POMPA AIR TENAGA GRAVITASI

POMPA AIR TENAGA GRAVITASI
By Paijo

( Update : Artikel ini berisi analisis bahwa pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar TIDAK MUNGKIN BERHASIL. Jadi artikel ini tidak membahas tentang cara membuat pompa air tenaga gravitasi )

Pompa air tenaga gravitasi yang bisa memompa air dari sumur tanpa memerlukan bahan bakar maupun listrik tentu menjadi impian semua orang. Sudah banyak pula eksperimenter yunior yang menggambar desain serta membuat prototypenya baik berupa miniatur maupun dalam skala penuh.

POMPA GRAVITASI

Konsultasi dengan orang yang menguasai mekanika sudah dilakukan. Hitung-hitungan juga sudah dilakukan dan hasilnya sangat meyakinkan bahwa pompa pasti bisa bekerja karena berat air dalam drum ( 4 ) jauh lebih besar daripada berat air dalam pipa yang menuju sumur ( 3 ). Semua sudah tampak sempurna dan tinggal diujicoba. Namun sayang, impian tadi harus buyar ketika prototype tidak bisa bekerja sesuai harapan. Tanpa kenal menyerah, gambar desain dibuka kembali, angka-angka dihitung ulang, serta sambungan-sambungan diperiksa kalau-kalau ada yang bocor. Namun tidak satupun kesalahan maupun cacat cela yang bisa ditemukan. Akhirnya diputuskan untuk mengganti pipa dengan ukuran yang berbeda, yang menuju sumur diganti yang lebih kecil sedangkan yang menuju kran diganti yang lebih besar. Setelah dicoba lagi, ternyata hasilnya nihil dan pompa tetap tidak bisa bekerja. Setelah beberapa kali coba-coba, akhirnya sang eksperimenter yunior frustasi dan menyerah kalah karena kegagalan yang menyakitkan tanpa pernah tahu sebabnya. Sejak saat itu, sang eksperimenter yunior memilih berhenti menjadi penjelajah teknologi dan kembali menjadi orang biasa lagi dan menangalkan status eksperimenternya. Seperti itulah kira-kira pengalaman pahit yang dialami beberapa eksperimenter yang pernah membuat pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar. Waktu, tenaga, pikiran, maupun uang terbuang percuma tanpa hasil.

Seandainya eksperimenter tersebut mau mempelajari mekanika fluida, tentu akan bisa menemukan masalah yang menyebabkan kegagalan pompa tersebut tanpa harus frustasi segala. Kekeliruan telak yang ia lakukan adalah salah mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kerja sistem yang didesain yaitu :
• Menurut asumsinya, total gaya berat air yang akan bekerja pada sistem. Prinsipnya seperti jungkat-jungkit, jika kuasa lebih besar daripada beban maka pasti bisa mengangkat. Setelah dihitung, kuasa ( m2 x h2 ) lebih besar daripada beban ( m1 x h1 ). Kesimpulannya, pompa pasti bisa bekerja.
• Kenyataannya sistim tersebut bekerja bukan berdasarkan prinsip jungkat-jungkit atau tuas melainkan berdasarkan prinsip mekanika fluida. Jadi hanya tekanan hidrostatik dan tekanan atmosfer saja yang berpengaruh pada sistem tersebut, sedangkan total gaya berat air ternyata tidak mempengaruhi kerja sistem tersebut. Jika dihitung, ternyata tekanan yang mendorong air dari C ke B lebih besar daripada tekanan yang mendorong air dari A ke B sehingga tidak mungkin air di A mengalir ke C. Dengan demikian, pompa tidak akan pernah bekerja.

Pada kasus kegagalan eksperimen STIKA ABADI yang lain, juga terjadi kekeliruan semacam itu dalam mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kerja sistem. Namun hal itu akan dibahas dalam artikel yang lain jika ada yang penasaran. Terimakasih dan salam eksperimen.

(bersambung ke bagian 2 )

452 Komentar

  1. Agam said,

    November 20, 2023 pada 12:16 pm

    salahnya dari rancangan ini adalah di tabungnnya dan piupa B yang masuk ke tabung, tabung 4 harusnya tidak terisi air seluruhnya dan harus vacum, pipa B masuk ke tabung 4 tapi keluarnya di bagian yang tidak ada airnya ada jarak antara keluaran pipa B di tabung 4 dengan permukaan air di tabung 4, volume dan berat air di pipa A dan B harus lebih kecil dari volume dan berat air yang ada di dalam tabung

  2. wiwitw425 said,

    Juli 31, 2023 pada 7:51 pm

    Jaman biyen Simbah pun dawuh mbesuk jaman akhir banyu Munggah dewek Soko sumure.

