimakasih kang paijo ……

  119. Kak budi said,

    Juni 28, 2010 pada 5:03 pm

    Oke samlam semua utk para designer n experimenter indonesia

    Menurut saya semuanya betul….

    Tapi kalo menut saya memang harus ada energi yang membantu untuk menaikan air utk melawan gaya gravitasi yang ada

    mungkin yang terlupakan adalah adanya energi yang dihasilkan dari tabung atau drum yang terisi penuh oleh air tanpa ada kebocoran
    yaitu keadaan vacum apabila air turun akibat dibukanya kran outlet

    untuk sample sederhananya adalah alat suntik, semprotan nyamuk dan laen2, semakin luas penampang akan menghasilkan energi yang besar pula

    dan air adalah penganti piston dan liner nya adalah diameter dalam drum itu sendiri

    coba deh anak2 muda sekarang untuk mencoba mendisign nya
    hanya coba untuk membalikan dari energi compress ke vacumm
    jadi di hitung berapa energi compressor yang dibutuhkan untuk menaikan
    fluida pada pipa 1/2 inch (berapa PSI atau Bar)
    sehingga didapat nilai minusnya atau Energi vacuum yang di perlukan (-cmHg)

    selamat mencoba

    Kak budi
    Offshore Technology Institue

  120. tyo said,

    Juni 21, 2010 pada 2:35 pm

    Tambahan buat teman2 komentator…khususnya yang menguasai teori-teori-teori…buktikan/terapkan teori itu dalam praktek. biar ada manfaatnya…masa sudah keluar biaya banyak buat belajar,dapatnya cuma teori doang.

  121. tyo said,

    Juni 21, 2010 pada 1:39 pm

    salam kenal..
    saya masih ingat, ditahun 80an memang pernah ada salah satu stasiun tv yang menayangkan “membuat pompa air dengan menggunakan drum “. dan sampai saat ini masih membekas diingatanku,sayang sekali karena acara dadakan(menurut saya),jadi gak sempat saya catat hitung2an maupun ukuran keran/pipa yang dipakai.yang pasti antara keran masuk dengan keran keluar,ukurannya tidak sama.
    satu yang saya ingat,gambar yang dipakai tidak sama dengan gambar yang di atas.yang saya lihat waktu itu,pipa yang menempel di drum ada tiga pipa.
    masing2 pipa dipasangin keran.
    -pipa diatas drum (yang buat mengisi air)
    -pipa dibawah drum (buat mengisi atau mengalirkan air,saya lupa)
    _pipa disamping atas drum,letaknya? saya kurang pasti_pokoknya dekat dengan pipa atas.(buat mengisi atau mengalirkan_masih tetap lupa)
    demikian yang bisa saya sampaikan…mudah-mudahan ada manfaatnya.
    kalo berhasil jangan lupa diupload ya…sampai saat ini saya masih mendambakannya..he he he.

    • jenggot said,

      Juli 5, 2010 pada 1:36 pm

      Kalau tahun 80an anda tinggal di negara Indonesia, berarti anda menyaksikan siaran tvri karena tpi mulai siaran pada awal tahun 91. Dan kalau tidak salah acaranya Dari Desa Ke Desa. Reporter yang ngetop waktu itu Sambas(Alm).

  122. yudi said,

    Juni 12, 2010 pada 4:32 am

    mas paijo
    saya sangat tertarik dengan uji coba yang telah dilakukan, saya coba saran apakah kalengkungan titik “B” udah pernah diobrak-abrik, kalau menurut saya yang tanpa ilmu tapi mau ikut-ikutan coba dibuat melengkung 180 derajat. Saya tidak ngerti soal hitung-hitungannya ketinggian lungkungan dengan drum bagian atas rasanya juga mempengaruhi. Semoga tulisan saya bermanfaat. Selamat ber uji coba.

  123. nonong said,

    Juni 10, 2010 pada 11:22 am

    Mengapa eksperiment yang dipaparkan kakang mas Paijo diatas gagal?
    Kajian saya begini:
    1. Gambar prototype/design sebelah kiri tidak sesuai analisa/teori digambar kanan.
    2. Pada gambar kanan(analisa) ada dua variabel yang tidak disertakan dalam perhitungan.
    a. seharusnya ada L1 dan L2 yaitu panjang lengan beban m1 dan m2 terhadap tumpuan.
    b. tumpuan itu sendiri(segitiga berwarna biru)
    Seandainya tumpuan dihilangkan, mungkinkah terjadi efek jungkat-jungkit? pasti tidak mungkin.

    Seandainya analisa/hitungan sudah benar dan prototype sudah sesuai, maka pompa ini bisa dinamakan ‘Hydram Inverse’ karena prinsip kerjanya berkebalikan dengan ‘Hydram’

    Selamat mencoba.

  124. Fauzi said,

    Juni 3, 2010 pada 4:34 pm

    Pak Paijo bagus sekali idenya POMPA AIR TENAGA GRAFITASI !
    Pemkiran yang cemerlang untuk kejayaan/ kesejahteraan peradaban umat manusia di Dunia ini ! Menurut saya ini hipotesa sangat cemerlang, dan sampai detik ini saya belum bisa percaya kalau ada orang di dunia ini yang melakukan eksperimen dengan dengan hasil hipotesa ini benar ! karena memeng berlawanan dengan teori – teori fisika yang sudah pak Paijo sebutkan tadi.
    Tapi saya himbau kepada pencinta fisika, pencinta riset, ilmuan yang terkait dengan teori ini jangan matikan ide – ide seperti ini, ambil hikmah2 sekundernya seperti contoh ide dan gambar diatas dianggap tidak mungkin terbukti, tetapi mungkin untuk digunakan sebagai rangkaian SUMUR DALAM dengan mengunakan pompa daya kecil saja, misal di beri pompa air diantara no.6 dengan no.7 dari gambar pak Paijo. Mungkin akan menghemat pemakaian listrik atau sumber energi lain untuk penggerak pompa.
    Berapa banyak di dunia ini orang pakai sumur DALAM, sehingga berapa banyak energi terhemat di dunia ini kalau teori ini berhasil dan bisa diterapkan ?
    Silahkan dilakukan eksperimenya, semoga berhasil ! kalau berhasil & bisa dipatenkan jangan lupa ya persen untuk yang punya ide, he he he !

  125. mw nanya said,

    Mei 29, 2010 pada 6:59 pm

    maaf om,tante,siapa pun lah saya seorang murid sekolah menengah sedang coba melakukan eksperimen ini dan sudah sedikit berhasil hanya saja ada satu kelemahan dari alat ini hanya bisa dipakai pada batas kedalaman tertentu
    saya tdk tau pasti nya krna yg saya buat hanya model terimakasih

    • jenggot said,

      Juni 1, 2010 pada 12:55 pm

      sepertinya anda sudah bisa dianggap ‘BERHASIL’ , coba di share hasil eksperimennya karena banyak yang membutuhkan. trims.

  126. anton said,

    Mei 28, 2010 pada 10:29 pm

    ada yg tau bahan tabung transparan dg tbal 3-4 mm ga?lumayan tuch bisa tahan tekanan,butuh buat prototype uy

    • jenggot said,

      Juni 2, 2010 pada 12:05 pm

      Coba pakai papan acrylic aja bos….

  127. fadloli said,

    Mei 28, 2010 pada 10:11 pm

    salam kang paijo.
    saya pernah berencana untuk bereksperimen tentang hal tersebut, tapi setelah saya pertimbangkan apa mungkin mengangkat air dengan air itu sendiri, jadi ekspernya gak jadi saya lakukan sampai saya nemu blognya kang paijo ini.
    saya berpipikir mungkin bisa kalau ada perangkat tambahan yang berfungsi mengurangi gaya grafitasi di pipa AB, semisal turbin yang diambil dari pompa air, yang akan bergerak ketika valve dibuka x pertama dan aliran air menuju keseimbangan graafitasi sperti yang dikatakan kang paijo, dengan adanya turbin tsb mungkin keseimbangan gravitsi tdk pernah tercapai.
    @ kang adidjaja
    kota anda ada dimana? mungkin kita bisa studi banding kesana, jangan kuatir deh ada sppnya juga gak apa2

  128. adidjaja said,

    Mei 12, 2010 pada 6:42 am

    karena pompa itu di kota saya telah di pakai 10 tahun yang lalu

  129. adidjaja said,

    Mei 12, 2010 pada 6:41 am

    pompa di atas bisa bekerja apabila pipa masuk harus membentuk sudut 45 drajat terhadap pipa keluar air

  130. warid said,

    Mei 9, 2010 pada 8:44 pm

    mudah2an kita akan tampilkan vidio prototype dengan model transparan tabungnya agar kita semua bisa menganalisa.kalau menggunakan tabung besi saya sudah bisa jalankan dengan skala rumah tyangga

  131. hendra said,

    April 18, 2010 pada 9:15 am

    pompa tenaga grafitasi mas paijo tidak mungkin terwujud.Ini kerjaan orang gak ada kesibukan aja.

  132. caul said,

    Maret 4, 2010 pada 5:33 pm

    Yth Mas Paijo
    Saya setuju dengan hitungan anda yang menurut saya agak disederhanakan. Menurut saya masih ada rumusan tambahan diatas walaupun hasilnya sama (kalau gambarnya begitu lo). Namun pompa dengan bentuk seperti anda ilustrasikan masih dapat keluar airnya asalkan aga dimodifikasi sedikit. Modifikasinya adalah luruskan pipa buang keluar dan dibesarkan sedikit. Beri pipa tambahan diatas drum dan beri sebuah valve. Ukuran drum dan ketinggian drum juga mempengaruhi bisa keluar air atau tidak. Setelah diisi dengan air semua baik pipa isap maupun drum, buka valve pada pipa tambahan tadi lalu tutup kembali dan ulang-ulang terus sampai air keluar dengan sendirinya. Kalo dihitung sebenarnya juga bisa tapi praktik dengan teori berbeda hasil karena ada pertimbangan yg tidak terhitung dan pembuatan media praktik yang ga sama persis.
    Demikian info dari saya semoga bermanfaat.

  133. Taufik said,

    Maret 3, 2010 pada 5:54 pm

    Assalamualaikum Mas Paijo…
    Saya Taufik,Gabungan dong mas… Q pengen buat pompa air sederhana, ambil air dari sungai buat nyiram tanaman bunda si kebun…
    Tolong ajarin ya mass…
    Q lihat artikelnya bagus, pompa air tenaga gravitasi….
    Wassalama….

  134. Hadi said,

    Maret 2, 2010 pada 12:31 pm

    Kalau bisa ada yang merhatikan arus air laut di banyak selat kita (Indonesia)
    yang amat kuat dan faktanya sudah banyak menenggelamkan kapal2 dan menyeretnya jauh berkilo2meter, tentu itu adalah sebuah energi yang bisa dijadikan pembangkit listrik dan bisa dijual, RCTI pernah Ultah dan ngibarin bendera merah putih di selat Sumbawa, kalau selat Bali dan Sunda pasti lebih besar lagi. Ada yang tertarik?

  135. Hadi said,

    Maret 2, 2010 pada 12:23 pm

    Salam kenal mas Paijo
    Aku sangat tertarik dengan penemuan2 anda, kalo bisa ada energi alternatif yang bisa dijual ke PLN misal, tentu kami warga jepara ndak kuatir tentang rencana PLTN
    brafo terus uji cobanya

  136. rudra said,

    Maret 1, 2010 pada 5:03 pm

    paijo ikut pansus bang sianturi jadi gak sempet experimen lg

  137. jangkrix said,

    Februari 26, 2010 pada 12:24 am

    Genggong

  138. pambudi bodo said,

    Februari 13, 2010 pada 7:20 am

    waktu lomba IPTEK tk SD ada alat semacam itu, dan airnya mengalir, cuma pipa inlet bukan di atas tapi di tengah ( bagian pinggir tabung ) tidak di puncak. Kalo yang diluas gambar itu, komentarnya ya benar !. Tapi ada bukti alat semacam itu berhasil !. Bravo eksperimenter

  139. Wawan said,

    Februari 9, 2010 pada 11:35 am

    Saya dulu waktu kuliah pernah liat punya kawan. diatas sumurnya ada drum, lalu ada pipa yg masuk sumur dan pipa yg keluar airnya. Lebih kurang mirip desain diatas. Airnya bisa keluar kok, lumayan deras.

  140. SUNARDI said,

    Januari 22, 2010 pada 1:19 am

    jikalau bisa kombinasikan aja dengan pembangkit energi alam yg lain misalnya energi matahari …cari aja caranya sapa tau bisa.

  141. SUNARDI said,

    Januari 22, 2010 pada 1:15 am

    Kang..kang.. Bikin percobaan kok cuman dikhayalkan dan digambar doang.. kadang2 yang dikhayalkan emang masuk akal..tapi pada kenyataannya kita tidak dapat melawan hukum alam. perlu energi lain untuk membantu khayalan itu terwujud, misalnya saja ditambahin engkolan tangan, atau bantu disedot pake mulut…andaipun ada tekanan (menarik kebawah) dari penampungan yang besar di atas, namun yang menjadi persoalan biasanya air itu terjun dari yg lebih tinggi ke bagian yg lebih rendah. Jadi bukannya air sumur tersebut terkuras tapi yg habis malah air dalam tabung tsb ke sumur..he he he..

    • sumarjo said,

      April 24, 2011 pada 9:40 am

      Maaf mas, kl ilmu pengetahuan anda cetek mendingan ga usah komentar, lebih baik ikut sumbang saran apa ke,, jgn bisanya cuma patahin smngat orang kreatif tau…! semoga mas Paijo tetap semangat, aku yakin bisa.. karena dalam skala kecil di praktekkan juga berhasil. Terima kasih

    • sunardi said,

      April 30, 2011 pada 2:03 pm

      saudara sunardi saya berfikir anda itu tidak pantas untuk nembrung dalam hal2 yang sifatnya memerlukan daya pikir yang luas dan yang baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan saya menganalisa seperti juragan/bos saja asal ada makanan di meja lansung dimakan tidak tahu darimana asalnya bagaimana bisa dimakan dan dan bagaimana mengolah. kalau tidak ada ya diam adanya itu ya dimakan itu dulu, ibarat nimba air ya sampai sekarang ya nimba air tidak memikirkan bagaimana yang lebih baikdan lebih mudah untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif.

    • Joko said,

      November 10, 2011 pada 3:49 am

      @Pa Sunardi, air yang di dalam tabung tidak akan terhisap kedalam sumur,karena pada ujung pipa hisap tersebut terdapat valve yg menahan air dari atas,dan valve itu akan terbuka bila air terhisap keatas.Coba perhatikan kembali gambar diatas.

  142. joko said,

    Januari 17, 2010 pada 5:56 am

    ternyata blok ini sudah gak diurus sama kang paijo mulai thn 2007,jadi prcm aq nyaktanyak

  143. joko said,

    Januari 16, 2010 pada 1:20 pm

    mas paiji eh paijo,tenan ta sing sampean omongne ki.aku sampek meh kebrukan tong

  144. adi said,

    Januari 7, 2010 pada 7:07 pm

    gimana caranya untuk bisa mengetahui debit air Dari pompa sumur bor itu sendiri apabila sudah terpakai, jika alat ukur tidak ada?sebulum yang masuk keresevoir?jika kapasitas sumur bor 20L/dtk.trimakasih

    • jenggot said,

      Juli 27, 2010 pada 1:49 pm

      cara gampangnya gini mas adi. kosongkan reservoir, trus isi reservoir sampai penuh dan hitung berapa waktu yang diperlukan(detik/menit) dari kosong sampai penuh.
      setelah itu tinggal membagi volume reservoir dengan waktu pengisian.
      debit=volume reservoir/waktu pengisian.

  145. aulia ahmad syamsudin said,

    Desember 31, 2009 pada 3:10 pm

    Diriku punya ide gila… menikah lg dgn aura kasih… hehe.. becanda…
    saya tipe suami setia kok…
    agustus kemaren 2009, diriku menciptakan ” Mesin pengiling jagung” sukses bro! bupatine byl acungi 3 jempol pada wktu pameran teknologi ke 2 di halaman kec. simo. jadi antara janggel jagung ma biji jagungnya gila…. terpisah semua sempurna… ada 2 lubang buat keluar sendiri2 itunya? ( janggel ma biji janggel ) yang menarik disini janggel tidak remuk…
    lha pertanyaan saya?
    lha kira2 buat pameran teknologi agustus depan dikeluarin teknologi tepat guna apalagi yang kira2 masih awam… dan murah?
    soale dana cupet bro??
    benere mo tak tampilin gambar disini bro? tp ijin dlu boleh gk? ma hehe… carane piye? maklum masalah komputer lg wae isoh bro!!!

  146. aulia ahmad syamsudin said,

    Desember 31, 2009 pada 2:56 pm

    Saya seorang pengajar di smk muhammadiyah di samo boyolali.agustus 2008 kemaren menampilkan pembangkit listrik tenaga vakum pd pameran teknologi dihalaman kantor kecamatan simo. dan telah diespos solo pos. semua replika sudah jd,dari lipi semarang mensurvei tp diriku pas mudik.
    kendala disini aliran air memerlukan sedikit tekanan lagi… kang mas paimin, eh paijo… tolong gimana cara memperbesar tekanan debit airnya supaya lebih crooot….!!!! gimana klo lubang angsanya diperkecil?
    tp pengaruh memperkecil lg pipa isape no?!
    yang hamba perlukan ki air gedhe tor banter….( air besar tp alirannya kencang biar kuat mendorong kincir bro )

  147. thikno said,

    Desember 23, 2009 pada 11:00 pm

    pak paijo setelah saya mambaca artikel anda saya jadi ingat 2 tahun yang lalu. saya pernah pratek pompa air teanaga gravitasi itu dan memang berhasil. air itu bisa terangkat dari sumur malahan keluarnya air tersebut lebih kuenceng dari pada pompa listri. tapi sayang nya seenggang waktu 2jam saya coba untuk menutup kran pengeluaaran setelah saya tutup kran tersebut selang 15 menit pompa tersebut meledak. pompa tersebut memang terbuat dari cor. tolong sarannya

  148. irian said,

    Desember 20, 2009 pada 12:27 am

    gile… bro bagus banget… mungkin dengan banyak dibuat penelitian lagi,, semoga hasil penelitianya makin bagus.. untuk membantu orang lain…

    cayo….

  149. denny said,

    Desember 9, 2009 pada 11:03 am

    Saya sangat tertarik Experiment2 seperti ini. Tapi sampai saat ini saya belum menemukan “TEMAN” yang mempunyai minat yang sama. Saya hanya bisa mengumpulkan artikel2 semacam ini, Praktenya belum karena berbagai kendala.

  150. Herman said,

    November 30, 2009 pada 2:19 pm

    Kalau melihat model dari gambar yang ada, sepertinya sama dgn model yg agak tradisional misalnya :
    Pada suatu kolam air yg terisi penuh, lalu dimasukkan selang yg terisi penuh (Kedap udara) dimana ujung a masuk dalam kolam & ujung b keluar kolam,
    sehingga ada daya hisap di ujung a dan air keluar di ujung b

    Salam

  151. anar abdullah said,

    November 27, 2009 pada 9:23 pm

    saya sudah punya design itu, sudah pernah megalirkan air yang disedotdari ember yang jadi masalah adalah letak dari ketinggian drum yang akan digunakan untuk mengisapan. letak ketinggian yang pernah saya lakukan adalah 150 cm,ternyata pengisapannya kurang,lantas saya menambah/memperpanjang pipa pembuangan tenyata pengisapannya bagus. saya berrencana untuk menyusun drum menjadi dua tingkat,dengan sambungan pipa bukan drum yang dilas/disambung. saya juga pernah melihat diacara TVRI bagus. paijo silakan berkarya terus tak ada yang melarang

    saya punya design untuk menutup semburan lumpur lapindo saya pernah kirim ke kementrian lingkungan hidup, walhi tapi tak pernah ditanggapi

  152. Adek said,

    Oktober 24, 2009 pada 10:31 pm

    mas paijo, terimakasih sebelumnya
    saya pernah mencoba tp gagal (Menurut saya ada kebocoran)
    yg saya tanyakan fungsi leher angsa apa berpengaruh besar ? (kalo jumlahnya ditambah bagaimana)
    mohon penjelasannya

  153. culun said,

    Oktober 17, 2009 pada 10:44 am

    sederhana aja, deh… gaya gravitasi itu kan yang membuat benda jatuh ke pusat bumi…ko yang ini malah kebalikannya ya?

  154. culun said,

    Oktober 17, 2009 pada 10:43 am

    sederhana aja, deh… gaya gravitasi itu kan yang membuat benda jatuh ke pusat bumi…

  155. fathoni said,

    Oktober 16, 2009 pada 10:36 pm

    Salam kenal…
    Membaca mesin pompa air tenaga grafitasi , mungkin nalar susah untuk dipercaya. Tapi say benar – benar heran ternyata barang itu emang ada. Waktu itu saya berumur sekitar 8 – 12 an tahun ( sekarang saya 31 tahun ), saya pulang ke desa kakek saya .. ketka di sungai saya mendengar desingan air yang keras, saya tertarik untuk menelusuri dari mana asal suara tersebut. Maklum masih kecil rasa ingin tahunya naudzubillah . Setelah dekat ternyata asal suara dari dua buah pipa yang beda diameter. Seingat saya yang kecil keluar airnya. Waktu itu ada penduduk disitu, saya tanya ” Pa..banyune iki soko ngendhi pak ? kok mili terus ..” Paknya jawab ” Ooo .. banyu iki soko ngisor kono..” aku heran ” terus mesin ne endhi ? ” . Iki ora nganggo mesin.. le “. Kok iso munggah ? ” Mboh aku yo bingung , seng nggawe londo kok le ..” Nggak tahu dia bohong apa nggak kalo alat itu memang peninggalan Belanda , maklum masih kecil . Saya sekarang tinggal di Bali ..Mas Paijo kalo mau lihat ke sana silahkan. Mudah – mudahan masih ada nggak kemakan ama usia.. Boleh tu dipatenkan ama Indonesia daripada keserobot ama negara tetangga. Alamatnya di dusum Lopait, Tuntang, Salatiga. di belakang Masjidnya..kalo pun sudah nggak ada bisa tanya sama sesepuh desa sana pasti tahu. Alasan nggak diproduksi sih menurut saya karena suaranya yang ngerock abizzz
    Demikian share saya mudah – mudahan berguna

  156. Mbah Wek... said,

    Oktober 11, 2009 pada 8:33 pm

    Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini…dan tidak selamanya hukum fisika buatan manusia selalu benar…!! tidak tentu energi masuk harus = energi keluar, tidak tentu energi tidak bisa di ciptakan dan dimusnahkan, dll karena pada kenyataannya, bumi dari 150 milyar tahun yang lalu mengeluarkan energi berbilyun2 joule…untuk memutarkan dirinya…tanpa diketahui energi yang masuk dari mana dan berapa joule tenaga yang dipakai untuk memutarkannya. dan tentunya saat kiamat tiba nanti, semua energi akan bisa dimusnahkan. jadi tidak ada yang tidak mungkin…pesulap ada yang bisa menembus kaca, bisa terbang, bisa jalan diatas air, bisa dibelah masih hidup, setan bisa menghilang dll …adalah suatu ketidak mungkinan bisa di jadikan mungkin. dan itu semua berlawanan dengan hukum alam (kata orang pintar sih). jadi, janganlah berputus asa … energi grafitasi untuk memompa air secara gratis pastilah hal yang tadinya mustahil, akan bisa di jadikan menjadi hal yang real…..lakukan experiment wahai anak bangsa…jangan mudah putus asa ….!!! merdeka.

  157. Sainihadi said,

    Oktober 4, 2009 pada 6:13 pm

    mas rioh, bisa minta gambar detailnya gak?