  3. blesrand said,

    Desember 20, 2021 pada 5:23 am

    https://choicesgh.com/propovraistor blesrand chantha a30b5ac58e

  4. Irwandi said,

    Juli 5, 2019 pada 1:56 pm

    Pak mhon pencerahan nya,,agar air dtang lebih deras ,dari pegunungan ke desa,,saat air masih menurun masih dras,sedikit ada tanjakan air langsung mengecil,mhn ilmu nya pak,no 082369592354

  5. youngkie jo said,

    April 25, 2019 pada 9:47 am

    mas saya pingin konsultasi adakah no wa. ini nmr saya 082311142624 . an. andri jow.. lagi bikin pompa gravitasi untuk pemberdayaan masyarakat

  6. Desember 11, 2018 pada 5:53 pm

    Keren abis nih.. bisa berguna juga buat petani di kampung nih..boleh di share ya gan

  7. April 11, 2017 pada 5:12 pm

    Salam kenal,
    kami dari supplier valve di Indonesia PT Diemar Energi Nusantara.
    Siap mengadakan barang Valve dan produk Instruments sesuai kebutuhan Industri anda.

  8. kaisi muhammad said,

    Januari 4, 2017 pada 10:39 am

    Cobalah melihat you tube d thailand laos..mungkin bisa d buat perbandingan..
    Ketik saja pum water barrel atau pum water barel without electric

  9. Februari 1, 2016 pada 2:07 am

    salam kang paijo.
    begini kang, saya ingin membuat sebuah pompa dengan sistem grafitasi (tanpa listrik), dengan hasil tekan air yang didapatkan cukup besar, kurang lebih hampir sama dengan hasil tekanan air pompa listrik.
    pompa ini saya gunakan dikolam dibelakang rumah saya.
    kira-kira ada solusi gak untuk saya ini kang?
    terimakasih sebelumnya.
    salam

  10. Dodi Padang said,

    Januari 18, 2016 pada 12:21 am

    Maaf, saya dari padang, sekarang sedang bekerja di Cipete Tangerang, dulu saya pernah membuat alat ini di kampung, didasari sketsa dari blog ini juga, dengan benerapa perubahan. bagi yang tidak percaya kalo desain sejenis ini tidak bekerja, atau menyangkal ide ini seakan akan menyalahi “Teori Hukum macam2” silahkan mampir ke gubug saya di Jln.Kiyai Maja, Cipete, 30 m dari Pertigaan Panunggangan Pinang. tepatnya di depan “Sentra Sayuran Bang Jamal”.
    keluarkan semua Rumus2 dan Hukum2 Teori anda setelah melihat alat yang saya buat ini bekerja.
    Ucapan Terimakasih dan mohon izin menggunakan Ide dari Paijo, mewakili beberapa orang yang telah menggunakan desain ini di Kampung. Salam Salut untuk Paijo.

    • joe said,

      Februari 23, 2016 pada 8:22 am

      ada no hp yang bisa dihubungi ????

      • astri apriliana rezha said,

        Maret 19, 2016 pada 5:59 pm

        saya astri dari fakultas mipa Univ, Haluoleo,mohon maaf sebelumnya ini merupakan tugas akhir saya kira2 ada alamat emailnya bisa dihubungi karna ad beberapa pertanyaan yang mau saya ajukan ttng ini. Mohon balasannya

    • anonymous said,

      November 15, 2016 pada 1:23 pm

      Ass. Mas Dodi, boleh dong di Email kan ke saya gambar yang jelas dan bahan yang perlu saya beli untuk membuat pompa yang mampu menaikkan air sumur tanpa listrik. Trims. semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah pada kita semua.
      Amins.

      ini email saya: siddik_j@yahoo.com

    • Januari 4, 2017 pada 10:41 am

      Lihat d you tube ketik pum water barrel..itu d thailand n laos..siapa tahu bisa buat tambah info

  11. Sastra said,

    Januari 11, 2016 pada 9:23 pm

    Nah, pertanyaan ny kenapa air bisa naik ke pohon.
    Buah kelapa th air ny dari mana?