  158. sang guru said,

    September 15, 2009 pada 2:59 pm

    sinau sik joh

  159. siddiqpoltek said,

    September 7, 2009 pada 6:38 am

    AKU BISA GAK MINTA ARTIKEL MNENTUKAN MOTOR LISTRIK UNTUK POMPA AIR..

    KALO JARAK TANDON DARI TANAH 75 METER

  160. dhen said,

    September 3, 2009 pada 10:59 am

    sistem tersebut hanya kurang sempurna , karena pada pipa yang masuk diatas harus ada kran pembuka pada saat mengisi air, sedangkan ujung pipa dalam sumur juga ahrus ada kran penutup yang berfungsi untuk menutup kran pada saat mengisi air untuk menyedot, sedangkan pada tabung perlu adanya lubang yang bisa ditutup kembali setelah terisi penuh.

    • bambou lanang said,

      Mei 16, 2010 pada 6:41 am

      betukll tuuuuuuhhh

  161. fransiskus xaverius said,

    Agustus 2, 2009 pada 3:28 am

    klo bsa kita kasi gambar rinciannya dunk…. ^_^

  162. arsa said,

    Juli 20, 2009 pada 5:01 pm

    kebiasaan buruk hanya bisa berkomentar saja. Sangatlah saya kagum jika anda dapat membuktikan dan menemukan yang lebih baek. bukan mengomentari yang nga2 tentang karya orang. Klo km pintar Tunjukkan kemampuanmu baru komentarin py orang.

  163. Juli 9, 2009 pada 1:04 pm

    bisa dijelasin lebih detail sistem kerja-nya

  164. Juli 1, 2009 pada 9:09 am

    kalau ada investor mau,bikin aja paket knock down,bongkar pasang untuk dijual murah kedaerah pedalaman RI,sehingga ada kemakmuran merata,terutama pemda setempat

  165. suherman syah said,

    Juni 28, 2009 pada 2:22 am

    gak mas yg pake drum x . tpkan bising setiapx mau isap atw keluar airnya,kan bunyi dang dung trus mas selama pompa bekerja.jd mkn yg di manfaatkam gaya fleksibel dr drum(tutupnya)waktu drum membuang en ngisap air td mas mungkin tp ya. dulu waktu ku kcil di kampung ku ada mas .tp kan aq blm tau gimana dan apa itu .

  166. cyber said,

    Juni 26, 2009 pada 9:25 pm

    rioh kalau uotputnya dicelupkan air dimana air bisa mengalir dung

  167. helanianto said,

    Juni 25, 2009 pada 11:19 pm

    Wah….menarik sekali perbincangannya seputar eksperimen. mungkin suatu saat saya bisa turut bergabung diforum ini, sementara masih belum punya ide mas….

  168. Rioh dan Massiman said,

    Juni 15, 2009 pada 1:40 pm

    Salam Kenal Coy.

    Gue bkn seorang yang sering bergelut eksperiment. Saya hanya orang biasa yang hanya mencoba2 dengan pengetahuan pas2an.
    Tapi Saya mau berbagi tentang Pompa Air dengan Tenaga Gravitasi. Saya Sudah mencoba dan ternyata itu berhasil. Bahan yang kami gunakan hanya Pipa, Kran dan Drum Sebagai Ruangan Vacum. Soal hitung2an wah.. Kami hanya memperkirakan (hampir tidak ada rumus yang kami gunakan), tapi toh bisa berhasil. hanya satu perbedaan dengan yang ada pada gambar (dan mungkin masih ada perbedaan yang lain yang belum diketahui) adalah pada ujung keluaran dicelupkan kedalam air coy.
    Pada saat kran pembuangan dibuka maka air akan menghisap pada wadah yang telah disediakan yang diisi dengan air.

  169. Joko S said,

    Juni 2, 2009 pada 12:19 pm

    Yang jelas udah dikatakan lik Paijo, bahwa alat tersebut tak mungkin berhasi jika tanpa ada masukan energi lain(hukum kekekalan energi, dan keseimbangan).
    Namun jika ditambahkan dengan tenaga lain yang ada di alam gimana lik Paijo, Soalnya saya ingan lumpur Sidoarjo, Lha ini Tuhan telah memberi petunjuk suatu ilmu yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk umat manusia. Di Sidoarjo tanpa alat buatan manusia untuk menaikan lumpur ( yang lebih berat dari pada air) ternyata dapat naik, bahkan hingga kini belum mampu dihentikan.
    Nah dari kegagalan percobaan sumur tenaga gravitasi tersebut bukan merupakan kegagalan tapi dengan semangat dan bereksperimen yang lebih baik lagi , insya Allah akan merupakan awal kesuksesan.
    Semangat terus, maju dan sukses!!

  170. waridramdhani said,

    Mei 23, 2009 pada 9:09 pm

    trima kasih buat made,alat yang kami buat telah bekerja dengan baik…mudah mudahan bisa membatu umat manusia,alat ini belum pernah ada yang tahu haya kami dan dosen saja, mungkin saya akan tampilkan vidio alat yang kami buat dan buktinya bahwa alat ini bisa digunakan dan berfungsi dengan baik….terima kasih kawan jika kalian ingin bertanya hubungi (081320238484)anton pribadi……kalian bisa bertanya

  171. MADE said,

    Mei 23, 2009 pada 11:44 am

    MAS SAYA MAU TANYA..? TOLONG DONK MAS JELASKAN BESERTA GAMBARNYA ;;CARA PERENCANAAN POMPA AIR” (PAKAI RUMUS DAN HITUNG-HITUNGAN) MAKASIH YAAAAA

  172. vhatarayluwu said,

    Mei 21, 2009 pada 11:53 pm

    maju terus tuk tetap berkreasi…., pokoknya aku seh positive thinking mi saja nda mau peduli apa kata mereka yang kurang percaya…., sekiranya itu sudah ada hubungi aku kawan biar petani yang ada dikampungku itu bisa sejahtera

  173. anton pribaadi said,

    Mei 16, 2009 pada 4:09 pm

    salam kenaal tuk semuanyaaa…mugkin anda semua gak percaya tentang pnemun kami,pompa gravitasi ga mungkin bisa terelisasi tanpa ada pnggabugan,cuma dg sdikit modifiksi alat itu bsa terealisasi dan itu nyata kawan….obsesi saya masyarakat kcil bisa menikmati pompa hmat energi…buktikan kau kawan2 jga bsa tanpa saling mncela…berkunjng lah k kmpus universits subang

  174. warid ramdhani said,

    Mei 15, 2009 pada 5:54 pm

    selanjutnya tinggal kita fikirkan modifikasi ini.saya menggunkan galon untuk tabung akan tetapi di bungkus dengan besi agar tidak mengkerut.dan pada percobaan.pada diameter pipa .25in air bisa di angkat samapai 3 meter lebik pak….ini merupakan suatu keberhasilan kami sedang merancang pimpa untuk ketinggian 10-15m meter tapi kita berkendala pada pada dana dan rancangan tabung dengan tekanan air yang cukup besar….by anton n warid (081320238484)

  175. warid ramdhani said,

    Mei 15, 2009 pada 5:48 pm

    salam kenal untuk berjuang demi menemukan sesuatu bagi umat manusia…atas nama pendidikan dan jajarannya.saya pun mencoba alat yang anda pumya ide.kebetulan saya dan teman saya sedang menyusun skripsi tenta pompa grafitasi.ada cara yang yamg memang ketidak mungkinan terjadi menjadi realita.saya sudah mencoba pompa anda dengan di gabungkan dengan ide kami berdua dan ternyata berhasil.pompa ini bisa bekerja dengan baik hanya saja perlu tambahan saja sedikit.dan alhamdillah tugar akhir saya dan teman saya di acc.saya kuliah di universitas subang (created by warid dan anton pribadi)

  176. budi isprioyanto said,

    Mei 11, 2009 pada 10:08 am

    Tahun 1975 , Bapak saya yang sekarang telah almarhum telah mencoba 2 kali alat yang seperti om paijo buat, tapi 2 kali coba itu semua gagal. Kira kira dimana letak kegagalannya ? pertama menggunakan blek tempat minyak goreng, hasilnya gleknya kempis seperti krupuk, kedua menggunakan drum minyak tanah, drumnya aman, tapi air tidak keluar sama sekali. Kasihan sampai meninggal nggak kesampaian idenya itu. Kira kira sebabnya apa ya om paijo ? saya juga penasaran. Tolong kalau ada jawabannya kirimkan ke email saya juga ya. Trims atas bantuannya.

  177. roy said,

    Mei 8, 2009 pada 10:57 pm

    asskum…
    p’ nma sya roy,
    sy sangat tertarik degnan pomp hidram buatan p paidjo,
    ba g bapak mengirimkan cara2 perancangan pompa hidram, krn sy ingin membuatnya di kampung saya, hung2 bantu ortu untuk irigasi sawah si kampung.
    bls y p’
    ke: mangunsongroy@yahoo.com

  178. mei said,

    Mei 2, 2009 pada 12:46 pm

    sepertinya defenisinya seperti apa setau saya pekerjaan itukan menggunaka tenaga listrik,,, apa keuntungan dan kekurangan dari pembangkit ini??????

    dan apakah pembangkit ini sudah banyak digunakan di indonesia kita yang tecinta ini?????????????????????????????

  179. ARI SUGIONO said,

    April 30, 2009 pada 9:41 pm

    ass…nma sy ari…. mahasiswa smster akhir jur teknk mesin universitas islam riau…mas paijo…..saya sedang menyelesaikan tugas akhir untuk pembuatan pompahidram…… dan saya kekeurangan referensi mengenai pmpa hidarm…. mohon sekiranya mas paijo dapat mengirimkan referensi untuk saya …..sebelumnya saya ucapkan terima kasih,,,,,,,,,,

  180. warid ramdhani said,

    April 27, 2009 pada 9:50 pm

    alam diciptakan untuk dipelajari kawan maka bantulah aku menemukan sesuatu dari alam

  181. warid ramdhani said,

    April 27, 2009 pada 9:47 pm

    saya sangat tertarik dengan masalah pompa ini karena menjadi ilustrasi buat teman saya untuk membayar hutang kepada orang tuanya.jadi jika berhasil maka akan lunaslah hutangnya. mohon bantuan doa dari para pembaca

  182. Herman said,

    April 24, 2009 pada 8:37 pm

    yang namanya experimen pasti ada kekurangannya.. tapi kalau memangnya terbukti kenapa pemerintah gak segera ambil alih atau memfasilitasinya… seperti air laut yang bisa menggantikan BBM … ya to ???

    Saya juga menemukan tai kebo bisa jadi makanan pokok (beras)… caranya tai kebo dikumpulkan sebanyak satu truk…dipadatkan dan dijual… lha hasil penjualannya dipakai buat beli beras… okai to… salam experimen dan pasti sukses

  183. Riono Adhi said,

    April 19, 2009 pada 1:14 am

    Heee…heee..heee, HUKUM ALAM KOK DILAWAN!!! wong rumsnya belum bener! Mas paijo, jelas2 ide anda percuma…PERCUMA!!! Rumus2 yang dipakai tidak praktis, tidak tepat sasaran, dan tidak berkaitan dg prinsip air mengalir dari atas ke bawah. tekanan air berdasarkan ketinggian bukan volume air…. belajar fisika dulu dech! Asas doppler. Kalo mau mengangkat air sebanyak 0.1 liter keatas setinggi 100meter, selama 10 detik maka perlu energi seperti mesin jungkat jungkit dengan beban 738juta kilogram. bayangkan, hampir milyar kilogram dengan pipa 3/4inchi. kalo pipa seukuran sedotan maka cuma 320juta kilogram sebagai bebannya…!!! semakin tinggi air yang akan diangkat maka akan semakin besar tenaga yang dibutuhkan.
    Lebih hemat energi jika pake turbin dengan gaya putar spt pompa air biasa, memanfaatkan gaya sentrifugal pada fluida tertutup.

    Perlu diingat bahwa air dlm pipa tertutup rapat, jika bagaian bawah terbuka, akan tetap mengalir kebawah, sesuai gaya gravitasi, kecuali paling atas/paling bawah menggunakan klep pompa air. Efek gravitasi ini bisa dilawan jika menggunakan pompa yang seperti pompa sumur manual/dg hidrolik. denga klep-klep yang bekerja membuka jika air berjalan naik. pompa sumur ini digerakkan dg tenaga air pula yang volumenya lebih besar. mirip pompa pengeboran minyak yang menggunakan engkol. Nah itu baru berhasill… tanpa energi listrik, diesel, dsb., tetapi saya punya ide lain untuk menaikkan air dari sumber air di lereng gunung ke atas gunung. Idenya kira spt ini :
    “Pompa” ini terdiri dari 2 bagian utama, turbin air dan pompa air. Sebagian air dari mata air dialirkan ke BAWAH melewati turbin air dengan debit yang cukup BESAR. Putaran yang dihasilkan oleh turbin air ini dipakai untuk memutar pompa air dan menaikkan sebagian kecil air ke atas gunung. Tentu saja hukum kekekalan energi berlaku disini, yaitu total energi yang dihasilkan oleh turbin harus sama dengan total energi yang diperlukan untuk menaikkan air ke gunung. Pada prakteknya debit air yang bisa dinaikkan ke atas akan jauh lebih kecil daripada debit air yang dialirkan ke bawah. kalo tingkat efisiensi alat hanya 0.8, maka 20% energi kinetiknya hilang.
    akibatnya air yang mengalir ke atas cukup kecil dibanding air yang mengalir ke Bawah. angka 0.8 adalah konstanta yang rasional karena perbedaan luas penampang Turbin. Rotasi per menit yang ideal adalah dg perbandingan 1:600, artinya jika turbin besar yang menurunkan air KEBAWAH berputar 5rpm, mak turbin kecil yang mengangkat air KEATAS berputar 5 X 600 = 3000 putaran per menit. (diingat turbin kecil idealnya berputar antara 1600 sd 5000 rpm, jika tidak maka air tidak akan naik spt keinginan/macet)
    Turbin kecil tidak bekerja jika rpm rendah karena diingat gaya sentrifugal yang dibutuhkan turbin kecil ini cukup besar.

    Energi Potensial/Ep dirumuskan:
    0.8 X (Ek air KEBAWAH/ Ek air KEATAS)
    0.8 X {(vol air ke Bawah X tinggi air ke BAWAH) / (vol air KEATAS X tinggi air
    keatas)}
    Tinggi air KEATAS=0.8 X (Vol air KEBAWAH X tinggi air KEBAWAH) / Vol Air KEATAS
    Vol Air KEATAS= 0.8 X (Vol air KEBAWAH X tinggi air KEBAWAH) / tinggi Air keatas

  184. Rony said,

    April 18, 2009 pada 11:36 pm

    saya pernah mencobanya, di tahun 1991 ketika saya masih SMA. dan saya berhasil melakukannya, tetapi sayang alat2 eksperimen saya itu hilang ketika banjir tahun 2007 di grobogan. saya tidak menggunakan sesuatu yang besar seperti itu, tetapi hanya menggunakan tabung kecil dan berhasil. jadi jangan apriopri dulu ya

  185. Novax said,

    April 1, 2009 pada 7:22 pm

    Bisa gak metode ini di terapkan buat sumur….

    http://www.lpmpjabar.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=126&Itemid=288

  186. skywalker_skyline said,

    Maret 31, 2009 pada 11:59 am

    Ya…ya………
    yang ini aku juga mau coba
    nanti balik lagi tuk ngasi coment….

  187. semprul said,

    Maret 13, 2009 pada 11:21 pm

    Semoga para penipu tidak berkeliaran sepanjang jaman agar masyarakat tidak dirugikan oleh kebodohan dan kebohongan

  188. semprul said,

    Maret 13, 2009 pada 11:19 pm

    Semoga_para_penipu_tidak_berkeliaran_sepanjang_jaman_agar_masyarakat_tidak_dirugikan_oleh_kebodohan_dan_kebohongan

  189. arianto said,

    Maret 13, 2009 pada 11:16 pm

    Saya pernah bertaruh dengan seorang teman, jika pompanya (semacam itu) berhasil, akan saya ganti seluruh biayanya. Jika gagal, saya cukup ketawa.
    Teman saya menghabiskan dana sekitar 2 juta,
    Dan ternyata saya berhasil…………………ketawa :))

  190. ANDRI said,

    Februari 27, 2009 pada 10:11 pm

    APAKAH ADA JENIS MESIN BOR PEMBUAT MESIN POMPA

  191. ANDRI said,

    Februari 27, 2009 pada 10:10 pm

    SUNGAI BARITO TERKENAL DENGAN WC TERPANJANG APAKAH DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI POMPA AIRTENAGA GRAFITASI? MOHON PENJELASAN

  192. ERNES said,

    Februari 27, 2009 pada 10:06 pm

    BAGAIMANA DENGAN AIR bARITO YANGTERKENAL DENGAN WC TERPANJANG DIDUNIA

  193. Februari 24, 2009 pada 4:20 pm

    […] dengan banyaknya coment pada dua artikel saya sebelumnya yaitu POMPA AIR TENAGA GRAVITASI dan POMPA AIR TENAGA GRAVITASI (2) , maka saya posting lagi yang mengupas tentang masalah tersebut lebih lanjut. Bukan untuk […]

  194. yonga said,

    Februari 19, 2009 pada 1:43 pm

    Pompa seperti ini sudah pernah di buat. Untuk reservoir kalau pakai drum minyak/oil tanpa modifikasi, ndak kuat menahan tekanan vacum. Maka harus dibuat penahan/rangka untuk drum tersebut biar ndak mlempet (penyok).
    Silahkan dibuat, Pasti berhasil…

  195. Bandi said,

    Februari 17, 2009 pada 11:33 am

    Gagal itukan suksestertunda tomas, ya,,.. coba dan coba lagi sampai berhasil

  196. yonga said,

    Februari 13, 2009 pada 4:21 pm

    Saya ingin menambahkan turunnya air dalam reservoir bisa berfungsi sebagai katub (klep). Asalkan air turun secara uniform. supaya hal tersebut bisa terjadi maka sebelum penggunaan seluruh sistem harus terisi air.
    Ukuran reservoir tergantung pada kedalam air yang di pompa.Mengenai perumusannya belum tahu. Tangki reservoir harus kuat menahan hisapan.

  197. momox said,

    Februari 13, 2009 pada 3:42 pm

    bisa berhasil asal output jangan langsung pake pipa. tetapi menggunakan sistem kayak galon air yang hanya saja mulutnya lebih besar sehingga tekanan kebawahnya lebih besar.

  198. sanpri said,

    Februari 11, 2009 pada 4:14 am

    jd ….menurut tmn2…yg cocok mesin yg cocok untuk manaikan air ( buster ) yg baik ,spt apa sih?

  199. rudra said,

    Februari 9, 2009 pada 10:20 pm

    sori om napa kok gakada yang aktif lagi. ayo pada semangat experimentnya jangan jadi rakyat yang gampang jenuh , kalau dah dapet caranya cepet bagi2 ilmunya kirim foto & vidio serta penjelasan biar pada ngerti. biar semua bisa aplikasikan buat diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa ini. trus kalau dah pada dapet dari orang jangan coba2 ngakuin temuan sendiri, ntar disantet rame2. salam kenal buat smua By : RUDRA

  200. AL basir said,

    Februari 9, 2009 pada 10:08 pm

    kemungkinan besar Gambar dan file2 saya akan berikan kepada Penggemar Pompa Gravitasi agar Bisa membantu masyrakat kecil,Apalagi di zaman sekarang segala Kebutuhan meninggkat,,

  201. AL basir said,

    Februari 9, 2009 pada 9:55 pm

    mas.,,sebuah pembudidaya ikan di jambi sudah menggunakan Pompa Gravitasi,,,

  202. Wahyu said,

    Februari 6, 2009 pada 2:40 pm

    Mas Paijo dan rekan rekan semua, saya bukan ahli fisika tapi saya tertarik eksperimen ini, mohon komentar mas Paijo dan rekan rekan untuk artikel di Kompas http://sains.kompas.com/read/xml/2009/02/03/22501899/listrik.tenaga.gravitasi.hebohkan.pamekasan
    Terimakasih

  203. tito said,

    Februari 4, 2009 pada 5:20 pm

    yang mungkin itu kalau kita pake pipa kapiler. ingat kain kalo dibasahi bisa memindahkan air, walaupun tempatnya lebih tinggi ?!. jadi ya
    saya termasuk yang skeptis kalau dengan sistem sesederhana itu bisa mindahin air. haha

  204. kurzz said,

    Februari 1, 2009 pada 9:31 pm

    mas paijo, yang anda kemukakan itu benar, tetapi saya punya ide lain untuk menaikkan air dari sumber air di lereng gunung ke atas gunung. Idenya kira spt ini :
    “Pompa” ini terdiri dari 2 bagian utama, turbin air dan pompa air. Sebagian air dari mata air dialirkan ke BAWAH melewati turbin air dengan debit yang cukup BESAR. Putaran yang dihasilkan oleh turbin air ini dipakai untuk memutar pompa air dan menaikkan sebagian kecil air ke atas gunung. Tentu saja hukum kekekalan energi berlaku disini, yaitu total energi yang dihasilkan oleh turbin harus sama dengan total energi yang diperlukan untuk menaikkan air ke gunung. Pada prakteknya debit air yang bisa dinaikkan ke atas akan jauh lebih kecil daripada debit air yang dialirkan ke bawah. CMIIW.

  205. glatik said,

    Februari 1, 2009 pada 1:16 pm

    sebenernya bisa, asalkan kerapatan dan kekedapan udara terjaga tetap rapat dan tidak sedikitpun udara yang bisa masuk. mulai dari dalam sumur sampai leher angsa, karena saya sudah pernah mencoba, namun tabung atau penampungan air yang saya gunakan kurang cukup kuat, sehngga kempes, harusnya digunakan tabung yang cukup kuat.

  206. The Sedayu said,

    Januari 23, 2009 pada 9:41 pm

    Wah gimana yah model yang mungkin untuk adearh perbukitan yg kurang air 🙂
    Mudahd an muirahnya

  207. dandykaya said,

    Januari 21, 2009 pada 7:26 pm

    HENOLAH

  208. Bogel said,

    Januari 4, 2009 pada 9:53 am

    Pak Surya,

    Terima kasih atas postingannya…
    Mohon informasi kalau memang pompa gravitasi yang anda maksud benar2 bisa bekerja. Kalau memang benar adanya dan saudara sampean mau berbagi tentang kontruksinya kiranya saya bisa diberitau alamatnya…

    Dengan senag hati saya mau datang untuk belajar..mengingat hal ini sangat berguna buat semua orang dan tentunya akan sangat membantu bila di sharing ke tempat2 yang kesulitan air …

    Regards,
    Bogel

  209. Surya said,

    Desember 28, 2008 pada 1:02 am

    Saya, sebetulnya bingung.

    Saudara saya cerita (saya belum lihat):
    di rumahnya tak perlu sanyo, air mengalir dari air sumur dengan tenaga gravitasi, sudah 2 tahun berjalan.
    Saya belum melihat ke rumahnya, tapi saya searching, mampir ke sini, saya kaget dengan ‘maaf’ sinisme kang paijo ini.
    Saya sangat yakin saudara saya tidak bohong,

    Setelah ikutan komentar di website ini, saya harus datang ke rumah saudara saya tersebut, untuk membuktikan fakta sebenarnya.

  210. JORGEA said,

    Desember 21, 2008 pada 9:35 pm

    Hi, Mr.james
    I hope you still have a good memories.
    Does your school have?
    Whether you can read and think positive?
    Do you believe that the iron or the like
    will never be able float in the water?
    Could not possible with a little blackmail mind?
    I hope you can still use most sense for you if you are a normal male.