  12. bams said,

    Oktober 29, 2015 pada 12:47 am

    kita analisa yang mudah aja. saya juga buta rumus
    gini….

    ambil satu buah pompa suntikan..(tanpa jarumnye)

    selang transparan yang pas dengan ujung pompa suntikan

    ember berisi air.

    teori ini bisa cuma simulasi

    taruh ember berisi penuh air ember ini diibarat kan sebuah sumur

    masukan selang kedalam ember yang sudah di hubungkan dengan suntikan

    (isi dulu selang dengan air sampai mendekati pompa suntikan)

    nah sekarang coba tarik suntikannya

    gagang suntikan kita ibaratkan. air yang keluar

    tabung suntikan di ibaratkan sebagai drum atau tangki

    ya begitu kayanya cara kerjanya.

    jadi coba dengan tangki yang besar
    pipa masuk di kecilin pipa buang di besarin

  13. Cak Kalong said,

    Agustus 10, 2015 pada 9:29 am

    gak usah dihitung-hitung….dari gambarnya saja sudah tampak ngawur…….gak ngerti fisika

    • anna said,

      September 10, 2015 pada 10:04 pm

      Lo yang ngawur cak kalong, dari koment lo keliatannye lo soq jago dan ngerti betoel elmu fisika. Kalo emang lo hebat n ngerti elmu fisika… kenapa lo g ngasih solusinyeee?? jangan soq lo Kalong..Kamprettt.. beraninye cuman keluar di malem hari ajee..otak lo tuch hadep ke atas dong tuch palelu, jangan di adepin kebawah palelu…dasar kalong. Maju terus mas Paijo…jangan denger komen yang gak membangun, gue acungin jempol buat lo mas Paijo, semoga Allah memberi petunjuk kepada mas paijo dan pabila berhasil jangan lupa dibagikan ilmunya kepada semua orang yang memerlukan terutama para petani dan orang2 yang belum tersentuh daerahnya dengan listrik PLN, Semmmmaaaannngggaaaaatttttt..

  14. Juli 26, 2015 pada 12:10 pm

    Jadi..eksperimen yang sukses dan sistem yg baik dan bekerja yg mana …tolong lebih jelas kesimpulannya….

  15. jtxmisc said,

    Juni 14, 2015 pada 6:00 am

    nice info mas , Afric

  16. Januari 5, 2015 pada 11:10 am

    semoga artikel POMPA diatas bermanfaat buat semuanya.

    Salam,
    http://www.pompa.co.id

  17. Rahman said,

    Desember 10, 2014 pada 6:18 am

    Membaca artikel anda dan komentar yang ada, jadi penasaran!
    Pengen ikut komentar juga…. Telat mungkin sedikit ngaco, tapi mudah- muadahan ada manfaat!

    Sebuah IDE patut dihargai! Bagi mereka yang kreatif patut mencobanya, apa lagi punya kemampuan untuk itu.
    Kalau cuma teori…! Hmm… Gimana ya???
    kalau dipraktekan…! Walau gagal pasti nambah tu ilmu (jangan lupa di bagi biar makin banyak ilmunya)
    Saat IDE mengalir, maka terciptalah bermacam TEORI(bahkan begitu rumitnya sampai tidak mengerti), saat PRAKTEK dilakukan ternyata TEORI mendatangkan kegagalan, kegagalan…. Kegagalan adalah kunci “penyelesaian” sebuah IDE.
    (Anda akan berhenti karena tidak mempunyai TEORI lagi atau, tetap lanjut karena PRAKTEK mendatangkan TEORI baru).

    Ada teman kita bilang sebuah teori tentang kekekalan energi, yang tak bisa di ciptakan atau di musnahkan (mungkin saja betul) tapi sepertinya dia tidak paham dengan teori yang di sebutkan, karena menurut saya ide yang ada disini bukan memanfaatkan tenaga gravitasi tapi energi/pergerakan air dan udara.
    jadi ide ini bukan tentang menciptakan energi tapi memanfaatkan energi yang telah ada!
    “ada datangnya dari ketiadaan”
    begitupun sebaliknya, jika kau percaya ada nya Allah, maka kau akan percaya tak ada yang abadi di Dunia ini tanpa izinNya”

    Orang pintar akan menyadari kekurangannya!(mereka yang mau mencoba dan belajar dari kegagalan)
    Yang merasa pintar tidak akan pernah tau dengan kebodohannya!(selalu mengeluh dan menganggap orang lain lebih bodoh darinya)

    “tak ada kesempurnaan di Dunia ini, kecuali ciptaanNYA, karena Kesempurnaan itu milik Allah!”