  211. james said,

    Desember 19, 2008 pada 11:42 pm

    tertarik juga neh, cuma numpang lewat seh, klo yang dipaparkan diatas ma pa ijo yach,,,,! dah gamblang tuh, maaf klo agak teoritis, bagi yang mau dapat energi gratis yach, kaya’nya mustahil dah kecuali nyolong, tapi klo ada yang mau, coba aja bedah(uraikan 1 by 1) bagian dari system tersebut trus itung variable yang kemungkinan dapat mempengaruhi air dapat mengalir, cos formula yang di tuliskan diatas itu didapatkan dari beberapa kali turunan, klo mau detail cari dulu monyangnya tuh formula, nah disitu baru tau secara rinci faktor2 yang berpengaruh terhadap hukum fluida cair. klo cuma eksperimen tanpa perhitungan agah susah dah menurut aku. aku seh malas itung2 apa lagi eksperimen cos dah impossible air mau ngalir, klo mang itu bisa g mungkin jepang membuat PLTA yang outputnya cuma 50% bisa di gunakan buat publik, selebihnya buat PS (Pemakaian sendiri) tuk pompa kembali air dari waduk bawah ke waduk atas. tuh kan g mungkin juga ada PLTA or PLTM yang akan kekurangan air klo itu bisa terjadi. yang perlu sekarang perbanyaklah ilmu sehingga g mudah percaya ma yang tidak2. orang gile kale yach yang sebar tuh issue. buat yang penasaran, jangan sampe mati penasaran yach,,,,,,! hehehehe

  212. muhammad rusdi said,

    Desember 12, 2008 pada 10:01 pm

    mas paijo, saya yakin apa yang mas paijo kemukakan memang benar, karena merujuk pada teori dan hukum alam, namun sebetulnya seperti teman-teman yang lain sy jg masih penasaran, barangkali ,masih ada cara untuk mengakali supaya alat tersebut dapat bekerja, bisanya orang kita paling bisa mengakali sesuatu, makanya saya sarankan kepada teman-teman supaya jangan putus asa dan terus berusaha mencari cara supaya alat ini dapat bekerja.

  213. M.BADAR said,

    November 30, 2008 pada 12:22 pm

    YANG TELAH BERHASIL SILAKAN BERITAHU SAYA VIA E-MAIL. DAN SEBARKAN LAH PENGALAMAN ANDA

  214. M.BADAR said,

    November 30, 2008 pada 12:17 pm

    Cobalah dengan mengganti pipe isap dengan pipe kapiler yang terkecil. Caranya masukkan gulungan strimin aluminium kedalam pipa isap sampai penuh, jangan terlalu mampat. Gantilah pipa keluar dengan pipe yang lebih besar dari pada pipe isap. Perbandingannya adalah volume air yang ada di pipe isap lebih kecil dari vulome air yang ada di pipa keluar. 1: 3. Gunakan 1 leher angsa saja di bawah kran. Hilangkan one way valve.Buatlah sambungan T di atas drum ( satu saluran kearah pipa isap, satu saluran ke drum, satu saluran keatas drum ) dan taruhlah stop kran diatasnya, berguna untuk memasukkan air ke dalam drum dan untuk mengontrol bilamana masih ada udara didalam drum. Lambat laun drum akan kempis / peot. Untuk mengantisipasinya buatlah beberapa batang ( 6-7 batang ) lingkaran besi kira2 12 mm seukuran bulatan drum tersebut. Tempelkan lingkaran2 besi tersebut pada dinding drum dengan cara di las. Ingat jangan sampai bocor sekecil apapun. SELAMAT MENCUBA. ANDAIKAN BELUM BERHASIL, CUBA PERIKSA MASIH ADAKAH UDARA DI DALAM DRUM, DAN DARI MANA UDARA ITU BISA MASUK USAHAKAN DITUTUP RAPAT2 JANGAN SAMPAI BOCOR. ANDAIKAN ITU JUGA BELUM BERHASIL SILAHKAN DATANG KE RUMAH SAYA, ATAU E-MAIL KE SAYA. SEMOGA BERMANFAAT. SALAM.

  215. Colombus said,

    November 22, 2008 pada 5:59 pm

    Mas, Saya juga bersyukur forum ini,
    Percobaan saya sudah lakukan dengan drum, memodifikasi pipa atas dari atas dan semua saya pastikan tidak ada celah dan air. pengamatan saya udara masuk lewat kran buang. Kran tertempel pada bagian samping bawah drum dan dgan percobaan dngsn kran yang telah disambung pipa 1″ sepanjang 3m hasil sam
    Dengan jeregen 5 liter juga saya buat tapi hanya terangkat sedikit.
    Percobaan saya sekarang adalah dengan drum palstik 40 ltr dan pipa isap diameter 4mm, kran plastik 1/2″. Air dipipa isap hanya naik 60cm dan tidak jalan lagi.
    Buat yang udah berhasil tolong info ke: hiburaku@yahoo.com trimakasih ya

  216. Pemanfaatan ruang kamar sempit said,

    November 2, 2008 pada 10:49 pm

    Umumnya orang sangat merasa bingung jika hanya mempunyai rumah yg berukuran luas tanah yg serba nanggung. Maksudnya disini ukuran rumah RSSNN ( Rumah Susah Sekali NgaturNya ) yg mau tidak mau pasti ukuran kamarnya pun tidak seperti Sinetron Sinetron Indonesia yg serba wah dan Megahhhhhh. Umumnya ukaran ukurang kamarnya pun paling top hanya 2X 3 M saja.

    Tapi jangan binggung dulu bila anda mempunyai masalah seperti itu. Saya punya resep jitu coy…..
    Dimana kita hanya berusaha membuat kamar kita terlihat luas…nikmatkan jika kamar tidur kita terlihat luas bisa ngapain aja……

    Solusinya gampang tempat tidur yg mempunyai hak wajib dikamar tidur kita buat bisa trelipat ke arah dinding

    Nih gambarnya …… silahkan di copy untuk mencoba membuatnya

  217. jan warisman said,

    Oktober 31, 2008 pada 1:14 am

    salam kenal
    saya tertarik dengan debat yang ada di atas. saya lagi mencoba prototype yang sama . Yang membedakan hanya pipa yang menuju ke tanah. bagaimana menurut teman-teman jika pipa tersebut di buat leher angsa. Dimaksudkan untuk melawan tekanan yang terjadi di H1. Sehingga dapat membantu meningkatkan tekanan di H2. Jadi leher angsa tersebut dimaksudkan sebagai penyeimbang tekanan. Sehingga akan di dapat H2>H1.

    terima kasih

  218. muzakkad said,

    Oktober 28, 2008 pada 11:01 pm

    gue punya generator listrik bertenaga jin,ada yang mao beli?

  219. kebowireng said,

    September 23, 2008 pada 6:08 pm

    mas paijo… saya saat ini masih dalam tahap penghitungan dalam perancangan sistem pompa ini.dari apa yang mas paijo paparkan mengenai prinsip tekanan air yang dilawan oleh sistem ini.saya ingin mempertanyakan perhitungan mengenai tekanan tersebut
    saat ini,saya berencana mengaplikasikan sistem ini ke dalam sistem coolant mesin (dimana kedalaman air yang dipompa tidaklah sedalam sumur). prinsipnya bahwa, akan terbentuk siklus yang dibentuk dari aliran air tersebut. dimana air keluaran akan disimpan kebali ke dalam tempat penampungan.
    saat ini saya mempunyai hipotesa bahwa syarat dalam sistem/siklus tersebut adalah debit air yang keluar dari setiap selang haruslah sama.sehingga siklus dalam sistem ini dapat tetap terjaga.
    dimana debit air ini tergantung dari cepat rambat air dalam selang dan luas penampang selang. sehingga perlu dicari perbandingan diameter dan panjang selang untuk mendapatkan siklus ini.

    kemudian hipotesa saya yang kedua adalah mengenai energi dari mana air tersebut dapat naik ke atas. dalam tabung reservoir akan terdapat udara, diman udara tersebut tidak akan keluar dari reservoir.dengan membuat reservoir tersebut kedap.

    saat kran terbuka, air dalam reservoir akan berkurang.dengan asumsi bahwa volume dalam reservoir tersebut akan selalu tetap (karen keadaan awalnya,kedap), maka air dalam tempat penampungan akan naik tersedot untuk menggantikan volume yang hilang dala reservoir.

    mohon as paijo dapat embantu saya dalam perhitungan tekanan fluida yang terjadi.mungkin perhitungan dapat di kiri ke e-mail saya.terima kasih
    sala semangat eksperimen

  220. ahmad iryanto said,

    September 22, 2008 pada 4:49 pm

    mas paijo, saya salut atas keberanian anda mempublikasikan artikel “Pompa Air Tenaga Gravitasi” yang tidak mungkin berhasil. yang saya ingin tanyakan pada mas paijo adalah seandainya sistim tersebut dimodifikasi bisa nggak berhasil?. Soalnya dari jaman kakek buyut saya sampai jaman saya punya anak yang dibahas “kegagalan suatu sistim” tidak pernah dibahas kata kegagalan sistim tersebut diobok-obok berubah menjadi “keberhasilan”. thank

  221. ahmad iryanto said,

    September 22, 2008 pada 4:47 pm

    mas paijo, saya salut atas keberanian anda mempublikasikan artikel “Pompa Air Tenaga Gravitasi” yang tidak mungkin berhasil. yang saya ingin tanyakan pada mas paijo adalah seandainya sistim tersebut dimodifikasi bisa nggak berhasil, soalnya dari jaman kakek buyut saya sampai jaman saya punya anak yang dibahas “kegagalan suatu sistim” tidak pernah dibahas kata kegagalan sistim tersebut diobok-obok berubah menjadi “keberhasilan”. thank

  222. daulat p said,

    September 16, 2008 pada 10:27 pm

    langsung aja ke email ku dau_p@yahoo.com trims

  223. daulat p said,

    September 16, 2008 pada 10:22 pm

    trims Pak Bogel, kalau ada yang udah coba tenaga angin yg digabung dengan pompa model pompa dragaon untuk ngangkat airnya.

  224. michael purwadi said,

    September 16, 2008 pada 5:53 pm

    th 90an saya pernah coba pakai jerigen bimoli 20 liter yang disambung pipa suplay 1/2 inchi sepanjang 3 m dengan ujung dalam sumur dipasangi tosen klep dan pipa output 3/4 inchi.Kemudian sistem diisi penuh dengan air melalui intake khusus.Begitu output dibuka, air naik sampai ke jerigen ! tapi…..jerigennya menjadi KEMPOT(PENYOK), terus bocor, sehingga udara masuk ke dalam jerigen. Kemudian saya coba lagi dengan menggunakan paralon 4 inchi sebagai penampung(dengan harapan tidak akan Kempot/Penyok) , namun apa yang terjadi…… , ketika output dibuka , air malah tidak keluar………..
    Sekarang saya sedang mencari skema pompa air tenaga angin(kincir), seperti yang dapat kita lihat di film2 koboy di Amerika tempo dulu.
    Ada yang bisa bantu?

  225. Bogel said,

    September 8, 2008 pada 11:29 pm

    Hi All,

    Saya baru upload file tentang Hydram as link…..:

    http://www.4shared.com/file/62195112/74fe167/HydRam1.html
    http://www.4shared.com/file/62195428/ca7c9951/Hydram2.html
    http://www.4shared.com/file/62195553/132dbc29/Hydram3.html
    http://www.4shared.com/file/62195643/8703331/HYDRAULIC_RAM_PUMP.html

    Semoga bermanfaat.. (file masih dalam bentuk aslinya termasuk bahasa tanpa diubah sedikitpun)

    Regards,
    Bogel

  226. Bogel said,

    September 8, 2008 pada 11:12 pm

    Untuk pompa air pakai system Hydram juga oke…

    cek link berikut

    http://virtual.clemson.edu/groups/irrig/Equip/ram.htm#Links
    http://www.lifewater.org/resources/rws4/rws4d5.htm

    dan cara kerjanya bisa dilihat disini

    http://virtual.clemson.edu/groups/irrig/Equip/ram4.htm

    saya usahakan bisa segera upload file tentang Hydram yg saya dapat dr internet..

    Mudahan bisa membantu…

    Regards,
    Bogel

  227. Bogel said,

    September 8, 2008 pada 10:30 pm

    Pak Daulat Paulus,

    Silahkan baca dech di https://paijo1965.wordpress.com/kincir-air-paijo-1/
    kebetulan tuan rumah sudah terangkan disini

    Saya sendiri juga belum baca tuntas…tapi sekilas saya lihat sepertinya cocok dengan yg bapak butuhkan…untuk gambar lebih detail …Mas Paijo sepertinya menawarkan dikirim via email…

    Regards,
    Bogel

  228. Daulat Paulus said,

    September 8, 2008 pada 7:05 pm

    Pak, saya baru baca ttg blog Bapak ini, salut, saya mohon kesediaan Bapak membimbing saya. Saya mau coba bertani, tp didaerah sini (Pekan Baru) ada masalah dengan air. Dan saya masih baru disini. sebenarnya saya ngak terlalu familiar dengan internet tp saya coba aja. kalau tidak keberatan Pak, tolong gambar untuk membuat pompa kincir angin. Terimakasih moga Tuhan Berkati kita semua

  229. DeDeL said,

    Agustus 29, 2008 pada 3:51 pm

    Buat mas Bogel…

    Wooooo alaaahh…. ternyata infonya lebih lengkap sampeyan dibanding punyak saya… :o) jiaahahahahahahaaaa.
    Seperti keyakinan anda yang kuat, saya tetap punya keyakinan bahwa magnet bisa menjadi solusi pada topik ini, selama saya belum mencobanya sendiri.
    BTW… teng kyu atas informasi tambahannya (file PDF) dapat menjadi inputan bagi saya damal mencoba.

    Teng Kyu

    :o)
    DeDeL
    asalah inidigunakan untuk mengkasilkanbisa

  230. Bogel said,

    Agustus 26, 2008 pada 11:41 pm

    Hi All,

    File sudah saya upload…
    http://www.4shared.com/file/60536038/8065e4bc/LTseung.html
    mudah-mudahan jadi inspirasi anda semua…

    regards,
    Bogel

  231. Bogel said,

    Agustus 26, 2008 pada 11:15 pm

    Hehehe…saya juga punya document soal magnet Tseung mas, lengkap dengan gamabarnya…meski gak begitu jelas/komplit…..dan banyak beberapa file free energy. beberapa replikasi yg coba saya buat tidak bekerja seperti teorinya tapi ada beberapa yg memang bekerja meski dengan hasil kurang maksimal…kalau ada yg tertarik boleh kasih tau emailnya dech…atau nanti saya upload di file sharing saya diatas…

    Good luck and keep up good work…..
    Bogel

  232. DeDeL said,

    Agustus 26, 2008 pada 7:04 pm

    Mas Bogel…
    Kenapa saya begitu yakin bahwa magnet dapat menggerakkan roda tanpa bantuan energy lain, ini alasannya….
    Coba anda cari di google dengan kata TSEUNG FREE ENERGY MACHINE.
    Disitu dlm situsnya Prof.TSEUNG malah mengklaim bisa menghasilkan listrik sampai 5 KVA atau 5000 watt dengan alatnya yang cuman hampir sebesar bola volley, malahan rencananya akan membuat yang lebih besar yang katanya bisa menghasilkan sampai 50KVA.
    Kalau soal magnet yang tidak cukup kuat memutar bila diberi beban, jawabnya cukup mudah, kita beri saja semacam puli/gir pembanding (seperti pada kerekan pancing) dan pemberat (seperti roda gila pada mobil mainan anak kecil yang cara menjalankannya dengan memajukan 3 sampai 4 kali lalu memepasnya). Awalnya saya juga ragu terhadap kekuatan dari gaya tolak menolak magnet, tapi setelah saya secara kebetulan nemu magnet bentuk kelereng, lalu saya coba yang sederhana dulu dengan menggunakan sebatang kayu, saya bor pas ditengah untuk diberi as, lalu ujung-ujungnya saya beri magnet dengan sudut kemiringan yang sudah ditentukan, lalu saya dekatkan magnet yang sekutub, lalu tahu apa yang terjadi… ? kayu tersebut terdorong secara cepat bergerak berputar. Nantinya saya akan coba dengan kayu berbentik koin yang saya tempelin magnet secara melingkar. Saya yakin pasti ini bisa berhasil.

    Teng Kyu

    :o)
    DeDeL

  233. Bogel said,

    Agustus 22, 2008 pada 1:01 am

    Dear All,

    Kadang – kadang suatu keyakinan atas sesuatu terkesan dipaksakan…misalnya pompa gravitasi ini….., kalau kita melihat kebelakang para penemu hal-hal besar, saya yakin sekali mereka pada awalnya berangkat dari sebuah keyakinan yg kemudian mereka coba rumuskan sampai akhirnya berhasil. Kembali ke topic ini, pompa ini telah sering kali dibahas, dipertontonkan di TVRI tahun 90-an dan bahkan saya pernah lihat langsung di daerah Tumpang Malang sekitar tahun 93, sekarang tugas kita semua berusaha merumuskan kembali system ini agar dapat bekerja sesuai harapan.

    Saya upload ide pompa gravitasi ini di http://www.4shared.com/dir/8870104/772e94b7/sharing.html

    disana ada 4 gambar plus 1 penjelasan cara kerjanya….
    saya juga belum coba , tapi barangkali rekan2 bisa memberikan komentar.

    Tambahan lagi ada beberapa link menarik
    http://www.geocities.com/mj_17870/free1.htm
    http://www.geocities.com/mj_17870/free2.htm
    http://www.geocities.com/mj_17870/free3.htm

    Regards,
    Bogel

  234. gogon said,

    Agustus 21, 2008 pada 2:08 pm

    saya pernah lihat hal semacam ini saat pameran tehnologi tepat guna di Medan
    kalau melihat dari hasil nya cukup berhasil dan bahkan mereka sudah berani nerima borongan alias pesanan bagi yang berminat , namun yang saya menjadi bingung sepertinya antara ketinggian pipa hisap dan pipa buang sama jadi sepertinya hanya sekedar seperti hanya memindahkan air ketempat yang berbeda dengan ketinggian yang sama , terus terang saya belum pernah buat , tapi buat mas paijo apakah seandainya drum nya dibuat lebih besar bisa ada pengaruh nya

  235. Bogel said,

    Agustus 21, 2008 pada 12:30 am

    Mas Dedel…

    Thanks atas “sependapatnya” hehehe…….
    saya beberapa bulan terakhir lakukan experiment tentang magnet…sudah beberapa repliklasi yg sudah saya buat dan umumnya bisa berputar hanya dengan sedikit power imput (belum ada yg bisa berputar dengan sendirinya)…tapi dari semua percobaan dengan Magnet sejauh ini sampai pada kesimpulan ..Magnet tidak dapat meng”create” daya besar (Torque dalam hal ini) dlm kata lain kalau dikasih beban kurang cukup kuat….kecuali bila dibantu induksi dengan tegangan tinggi yang ujung2nya bukan free energy lagi…..

    Sepertinya kita sudah perlu wadah diskusi yg bisa upload gambar2 untuk mempermudah dalam menyampaikan ide2….atau barangkali mas Paijo bisa menfasilitasi lewat blog ini?

    Atau kalau tidak mungkin saya bisa usahakan buka forum khusus “gratisan” kalau rekan2 – rekan yang lain mendukung….

    Regards,
    Bogel – Dirgahayu Indonesiaku

  236. rickyR said,

    Agustus 20, 2008 pada 6:33 pm

    quote
    “Leonardus Nana berkata,

    Maret 27, 2008 pada 12:55 pm

    BANGSA KITA ADALAH BANGSA PEMIMPI HIGH TEHNOLOGI/CANGGIH, KARENA ITU KITA ENGAN/MALU MELAKUKAN PENELITIAN/PERCOBAAN YANG SEDERHANA TAPI TEPAT GUNA SEPERTI POMPA TENAGA GRAFITASI.”

    Bangsa kita? bangsa loe kaleee wong bilang gravitasi aja salah SWT

  237. Agustus 20, 2008 pada 10:26 am

    Salam kenal kang Paijo. Pompa gravitasi ini menurut saya bisa bekerja tapi dengan syarat tekanan bumi yang sangat tinggi seperti itu lho lumpur Lapindo yang enggak dipompa – pompa terus ngedur keluar entah sampai kapan. Tapi jika tekanan bumi enggak ada jangan harap itu air mau keluar, jangankan mengalir mentes saja tidak. he..he..he… Salam

  238. DeDeL said,

    Agustus 19, 2008 pada 12:16 pm

    Mas Bogel

    Menurut saya…
    Di dunia ini tidak ada kata TIDAK MUNGKIN..
    Semua pasti ada kemungkinan atau cara untuk mengatasi semua permasalahan yang ada (cuman kita manusia perlu waktu untuk mengetahui cara tersebut karena keterbatasannya).
    Seperti kata hati anda tentang keyakinan anda PASTI ADA CARA MENAIKKAN AIR TANPA POMPA LISTRIK ATAU HYDRAM.
    Jujur saja, saya sehati dengan anda (please artikan sependapat… jangan diartikan yang lain yah.. qiqiqiqi).
    Awalnya saya sudah mecoba menaikkan air secara GRATIS dengan mengkombinasikan pompa GRAVITASI dengan pompa HYDRAM (hasilnya OK tapi hasilnya sak iprit alias sedikuuuuiiiittttt). Kemudian dari percobaan ini saya berfikir bahwa pompa GRAVITASI memang tidak bisa bekerja bila sendiri, tapi bukan berarti pompa Gravitasi tidak ada gunanya. Dengan adanya pompa Gravitasi, kita hanya perlu sedikit tenaga untuk mengalirkan air yang ada di dalam tangki. Tenaga ini tidak perlu sekuat pompa listrik. cukup dengan pompa aquarium 12 volt air sudah bisa keluar (setidaknya ini sudah mendingan dibanding pompa listrik yang 125 watt meski sama-sama keluar listrik). Nah sekarang bagaimana caranya tenaga untuk mengeluarkan air dari tangki tersebut FREE alias gratis tis tiiiiiiis.. Jawabnya adalah MAGNET. Seperti keyakinan anda, saya sangat yakin bahwa daya tolak menolak magnet dapat kita manfaatkan untuk bisa menggerakkan roda agar berputar. Saya sudah mengumpulkan beberapa masukan data-data perhitungan ,video dan cara – cara pembuatannya, saya juga sudah mendapatkan magnet dalam jumlah agak banyak secara kebetulan meski bentuknya seperti kelereng (padahal yang saya butuhkan bentuknya seperti uang koin). Sekarang tinggal mau buat rodanya dan menancapkan magnet tersebut ke roda. OK nanti kalo eksperimen tahap III ini berhasil akan saya tularkan ke komunitas blog ini .. Matur nuwun mas Paidjo…. boleh to…???

    Teng Kyu
    si sok yakin

    :o)
    DeDeL

  239. agus said,

    Agustus 13, 2008 pada 1:57 pm

    coba kalau dahulu penemu pesawat terbang ditertawakan dan berhenti sampai disitu. maka sampai sekarang kita tidak akan pernah melihat benda yang lebih berat dari burung bisa terbang. hidup peneliti-peneliti. jangan malu ditertawakan. segera patenkan hasil pebnemuan anda sebelum dibajak negara lain.

  240. Bogel said,

    Agustus 9, 2008 pada 11:31 am

    Mas Dedel,

    Coba dech lihat postingan mas Bupunsu disebelah https://paijo1965.wordpress.com/2007/03/06/pompa-air-tenaga-gravitasi-1

    memang bisa tuch air naik hanya pakai drum….aku lagi usaha dapatin gambarnya kalau memang boleh disharing…..

    Gak tau knapa aku yakin pasti ada cara naikin air tanpa pompa listrik atau aliran air deras seperti hydram…

  241. Fujianto said,

    Agustus 3, 2008 pada 3:17 pm

    mas jo… aku tertarik ide sampean, aku nyuwun tolong itungke banyu sumurku jerune seko daratan 10 meter. supoyo iso munggah manyune, aku perlu alate opo tolong itungke yo mas. trus barange’ opo wae sing disiapke

    soewoen

  242. DeDeL said,

    Juli 31, 2008 pada 12:38 pm

    Wooo….
    Saya sudah download sih, klo mau JAPRI aja ntar tak kirimi.

    Teng Kyu

    DeDeL

  243. gamacca said,

    Juli 28, 2008 pada 6:49 pm

    bung dul, coba diliat dihttp://subterra.web.id/index2.php?option=com_content&task=view&id=89&pop=1&page=0&Itemid=1

  244. BUNG DULLAH said,

    Juli 24, 2008 pada 1:53 pm

    MAS DEDEL,mana videonya di youtube g bisa dibuka dan dilihat karena telah diremove oleh pengirimnya…

  245. zoel said,

    Juli 22, 2008 pada 3:27 pm

    pada pompa drum untuk pipa hisap yang ditempatkan pada resevoir pipa masuknya coba dirobah jangan dari atas melainkan dari samping karena kalau dari atas pada saat pengisian air ke drum pipa hisap tidak terisi air sehingga kepakuman dalam resevoir tidak dapat menaikkan air dari dalam sumur

  246. zoel said,

    Juli 22, 2008 pada 3:19 pm

    fungsi leher angsa pada setelah resevoir pada pompa drum untuk apa, gimana kalau leher angsa tidak dibuat dan pipa dibuat langsung aja apa pengaruhnya ?

  247. Aji said,

    Juli 21, 2008 pada 11:58 am

    Mas Paijo Paidin Yang baik… saya suka membaca blog yang panjenengan buat. Memang mustahil membuat pompa seperti yang mas utarakan di atas, pada waktu saya kuliah di Yogya dulu sempat di buat pusing. apa iya iso kayane mustahil! eeh jebulane ya eksperimen dari pada turu awan alias mimpi di siang hari bolong.

  248. DeDeL said,

    Juli 1, 2008 pada 2:26 pm

    Hallo semua….
    Kenapa sih kita masih tetap membahas SUMUR GRAVITASI yang hampir semua yang telah mencoba mengalami kegagalan..? kenapa gak memanfaatkan energi yang lain saja… misal sebut saja MAGNET.
    Saya sudah googling artikel tentang MAGNET dari berbagai situs dan ternyata kesimpulannya Magnet dapat membuat roda jadi berputar secara kontinue tanpa berhenti. Saya sebentar lagi akan mencoba mengembangkan hasil eksperimen sebelumnya (perkawinan sumur Gravitasi dgn sumur Hidram) menjadi yang lebih praktis lagi, menjadi lebih power lagi, yaitu dengan Magnet. Mungkin dapat dilihat disini

    :o)
    DeDeL

  249. bodor said,

    Juni 30, 2008 pada 9:07 pm

    berapa ci ukuran yang tepat untuk sumur dengan kedalaman 30 m

  250. bodor said,

    Juni 30, 2008 pada 9:04 pm

    ikut bingung..
    secatraperbandingan masa air, air yang ada pada h1 akan lebih ringan jika dibandingkan dengan masa air yang ada pada h2. dengan melihat kondisi ini maka ir akan tesedot ke h2. Tapi ketika air keluar dari h2 apakah udara tidak akan masuk ke h2 karena udara memiliki masa yang lebih ringan jika dibandingkan dengan masa air yang ada pada h1 dan air mempunyai sifat yang mudah tembus oleh udara. mungkin masalah itu dapat diatasi oleh adanya leher angsa. dengan dengan adanya leher angsa bukankah akan menambah gaya berat air yang harus diangkat ato dengan kata lain delta akan semakin kecil. trus gimana solusinya… jika pompa dibuat untuk sumur yang kedalamannya mencapau 30 m(bukan sumur bor)

  251. Juni 29, 2008 pada 3:20 pm

    emank tu pompa bisa digunakan. di tempat kami mala dibuat untuk menyuplai minum ternak ayam. selamat mencoba.

  252. rein said,

    Juni 28, 2008 pada 12:16 pm

    Mas….
    Bisa enggak kita ambil sebagai perbandingannya dengan teknik primitif para penjual bensin yang masukin selang/hose kedalam drum dan kemudian disedot ama mulutnya ampe itu hose terisi semua dan kemudian lagi ngocor dech bensinnya ampe semuanya habis dari drum?
    Ini ada persamaannya enggak ya?soalnya teknik diatas kayaknya sama hanya saja lebih sederhana.

  253. Dalijo said,

    Juni 24, 2008 pada 9:18 pm

    Salam kenal mas Paijo,

    Tentang pompa tenaga gravitasi ada yang berhasil loh,
    Didaerah cangkringan, lereng gunung merapi jateng.
    Mereka telah berhasil membangun dan digunakan bersama2 untuk keperluan sehari hari

    salam,

  254. BUNG DULLAH said,

    Juni 24, 2008 pada 3:01 pm

    Saya sepakat dengan kang Paijo. komentar ini saya ambil dari komentar saya dijilid 1 tentang pompa gravitasi ini. Saya sendiri memang pernah menyaksikan pada era 80 di TVRI yang mencoba membuat pompa macam ini dan di TVRI memang berhasil cuma tidak diliput apa air keluar terus atau tidak. saya sendiri udah nyoba n ngak sukses walau terus penasaran kenapa ngak bisa. pas baca penjelasan kang paijo baru saya ketemu kenapa ngak bisa bekerja. Penjelasan kang paijo Sangat logis sekali. Mungkin teman-teman netter mesti jeli. Gaya gravitasi itu baru akan bekerja jika ada ketinggian. Jika kita lihat gambar, ketinggian h1 lebih tinggi dari h2. Artinya tinggi h2 dianggap lebih rendah berarti gaya tarik yang disebabkan gravitasi pada h1 lebih besar dibanding h2. Sehingga air tidak akan tertarik. air keluar dari tempat penampungan ke keran pasti. Tapi itu tidak diikuiti oleh terhisapnya air ke tempat penampungan karena gaya tarik gravitasi di h1 lebih besar dari h2. Lho h2 kok bisa lebih rendah gaya tariknya? karena semua benda tertarik ke dalam bumi karena gaya gravitasi. tentu berbeda besar gaya gravitasi yang dihasilkan antara h2 dan h1 mengingat h1 lebih dalam ke perut bumi jadi memiliki ketinggian lebih tinggi dibanding h2 yang hanya bisa sampai di permukaan tanah. Inilah kelogisan mengapa pompa gravitasi itu tidak dapat berfungsi. Memang sekilas jika kita pake fealling aneh jika tidak bisa bekerja. Tapi justru lebih aneh kalo pompa itu bekerja dengan melawan prinsip hukum alam… tul ngak kang.

  255. DeDeL said,

    Juni 17, 2008 pada 2:27 pm

    Horeeeee….
    Berhasil…berhasil…. horeeee…
    Akhirnya penggabungan sumur gravitasi dengan sumur hidram berhasil juga.
    Meski harus membuat 2 alat, tapi kan bisa mengambil air gratis, meski cuman sedikit tapi kan icrit – icrit lama-lama jadi bukit dan yang penting GRATIS nya itu lho… qiqiqiqiqi….

    :o)
    DeDeL

  256. muhasan said,

    Juni 17, 2008 pada 12:41 pm

    salam kenal mas Paijo. saya ini adalah salah satu yang penasaran dengan pompa grafitasi meski secara teori tidak mungkin. yng membuat saya penasaran adalah rekan kerja saya mengatakan bahwa di kampung halamannya yaitu Bojonegoro sudah ada pompa semacam ini dan katanya lagi yang bisa membuatnya adalah orang-orang yang pernah tinggal atau bekerja di Malaysia. saya sangat penasaran sekali hingga saya buka kembali semua buku yang berhubungan dengan pompa dan grafitasi tapi hasilnya nihil. pada pompa air tenaga grafitasi satu mas paijo menulis bahwa sang eksperimenter muda sudah melakukan perhitungan dengan cermat dan sudah menanyakan kepada para ahli yang memungkinkan pompa ini berjalan meski kemudian saat praktik tidak bekerja sesuai harapan. untuk perhitungan yang memungkinkan pompa ini bekerja saya mohon mas paijo memberikannya pada saya karena saya membutuhkannya. dan ada keraguan dalam hati saya pada desain pompa air tenaga grafitasi diatas yaitu cara memasukan air. saya meragukan karena menurut saya sulit untuk memastikan seluruh bagian terisi dengan air. sebagai perbandingan saya melakukan percobaan pada sebuah selang dengan panjang 1m vertikal kemudian saya isi dengan air dari ujung atas hasilnya ada udara yang masih terjebak di dalam dan saya gagal untuk membuktikan efek siphon yang sudah di akui di seluruh dunia untuk kebenarannya. sekian dulu komentar dari saya. untuk Mas Paijo saya ucapkan terimakasih.

  257. hamuro said,

    Juni 16, 2008 pada 4:11 pm

    Buat yang punya rumah tiga lantai, taruh ember berisi air di lantai dua di rumah kamu, sediaakan selang yang cukup panjang dan isilah air sampai penuh, tutup kedua ujung selang agar tidak tumpah. Masukkan satu ujung selang ke ember, tarik ujung yg lain ke lantai 3, dari lubang ventilasi di atas jendela lnatai 3 kamu keluarin tuh ujung selang tadi dan tarik ke bawah sampai lantai satu, masukkan ke dalam ruangan lantai satu lewat lubang ventilasi juga. Trus tarus ujung selang tadi di masukkan ke dalam ember kosong. Buka penutup selang yang di kedua ujungnya. Maka mengalirlah air tadi dari lantai 2 ke lantai 3. Tapi keluarnya di lantai 1. Nah kamu udah bisa menaikkan air dari lantai 2 ke lantai 3 dengan tenaga gravitasi kan? Hehehe… Gw heran kenapa masih ada aja orang yang percaya kalo gaya gravitasi bisa menaikkan air, perasaan gaya gravitasi itu selalu berusaha menurunkan, menjatuhkan, tidak pernah mengangkat (hamuro, http://www.vidisonic.com)

  258. DeDeL said,

    Juni 13, 2008 pada 2:35 pm

    Bogel…
    Dari hati kecil saya sudah gak yakin kalau sumur gravitasi ini bisa bekerja tanpa bantuan dari luar, tapi dari hati besar saya (emang hati itu ada yang kecil, ada yang besar..???) masih penasaran bahwa sumur gravitasi ini masih menarik untuk disukseskan meski harus dipikirkan pakai apa bantuan dari luar tsb. Saya masih belum sempat untuk mencoba menggabung sumur gravitasi dgn sumur hidram. Insya Allah hari minggu nanti akan saya coba karena kedua alat (gravitas dan hidram) tersebut sudah saya buat semua.
    O ya … tuan rumahnya mana nih kok gak nongol-nongol ???
    Lek PAIJO…. lagi cuci-cuci ya…??

    Teng Kyu

    :o)
    DeDeL

  259. Bogel said,

    Juni 12, 2008 pada 11:41 pm

    Mas Dedel

    Makasih atas komentarnya……
    Tapi omong2 gimana ya cara masukan gambar disini? bisa upload gak mas Paijo? atau tak kirim aja ke email sampean….jujur nich masih penasaran…barangkali dengan bantuan gambar dan detail cara kerjanya bisa dijadikan bahan diskusi…..saya kalau ada waktu luang memang mau coba….

    regards,
    Bogel

  260. amyn said,

    Juni 12, 2008 pada 10:56 pm

    pompa gravitasi banyak yang coba dan nemuin kegagalan, coba para neter coba yang lain aja, misalnya yang pernah saya coba, pompa air tenaga angin, kalau lokasinya ada terjunan air coba pompa hidram. mudah dan juga hemat energi.

  261. DeDeL said,

    Juni 12, 2008 pada 3:16 pm

    Bogel…
    Menurut saya yang sampeyan katakan bahwa “Penyoknya botol disebabkan kondisi vakum” adalah betul, akan tetapi jika botol sangat kuat, maka dugaan saya kok tekanan air yang diujung selang output (karena gravitasi air dlm botol) tidak cukup kuat untuk melawan tekanan udara dari luar botol sehingga air jadi tidak keluar, pun kalau lebih besar (misal selang outputnya dibuat besar) air akan keluar, namun tidak berapa lama kemudian berat air dlm botol tsb tidak akan mampu melawan tekanan udara dari luar botol (seperti yang dikatakan Lek PAIJO adalah benar). Saya sudah mencoba dengan menggunakan botol bensin 1liter, dengan selang diameter 3 mm gak berhasil, kemudian saya ganti dengan selang sebesar spidol (bukan yang besar) air memang keluar, tapi tidak lama. Kemudian saya mencoba dengan drum tangki 30 liter dengan paralon input 3/4″ dan outputnya 1/2″, hasilnya juga sama NIHIL…. :o(
    Sekarang saya akan mencoba mengkombinasikan percobaan yang gagal ini dengan percobaan sumur HIDRAM saya yang sudah berhasil…
    Output sumur gravitasi ini akan saya beri 2 kipas (semacam kincir), besar dan kecil yang porosnya jadi satu. yang kecil berada vakum didalam tabung, yang besar terbuka, nah output dari sumur hidram akan saya pergunakan untuk menggerakkan kipas yang besar sehingga kipas yang kecil tadi juga ikut bergerak dan akan membantu menyedot air dari tabung keluar…
    Kalau tidak kuat juga ya kipasnya akan saya gerakkan dengan adaptor.. qiqiqiqiqiqi…

    :o)
    DeDeL

  262. Bogel said,

    Juni 11, 2008 pada 10:11 pm

    Mas Dedel,

    Penyoknya botol disebabkan kondisi vakum yang dihasilkan pada saat air keluar dari botol (penyok kedalam), saya sangat yakin kalau botol atau tangkinya kuat akan terjadi kevacuman yang kuat dan cukup untuk mengangkat air dari pipa inlet dengan catatan posisi air bisa sedekat mungkin dengan tangki. saya ada gambar konsepnya pakai paint brush gimana ya cara upload ke blog ini.

    salam
    Bogel

  263. abd.rosyid said,

    Juni 11, 2008 pada 9:59 am

    Kayaknya gak bisa nih… Saya sudah mencoba seperti alamat website yang saya beritahukan di atas yaitu:

    http://www.lpmpjabar.go.id/lpmp/index.php?option=com_content&task=view&id=126&Itemid=288

    Percobaaan saya gak berhasil atau karana peralatan yang sangat terbatas ya? Tapi sepertinya memang tidak bisa… Mungkin benar kata kang Paijo.

  264. DeDeL said,

    Juni 10, 2008 pada 6:09 pm

    Semuanya…..

    Pada dasarnya apa yang telah dikatakan lek PAIJO kemungkinan besar adalah benar (sumur tidak bisa bekerja/jalan) meskipun sudah ada yang mengatakan sudah bisa namun saya yakin mereka yang bilang bisa itu belum mencoba hingga air yang keluar sebanyak air yang ada di dalam tabung kedap udara tersebut, maksudnya begitu air keluar dari selang output langsung teriak Horeeeeeee bisaaaa…. qiqiqiqiqiqiiiii
    Namun demikian saya juga punya keyakinan bahwa sumur PAIJO tersebut bukan berarti tidak bisa. Kalau hanya mengandalkan dari skema diatas memang saya agak PESIMIS akan keberhasilannya, akan tetapi jika skema diatas diberi bantuan tenaga dari luar (misal berupa kipas penyedot) kan jadi bisa… tul nggak..?? dan menurut pandangan saya kok tenaga tambahan untuk mengangkat air dari dalam sumur dengan menggunakan metode sumur Paijo kok tidak terlalu besar, mungkin cukup dengan menggunakan adaptor sudah bisa mengangkat air dari dalam sumur…
    Dalam waktu dekat saya akan mencoba mengkombinasikan sumur paijo dengan metode sumur Hidram, Outputnya sumur Hidram akan menggerakkan baling-baling yang ada didalam output sumur gravitasi Paijo.
    Mungkin ini akan berhasil…. karena saya sudah mencoba membuat sumur hidram dan berhasil.. tinggal outputnya mau saya masukkan kedalam sumur gravitasi tsb.
    Doakan saya ya… jiiiiahahahahahaha
    btw… jika ini berhasil berarti Lek Paijo memang penemu yang hebyaaaaatttt….

    :o)
    DeDeL

  265. agus zulfa said,

    Juni 10, 2008 pada 2:15 pm

    halo pak paijo..

    saya juga tertarik untuk eksperimen pompa tanpa listrik ini, tp lom berhasil…
    apakah udah ada yg berhasil melakukan eksperimen ini???
    klo ada kasih liat gambar nya??
    thanks pak paijo

  266. DeDeL said,

    Juni 9, 2008 pada 6:21 pm

    Bogel…

    Naiknya air dari selang supply itu dikarenakan penyoknya botol…
    Jadi jika botolnya tidak penyok maka air tidak akan naik… bukan begitu..???

    :o)
    DeDeL

  267. bogel said,

    Juni 7, 2008 pada 12:39 am

    Saya koq masih optimis pompa sistem gravitasi bisa bekerja…seingat saya memang ada dulu di TVRI ditayangkan….tinggal designnya saja yang kurang pas…mungkin kalau air di tangkinya tidak penuh (ada ruang udara) justru bisa terjadi kevakuman terus bisa mengangkat air dari pipa supply. Saya baru aja coba pakai botol plastik seadanya..cuma jadi penyok botolnya…tapi yang bikin semangat dari selang supply air sudah mulai naik walaupun gak sampai botolnya…

    Jujur masih penasaran….rasanya gak mungkin TVRI bohong waktu itu….

    Selamat berexperimen…

    Cheers, Bogel Balikpapan

  268. JAJA said,

    Juni 3, 2008 pada 9:17 pm

    MAS gimana kalo kontrolnya jangan cuma pakai rangkaian dc! sensornya pake thermistor aja.

  269. DeDeL said,

    Juni 3, 2008 pada 2:50 pm

    Lek PAIJO…
    Saya termasuk orang yang gemar memperhatikan sistem mekanik dan sejenisnya.
    Kalau menurut lek PAIJO ide sumur gravitasi buatan lek PAIJO tersebut tidak bisa jalan karena hanya masalah h2 < h1, bagaimana jika kita beri bantuan energi Potensial dari luar ?…
    Bagaimana jika pada diagram gambar no. 8 (Output pada C) diberi T yang ujungnya nantinya diberi selang yang ada tekanan air yang mengalir..
    Kemungkinan air akan tersedot dari A menuju ke C bukan…???
    Masalahnya tekanan air tadi bagaimana mendapatkannya secara gratis alias tidak mengeluarkan biaya dan terjadi secara kontinyu….
    Saya punya angan – angan ‘MENGGABUNG SUMUR PAIJO (SUMUR GRAVITASI) DENGAN SUMUR HIDRAM’. Bisa dikata SIMBIOSIS MUTUALISME. Sumur Hidram butuh tekanan (tandon) air yang tinggi untuk menggerakkan katup hidramnya yang outputnya bisa digunakan untuk membantu tenaga dorong dari sumur sampeyan tersebut sedangkan output dari sumur gravitasi sebagian bisa digunakan untuk mengisi tandon intut dari sumur hidram….
    Betul nggak Lek JO…. emang sih bikin 2 sistem tapikan bisa ngambil air dari sumur secara ostosmastis…. qiqiqiqiqiqiqiiiii…

    :o)
    Wong DeDeL

    Nah kan

  270. handoyo seto said,

    Mei 29, 2008 pada 4:09 pm

    Pompa air grafitasi kemungkinan keran keluarannya harus lebih besar dari diameter selang penyedot contoh awal : botol air minum ukuran 1 liter kita balik tutup botol berada di bawah lalu buka tutupnya maka air akan mengalir udara pun ikut masuk ke botol ( selang keluaran harus panjang = supaya udara tidak masuk) +( selang keluaran harus besar = air dapat mengalir kebawah) Contoh akhir : selanjutnya botol pada bagian bawah kita lubangin isi air kedua ujung botol berlubang tapi pada bagian belakang botol ukuran lubang setengah dari ukuran lubang pada tutup botol, kita balik lagi tutup di bawah kita buka botol maka air akan turun udara masuk bukan dari lubang tutup botol melainkan dari belakang botol ( selang belakang botol/selang hisap harus lebih kecil = air dari sumur dapat tersedot) mengukur ukuran selang ukuran liter pada selang hisap harus lebih kecil dari ukuran liter selang keluar ( hisap=0,5 liter +keluar diatas 0,5 /1 liter )dah ah ikutannya semogaja berguna. contoh jadi :(air sumur–>selang hisap 0,5 liter –>drum diatas 10 +liter –> klep –> selang keluar 1 liter –>drum 2 liter —>selang 1 liter –>kran). cuma masukan.

  271. darsono hadi said,

    Mei 29, 2008 pada 3:21 pm

    Kalau ada ditemukan sistem pengaliran dari tempat lebih rendah ke tempat lebih tinggi itu hanya bisa dilakukan diantara dua bukit dimana air akan mengalir ke kaki bukit dahulu, perubahan energi grafitasi ke energi kinetik (kecepatan air) digunakan untuk menggerakkan pompa membran. Pompa membran memompa air ke atas bukit lainnya tentu dengan tingkat effisiensi (sebagaian air akan terbuang di bawah bukit).

  272. darsono hadi said,

    Mei 29, 2008 pada 3:12 pm

    Ide pompa grafitasi ini sudah berkembang pada tahun 1989 an ……ya yang pasti pompa ini pasti tidak akan berhasil.

  273. abd.rosyid said,

    Mei 28, 2008 pada 5:54 pm

    oh ya tahun 90-an saya sudah nyoba seperti keterangan di atas, saya beli tong tapi tidak berhasil saya kira karena ada yang bocoor, juga saya coba saya coba dg skala kecil tidak bisa lalu saya berkesimpulan seperti kesimpulan penulis di atas sehingga tidak saya lanjutkan. karena saya tertarik dg berita bbm tenaga air laut di: http://malas.web.id/2007/12/05/bbm-dari-air-laut-ditemukan-orang-indonesia/ lalu saya ingat lagi dg yang dulu sehingga saya cari. tapi web yang saya tunjukkan di atas sepertinya masuk akal saya akan segera mencoba.

  274. abd.rosyid said,

    Mei 28, 2008 pada 5:44 pm

    Wi web ini jelas dan sederhana dan mudah dicoba
    http://www.lpmpjabar.go.id/lpmp/index.php?option=com_content&task=view&id=126&Itemid=288

  275. deni said,

    Mei 24, 2008 pada 9:53 pm

    Saya pernah nyoba seperti teori mas ryan, tapi airnya cuma keluar sebentar setelah itu terjadi keseimbangan artinya air di dalam drum tidak mau keluar lagi padahal masih banyak.
    Tadinya saya browsing2x ini untuk mencari solusi kali aja ada yg berhasil, eh ternyata memang gak mungkin berhasil menurut Kang Paijo.
    Walaupun ada yg bilang sudah pernah berhasil tetapi gak mau juga sharing pengalamannya.

  276. ryan said,

    Mei 24, 2008 pada 3:39 pm

    Eksperimennya bagus mas. air dalam sumur bisa saja naik ke atas dengan catt:
    1. semua rangkaian dan sambungan harus erat (dipastikan tidak ada kebocoran)
    2. Pada reservoar (4) harus di isi air dengan penuh.
    3. Pas kran di buka kan akan terjadi tekanan kebawah tu, trus klo reservoar vakum dia akan mengisap yang dari pipa (air yang dari sumur)
    4. Kran harus tertutup rapat supaya udara tidak masuk ke reservoar.