  18. Koest Claw said,

    Oktober 7, 2014 pada 5:51 pm

    Sip Boz …….. semua sudah OK yang penting tidak boleh ada kebocoran pada bagian sambungan pipa dengan Drum dan pipa jangan terlalu besar. cukup pakai 1/2″ ……..

  19. Dodi Padang said,

    September 22, 2014 pada 3:55 pm

    Salam Inovasi,

    saya bersama teman2 terlebih dahulu mengucapkan terimakasih dan mohon izin desain ini kami gunakan d sebuah rumah di pinggiran Padang.. Beberapa bahan seadanya dikumpulkan.. Beberapa komentar sebelum saya juga dijadikan dasar pedoman perbaikan.. Kami telah berhasil mengalirkan air dan membuat kesimpulan sederhana yang lebih mudah dicerna para tetangga yang ingin mencobanya sendiri. Yaitu pendekatan perhitungan volume tabung.

    #Tiga bagian penting yang saling bekerja pada alat ini:
    – volume air pada saluran intake
    – volume air pada tabung besar
    – volume ruang udara pemisah antara intake dan air dalam tabung

    #perhitungan volume saluran intake dihitung dari ujung pipa yang terhubung ke tabung besar sampai ke ujung pipa yang terbenam kedalam sumur.

    #isi tabung terdiri dari air dan udara pemisah. Dimana Volume udara pemisah setidaknya lebih besar 20% dari pada volume saluran intake. Dan volume air didalam tabung setidaknya 5x lebih besar dari volume saluran intake.

    #Seluruh konstruksi alat boleh dari bahan yang mudah didapat, yang penting tahan kevakuman dan kokoh (kuat,tidak mudah penyok,tidak ada kebocoran).

    #hasilnya lumayan, walaupun aliran air sangat lambat kira-kira seharian tiga m3 tiap harinya. Hehe.. Lumayan, buat em-ce-ka sehari-hari..

  20. September 12, 2014 pada 11:41 pm

    Silahkan hubungi Service and Information centre FIRMAN, distributor dan dealer dealer terdekat di kota anda untuk kebutuhan pompa air jenis apapun untuk dipakai di mana saja. Pompa FIRMAN telah ber – SNI, Terbukti Tangguh. http://www.PompaAirFirman.com

  21. azhari said,

    Mei 25, 2014 pada 3:02 am

    Mas. apakah bisa membuat pompa dragon menjadi otomatis?maksudnya tuas pompa dihubungkan dengan kincir (dari putaran kincir untuk menggerakkan tuas pompa). nah tenaga untuk memutar kincir berasal dari waterfall yang dihasilkan dari air yang di pompa oleh pompa dragon tersebut. Mohon saran nya.

  22. Paulus said,

    Februari 14, 2014 pada 11:35 am

    pompa dengan tenaga gravitasi diatas pernah saya buat 20 puluh tahun yang lalu dikebun saya dan berhasil

    • iwan said,

      Agustus 22, 2015 pada 10:44 pm

      Mohon saran. Klo sumur kedalaman 15mtr. pipa yg msk ke sumur brp inc. Trus pipa yg keluar berapa inc. Trus tabungnya terbuat dr apa. Mohon saran ilmunya. Tks

  23. Januari 20, 2014 pada 2:58 pm

    silakan bereksperimen…… saya nunggu hasilnya saja …

  24. tarmizi said,

    Oktober 5, 2013 pada 8:37 pm

    Salah dalam prakteknya. Teori benar, galon atau tanki ngk boleh diisi air full harus diberi ruang udara diatas.. saat kran dibukak air mengalir turun dan trjadi vacum diatas sehingga udara yg kosong menarik air sumur.. jika air dari sumur besambungan dengan air kran maka air dalam pipa sumur akan menarik kembali turun air yg dalm tanki. Untuk ketinggian tangki jugk diperhitungkan krna terlalh tinggi tp tanki kecil jugak ngk bisa ditarik. Cara yg seperti dalam gambar itu hanya untuk memperkacil mesin dinamo yg kita pakai mengurangi watt mesin air.. dn ini ada yg sudah berhasil lho. Karna guru teknik gua di STM pd thn 1992 pernah mencoba.. samakin kecil pipa kesumur semakin ringan air ditarik..