  277. Fredy said,

    Mei 24, 2008 pada 2:56 am

    Mas Paijo,

    Kalo tabung, di beri ruang untuk udara bagaimana ? mungkin 1/4 ato 1/5 bagian atas. terus pipa yang masuk ke tabung di masukan kedalam sehingga ujung tetap terendam air. Fungsi udara adalah untuk membuat ruang hampa. Sepertinya lebih mudah “menghampakan” udara ketimbang air.

    Mengenai leher angsa, Saran saya jangan menggunakan itu. Karena dengan menggunakan itu maka tenaga hisap akan berkurang / menghambat. Padahal kita meng inginkan saat air keluar, vol air lebih besar sehingga hisap nya juga lebih besar.
    Supaya udara ngga masuk (kalo pipa lurus setelah valve), gunakan ember ato apa, yang di isi air dan pipa harus terendam air.

    Percobaan saya yg pertama (gagal he he), menggunakan itu. tapi belum menggunakan ruang hampa. Nanti percobaan yg berikutnya akan sy coba (drumnya ilang, abis udah lama sih.. he he)

    Perhitungan anda juga harus ditambahkan hambatan oleh karena panjang pipa, elbow, reducer, check valve(?) dll. Ada tabelnya yg berisi koefisien tsb

    Mengenai saran dengan 2 tabung perlu dikaji juga karena itu akan membuat daya hisap lebih besar.

    Itu dulu mas, maturnuwun.

    Salam,
    Fredy

  278. dono ahmad said,

    Mei 22, 2008 pada 2:00 pm

    maap ikut nimbrung juga,
    saya setuju apa yg disampaikan mas Makmur Marzuki, karena sesuai dg apa yg saya renungkan saat ini, yaitu dg semacam sumbu utk mendukung hukum kapilaritas.
    menyinggung ttg gambarnya, dulu kami pernah melakukan percobaan yg sama, namun kami menggunakan dua drum, drum pertama kedap udara, dan drum kedua sbg penyeimbang air dan agar drum kedap udara tdk kemasukan udara. namun percobaan itu gagal. pisss

  279. Wong Kuper said,

    Mei 20, 2008 pada 5:10 pm

    kang Paijo, aku mau tanya apa kang Paijo buat tong hisapnya dibuat double.
    Jadi air-sumur dihisap tong-1 lalu dihisap lagi tong-2 dua ,apa menurut kang Paijo Hitungannya tetep sama [tidak berhasil] ?.

    terima-kasih

  280. SUGIYANTO said,

    Mei 15, 2008 pada 4:27 pm

    Salam kenal,
    Maaf nimbrung, menurut logika saya pompa gravitasi tsb masuk akal asalkan perhitungannya benar, kira kira hitungannya sprti ini :

    bj air x Volume reservoir x Tinggi reservoir
    beratnya harus lebih besar dari
    bj air x Volume pipa hisap x Tinggi Hisap

    dan ada syaratnya lagi jangan sampai dalam sistemnya kemasukan udara karena terjadi reduksi / artinya pipa masuk reservoir harus terendam air / kaclap.
    demikian.

  281. edan said,

    Mei 9, 2008 pada 12:10 pm

    misalkan head air B mengasilkan daya lebih besar dari daya pompa yang dibutuhkan bisa saja terjadi, namun dengan demikian jika proses ini tertutup maka lama kelamaan kehabisan energi dan pompanya tidak jalan…jadi saya setuju sama pak paijo

  282. benn said,

    Mei 8, 2008 pada 3:19 pm

    gut gut gut, terus kembangkan rek.. untuk bantu petani miskin kita..ok..

  283. manusia_super69 said,

    Mei 7, 2008 pada 6:09 pm

    maaf ya… jika berdasarkan gambar, maka air tidak akan pernah ada siklusnya… karena sudah pernah saya coba…. ada cara untuk mensikluskan air tersebut yaitu dengan memanfaatkan tekanan yang ada pada bejana (pada gambar sampean), tapi penampang pipa masukkan dan keluarannya tidak sama….

  284. SiThol said,

    Mei 3, 2008 pada 6:18 pm

    Wah mas ku kira artikelnya tentang keberhasilan membuat pompa gravitasi, ternyata kegagalan.

    Eh di depan disebutkan mengenai mekanika fluida, tetapi dalam rumusan hitungan sama sekali tidak digunakan rumus mekanika fluida.

    Coba mas cari tentang Hukum Bernauli, di sana terdapat komponen gamma water (berat jenis), head (ketinggian), kecepatan dan debit ( berhubungan dengan diameter pipa) kalo udah di itung lagi……

    Saya pernah liat orang yang membuat dan berhasil kog, cuman masalahnya waktu itu yang dapat digunakan adalah drum dari logam, jadi sulit menjaganya tetap kedap udara, maintenance-nya mahal…..kalo sekarang kan ada drum PVC, kayak bwt tower air di rumah2 itu….. mungkin lebih berhasil….

    Nanti ku cari orang yg pernah bisa itu trus ku tanya itung2annya….

    Wis yo see you..
    Matur Nuwun

    • pakdhe said,

      Juli 16, 2010 pada 11:24 am

      kalau pvc tidak kempet karena ditarik oleh tekanan, maka yang terjadi di dalam pvc ada ruang hampa udar (udara=0 air=0)

  285. Andie said,

    Mei 1, 2008 pada 6:15 pm

    Leonardus bujang..
    banyak cerita kau!!!!!

  286. Makmur Marzuki said,

    April 16, 2008 pada 12:56 am

    Saran saya buat yang tertarik untuk meneruskan pengembangan pompa gravitasi ini, ada baiknya pada pipa isap (kalau tidak salah no. 3 pada gambar diatas) ditambahkan bahan serat sintetis yang steril (tidak membahayakan kesehatan) yang berfungsi seperti pada sumbu kompor minyak tanah…
    Dan perencanaan disainnya lebih mengacu kepada hukum kapilaritas, yah emang sedikit rada komplikated sih…

    Semoga berhasil, dan seandainy berhasil apa masih harus disebut dengan Pompa Gravitasi, apa tidak sebaiknya Popma Kapiler saja he he he

    Salam Sukses buat netter semua…

  287. Makmur Marzuki said,

    April 16, 2008 pada 12:07 am

    Menanggapi netter yang lain, yang berpendapat tentang kemungkinan “Energi Potensial Kimia” rasanya kurang pas, karena tidak ada reaksi kimia dalam proses ini, seperti proses pembakaran… dari dasar sumur air, tetapi sampai ke atas (keluar dari kran) masih tetap air… maaf, jadi penjelasan ini tidak nyambung.

    Sedangkan argumen Q4 tentang pompa Hidram (Hydraulic Ram) itu memang memenuhi hukum fisika yang penjelasan awamnya kira kira seperti ini : Secara teoritis, apabila energi 10 liter air perdetik memiliki tinggi jatuh 1 meter, maka energi tersebut dapat mengangkat 1 liter air perdetik setinggi 10 meter, tetapi kenyataannya hanya 5 atau 6 meter, karena adanya rugi-rugi (loses), tetapi akan terbuang 9 liter air yang energi potensialnya sudah diserap untuk mengngkat air yang 1 liter tadi ke tempat yang lebih tinggi..

    Prinsip Pompa Hidram semakin tinggi discharge head yang anda harapkan maka semakin banyak dibutuhkan banyak anda kehilangan air yang perlu diambil energi potensialnya untuk dirubah menjadi energi mekanik untuk mengngkat air yang 1 liter tadi …..

    Yang Pasti adalah : Tidak mungkin mendisain apalagi membuat pompa Hidram, tanpa ada air yng terbuang, itu sudah hukum alam yang sesuai dengan hukum fisika selama ini.. Thanks
    Dan adalah mustahil

  288. Makmur Marzuki said,

    April 15, 2008 pada 11:45 pm

    Ma Paijo,
    saya merasa “setuju sebagian” dengan penjelasan mas paijo diatas, sayang sekali gambarnya kurang jelas, padahal dari gambar yang disajikan, dengan uraian berdasarkan fluida statis dan dinamis jelas menyalahi hukum fisika klasik. Sebenarnya kita dapat melakukan evaluasi sekaligus koreksi dari uraian persamaan yang disajikan dalam gambar tersebut, agar pendapat netter tidak harus selalu berakhir dengan argue.

    Ke”tidak setuju”an saya sebagian, adalah : Bagaimana kalau seandainya fenomena diatas dihubungkan dengan gejala kapiler (hukum kapilaritas) dimana setiap zat cair puny tegangan permukaan yang berimplikasi timbulnya gaya kapilaritas seperti fenomena naiknya munyak ke permukaan ruang bakar melalui sumbu kompor atau naiknya air tanah melalui akar terus batang hingga ke daun dan seterusnya, rasanya itu bisa “mungkin” deh tapi barangkali debitnya cukup kecil….

  289. Q4 said,

    April 13, 2008 pada 5:50 pm

    eh…maaf, saya punya komentar nyasar di jemuran, eh…maksud saya di kolom jemuran pintar. Ringkasnya, ide saya memanfaatkan tenaga air (contoh) sungai/lainnya didekatnya untuk menggerakkan pompa hydram guna mengangkat air sumur yang bersih. maaf klo ide saya ini nampak lugu ato bodoh ya………
    Terima kasih.

  290. Leonardus Nana said,

    Maret 27, 2008 pada 12:55 pm

    BANGSA KITA ADALAH BANGSA PEMIMPI HIGH TEHNOLOGI/CANGGIH, KARENA ITU KITA ENGAN/MALU MELAKUKAN PENELITIAN/PERCOBAAN YANG SEDERHANA TAPI TEPAT GUNA SEPERTI POMPA TENAGA GRAFITASI.

    Pompa tenaga grafitasi! Dari ilustrasi gambar dan cara kerja air, PTG bisa saja bisa bekerja dengan baik.Persoalannya apakah ada keseriusan para ahli/penemu dan pemerintah untuk terus menelita dan mencoba dan mencoba hingga berhasil?

  291. masduqi said,

    Maret 25, 2008 pada 8:06 pm

    mas paijo aku sangat interes nih coz aku sudah lama juga mikir tentang hal ini. bisa kita email-emailan aja…coz ak ingin tahu tempat sampean jo…pilihan10kata@yahoo.com

  292. bayu zi said,

    Maret 25, 2008 pada 1:06 pm

    buat mas budi susanto, sharing dong hasil eksperimennya jika memang berhasil.. di beri ilustrasi saja biar mudah menangkap jabarannya…
    terima kasih ya mas bud..
    tabik teknologi tepat guna

  293. yupy said,

    Maret 24, 2008 pada 7:51 pm

    Salam kang paijo…
    Prinsip pompa air tsb pasti berhasil tinggal percobaan aja yang berulang” pasti ketemu krn saya ud coba pake ken plastik 5 lt di tempat yg sejajar lebih tinggi sekitar 5-8cm bisa kok jadi tinggal pelajari prinsipnya ajah mirip” sistem infus tinta di printer tuh asal tak ada kebocoran ataupun rembesan sekecil apapun saya yakin akan berhasil mas paijo coba lagi hayo maju terus jangan gentar mas paijo….. MERDEKA…
    Selamat Berkotak Katik Ria Ojo nyerah mas………….

  294. hilman said,

    Maret 8, 2008 pada 1:58 pm

    salam kenal mas beserta team nya..
    saya berencana akan membuat eksprimen pompa gravitasi meggunakan drum. tapi kendalanya hitung2an fisikanya sedikit susah, apalagi buat wong deso sama sekali kagak mengerti. jadi kalo bisa saya minta tolong sama mas, kalo pake drum berapa diameter dan panjang pipa inlet. dan berapa pula diameter dan panjang pipa outlet. thank ya mas

  295. Pay said,

    Maret 7, 2008 pada 6:08 pm

    Mas.numpang tanya,ada ga alat buat mindahin air ke tempat yang tingginya kaga terlalu tinggi,tetapi secara terus menerus gitu. . . .

    Saya juga lagi buat eksperimen,konsepnya sama buat tenaga listrik yang simpel aja,mudah mudahan jadi dan bisa berguna..

    buat semua orang…..

    amieeeeen………..

  296. budi susanto said,

    Maret 6, 2008 pada 5:14 pm

    Seperti ilusrasi rancangan di atas tentu saja tidak bisa bekerja sistemnya, walaupun massa air dalam tangki lebih besar dibandingkan massa air dari tangki hisap, karena air itu bukan molekul dlm bentuk padat, tidak bisa disamakan dgn sistem jungkit, malahan nanti pada saat valve dibuka justru akan terjadi kevakuman dalam pipa keluar sehingga udara yg bertekanan atmosfir justru akan menekan dan masuk ke dalam tangki, sehingga air yg keluar dari pipa pembuangan (keluaran) hanyalah air sisa tangki sampai habis dan selajutnya akan terisi udara sampai pipa hisap dan air dalam pipa hisap akan sama ketinggiannya dgn air dalam sumur.
    Tapi jangan salah kami (saya bersama tim) sudah membuktikan bahwa sistem air dgn gravitasi BERHASIL dibuat dengan beberapa MODIFIKASI….

  297. andi syahibul said,

    Februari 1, 2008 pada 10:00 pm

    tolong Mas Sutarmin jika percobaannya berhasil mohon designnya ditampilkan. Terima kasih.

  298. SUTARMIN said,

    Januari 31, 2008 pada 4:53 pm

    ass.wr.wb
    Yth mas paijo jangan berkecil hati dengan pemikiran anda yang saat ini kelihatannya banyak yang mencemooh Saudara karena saya sendiri telah menyaksikan pompa gravitasi beberapa tahun yang lalu di sebuah televisi cuma saya sudah lupa tv mana.
    melihat argumentasi para netter saya jadi ingin ikut mencoba bereksperimen guna membuktikan bahwa pompa gravitasi itu bisa menjadi kenyataan.
    wss.wr.wb

  299. Muji Burokhman A.Md. said,

    Januari 28, 2008 pada 6:49 pm

    Ya saya setuju pendapat mas paijo .. tapi rancangan tangki hisap dapat di aplikasikan untuk memompa air dengan h sumber yang lebih tinggi misalnya untuk mengalirkan air dari balik bukit atau melalui gedung yang pipanya tidak mungkin menembus……….trims (Mahasiswa S1 STT Wiworotomo Purwokerto)

  300. sataria said,

    Januari 20, 2008 pada 8:31 pm

    ass….bang paijo…..
    klo saya simak sebenrnya pompa air tenaga gaya grafitasi seperti yang telah bang paijo pikirkan adalah sama sekali tidak dapat mendistribusikan air ….itu saja bukan sebaliknya….
    bang paijo..saya mau nanya kbtlan saya lgi buat makalah ilmiah tentang distribusi air bersih…pada suatu baggunan bertingkat sistimnya sistim tangki atap. pertanyaannya ;
    1.knpa diameter hisap dan diameter buang sama direncanakan..?
    2.apabila dameter hisap lebih kecil atau lebih besar apa pengaruhnya.atau sebakinya pada diameter buang ?
    terimaksih sebelumnya
    ………

  301. satriawan said,

    Januari 8, 2008 pada 6:40 pm

    makasih dengan tulisan mas aku bisa ikut ujian.sekali lagi makasih

  302. zaelani said,

    Desember 26, 2007 pada 2:23 pm

    Mas paijo gmn kalau pakai 2 drum,posisi drum tinggi rendah,drum tinggi harus hampa udara(full air),drum rendah 1/4 drum ada udara sebagai penghisap,drum 1 ke drum 2 dihantarkan dngan pipa,drum rendah untuk membuang air dan drum tinggi untuk menghisap ke sumur,
    Zaelani

  303. zaelani said,

    Desember 26, 2007 pada 2:19 pm

    semangat mas paijo

  304. ZAELANI said,

    Desember 26, 2007 pada 2:11 pm

    Kang Paijo aku suka sekali semangat mu,aku punya saran,kalau bisa idemu
    semua tertulis pada satu papan besar sehingga mudah untuk dilihat,problem dan action dari 4M(4m yaitu Methode,Machine,Material,Manusia) bila semua tertulis pada satu papan besar maka hal hal yg kecil akan terlihat problemnya dan bila perlu,panggil temen untuk dimintain pendapat,krn makin byk ide makin bgs juga hasilnya
    thx
    Paijo

  305. Desember 10, 2007 pada 9:49 pm

    PAIJOOOOOOOOOOOO PAIJO, MAKIN GILA AJA EKSPERIMEN LO, AYO JO TAK DUKUNG KAMU, SEMOGA SUKSES EKSPERIMEN LO, JANGAN MENYERAH KAWAN,

  306. bayu zi said,

    Desember 3, 2007 pada 7:31 pm

    salam kenal mas…
    saya pernah coba tuh pompa gravitasi… dari skala kecil kecilan sampe pake dum… nda berhasil… memang saya tertarik dengan prinsip atau mimpi pompa tersebut…sangat ekonomis, saya ingat dahulu ketika cuma siaran televisi cuma TVRI, pernah ada tayangan cara pembuatan pompa gravitasi, entah dari LIPI atau yang lain… saya tidak ingat untuk yang satu ini. Tapi dengan penjabaran dari mas paijo tentang fluida, baru terbuka logika saya, kalau pompa tersebut masih harus di sempurnakan lagi dengan mengkombinasi dengan teknologi lain. saya pernah juga membayangkan teknologi pompa hidram… apakah mungkin jika 2 teknologi atau teknologi pompa hidram di buat agar bisa menaikan air dari sumur ke atas, dengan prinsip sirkulasi sebagai energi untuk pompa hidram.. hanya angan angan mas… jika mungkin mas paijo bisa memberikan saran atau skema serta prinsip dasar dari teknologi ‘mimpi’ ini … siapa tahu lewat jabaran serta pengalaman mas paijo dapat membuat hal ini jadi nyata..

    tabik teknologi tepat guna

  307. eddy prabowo said,

    November 30, 2007 pada 11:21 pm

    saya akan mencoba patmo ini,……….
    untuk debit outflow sekitar 1-2 l/dt kira2 berapa diameter pipa inlet & pipa outletnya……….
    kira2 belinya dimana?
    btw : patmo ini bagus banget

  308. sigit said,

    November 27, 2007 pada 9:24 pm

    Kang Paijo, pernah ada temen yang mau beli drum bekas ke tempat saya untuk bikin sedotan kayak gitu. Bedanya, saluran air masuk dan keluar sama sama dari bawah, cuma beda lobang. Katanya dia sudah pernah liat yang bekerja. Ketika nyedot dan buang, drum berbunyi dung-dung karena nyedot dan buang. Nanti tek tanya lagi kalau ketemu orangnya.

  309. widha said,

    November 24, 2007 pada 11:49 pm

    kang paijo..
    nek masalah energi gravitasi u pompa air iku adalah teori belaka..
    sy pernah coba & gagal..
    setelah saya analisa ternyata ada faktor loses energi sehingga lama kelamaan energi tersebut akan berubah bentuk…
    ingat “energi tdk dpt diciptakan & tdk dapat dihancurkan”
    tapi hanya bs diubah….

    nuwun kang

  310. masboy said,

    November 6, 2007 pada 1:24 am

    bagus Kang.. kalo pake dua tabung gimana? saya pernah juga nyoba, pake dua tabung. katakanlah botol A dan B, dan masing2 hrs vakum, tanpa ada kebocoran sama sekali, waktu ntu saya pake botol bekas bimoli (he2 bekas nyokap). di Dasar botol A dihubungkan dengan selang ke bak yang saya anggap sbg sumur, botol A dan B dihubungkan dengan selang kira2 10cm, dibagian atas botol saya hubungkan dengan selang ke bak. air dapat naik lho Kang, belum sempat ngucur memang. tapi karna botol bimoli (yg B) kempes saat air bergerak turun dari pipa A, botol B gak bisa mempertahankan volumnya. kempesnya botol bimoli tersebut menunjukkan bahwa dengan pergerakan air kebawah menimbulkan gaya hisap pada bagian yang lainnya bila dalam botol vakum. sekarang lagi cari bahan yang keras dululah Kang. kapan2 disambung lagi, kalo dah jadi pumpnya tolong dimail saya Kang.

    • pakdhe said,

      Juli 16, 2010 pada 11:17 am

      kalau pada tataran jarak pendek dan tabung besar dan keras, itu mungkin mas, tapi h1 yg tinggi, air akan menyedot udara sehingga udara di bak akan vakum dan tidak kuat menarik air. (vakum=tidak ada udara)
      salam

  311. ardy said,

    November 2, 2007 pada 2:49 pm

    salam pak paijo aku jadi penasaran klo membaca artikel2 bapak. pak paijo ini sebenarnya seorang eksperimenter,guru,atau seorang dosen

  312. engkuk said,

    Oktober 28, 2007 pada 12:05 am

    salam eksperimen
    HIDUP SANYO, RAJANYA POMPA AIR

    PEACE

  313. Oktober 23, 2007 pada 10:05 am

    […] … bersambung ke bagian 2 […]

  314. pa'Ben said,

    Oktober 23, 2007 pada 12:40 am

    Salam kenal Mas Paijo,
    lama sebelum saya baca blog ini saya sudah pernah tau pompa ini,dan saya pernah lihat orang merancang dan berhasil,(waktu saya lihat di daerah bandung).Kira2 itu tahun 1989 an.Dan pada waktu dekat ini ada juga terdengar kabar bahwa di daerah jawa tengah,(tepatnya purbalingga) ada 1 area pertanian menggunakan sistim pompa tersebut.Bahkan kabarnya mereka membuat dari cor2an.
    Lalu dalam waktu belakangan ini saya pernah mencoba ( PRAKTEK).Dengan drum kapasitas 100 liter.Pipa sedotnya 1/2″ dan pipa keluarnya 1″ (lengkap dengan leher angsanya),cuma tidak di ukur berapa jarak air yg mau di sedot dan berapa panjang pipa keluarnya.
    Tapi saya belum putus harapan.Saya yakin ini bisa berhasil.Dikarenakan saya tidak memahami fisika,saya punya sebercik harapan kalau2 aja ada yg pintar mau berbagi ilmu dan mengajari saya.
    Kalau saja ada yg mau berbagi,harap saya di e mail.
    Makasih mas Paijo
    Salam ekperimen.

  315. Jan Haurissa said,

    Oktober 16, 2007 pada 10:47 am

    Mas Paijo,
    saya butuh perhitungan tentang pompa yang sudah mas paijo buat. . . tolong yach di kirim langsung k e-mail saya. trims paijo
    yang saya butuhkan :
    – teori
    – perhitungan
    – kejelasan lebih lanjut mengenai pompa tersebut

    tolong di kirim langsung k email saya…..

  316. min said,

    Oktober 16, 2007 pada 10:32 am

    Mas Paijo, biar gak salah paham, ganti judulnya, jangan “pompa air tenaga gravitasi”, coba jadi “pompa air tenaga gravitasi tak akan berhasil”
    gettooooo…
    Btw, gambar stx-2 nya mana, ato plg gak, itu alat buat apaan, prinsip kerja gimana..

  317. SONY said,

    Oktober 11, 2007 pada 10:46 pm

    Paijo yang baik..maaf kalau penjelasan tentang Pound yang di konversikan menjadi kilogram bagaimana?

  318. dhianz said,

    Oktober 11, 2007 pada 11:01 am

    saya butuh perhitungan detailnya cz saya mengambil skripsi tentang pompa ini . . . tolong di kirim langsung k e-mail saya. trims paijo
    yang saya butuhkan :
    – teori
    – perhitungan
    – kejelasan lebih lanjut mengenai pompa tersebut

    tolong di kirim langsung k email saya…..

  319. agus said,

    Oktober 5, 2007 pada 2:22 pm

    Salam kenal.
    Saya pernah mencoba. pompa gravitasi yang seperti gambar kan paijo, dan seperti banyakdi bicarakan hasinya gagal. tapi jujur saja dalam hati kecil saya masih meyakini itu dapat berhasil teknik teknik tertentu. dan harapan saya itu semua bisa berhasil. Tentunya tugas para ekperimenter lah yang harus mewujudkannya. Kalaukita berkata tidak bisa pasti hasilnya tidak bisa. tapi kalo kita bicara bisa, setidaknya kita akan terus berfikir dengan segala kemungkinan yang ada. Buat kang paijo, saya yakin anda sangat mumpuni di bidang ini, semestinya anda dengan kemampuan yang anda miliki mencari kemungkinan kemungkinan lain agar harapan saya tadi terwujud. Tidak malah membuat patah semangat bagi pada experimental pompa gravitasi ini. Tetaplah mencoba, karena itu adalah harapan.

    • pakdhe said,

      Juli 16, 2010 pada 11:08 am

      saya baru terpikir soal adanya ruang hampa akibat tersedot keluarnya air ke bawah. ini yang menjadi masalah dasar mas Agus.
      salam

  320. Paijo said,

    Oktober 4, 2007 pada 4:06 pm

    @ Guh
    Saran yang bagus, saya akan lakukan segera.

    @ Nuri
    Ini ide saya aja, gak tahu nyambung atau kagak ya.
    1. Kalau ayam merasa nyaman dengan penerangan berwarna merah, makanya produksi telur akan meningkat jika kandang diberi lampu merah dan kalau perlu ayamnya diberi lensa kontak berwarna merah. Hal itu sudah ada yang meneliti dan hasilnya terbukti. Dari situ saya punya ide untuk meneliti spektrum cahaya yang paling disukai oleh sapi ( sapi perah ) supaya senantiasa merasa nyaman dan produksi susunya meningkat. Kemungkinan juga dapat dicoba pada sapi potong supaya tidak stress dan cepat besar / gemuk. Dugaan sementara, sapi menyukai spektrum cahaya sekitar warna hijau sampai biru. Waktu kecil, saya pernah iseng membuat kacamata dari plastik warna hijau untuk sapi. Ternyata nafsu makannya meningkat, biar jerami kering yang dicampur air+urea dia sikat habis karena kelihatan segar berwarna hijau.

    2. Ada fenomena pada penetasan telur yaitu telur yang lebih bulat ternyata lebih tinggi prosentase menetasnya. Padahal dengan volume yang sama, telur yang lebih lonjong justru memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan telur yang lebih bulat. Itu berarti telur yang lebih lonjong akan menerima kalor dari pengeram ( mesin tetas atau induk ayam ) lebih banyak atau lebih cepat dibandingkan telur yang lebih bulat. Dengan demikian, kita mengharapkan telur yang lebih lonjong seharusnya memiliki prosentase menetas yang lebih tinggi. Tapi ternyata fakta di lapangan sepertinya justru kebalikannya. Itulah yang menarik untuk diteliti yaitu hubungan antara tingkat kelonjongan telur dengan prosentase menetasnya.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

    • jenggot said,

      Juni 14, 2010 pada 2:17 pm

      Jangan pernah mencoba memberi kacamata warna merah pada kerbau atau banteng, semua yang ada didepannya pasti akan digudag/diseruduk.

      • pakdhe said,

        Juli 16, 2010 pada 11:06 am

        hehehhee

  321. nuri said,

    Oktober 1, 2007 pada 11:02 am

    ga papa mas,fisika terapan jg boleh..
    ditunggu ya..

  322. Guh said,

    September 28, 2007 pada 2:48 pm

    Parah banget pak, orang banyak yang males baca, akhirnya ga ngerti kalo tulisan bapak itu untuk menunjukkan bahwa pompa ajaib itu tak mungkin berhasil. Gimana kalo di update aja pak, di bagian atas dikasih sedikit peringatan seperti :

    “Tulisan ini untuk membuktikan bahwa pompa gravitasi TIDAK MUNGKIN bisa berhasil.”

    Diwarnai merah biar kelihatan. Btw, gambarnya mana sih pak?

  323. Paijo said,

    September 28, 2007 pada 1:10 pm

    @ Nuri
    Artikel saya sebagian besar memang berupa eksperimen, sisanya berupa humor. Kalau ide untuk penelitian fisika murni, kayaknya sekarang ini belum ada, tapi kalau fisika terapan mungkan saya bisa carikan beberapa. Maklum, background saya bukan fisika dan bukan juga teknik tapi matematika. Terimakasih dan salam eksperimen.

  324. nuri said,

    September 28, 2007 pada 11:19 am

    met pagi…
    artikelnya tentang eksperimen semuanya ya??
    bisa gak saya minta cariin ide untuk membuat proposal penelitian fisika murni.Saya lagi bingung judulnya apa dan masalahnya apa?kalo bisa yang sederhana aja dan mudah dipahami aja Makasih

  325. Paijo said,

    September 20, 2007 pada 2:22 pm

    @ Sokran
    Silakan dicoba aja.

    @ Knie
    Saya pernah melakukan eksperimen seperti skema di atas dan hasilnya sama seperti yang anda alami yaitu gagal. Makanya saya posting artikel di atas yang menjelaskan secara teoritis mengapa pompa seperti dalam desain di atas gagal. Sayangnya banyak pengunjung yang tidak membacanya dengan teliti dan lengkap sehingga banyak yang mengira bahwa posting tersebut merupakan petunjuk untuk membuat pompa air tenaga gravitasi.
    Btw … saya jadi tertarik dengan hasil uthek-uthek anda yang sudah berhasil. Kalau tidak keberatan, bisa dikirim foto atau gambarnya ke saya melalui e-mail ( mr_paijo_paidin@yahoo.co.id ) agar dapat dipublikasikan.
    Terimakasih dan salam eksperimen.

  326. knie said,

    September 20, 2007 pada 12:07 pm

    pak pay ,apa anda pernah melakukan eksperimennya seperti skema gambar??.Masalahnya saya udah praktekkan persis skema ,tapi hasilnya gak sesuai yang kita harapkan.tapi ide dari anda ini saya kembangkan dan saya UTHEK-UTHEK sekarang saya telah menuai hasil.dan pompa air di rumah udh saya LEGO ke temen saya.Terimakasih banyak pa pay untuk Ide briliannya ,coba saya lebih berterimakasih pabila saya dikasih ide bagus lagi,tentang fungsi alat untuk kemaslahatan KamPunG guwee..he…heee

  327. sokran said,

    September 8, 2007 pada 5:23 pm

    jooos siipssss

  328. sokran said,

    September 8, 2007 pada 5:21 pm

    bagus boss aku atrep praktek lek iso

  329. Paijo said,

    Agustus 15, 2007 pada 12:11 pm

    @ Sam
    Percobaan anda tidak akan pernah berhasil. Simak comment saya pada nomor 47. Postingan saya di atas ( POMPA AIR TENAGA GRAVITASI 2 ) maupun postingan sebelumnya ( POMPA AIR TENAGA GRAVITASI ) adalah berisis analisis saya bahwa pompa tersebut tidak pernah akan bisa bekerja seperti yang diharapkan. Terimakasih dan salam eksperimen.

  330. sam said,

    Agustus 15, 2007 pada 10:06 am

    salam kenal mas saya lagi percobaan pompa gravitasi, tapi masih belum bisa bekerja alias gagal. tolong analisakan percobaan saya ini mas.
    h1=3m
    h2=1.75m
    dia. drum=800mm
    tinggi drum=2m
    pipa masuk=2″
    pipa keluar=4″
    pipa keluar posisinya di samping drum dan saya bikin belokan untuk menahan udara masuk lewat pipa keluar.

  331. Paijo said,

    Agustus 2, 2007 pada 9:05 am

    @ Semua
    Sempat terbersit penyesalan di benak saya karena saya terlanjur posting artikel ini. Saya menyesal karena tampaknya banyak pembaca yang memahaminya sepotong-sepotong sesuai kepentingan masing-masing sehingga tidak memahami maknanya secara utuh. Mungkin tidak semua sih, tapi setidaknya hanya ada satu dua pembaca yang dapat menangkap pesan saya dalam posting tersebut di atas. Kalau dibaca dengan cermat termasuk keterangan pada gambar secara mendetail ( gambar dapat didownload ke harddisc ), posting saya sama sekali tidak membahas cara membuat pompa air tenaga gravitasi seperti yang ditangkap oleh sebagaian besar pembaca. Padahal, posting saya di atas justru menguraikan hasil analisis dan bukti ilmiah bahwa pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar tidak mungkin dapat bekerja.

    @ Dencitro
    Pompa air tanpa mesin ada banyak jenisnya. Ada yang menggunakan kincir air atau kincir angin dan ada juga yang menggunakan prinsip water hammer ( pukulan air ). Jenis yang saya sebut terakhir ini biasa disebut pompa Hidram ( Hidraulik Ram ). Sedangkan yang saya analisis pada posting di atas adalah pompa jenis lain lagi yang sempat dipublikasikan pada dekade delapan puluhan. Menurut analisa dan percobaan yang saya lakukan, pompa tersebut tidak akan pernah dapat bekerja seperti yang saya katakan pada posting saya di atas dan posting saya sebelumnya. Sayang sekali bahwa banyak pembaca yang kurang teliti dan mengira saya menguraikan cara pembuatan pompa tersebut.

    Terimakasih dan salam eksperimen untuk semua.

  332. dencitro said,

    Juli 13, 2007 pada 4:39 pm

    Nah, yang di Aceh ini pompa tanpa mesin apa? apakah yang sejenis dengan punya Pak Paijo(PATMO)atau penemuan / konsep “mesin” yang diributkan kebenarannya tsb? atau ada jenis lain lagi?

     Jumat, 13 Jul 2007 | 15:38:42 WIB

    • 18/05/2007 09:05 WIB

    Pompanisasi Bantuan Provinsi di Juli tak Berfungsi

    BIREUEN – Proyek bantuan provinsi NAD berupa 20 unit pompa air tanpa mesin di KM 5 Juli Bireuen yang dibangun tahun 2006 lalu hingga sekarang tidak berfungsi maksimal. Masyarakat setempat meminta Bupati Bireuen dan Kimpraswil untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

    Keluhan itu disampaikan M Taher, Keujruen Chik Kemukiman Juli Baroh yang sengaja mengundang Bupati Bireuen dan dinas terkait ke Meunasah Desa Tgk Dipulo, Kamis (17/5). M Thaher menerangkan, pompa air tanpa mesin itu, dibangun pada masa Gubernur Azwar Abubakar.

    Penjaga pintu air, Marzuki mengatakan, salah satu alat di pompa air tanpa mesin yakni penyupai air tidak berfungsi, sehingga daya dorong air ke saluran yang telah dikerjakan tidak maksimal. Selain itu, kata dia, bak penampung air sedikit rendah yang menyebabkan distribusi air tidak maksimal. “Tekanan air dari bak penampung tidak kuat,” katanya ketika menjelaskan penyebab tidak normalnya 20 unit pompa air bantuan untuk mengairi 500 hektar sawah.

    Persoalan tidak berfungsinya pompa air itu sebenarnya telah disuarakan sejak beberapa waktu lalu, baik ke Kimpraswil Bireuen maupun ke pihak lainnya untuk dicari pemecahannya. Bupati Bireuen berjanji akan mengirim surat ke Pimpro proyek tersebut untuk menanyakan penyebab tidak berfungsinya alat dimaksud.(yus)
    Inserted from

  333. dencitro said,

    Juli 13, 2007 pada 4:08 pm

    Salam kenal Pak Paijo dan netter (telaaat…), ini sekedar info saja (ke-3), yang ini memainkan grafitasi atau jungkat-jungkit atau apa namanya…???

    Cara Menaikkan Air Sumur Tanpa Pompa
     Oleh : Sartono Staf Media Optik – Bid. Media Pembelajaran

    Kebutuhan air bersih penduduk Jakarta pada umumnya mengandalkan air tanah yaitu dengan cara membuat sumur pantek/bor. Membuat sumur dengan kedalaman 0 – 40 meter relatif lebih murah dan tidak diperlukan izin khusus. Hanya dengan menambah sebuah peralatan yaitu pompa listrik atau pompa tangan, dapat diperoleh sejumlah air untuk keperluan rumah tangganya (Harap periksa dahulu air tersebut ke laboratorium, apakah air telah memenuhi syarat untuk minum/memasak).
    Yang menjadi masalah adalah kalau pompa rusak. Selain membutuhkan waktu untuk memperbaikinya juga harus mengeluarkan biaya. Belum tentu tempat servis pompa letaknya dekat dengan tempat tinggal, apalagi setiap orang belum tentu telah siap dengan pengeluaran biaya ekstra untuk perbaikan pompa tersebut.
    Hal ini pernah dialami oleh penulis pada medio Mei ketika Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan yaitu pompa tiba-tiba rusak. Untuk memperbaikinya penulis kesulitan mencari suku tempat servis ataupun cadang. Maklum banyak toko yang dijarah dan semua toko yang lain tutup. Untunglah ada tetangga yang baik hati dengan rela memberi air untuk mandi. Bagaimana seandainya kita berada jauh dari tetangga ?
    Dari pengalaman penulis tersebut, ternyata ada cara menaikkan/menyedot zat cair tanpa menggunakan pompa. Cara ini yang telah lama dipakai oleh tukang jualan minyak tanah zaman dulu yaitu cukup dibutuhkan peralatan yang sederhana antara lain :
     Pralon ½” – 1″ panjang pralon sesuai dalamnya sumber air/sumur.
     Sok drat luar ½” – 1″ dan sok penyambung ½” – 1″
     Solatipe seel
     Klep
     Lem pralon
     Gergaji untuk memotong pralon
     Kunci Inggris/kunci pas besar
    Cara pembuatannya :
     Pasang sok drat pada ujung pralon dengan menggunakan lem pralon.
     Agar sambungannya rapat, lilitkan solatipe seel pada drat secara merata.
     Pasang klep pada sok drat dan putar untuk lebih kencang gunakan kunci Inggris/pas.
     Masukkan pralon dengan posisi klep di bawah ke dalam sumur dan bila pralon belum mencapai air bisa disambung dengan pralon berikutnya.
     Bila semuanya telah selesai tunggu beberapa saat agar lem mengering/sambungan betul-betul kuat.
     Cek apakah klep berfungsi dengan baik atau tidak.
     Masukkan pralon yang telah di pasang klep ke dalam sumur dengan posisi klep di bawah, sampai ke dasar sumur/air.
     Dengan membuat gerakan menaik-turunkan pipa secara berulang-ulang, air makin naik ke pipa dan akhirnya air akan keluar . (perhatikan proses buka tutup klep pada gambar di bawah ini)
    Untuk menguji kebenarannya, kita bisa melakukan percobaan dengan menggunakan bak mandi yang telah kita isi dengan air. Pralon yang diperlukan cukup 2 m – 2,5 m saja dengan ukuran ½”. Klep juga dapat dibuat sendiri dengan cara sederhana/menggunakan klep bekas asalkan tidak bocor. Selamat mencoba !

    Inserted from :

  334. dencitro said,

    Juli 13, 2007 pada 3:44 pm

    Rumah Sejuk tanpa AC : Aneka Cara Hemat Energi ala Siswa SMA 1
    roz
    Kenaikan harga bahan bakar (BBM) memotivasi siswa-siswi SMA 1 Sidoarjo berinovasi. Hasil putar otak mereka ternyata berbuah hasil. Anak-anak SMA ini menemukan berbagai alat hemat energi dengan memanfaatkan teori-teori fisika.
    Karya-karya siswa-siswi itu, antara lain, miniatur mesin uap, pemanfaatan aki bekas untuk lampu darurat, rumah dingin tanpa AC, sampai pompa air tanpa listrik. Semua karya itu menjadi salah satu bahan presentasi sekolah tersebut dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat Jawa Timur hari ini.
    Menurut Sudarmadji, guru fisika SMA 1, karya-karya ini merupakan temuan siswa dalam praktikum pelajaran fisika. Mereka mencoba menerapkan teori-teori fisika untuk mencari solusi atas mahalnya harga BBM maupun listrik.
    Dia mencontohkan pemanfaatan aki bekas untuk lampu darurat jika terjadi pemadaman listrik. Satu aki bekas sepeda motor yang sudah tidak terpakai bisa digunakan untuk menyalakan lima lampu neon sekaligus. Umumnya rumah-rumah menggunakan satu aki saja untuk satu lampu. Tapi dengan inovasi siswa, aki bekas yang umunya dibuang itu bisa justru sangat bermanfaat.
    Selain aki bekas, mereka juga membuat pembangkit listrik tenaga matahari sederhana dari transistor bekas. Alat yang disebut solar cell ini akan menjadi miniatur cara hemat energi.
    Inovasi lain yang menarik ialah pompa air tanpa listrik. Prinsip pompa air tanpa listrik ini menggunakan teori dasar fisika bahwa air akan mengalir dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah.
    “Pembuatannya sangat sederhana, tapi belum banyak yang memanfaatkan,” tambah Sudarmadji.
    Selain teknologi hemat energi, SMA 1 telah mempersiapkan diri dengan menjalin kerja sama mewujudkan sarana dan prasarana serta rumah sehat di lingkungan sekitar sekolah. Juga ada dokter jaga yang seminggu sekali datang. “Dokter ini alumnus SMA 1 yang siap jadi sukarelawan setiap minggu,” kata Humas SMA 1 Achmad Shodiq.
    Sumber : Jawa Pos (24 November 2005)

    revisi terakhir : 17 April 2006
    Inserted from
    PERHATIAN : fisik@net berusaha memberikan informasi seakurat mungkin, namun tidak bisa menjamin tidak terjadi kesalahan baik disengaja maupun tidak. Segala akibat dari pemakaian sarana ini merupakan tanggung-jawab pemakai !
    – sejak 17 Agustus 2000 –
      Created by Fisika LIPI
    Copyright © 2000-2007 LIPI, All Rights Reserved  

  335. dencitro said,

    Juli 13, 2007 pada 3:42 pm

    Ketua Bappenas Kagum Perkembangan Gorontalo
    Jumat, 07 April 2006
    Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional RI DR Paska Suzeta selama dua hari 4-5 April 2006 berada di Gorontalo mengaku kagum dengan perkembangan Gorontalo yang begitu cepat dan penuh dengan berbagai inovasi. Gorontalo kata Paska yang juga Ketua Bappenas itu sudah begitu popular di seantero nusantara, itu karena daerah ini fokus mengembangkan satu komoditi pertanian dengan komoditi unggulannya jagung. Jagung Gorontalo sudah sangat dikenal diseantero Nuasantara,? ungkapnya, dalam berbagai pertemuan dengan masyarakat dan pemerintah daerah.

    Menteri yang datang bersama rombongannya ketika tiba di Gorontalo, disambut upacara adat oleh para pemangku adat Gorontalo, kemudian melanjutkan berbagai kegiatan yang telah diagendakan Pemprov, yakni peninjauan infrastruktur irigasi yakni Pompa Air Tanpa Mesin (PATM) yang berlokasi di kelurahan Hunggaluwa Kecamatan Limboto.
    Di tempat ini Menteri PPN menyaksikan langsung cara kerja pompa yang hanya menggunakan tekanan gravitasi tanpa menggunakan energi listrik.

    Menteri bersama rombongan didampingi Gubernur Fadel Muhammad kemudian menuju kecamatan Telaga meresmikan pemanfaatan Tele Center, dilokasi yang sama menteri melihat dari dekat peragaan dari beberapa pengrajin kerawang beserta hasil kerajinan, serta pemanfaatan telecenter.
    Secara marathon menteri usai beristirahat sejenak di rudis Gubernur, menteri bersama rombongan meninjau instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Botu, Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, sekaligus meresmikan pemanfaatan instalasi pengolahan air bersih itu.

    Instalasi air bersih yang diresmikan tersebut kapasitasnya bisa melayani kebutuhan sekitar 20 kepala keluarga. instalasi itu tidak hanya diperuntukan untuk mensuplai air bagi kebutuhan perkantoran di Botu,tapi juga untuk masyarakat sekitar.
    Selama hampir 40 menit berada di lokasi tersebut menteri dan rombongan kemudian melanghadiri pemaparan mengenai konsep pembangunan kawasan industri terpadu atau yang dikenal dengan KIAT, ditempat itu menteri disamping mendengar pamaparan dari Pamprov mengenai rencanan tersebut, menteri juga memberi arahan menyangkut rencana pembangunan nasional kedepan dan prioritasnya.

    Malamnya menteri menghadiri sekaligus membuka pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang diikuti pemda se Provinsi Gorontalo di gedung serba guna Bele Li Mbui.
    Sebelum kembali Kejakarta Menteri bersama rombongan mengunjungi kawasan pengembangan agropolitan show window Agropolitan di desa Tenilo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.
     
    © 2006 :: Gorontalo ~ Provinsi Agropolitan ::
    Site Engine Using Joomla

    Inserted from

  336. d''googling said,

    Juni 20, 2007 pada 11:40 am

    slam eksperimen mas paijo??sya pikir eksperimenya bagus tapi kalau hanya sekedar teori saja kan tidak ada gunanya.Harus ada realisasinya dong….?kan lebih asyik. lagi pula benar-benar dapat di buktikan….?

  337. Uci Stp said,

    Juni 19, 2007 pada 10:27 pm

    salam eksperimen mas Paijo, saya pernah denar dari seorang tukang pompa belasan tahun yang lalu tentang ide pompa tersebut. dia bilang pernah merakit beberapa, mudah2han orangnya masih hidup, saya akan tanayakan lagi tengtang kebenaranya, terimakasih. 🙂

  338. Jan Haurissa said,

    Mei 5, 2007 pada 4:48 pm

    Tunggu saja yach dek, pasti saya tunjukan gambar experimennya doakan biar experiment saya berhasil. kalau bisa pakai nama asli jangan pakai nama samaran. Karena kita bicara tentang ilmu, harus yang benar. Supaya semua bisa berjalan dengan baik. OK,

  339. tenade hikaru tsunade a said,

    Mei 4, 2007 pada 7:14 pm

    pak kok ga ada gambar-gambar experimen nya
    saya..pingin tau pak bagai mna terjadinya
    pompa tersebut.pasang gambarnya jdi bsa tau saya

  340. lonk said,

    Mei 4, 2007 pada 7:09 pm

    haloo…pa..?
    saya pelajar dan saya sudah lihat yang pak tulis din atas tapi kok gak ada gambar2 yang adanya xpriment nya..?
    saya pingin tau gimna .cara sistim kerja pompa tersebut..!!

  341. Jan Haurissa said,

    Mei 3, 2007 pada 10:26 pm

    Salam kenal,Mas Paijo, nama saya Jan haurissa, saya juga sedang membuat pompa air dengan bantuan grafitasi bumi, dengan melihat disain paijo, sebagai referensi bagi saya, cuman disain saya berbeda dengan punya paijo, saya masih experiment namun belum sempurna, nanti kalau sudah sukses baru saya tunjukan.

    Salam
    Jan Haurissa

    Jayapura.- Papua

  342. Mei 2, 2007 pada 2:26 pm

    Justru yang masuk akal adalah pompa air tenaga panas/tekan bumi. Seperti gletser yang ada di taman nasional yellowsmith amerika, atau pompa lumpur tenaga lapindo yang ada di porong sidoarjo.