  25. yoga said,

    Juni 9, 2013 pada 11:40 pm

    saya ada ide juga kek gitu…. tapi asal ide itu dari paman….. next mo coba praktek…… tapi tidak gunakan drum…. mungkin beban airnya kurang panjang….

  26. Juni 7, 2013 pada 8:50 pm

    Article writing is also a fun, if you be familiar with then you can write otherwise
    it is complex to write.

  27. wong cilik said,

    Mei 6, 2013 pada 10:17 am

    termaksih artklnya kami mau mencoba ,.

    • paulus said,

      Mei 14, 2013 pada 3:26 pm

      ada tuh bro yang sudah berhasil untuk pengairan di banyumas kecamatan kedungbanteng, nanti aku cari penemunya, dia pake system valve

      • mustax said,

        Mei 25, 2013 pada 5:29 pm

        dimana alamatnya, saya akan hubungi, trims

    • mustax said,

      Mei 25, 2013 pada 6:02 pm

      sy pernah coba dg reservoire 2 drum minyak yang disambung, kendalanya air tidak dapat keluar dari pipa keluar karena tekanan admosfir, mungkin pipa reservoirnya harus lebih besar lagi sehingga tekanan air turun > dari tekanan admosfir >air dalam pipa masuk.

  28. dedy said,

    Maret 14, 2013 pada 1:06 pm

    terus semangat dalam berkesperimen semoga di temukan peralatan yang ramah lingkungan dan hemat dalam pendayaguna sumber alam agar bumi ini bisa terus terjaga kelestarian nya sampai tujuh turunan bahkan keturunan kedelapan ……..

  29. Nanang Nailu said,

    Februari 3, 2013 pada 11:30 pm

    wong.. edan.. nduwe pikiran koyok ngono… Di Jamin 10000000% ngak bakal berhasil. Sudahlah ngak uasah sok pintar… Toeri gendheng…

  30. Ngeyel thok said,

    November 10, 2012 pada 3:49 am

    saya boleh usul Mas paijo? yen rumus e diatas di balik sedikit
    jadi “Syarat untuk mindahk air dari A ke C melalui B, bukan tek A ke B > B ke C tetapi jadi tek B ke A < B ke C (Pba < Pbc)"
    akibatnya Pa < Pc maka terjadi gaya tarik menarik antara Pa dan Pc
    yang harus dimenangkan oleh Pc
    kesimpulane yen pengen air mengalir dari A ke C harus Pba < Pbc
    untuk memberikan tekanan ke arah H2, dengan debit air yang lebih banyak dari yang ada di pipa 3, trus onewayne mung di 2tok aja mas sehingga tekanan ke arah C akan menjadi lebih besar,
    sorry yen logikaku salah mas, aku mung usul..

    • jenggot said,

      November 12, 2012 pada 3:13 pm

      Logikanya dah betul bro … persoalannya adalah gimana membuat Pba<Pbc dengan kondisi H2<H1 itu membutuhkan daya kreasi dan imaginasi yg super kreatif. Masih tertarik bereksperimen bro?

      • ivan said,

        April 6, 2014 pada 5:16 pm

        Untuk mendapatkan tekanan Pc>Pa saran bro ukuran pipa A pake diameter kecil aja bro.. krn tekanan berbanding terbalik luas penampang. Nah secara teknanan Pc akan lebih besar.

  31. Bardi Jalu said,

    Oktober 13, 2012 pada 6:10 pm

    diyakinkan gak bisa bekerja. tekanan air tidak tergantung lebar bejana tapi hanya tergantung tinggi pmukaan air.

  32. mas ukik said,

    Oktober 11, 2012 pada 5:57 pm

    saya pernah coba dengan menambahkan pelampung yang berfungsi sebagai pelampung dan pemberat berisi udara + serbuk besi selebar tabung yang ditengah pelampung terdapat katup.Fungsi serbuk besi untuk menambah gaya grafitasi dan berhasil

  33. ipong said,

    Oktober 11, 2012 pada 3:16 pm

    mas semua,di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin,mas paijo ya bagus…buat lebih bagus lagi untuk yang lain,semoga ini awal kemajuan pemikiran penerus indonesia,saya juga pernah mencoba di UII jogja,cuma ukuran belum pas jadi meledak..yah,kurang modal…tapi harus dengan pipa besi yang panjang ATAU besar..intinya pemasukan dan pengeluaran ,contoh pipa 1/4′ masuk air keluar pipa 2″,selamat mencoba,jangan mencela yah..ok

  34. eric handayana said,

    Oktober 4, 2012 pada 4:11 pm

    Dari gambar jelas gak bakalan bisa air keluar tanpa sebuah bantuan gaya….Kalau yg di hitung itu cuma seperti rumus yg anda buat ya jelas ada kekurangan perhitungan. Anda lupa menghitung satu ruang yg anda lupa dan itu fatal dengan eksperimen anda….

  35. abres said,

    Agustus 23, 2012 pada 6:01 pm

    Tq Untuk artikelnya mas Bro…

  36. key said,

    Juli 4, 2012 pada 6:23 pm

    kemungkinan tabung reservoirnya kurang gede jd efek vacum yg di timbulkan kurang besar, kevacuman yg terjadi di pipa isap > dari kevacuman yg terjadi di reservoir jd vacum di reservoir tidak mampu menarik air,menurut saya tabung reservoirnya ditambah lagi klo bisa memanjang

  37. Tukang Kebun said,

    Mei 23, 2012 pada 12:40 pm

    Maaf abang semuanx kalo secara teori saja tanpa praktek mungkin mustahil berhasil. apasih salanya kalo dipraktekin. saya ini tinggal di pedalaman nggak ada listrik, tp saya praktekin teori itu nyatanya berhasil. olehnya itu berusahalah nggak usah banyak omong paktek aja langsung nanti jg ketahuan hasilx kok.

  38. everon said,

    Mei 4, 2012 pada 6:40 pm

    Saya pernah memperaktekan pompa grafitasi seperti diatas hanya saja designnya berbeda.
    Design saya yaitu :

    1. Pada Reservoir (4) dibagian atas diberi inlet plug yang fungsinya untuk mengisi air pada tabung reservoir (4). Begitu juga pada bagian (B) harus diberi plug untuk mengisi air didalam pipa isap (A). Plug harus bisa ditutup kembali dengan kedap.

    2. Tabung Reservoir (4) harus terbuat dari material baja / besi dengan ketebalan minimum 10 mm. dengan bentuk silinder tertutup rapat pada kedua ujungnya. atau dengan ketebalan 8 mm tetapi memakai kerangka penyangga dibagian dalamnya dengan jarak / space 30 cm.
    Ketebalan diding reservoir tersebut harus tebal dikarenakan nantinya dinding tersebut harus dapat menahan gaya isap (vacum) yang terjadi didalam tabung reservoir. Saya pernah mencobanya dengan tabung fiberglass dan plastik yang biasa digunakan pada rumah tinggal, hasilnya tabung-tabung tersebut rusak / peyot karena gaya isap ( vacum ) yang terjadi didalam tabung.

    3. Tabung reservoir (4) tidak boleh diisi penuh dengan air tetapi hanya diisi 3/4 bagian saja, karena harus ada udara didalam tabung yang berguna untuk menghisap air dari pipa isap (A).

    4. Penggunaan leher angsa ( 5 & 8 ) ditiadakan, one way valve ( 6 ) ditiadakan, Valve ( 7 ) boleh dipakai. Prinsipnya pipa untuk keluarnya air dari tabung reservoir haruslah lurus karena pompa tersebut membutuhkan gaya isap yang besar yang jumlahnya setara dengan jumlah air yang dikeluarkan dari tabung reservoir (4).semakin besar diameter pipa, semakin cepat air dari tabung reservoir keluar, semakin besar tenaga isap ( vacum ) yang terjadi didalam tabung reservoir, sehingga memudahkan air dari pipa hisap (A) masuk ke dalam tabung reservoir menggantikan air yang dikeluarkan dari tabung.