  343. haidar aliy said,

    April 24, 2007 pada 1:10 pm

    salam sukses..luarrr biasaaa

    mas,tolong bantu saya.saya mau buat pompa air otomatis.jika ada air yang mengalir maka sensor akan memberi sinyal untuk menggerakkan motor pompa.dan jika air yang ada di penampungan air sdh penuh, maka motor pompa berhenti.selain itu, untuk mengamankan motor akibat debit air yg tdk stabil(tersendat2) maka saya pasang timer 5 menit dan sensor suhu apabila suhu motor meningkat.dan jg hal ini untuk membantu pemerintah menghemat energi listrik.tolong mas kirim saya gambar rangkaiannya dan cara kerja sensor secara interconnection..serta program mikrokontrollernya….trima kasih mas paijo.saya tgg jawabannya serta emailnya..salam sukses…luarrr biasa….

  344. yudhi said,

    Maret 26, 2007 pada 6:44 pm

    mas paijo aku mo minta tolong neh….tau nggak stus yang bagus tentang
    tata cara perawatan sistem bahan bakar turbin uap…klau dapat yang jurnalnya yah…..thanks sebelumnya…..

  345. michael said,

    Maret 26, 2007 pada 3:14 pm

    @ Paijo

    pak, itu berdasarkan teori apa eksperiment pak, kalau menurut uji lab yang saya lakukan, ketika data dan sarana di manipulasi sesuai variable yang saya cantumkan, proses water siphoning akan tidak bekerja dengan gejala sebagai berikut :
    kondisi satu ===>
    ketika ujung C dihisab dan air sudah mencapai titik tersebut, air akan kembali seluruhnya ke A dan air kembali pada posisi seperti sebelum dihisab.
    kondisi dua ===>
    lebih fatal dari uji coba satu, saat ujung C dihisap, air akan langsung meluncur ke penghisab tanpa sempat memampatkan ruang pipa, sepelan apapun kita menghisap, air akan tetap meluncur dengan kecepatan penuh (8-10km/jam) ketika melewati ujung pertemuan pipa hurizontal B dan pipa vertikal C

    dari kondisi satu bisa dilihat bahwa berat air juga berpengaruh, dan dari kondisi dua bisa dilihat bahwa yang bekerja dalam sistem ini adalah tekanan yang dihasilkan dari pemampatan ruang oleh air yang menghasilkan tekanan

    saya rasa itu garisbesarnya, dan kalau mau di definisikan lebih rinci, mungkin akan membutuhkan beberapa halaman analisa.

  346. Paijo said,

    Maret 26, 2007 pada 10:12 am

    @ Michael
    Saya minta maaf kalau jawaban pertama saya di atas tidak sesuai dengan pertanyaan anda. Jika yang anda maksud adalah siphoning seperti pada gambar yang anda kirimkan link-nya, maka siphoning akan tetap berlangsung meskipun pipa di sebelah kiri diperbesar ukurannya. Hal itu terjadi karena diameter pipa tidak berpengaruh terhadap tekanan hidrostatik. Hanya ketinggian vertikal kolom air saja yang berpengaruh. Jadi jangan terkecoh dengan perbedaan gaya berat total air dalam pipa.

    @ Ali
    Selamat bergabung dengan forum ini, saya sudah lama berikan URL blog ini di forum diskusi kita di LIPI. Tapi sayang sekarang forum tersebut rusak berantakan akibat ulah para spamer.
    Mungkin bagus jika anda sempat mencoba mempraktekkan percobaan seperti pada gambar yang linknya diberikan oleh sdr Michael di atas. Dari situ akan jelas betul bahwa pompa seperti gambar saya di atas tidak mungkin untuk diwujudkan.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

  347. Ali said,

    Maret 24, 2007 pada 12:26 am

    pak paijo,
    saya baru tahu kalo pak paijo punya blog yang dijadikan forum sebagus ini. saya ali yang pernah nulis POMPA AIR GRAFITASI di FORUM ENERGI.
    to the point
    menurut saya tentang apa yang dimunculkan bapak di atas bisa saja terwujud. singkatnya dengan menggunakan prinsip keseimbaangan. dengan memanfaatkan sistem hidloulik yang ditarik oleh beratnya air sehingga dapat menyedot air ke atas. ketika penyedotan air yang di atas dan yang di bawah disekat.
    bisa dipahami nggak

  348. michael said,

    Maret 23, 2007 pada 12:41 pm

    @ kang paijo..

    wah maaf nih kang, pada pertanyaan diatas saya gabisa menyertakan gambarnya.

    yang saya tanyakan diatas bukan masalah pompa gravitasi dengan gambar diatas, tapi tentang water siphoning yang gambarnya seperti pada link http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/8/86/Syphoning2.jpg/250px-Syphoning2.jpg
    yang merupakan kosef dasar percobaan pompa gravitasi, apakah system water siphoning ini bisa bekerja bila variabel dari system diganti seperti pada perinsif dasar pertanyaan saya ?, dan minta analisanya kang…

    terimakasih.

  349. Paijo said,

    Maret 22, 2007 pada 9:35 pm

    @ Michael
    Tekanan hidrostatik tidak tergantung pada diameter pipa maupun gaya berat seluruh air dalam pipa sehingga memang hanya h1 dan h2 yang berpengaruh.
    Jika ujung pipa C diisap dulu untuk memulai siklus, maka begitu pengisapan dihentikan air masih akan mengalir untuk beberapa saat kemudian berhenti juga. Air berhenti mengalir ketika telah tercapai keseimbangan tekanan yang baru atau jika air dalam pipa dan reservoir telah habis digantikan oleh udara. Kesimpulannya tetap sama, pompa tersebut hanya mimpi di siang bolong.

    @ Andreas Wahyuno
    Btw … ada teman kuliah saya di Yogya dulu ( tidak terlalu dekat ) yang namanya sama dengan nama belakang anda ( Wahyuno ). Tidak banyak yang saya ingat, kalau tidak salah angkatan 88, tapi yang ingat pasti dia anggota Menwa.
    Kalau gaya kapiler, justru bisa menaikkan air seperti yang anda katakan tapi masih belum ditemukan cara untuk memanfaatkan dalam skala besar.
    Pompa yang bunyi dug-dug tersebut namanya POMPA HIDRAM ( Hidraulik Ram ), yang menaikkan air menggunakan tenaga luncuran air dalam pipa. Hanya sebagian kecil air yang akan naik dan sebagain besar lainnya “terbuang” melalui klep pembuangan. Sebagian besar tenaga yang digunakan diperoleh dari energi kinetik air yang “terbuang” tersebut.
    Jadi pompa yang anda maksud bukan jenis Pompa Air Tenaga Gravitasi yang saya bahas dalam artikel saya di atas. Untuk menghindari kerancuan, mungkin perlu saya jelaskan bahwa tidak semua yang memanfaatkan tenaga gravitasi lantas diberi embel-embel “tenaga gravitasi” di belakang namanya. Sebagai contoh, PLTA tidak ada embel-embel gravitasi padahal air bisa menggerakkan turbin karena adanya gravitasi.

    @ Eric
    Terimakasih anda telah berbagi pengalaman nyata. Benar seperti yang anda sampaikan, air akan mengalir untuk beberpa saat tapi akan berhenti setelah tercapai keseimbangan tekanan yang baru. Istilah vakum yang anda gunakan kurang tepat karena jika h1 kurang dari 10,34 meter maka tidak akan tercipta ruang hampa ( vakum ) di bagian atas.

    @ Mus
    Anda bisa lihat detail analisisnya pada gambar ( dapat didownload supaya jelas )

    Terimakasih dan salam eksperimen.

  350. mus said,

    Maret 22, 2007 pada 4:13 pm

    tolong rinci lebih detail mengenai pompa air pada artikel bapak Paijo . terima kasih sebelumnya.

  351. eric said,

    Maret 22, 2007 pada 3:42 pm

    pompa air tenaga gravitasi sudah saya coba rakit sendiri, setelah tangki sudah menjadi vakum air memang tidak keluar, sedang ketinggian dari permukaan tanah hanya 3 m.

  352. andreas wahyuno / uno said,

    Maret 22, 2007 pada 1:40 pm

    mau memperpanjang nih …

    gimana kalau kita pergunakan pipa2 kapiler untuk mengisi drum, karena dlm keadaan normal permukaan air di dlm pipa kapiler akan lebih tinggi dari permukaan air di kiri dan kanannya, dan kalau tidak salah di daerah probolinggo jawa timur ada sebuah danau yang mempunyai pompa air dengan menggunakan tenaga gravitasi, secara physic ada dua pipa diameter -/+ 12 inci dan ditengah (antara ujung2 pipa terdapat box pompa) yang selalu terdengar bunyi dug2 pada peride tertentu seperti tenaga yang terjadi untuk menaikan/memompa air tersebut ke atas.

  353. michael said,

    Maret 20, 2007 pada 10:52 pm

    hallo kang Paijo …

    mau nanya lagi nih kang, dari uraian kang paijo dari seri satu – seri dua, saya lihat penekanan lebih pada teori “siphoning”, dimana selisih h1 dan h2 adalah harga mati yang dijadikan patokan, berat air tidak perlu di permasalahkan karena tanpa diperhitungkanpun pasti akan selisih bila h1 dan h2 selisih. itu disebabkan penggunaan diameter pipa yang sama.

    yang mau saya tanyakan, apa yang akan terjadi bila pipa “siphon” kita manipulasi sebagai berikut :
    h1 = 1m
    h2 = 2m
    di asumsikan pipa naik adalah pipa A
    pipa mendatar adalah pipa B
    pipa menurun adalah pipa C
    kondisi standar, pipa A-B-C memiliki diameter sama, kemudian kita manipulasi dalam dua kondisi
    kondisi satu
    pipa A berdiameter 20cm
    pipa B-C berdiameter 1cm
    kondisi dua
    pipa A berdiameter 1cm
    pipa B-C berdiameter 20cm

    apa yang akan terjadi pada kondisi satu dan dua, setelah kita menghisap terlebih dahulu ujung pipa c hingga mengeluarkan air, apakah “siphoning” bisa berjalan ? dan kesimpulan apa yang bisa diambil ?

    terimakasih kang paijo …

  354. Paijo said,

    Maret 20, 2007 pada 9:43 am

    @ Dee
    Tenaga gratisnasi, he he he, lucu juga.

    @ Adi
    Gagalnya eksperimen pompa tenaga gravitasi tersebut di atas, ternyata berbuntut panjang hingga sekarang. Hal itu dikarenakan adanya beberapa eksperementer yang tetap ngotot walaupun telah ditunjukkan berbagai analisis yang membuktikan bahwa pompa tersebut tidak mungkin dapat bekerja. Sedangkan eksperimen saya tentang pompa tersebut sukses karena tujuan eksperimen saya adalah untuk membuktikan bahwa pompa tersebut tidak mungkin bisa bekerja. dan terbukti benar.
    Saya setuju dengan usulan anda untuk mencari sumber air yang bisa keluar sendiri seperti artesis, tapi bukan kayak LUSI ( lumpur sidoarjo ). Terimakasih dan salam eksperimen.

  355. adi said,

    Maret 16, 2007 pada 5:47 pm

    mas paijo, kalau memang eksperiment pompa gravitasi gagal ya..udah sekarang kita pikirin bagaimana caranya cari sumber air yang keluar sendiri sehingga ngak usah susah-susah bikin pompa tampa listrik. Yang jelas yang sudah berhasil mencari sumber air keluar sendiri yaitu Lapindo Branstas. Kita harus tanyakan kepada mereka tapi sayang mereka berhasil menemukan cari sumber air keluar sendiri tapi gagal cara nutup . Mungkin temen-temen ada yang mau bantuin teknik nutup air +lumpur keluar sendiri.

  356. Dee said,

    Maret 16, 2007 pada 11:19 am

    Di kampung saya asli ada pompa air tenaga gravitasi kang. Namanya senggot. Sebatang bambu yang diberi penumpu di tengahnya. Satu ujungnya diberi beban, sementara ujung yang lainnya dimasukkan ke sumur dan diberi ember. Cara pakenya gampang, tarik saja ujung yang ada embernya ke dalam sumur, kemudian setelah berisi air, dilepas. Gaya gravitasi akan menarik beban turun, dan ember terangkat ke atas. Yang penting ada gaya gravitasinya, sambil dikombinasikan dengan gaya gratisnasi atau gaya gratis-asi.
    Kalau yang di atas, sebagai makhluk berakal saya sepakat 100% sama Kang Paijo, lebih banyak kepentingan lain di luar permasalahan teknologinya

  357. Paijo said,

    Maret 15, 2007 pada 8:54 am

    @ shella
    Bisa mendapat LUSI ( Lumput Sidoarjo ) sebotol saja sudah untung neng, itupun berkat bantuan teman kantor yang lagi cuti ke daerah asalnya ( Porong ). Untuk mengatasi LUSI, kalau menurut saya sih manfaatkan dulu energi panasnya untuk membangkitkan listrik. Kalau melihat kepulan uapnya, mungkin bisa menghasilkan beberapa megawatt. Listrik yang dihasilkan bisa untuk mensuplai pabrik yang mengolah LUSI menjadi blok beton ( bahan bangunan ). Blok beton yang bentuknya seperti lego-lego mainan anak-anak dalam ukuran besar yang sudah populer di negara-negara maju. Bisa juga untuk batako. Asal kualitasnya bagus dan harganya bersaing, pasti laku karena di daerah pasca gempa seperti Bantul sedang membutuhkan bahan bangunan dalam jumlah sangat besar.
    Artikel saya diatas ( bagian 1 maupun bagian 2 ), menjelaskan bahwa pompa air tenaga gravitasi tersebut tidak mungkin bisa bekerja termasuk jika digunakan starter sekalipun.

    @ Adi
    Pompa air tenaga gravitasi di atas hanyalah sebagian dari mimpi-mimpi di siang bolong dari beberapa eksperimenter. Jadi tidak mungkin bisa bekerja, dan juga tidak mungkin untuk meningkatkan efisiensi jetpump. Jadi, saya sarankan untuk tidak mencobanya karena hanya akan membuang-buang uang saja. Saya termasuk eksperimenter yang skeptis dengan pompa tersebut. Kalau saya membuat prototypenya, itu untuk membuktikan pada eksperimenter lain bahwa pompa tersebut tidak mungkin bisa bekerja, bukan sebaliknya.

    @ Evy
    Soal nggawene gampang bu. Tapi tidak akan mungkin bisa bekerja karena melawan hukum alam. Kalau anak sampean suka eksperimen, itu bagus sekali untuk perkembangan diri maupun perkembangan intelektualnya. Hal itu perlu didukung dengan mainan, buku, informasi, dan juga dana. Jika eksperimen gagal, beri dukungan moril agar tidak putus asa dan beri bantuan untuk menemukan sebab kegagalan sehingga bisa memperbaikinya. Eksperimen yang gagal total sekalipun tetap menghasilkan pengetahuan dan pemahaman baru bagi pelakunya yang nilai sepadan dengan pengorbanannya. Itu yang perlu ditanamkan sejak dini kepada eksperimenter muda.
    Tentang kebanyakan eksperimen saya, sebagaian besar memang bukan untuk pemula. Saya akan coba tulis artikel untuk level pemula agar anak sampean bisa mencobanya. Supaya bisa pas betul, saya perlu informasi anak sampean usianya berapa, sekolahnya apa dan kelas berapa, laki-laki atau perempuan, ketrampilan khsusus yang sudah dimiliki apa. Saya usahakan untuk dilengkapi gambar. Namun harus sabar karena sampai bulan Mei saya sedang membina anak-anak SMA yang sedang membuat prototype alat untuk babak final LCEN ITS. Hal itu cukup menyita waktu saya karena dilakukan setiap hari sepulang kantor ( jam 15.00 – 22.00 ). Jika hari libur, mulainya sejak pagi jam 08.00. Karena itu, untuk sementara ini saya tidak melakukan eksperimen dulu.

    Terimakasih dan salam eksperimen untuk semua.

  358. Evy said,

    Maret 15, 2007 pada 7:46 am

    Paijo, iku angel ga nggawene? bikin experiment yg simple dunk, anak2ku suka experiment, so biar bisa ngikutin lengkap dg gambare yo lik…suwun

  359. adi said,

    Maret 14, 2007 pada 5:47 pm

    mas paijo bagaimana kalau sistem pompa grafitasi masih belum berhasil setidaknya buat percobaan dengan mengefisienkan daya pompa: misal: prototype yang mas paijo buat di sedot dengan pompa kecil ( 125 watt ) dengan kedalaman permukaan air 24 meter . aku sih belum coba karena ngak ada materialnya tapi kalau berhasil dan ketemu itung-itunganya khan lumayan bisa merubah dari pompa jet pump menjadi pompa biasa sehingga dayanya tidak terlalu besar ” Putut di coba mas kalau berhasil tolong kasih tahu saya, akan saya coba dirumah. karena aku dirumah harus pakai pompa jet pump 500 watt (ampun mas listriknya gede banget ) thanks kalau mas mau coba.

    salam

  360. shella said,

    Maret 14, 2007 pada 11:58 am

    jadi penasaran pengen nambah nih… oom paijo bilang; “Untuk memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi, diperlukan usaha yang besarnya sama dengan perubahan energi potensial mekanik benda tersebut. Jadi untuk memindahkan air dari sumur ke permukaan tanah yang lebih tinggi diperlukan usaha, berarti diperlukan energi dari luar sistem. Jadi Pompa Air Tenaga Gravitasi seperti pada gambar tidak mungkin bisa bekerja karena tidak ada masukan energi dari luar sistem”

    aku berpikir: ==gimana kalo untuk starternya pake energi dari luar sistem, setelah pompa jalan, biarkan hukum kekekalan energi nya yang jalan== gimana hayo…?

    taat hanya kalo ada yang liat
    tanya-ken apa?

  361. shella said,

    Maret 14, 2007 pada 11:48 am

    oom paijo… tks… (kayaknya lebih match kalau “lek paijo”…)
    iya neh aku lagi nyoba2 bin eksperimen… hik hik….
    kayaknya daddy dulu juga pernah nyoba bikin pompa yang kayak gitu, tapi yahhh gagal maning… gagal maning….
    apa oom sudah berhasil buat…? (he he he… lumayan kan buat materi presentasi di skul…..)
    tengkiyu ya oommm….
    (btw, kenapa cuman bawa lumpurnya sebotol sih…? coba kalo dibawa semua pasti SDA aman tentram gak ada ekspresi kekesalan….)

    attn:… pls jangan posting koment ini….. nggak bermutu !!!

  362. Paijo said,

    Maret 14, 2007 pada 10:09 am

    @ Kang Adhi
    Galeri hasil eksperimen, ide bagus sekali kang. Untung ada Kang Adhi, karena selama ini hal itu tidak pernah terpikirkan sama sekali. Akibatnya banyak prototype yang terlanjur dibongkar dan didaur ulang karena tidak ada lagi tempat untuk menyimpan. Yang tersisa sekarang ini mungkin tidak sampai sepertiganya. Jika di pajang seperti stand pameran atau museum, mungkin memerlukan ruangan sekitar 200-300 meter persegi. Tiap tahun koleksi juga terus bertambah sekitar 2-5 macam. Seandainya ada lembaga atau sponsor atau donatur yang bisa membantu menyediakan tempat dan dana eskperimen, pasti cepat terwujud.
    Rencana eskperimen untuk beberapa tahun kedepan sudah banyak sekali. Yang paling besar adalah KOLEKTOR SINAR MATAHARI SISTIM CLUSTER ( 20 kw ) yang scalable ( bisa dibuat dalam skala besar ) . Desainnya tidak menggunakan sistim cermin parabola karena cermin parabola tidak feasible secara teknis maupun ekonomis jika dibuat dalam skala besar. Dilengkapi dengan automatic sun tracker mekanik geoaxis yang dipercanggih dengan sensor-sensor untuk autocorection. Didesain untuk multifungsi, memasak di dapur ( indoor ), memompa air, memanaskan air, dan menggerakkan generator listrik. Saya perkirakan memerlukan waktu 3-4 tahun untuk menyelesaikan prototype yang memerlukan lahan 6 x 6 meter di atas atap rumah tersebut. Kalau prototype yang ini kang, tidak bisa dipajang di galeri kecuali replika jam panggungnya yang merupakan mesin penggerak utama suntracker mekanik dan sebagain dari cluster-nya atau sistim pengatur sudutnya.
    Terimakasih dan salam eksperimen.

  363. Kang Adhi said,

    Maret 13, 2007 pada 9:04 pm

    Kang coba buat galeri hasil eksperimennya dunk!

  364. Paijo said,

    Maret 13, 2007 pada 3:30 pm

    @ Michael
    Jika bagian 1-3 dibuang dan bagian 4-5 diisi air kemudian bagian atasnya ditutup rapat maka maka akan keluar air sedikit ( bisa beberapa puluh liter tergantung h2 ) dan akan berhenti setelah terjadi kesetimbangan tekanan. Jika tidak digunakan leher angsa ( langsung pipa lurus ), maka air akan keluar sampai habis dan akan digantikan oleh udara yang akan masuk melalui pipa yang sama jika ukuran pipa cukup besar. Jika diameter pipa cukup kecil, maka air tetap akan keluar tapi tidak sampai habis. Air akan berhenti keluar setelah tercapai kesetimbangan tekanan.
    Tentang hitung-hitungannya, bisa agak rumit kalau ingin menghitung ketinggian kolom air yang tersisa setelah keadaan setimbang. Supaya real betul, musti anda tentukan dulu berapa h2, diameter drum, panjang drum, dan diameter pipa. Kalau itu sudah lengkap, saya bisa kasih hitung-hitungannya.
    Pada keadaan setimbang, tekanan udara dalam drum ditambah tekanan hidrostatik air di leher angsa sama dengan tekanan udara luar ( tekanan atmosfer ). Dari situ, dapat disusun persamaan dengan hs ( tinggi kolom air dalam keadaan setimbang ) sebagai variabel bebasnya. Dengan menyelesaikan persamaan tersebut, maka nilai hs dalam keadaan setimbang dapat ditentukan.
    Terimakasih dan salam eksperimen.

  365. michael said,

    Maret 9, 2007 pada 4:48 pm

    terimakasih sama kang paijo, yang mau bagi ilmu sama experimenter kroco kaya saya. bagi saya eksperiment hanya sarana, yang terpenting adalah ilmu apa yang bisa didapat.

    kalau boleh, saya mau nanya lagi ( so’alnya dapat mandat disuruh nuntut ilmu walau sampai ke negri cina, sayang gak banyak duit, jadi ga’bisa kemana-mana, he..he.he..), seperti yang kita ketahui bersama, energi / gaya gravitasi merupakan (kalau boleh saya bilang) energi yang menarik zat apapun menuju inti bumi, baik padat, cair, maupun gas. dari tiga jenis utama zat ini memiliki struktur dan massa-jenis yang berbeda-beda, ini pula yang menyebabkan terjadinya lapisan lapisan pada zat yang ada di bumi, baik pada gas, zat cair, maupun pada zat (benda) padat, dimana zat dengan masa atom paling besar akan menduduki posisi terbawah secara natural. seperti pada udara yang merupakan gas, terdiri dari tujuh lapisan yang akrab disebut atmosfir, pada tanah juga terdiri dari banyak lapisan yang akrab disebut kerak bumi, dan seterusnya

    pada rancangan diatas, bila di asumsikan bagian 1,2,3, di buang, bagian 4,5, diisi air sebanyak 200 liter, namun masih menyisakan ruang yang terisi udara yang jumlahnya setara dengan volume 10 liter air, kemudian ditutup kembali rapat-rapat. nah, yang saya mau tanyakan, apa yang terjadi bila kran dibuka, apakah air sama sekali tidak keluar, keluar dalam jumlah tertentu, atau air akan terus keluar sampai habis, dan minta di jelaskan itung-itungannya kang.

    terimakasih buat kang paijo.

  366. Paijo said,

    Maret 9, 2007 pada 2:20 pm

    @ Koecing
    Terimakasih neng, telah mampir ke blog saya. Blog saya memang hanya berisi dua hal saja, yang berkaitan dengan eksperimen dan humor. Bukan hanya karena mau tampil beda, tapi itulah hobi saya disamping hobi hobi yang lain. Soal bahasa, itu tidak jadi soal karena ini kan forum bebas bukan seminar. Bahasa saya juga amburadul tapi pede aja karena saya bukan pakar dan bukan akedemisi. Saya hanyalah seorang eksperimenter bonek yang suka berdiskusi tentang apa saja.
    Lho, salamnya Koecing mestinya meong atau miau supaya khas dan gampang dikenali. Contohnya saya yang selalu menggunakan salam eksperimen.
    Terimakasih dan salam eksperimen.

  367. koecing said,

    Maret 9, 2007 pada 2:02 pm

    wah.. artikelnya banyak ttg xperimen2 yah.. jadi inget waktu kecil dulu. cita2 mau jd ilmuan… tau2nya malah banting stir gini…:D

    btw artikelnya banyak yang menarik ya… oya, dengan kata lain klo mau pompa itu jalan, harus bisa menghasilkan energi yang lebih besar dari energi potensial kan ya? jadi harus eh, butuh energi yang amat sangat besar kan ya?… secara semua benda di dunia sll dipengaruhi ma grafitasi. jadi ini mksud melawan hukum alam ya? brusaha melawan grvitasi. padahal untuk nerbangin roket aja butuh tenaga yang amat sanagat besar.

    hihihi… brusaha memanusiakan bahasa ilmiah.. benr g’mas? berhubung udah lama nih g’bersentuhan ma yang namanya fisika. jadi rada lemot… maaf ya.. ^_^

  368. Paijo said,

    Maret 9, 2007 pada 12:31 pm

    @ Edylu
    Mungkin anda belum sempat membaca artikel diatas secara lengkap. Untuk menggabungkannya dengan PLTA, jelas tidak mungkin karena pompa tersebut tidak akan pernah bisa bekerja.

    @ Arief Fajar Nursyamsu
    Mempelajari sejarah fisika, itu hal lain lagi dan hal itu justru cukup penting dan sangat bagus jika dilakukan bersamaan dengan mempelajari teori. Sebagai contoh, saya pernah bertanya kepada seorang siswa SMA tentang sebuah rumus. Pertanyaannya : “Diantara rumus-rumus berikut ini, manakah yang paling dulu ditemukan, F = m.a ,atau m = F / a ataukah a = F / m ?”. Beberapa siswa tersebut bingung dan tidak dapat memberi jawaban yang memuaskan karena mereka hanya berfikir bahwa ketiga rumus tersebut sebenarnya adalah sama dan hanya dibolak-balik secara matematis seperti 6 = 2×3 , 2 = 6/3 , 3 = 6/2. Seandainya mereka mempelajari sejarah/kronologi ditemukannya rumus tersebut, maka hal kebingungan tersebut tidak akan terjadi. Kebingungan yang sama juga terjadi ketika ditanyakan bagaimana caranya diperoleh tetapan-tetapan pada fisika/kimia/matematika seperti tetapan gravitasi Newton ( G ), bilangan Pi ( 3,14… ), bilangan avogadro, dsb. Sebagaian besar guru mungkin tidak pernah membicarakan apalagi mengajarkan hal-hal semacam itu. Kemungkinan penyebabnya sekurang-kurangnya ada dua hal. Pertama, gurunya sendiri tidak menguasai tentang hal tersebut. Kedua, tidak menyadari pentingnya hal tersebut untuk siswa karena tidak pernah ditanyakan pada soal Ujian Nasional.

    Tentang carut-marutnya urusan yang menyangkut praktikum di lab, itu sudah merupakan lagu lama yang masih sering dinyanyikan. Menurut pendapat saya, beberapa penyebabnya adalah :
    1. Kurangnya pengetahuan sejarah fisika seperti di atas baik oleh guru maupun murid.
    2. Kurangnya penguasaan statistik khususnya analisis regresi oleh sebagain asisten lab. Sebagai contoh, secara statistik data dikatakan cukup banyak kalau minimal 30 data. Dalam praktek di lab, hanya diambil misalnya 10 data. Jadi tidak heran jika hasilnya melenceng jauh dari teori. Seandainya cukup dekat dengan teori sekalipun, masih tidak cukup meyakinkan kebenarannya.
    3. Buruknya kualitas maupun kuantitas alat lab yang ada ditambah dengan tidak pernah ditera ulang. Dengan alat yang baik saja hasilnya belum tentu akurat, apalagi kalau alatnya jelek.
    4. Rendahnya sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik maupun pendidiknya. Sikap ilmiah yang dimaksud diantaranya adalah teliti, tekun, taat, kritis, analitis, dsb.
    5. Kurangnya usaha dari satuan pendidikan untuk mengintegrasikan pengetahuan dan kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta didik. Banyak hal yang telah dikuasai siswa tapi tidak memberi manfaat yang maksimal karena terdiri atas potongan-potongan yang terpisah satu sama lain dan tidak terintegrasi dengan baik. Hal itu merupakan efek samping adanya pemisahan matapelajaran dan pemisahan pokok bahasan. Sebagai contoh, seorang siswa yang telah mempelajari regresi linier ( statistik ), sistem persamaan linier ( matematika ), dan hukum penawaran dan permintaan ( ekonomi ) ternyata mengalami masalah ketika diminta untuk menentukan titik keseimbangan pasar dari sejumlah data harga, penawaran, dan permintaan yang diperoleh dari survey pasar selama 60 hari. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan data tersebut, padahal semua alat analisisnya sudah dikuasai. Berarti siswa tersebut belum kompeten karena belum mampu menerapkan pada situasi nyata yang dihadapi. Jangankan siswa/mahasiswa, guru/dosen dan eksperimenter juga banyak yang menderita ”penyakit” seperti itu.

    Mengenai miskonsepsi ( salah mengerti tentang konsep tertentu ), juga dialami oleh banyak orang. Sebagai contoh, miskonsepsi tentang tekanan. Pertanyaan :”Seekor kucing berada di atas sebuah meja. Kucing tersebut semula berdiri, kemudian duduk ( Jawa : mendak ), dan akhirnya tidur. Jelaskan tentang perbandingan tekanan yang diterima ( dialami ) oleh permukaan meja pada setiap posisi kucing tersebut. ( Jika menjawab tekanannya sama, jelaskan mengapa. Jika menjawab tekanannya berbeda, urutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil dan jelaskan alasannya )”. Berikut ini adalah jawaban yang mungkin keluar dari siswa beserta kemungkinan miskonsepsi yang dialaminya.
    1. Tekanannya sama karena berat ( massa ) kucing pada ketiga posisi tersebut sama ( tidak berubah ).
    Siswa menjawab seperti itu kemungkinan karena tidak bisa membedakan antara tekanan dengan gaya tekan. Miskonsepsi tentang tekanan.
    2. Tekanannya sama karena berat kucing sama dan luas meja juga tidak berubah.
    Siswa menjawab seperti itu kemungkinan karena tidak memahami luas bidang kontak. Miskonsepsi tentang bidang kontak yang berakibat miskonsepsi pada tekanan.
    3. Tekanannya berbeda dengan urutan, posisi berdiri ( terbesar ), posisi duduk, posisi tidur ( terkecil ). Alasanya berat kucing tetap tapi luas bagian kucing yang menyentuh meja berbeda, semakin luas maka tekanannya semakin kecil.
    Hanya siswa yang paham betul dengan konsep tekanan yang bisa menjawab seperti itu.
    4. Tekanannya berbeda juga dengan urutan yang sama seperti nomor 3 tapi dengan alasan yang berbeda. Alasannya adalah bahwa pada posisi berdiri, kucing perlu menjaga keseimbangan dengan otot-otot kakinya yang menimbulkan tambahan gaya pada permukaan meja. Pada posisi duduk, gaya tambahan tersebut lebih kecil dan pada posisi tidur bisa dianggap tidak ada.
    Siswa yang menjawab seperti itu kemungkinan juga karena tidak bisa membedakan antara tekanan dengan gaya tekan seperti pada nomor 1.
    Selain ke-4 macam jawaban di atas, masih banyak jawaban-jawaban lain yang bisa muncul dengan bermacam-macam miskonsepsi lainnya. Untuk bisa mendeteksi ada tidaknya miskonsepsi, perlu dibuat tes diagnostik yang musti didesain khusus sesuai dengan jenis konsep yang akan diuji penguasaannya. Setelah hasil tes dianalisis, juga musti ada tindaklanjut untuk memperbaiki miskonsepsi tersebut. Pekerjaan itu mustinya dikuasai dan dilakukan oleh para pendidik. Sedangkan eksperimenter seperti saya hanya bisa memberikan ide dan saran saja.

    Terimakasih dan salam eksperimen untuk semua.

    • simon dingu said,

      Februari 13, 2011 pada 12:42 pm

      Syaloom pak paijo,terima kasih pak.setelah baca tulisan pak,saya ju punya inspirasi gimana kalau pipa yang masuk di drum tuk pompa air gravitasi itu dimasukkan dari bawa setinggi 3/4 drum (1/4) drum kosong kemudian kran pembuangan diletakkan disamping bagian bawa drum.saya mohon pak coba ya.klau udah jadi tolong kirim hasilnya.makasih pak selamat mencoba.

  369. Maret 8, 2007 pada 3:23 pm

    “Untuk fisika klasik macam mekanika dan mekanika fluida, mustinya harus saling mendukung antara teori dan praktek di lab. Kalau hanya teori saja, maka akan melahirkan pelajar yang lebih mempercayai teori dari pada fakta di lab atau lapangan”.

    Ya.. ini sama saja dengan belajar Sejarah Fisika.

    Pada praktek di Lab, sering seorang asisten praktikum meminta kepada peserta untuk mengulang praktikum karena hasilnya melenceng jauh dengan teori. Lah ini kan aneh, karena harus mengulang supaya hasilnya mendekati atau sama dengan teori. Tidak masalah kalo tujuan mengulang adalah untuk membuat peserta mengerti dan lebih berhati-hati dalam bereksperimen, tetapi bukankah lebih penting kalau peserta itu bisa menganalisa bagian mana dari uji lab-nya yang salah. Parahnya lagi, nilai praktikum juga ditentukan oleh “kedekatan” hasil uji lab dengan teori.

    Bagaimana menurut Bapak?
    Mohon dijelaskan juga mengenai pengertian miskonsepsi.

    Terima kasih Pak.

  370. edylu said,

    Maret 8, 2007 pada 3:16 pm

    Salam kenal …. ni kang
    Wah kang paijo nih artikel bisa ga di gabung dengan listrik tenaga air,
    air yang keluar dari pompa di salurkan ke turbin….biar bisa mengahasilkan listrik

  371. Paijo said,

    Maret 8, 2007 pada 10:15 am

    @ qzplx
    Terimkasih juga anda telah mampir ke blog saya.
    Kalau dipikir mendalam betul, sebenarnya tidak logis juga. Karean gaya gravitasi arahnya ke bawah kok diharapkan mengalirkan air yang arahnya ke atas. Yang logis itu ya kalau mengharapkan gravitasi mengalirkan air ke bawah seperti pada sistim irigasi atau sistim pipa PDAM. Banyak eksperimenter yang terobsesi dan terjebak karena mengira sistim pipa dan drum seperti pada gambar bisa bekerja seperti jungkat-jungkit. Padahal hasil percobaan di lab tidak demikian halnya. Air sebagai zat cair akan berperilaku sebagai fluida yang hanya bisa mengalir dari yang bertekanan lebih tinggi ke arah yang bertekanan lebih rendah. Pada Pompa Air Tenaga Gravitasi seperti gambar di atas atau variannya ( gambar dapat anda download / save di PC anda supaya bisa dilihat dengan jelas ), perancang mengharapkan bahwa akan terjadi yang sebaliknya. Apa mungkin ?

    Ternyata batu sandungan bukan hanya Pompa Air Tenaga Gravitasi tapi masih banyak yang laiinya termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Magnet. Di India dan di beberapa negara lain, bahkan ada museum tentang prototype gagal alat-alat semacam itu. Anda bisa mencarinya di Google dengan kata kunci PERPETUAL WHEEL atau FREE ELETRICITY. Kalau dirunut penyebab banyaknya eksperimenter yang “terantuk batu yang sama” tersebut kemungkinan besar adalah buruknya sistim pembelajaran IPA dan Matematika di sekolah. Banyak pelajar yang memahami fisika hanya sebatas rumus matematis dan melupakan aspek fisis. Padahal seharusnya, rumus matematis hanya alat yang digunakan untuk meng-kuantifikasikan besaran dan untuk melihat pola hubungan antar variabel yang berpengaruh pada sistem. Semua rumus di fisika klasik diperoleh dari analisis data percobaan di lab. Alat analisisnya adalah statistik regresi, terutama regresi linier, regresi kuadratik, dan regresi eksponensial. Sedangkan regresi logaritmik jarang dipakai. Untuk fisika klasik macam mekanika dan mekanika fluida, mustinya harus saling mendukung antara teori dan praktek di lab. Kalau hanya teori saja, maka akan melahirkan pelajar yang lebih mempercayai teori dari pada fakta di lab atau lapangan. Logikanya sederhana saja, kalau teori dan fakta tidak sesuai, yang salah teorinya atau faktanya. Masalah tersebut menyebabkan miskonsepsi dan misunderstanding berantai yang semakin hari bisa semakin parah. Celakanya lagi, banyak guru IPA dan Fikika yang juga mengalami miskonsepsi dan misunderstanding tersebut, bisa dibayangkan bagaimana muridnya. Sistim evaluasi juga turut ambil bagian karena penguasaan materi Fisika hanya diukur dengan nilai Ujian Nasional saja yang membuat guru semakin malas memanfaatkan lab yang notabene boros waktu dan tenaga. Akhirnya jalan pintas diambil seiring dengan menjamurnya lembaga bimbingan belajar yang mencekoki siswa dengan soal-soal tanpa menggarap konsep dasarnya. Hal tersebut rupanya sudah disadari oleh para segelintir pendidik ( guru ) tetapi tampaknya masih kurang disadari oleh penentu kebijakan di negeri ini.
    Terimakasih dan salam eksperimen.

    • yoris said,

      Agustus 18, 2014 pada 12:24 am

      Mas Paijo yang budiman , saya mendukung eksperiment anda. Walau gravitasi arahnya kebawah tetapi perlu diingat itu juga merupakan energi yang arahnya kebawah dan prinsipnya energi bersifat kekal,hanya bisa berubah bentuk aja atau diarahkan aja . Smoga opini saya dapat membantu eksperimen mas . Jangan menyerah dulu terbang cuma hanya mimpi tapi sekarang tidak. kan sama sama punya prinsip melawan grafitasi walaupun memerlukan energi dari luar sistem tersebut. Mungkin mas paijo perlu memikirkan merubah grafitasi untuk menjadi energi dalam bentuk yang lain .

    • yoris said,

      Agustus 18, 2014 pada 12:31 am

      Mas Paijo yang budiman , saya mendukung eksperiment anda. Walau gravitasi arahnya kebawah tetapi perlu diingat itu juga merupakan energi yang arahnya kebawah dan prinsipnya energi bersifat kekal,hanya bisa berubah bentuk aja atau diarahkan aja . Smoga opini saya dapat membantu eksperimen mas . Jangan menyerah dulu terbang cuma hanya mimpi tapi sekarang tidak. kan sama sama punya prinsip melawan grafitasi walaupun memerlukan energi dari luar sistem tersebut. Mungkin mas paijo perlu memikirkan merubah grafitasi untuk menjadi energi dalam bentuk yang lain . Tetap semangat

  372. qzplx said,

    Maret 7, 2007 pada 9:14 pm

    Mas paijo, thanks uda mampir yah, hehehe, menurutku pompa gravitasi itu logis juga, cuman daya tekananya kan hanya sebatas gravitasi 10ms kwadrat, saya kurang nangkap, saya suka fisika, coba di ilustrasikan……

  373. Paijo said,

    Maret 7, 2007 pada 12:15 pm

    @ Jokotaroeb
    Itu sudah maksimal je, kalau dibersarkan lagi tempatnya tidak muat. Kalau mau jelas betul, didownload dulu gambarnya dengan menggerakkan mouse pada gambar kemudian klik gambar disket yang muncul di pojok kiri atas gambar tersebut. Ukuran filenya sangat kecil karena saya gunakan format PNG. Terimakasih dan salam eksperimen.

  374. jokotaroeb said,

    Maret 7, 2007 pada 12:04 pm

    Pertama salam kenal dari saya,

    Bagus sekali artikelnya mas betul yang deKing bilang gambarnya ga jelas coba diperjelas lagi mas.

  375. Paijo said,

    Maret 7, 2007 pada 8:58 am

    @ DeKing
    Anda benar. Kalau kata mekanik yang saya gunakan kurang pas, bisa anda anggap tidak ada. Kata mekanik dalam artikel di atas untuk menekankan bahwa yang saya maksud memang Energi Potensial Mekanik. Penekanan saya rasa perlu karena ada energi potensial lainnya yaitu Energi Potensial Kimia. Energi potensial mekanik dapat diekstrak dan dikonversi dalam bentuk lain ketika benda berpindah ke tempat yang lebih rendah seperti pada PLTA. Sedangkan Energi Potensial Kimia dapat diekstrak dengan cara mereaksikan dengan zat lain seperti pada pembakaran bahan bakar pada motor bakar.
    Sebagai contoh, sepotong kayu yang berada ketinggian 1 meter di atas lantai memiliki 2 macam energi potensial. Energi potensial mekanik karena ketinggiannya dan energi potensial kimia karena dapat menghasilkan energi jika dibakar. Pada air, memang hanya mengandung energi potensial mekanik saja karena tidak bisa dibakar.
    Untuk menghindari kebingungan lebih lanjut, maka kata mekanik akan saya coret ( strikethrough ) agar masih tetap bisa dilihat. Terimakasih dan salam eksperimen.

  376. deKing said,

    Maret 7, 2007 pada 6:08 am

    Sebelumnya salam kenal
    Artikel bagus, tapi maaf gambar kurang jelas sehingga untuk saya yang bingung tentang Fisika lumayan repot untuk mencocokkan analisis dengan keterangan di gambar (terutama di sumur Part 1). Padahal artikelnya keren sekali dan benar2 menarik.
    Sekedar tanya nich:

    Untuk memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi, diperlukan usaha yang besarnya sama dengan perubahan energi potensial mekanik benda tersebut

    Saya bingung dengan istilah energi potensial mekanik (maklum saya benar2 bingung dengan Fisika), tapi seingat saya Energi mekanik=Energi potensial+Energi Kinetik dimana besarnya energi mekanik selalu konstan sehingga semakin besar EP maka semakin kecil EK. Jadi saya bingung dengan penggunaan kata potensial dan mekanik secara bersamaan mengikuti kata energi.
    Terima kasih atas penjelasannya…

  377. Paijo said,

    November 30, -0001 pada 12:00 am

    @ Michael
    Jika bagian 1-3 dibuang dan bagian 4-5 diisi air kemudian bagian atasnya ditutup rapat maka maka akan keluar air sedikit ( bisa beberapa puluh liter tergantung h2 ) dan akan berhenti setelah terjadi kesetimbangan tekanan. Jika tidak digunakan leher angsa ( langsung pipa lurus ), maka air akan keluar sampai habis dan akan digantikan oleh udara yang akan masuk melalui pipa yang sama jika ukuran pipa cukup besar. Jika diameter pipa cukup kecil, maka air tetap akan keluar tapi tidak sampai habis. Air akan berhenti keluar setelah tercapai kesetimbangan tekanan.
    Tentang hitung-hitungannya, bisa agak rumit kalau ingin menghitung ketinggian kolom air yang tersisa setelah keadaan setimbang. Supaya real betul, musti anda tentukan dulu berapa h2, diameter drum, panjang drum, dan diameter pipa. Kalau itu sudah lengkap, saya bisa kasih hitung-hitungannya.
    Pada keadaan setimbang, tekanan udara dalam drum ditambah tekanan hidrostatik air di leher angsa sama dengan tekanan udara luar ( tekanan atmosfer ). Dari situ, dapat disusun persamaan dengan he ( ketinggian kolom air ketika terjadi kesetimbangan tekanan ) sebagai variabel bebasnya. Dengan menyelesaikan persamaan tersebut, maka nilai he dalam keadaan setimbang dapat ditentukan.
    Terimakasih dan salam eksperimen.

    • agung said,

      November 27, 2009 pada 10:07 pm

      kalo yang ini kok bisa loh juragan?
      Hidram, Pompa Air tanpa Listrik dan BBM
      http://obortani.com/2009/03/27/hidram-pompa-air-tanpa-listrik-dan-bbm/

    • bambou lanang said,

      Mei 16, 2010 pada 6:13 am

      sebelumnya saya ucapkan trimakasih. sudah lama pompa air tenaga gravitasi menjadi pemikiran, tetapi untuk praktek dana tak tersedia. ilmu fisikapun tak cukup apalagi untuk menghitung besarnya tenaga yang diperlukan untuk menaikkan air. tetapi saya beranikan diri untuk bertanya dan minta tolong memecahkan hitungannya.(1)drum yang dipakai 2 atau 3 buah. drum disusun bertingkat macam anak tangga.(2) pipa masuk lebih kecil daripada pipa keluar.(3) pipa keluar lebih panjang minimal 2x pipa masuk, ditempat keluarnya air berbentuk leher angsa…apakah bisa lancar keluarnya air,,,,,,,,,,tolong dihitung.

    • ace said,

      Februari 17, 2011 pada 10:23 am

      Mengenai eksperiment diatas itu bisa berasil jika reservoir / derumnya yang besar, dan juga pipa keluar dari reservoir harus panjang untuk menghindari udara masuk ke reservoir, reservoir yang besar berpungsi untuk memperbesar tekanan atau daya dorong air dari reservoir.

      • salimps said,

        Juli 17, 2011 pada 10:42 am

        buat mas/pak ace, tolong kasih tau almatnya yaa, aku pingin dolan ketmptnya, atau no hpnya brp??? aku mau telpon, no ku 085649560868-081335787736-03547070354

      • yono said,

        Mei 2, 2015 pada 11:46 pm

        PERHATIAN….HATI2 TERHADAP PENIPUAN….SEMUA YG BILANG SDH BERHASIL DIATAS ADALAH MODUS PENIPUAN UTK MENIPU ANDA YG MAU KONTACT DG MEREKA….th 90 sy dan tim saya sdh coba berbulan bulan dg berbagai eksperimen berbagai perbandingan ukuran pipa,berbagai panjang pipa,berbagai ketinggian drum thdp permukaan air,telah habis biaya besar menggunakan drum,pipa2 galvanis,dg pengelasan,kran air bahan kuningan,dsb….hasilnya GAGAL TOTAL….
        Saya minta dg hotmat kepada para penipu supaya berhenti menipu…berhenti berBOHONG….INGAT DOSA TERBESAR DIHADAPAN TUHAN ADALAH BERBOHONG….INDUK DARI SEGALA DOSA ADALAH BERBOHONG….ADAM &HAWA JATUH DOSA KARENA DIBOHONGI IBLIS….PEMBOHONG ADALAH PENGIKUT IBLIS…MENJADI MUSUH TUHAN..MUSUH KEBENARAN….

      • Imam Buhori said,

        Februari 5, 2018 pada 2:42 pm

        Air tidak akan pernah terlepas dari ruang…. di mana air mengalir di situ pasti ada ruang…. ketika air terbuang maka ruang akan terisi oleh udara atu gas dll.


Tinggalkan Balasan ke POMPA AIR TENAGA GRAVITASI « PAIJO Batalkan balasan