    5. Penggunaan one way valve ( non return valve ) pada pipa isap (A) tetap digunakan karena harus ada air didalam pipa isap tersebut untuk mempermudah pengisapan air dari (1).

    6. Diameter pipa isap dapat digunakan pipa 1″

    7. Semua sambungan pipa atau tabung harus kedap. Tabung reservoir dibuat dari bahan baja / besi plat dan disambung dengan pengelasan listrik. Setelah jadi tabung diuji kekedapannya dengan cara “Air pressure test” dengan tekanan udara sebesar 0,2 kg/cm.cu.

    8. Jumlah (volume ) air didalam tabung reservoir harus lebih besar dari jumlah (volume ) air didalam pipa isap (A).

    Cara mengoperasikan Pompa grafitasi :
    1. Isi pipa isap dengan air melalui inlet plug sampai pipa terisi penuh.
    2. Isi 3/4 bagian tabung reservoir dengan air melalui inlet plug.
    3. Buka valve ( 7 )…air akan keluar di (C).
    4. Tabung reservoir juga terisi dengan air dari pipa isap ( A ).

    Analisa : Didalam tabung reservoir harus ada udara. Ketidakadaan udara didalam tabung reservoir dan penggunaan leher angsa itulah yang membuat design pompa gravitasi anda tidak bekerja.

    Selamat mencoba.

    • khamim farfash said,

      Oktober 6, 2012 pada 9:21 am

      sip !

    • fajrin said,

      Januari 5, 2013 pada 8:00 pm

      sy lg mencoba. sdh 6kali sy uji, dr tbung kecil hingga bsr. tp msh ggal. tp sy ykin bs,,,,
      mhon doanya….

    • April 8, 2014 pada 10:26 am

      Saya sangat tertarik utk mencoba,bs minta tolong utk di email gambar dan foto alatnya,sy ingin mencoba di sawah,elevasinya sungai/sumur dan sawah 2 meter,trm ksh atas kesediaan bapak

  39. April 28, 2012 pada 1:31 pm

    wah tertarik nih,,,

  40. ipung bathara said,

    April 25, 2012 pada 12:58 pm

    aku juga tertarik ma gagasan kang paijo…wat bantu petani2 di desa yg blum ada listrik……..sawah bapakku juga kering,ada air tapi kedalaman 40 mtr…..piye cara sedot airnya….( cah semarang 081931981621 )

  41. Wachid FirstKidz said,

    April 24, 2012 pada 10:23 pm

    kalo menurut saya itu DIMUNGKINKAN terjadi, sperti yang dikatakan saudara “ahmad reza” pada “Agustus 6, 2009 pada 8:26 am” .
    sebenarnya banyak yang dimungkinkan bisa terjadi dari beberapa hal yang saat ini tidak mungkin terjadi (menurut teori). hanya saja menurut saya gambar di atas masih sangat jauh dari sempurna, gambar diatas menunjukkan mekanisme kerja pompa agar dapat menyedot air dari sumur (sumber air yang lebih rendah dari sistem). tetapi saat kran dibuka nanti air akan macet, karena:
    1. udara tidak bisa masuk untuk menekan air keluar sistem
    2. tekanan hidrostatis pda pipa input lebih besar dari pipa output.
    .
    Kesimpulannya, yang menjadi masalah bukanlah pompa benar2 bisa menyedot air atau tidak. kalo masalahnya demikian, tentu saja jawabannya “Bisa”. sistem tersebut kurang lebih seperti jarum suntik. tetapi yang menjadi masalah adalah “BAGAIMANA CARA MEMAKSA AIR KELUAR DARI RESERVOIR” agar sistem “Jarum Suntik” tersebut dapat bekerja.
    memang dibutuhkan energi external untuk memaksa air keluar dari reservoir. maka dari itu yang menjadi PR bagi kita sekarang adalah “BAGAIMANA MEMBUAT ENERGI EXTERNAL” itu yang juga “Free” alias bebas listrik atau minyak fosil.
    .
    Untuk saat ini saya berkepikiran bahwa alat semacam pompa hidraulic dapat digunakan sebagai “Energi External” untuk mengawali kerja sistem. bagi saya yang masih pelajar sma, hal itu blum mungkin untuk di buat. dg alasan experimen ini membutuhkan dana yang terbilang cukup besar. untuk itu silahkan para Experimenter indonesia berjuang terlebih dahulu untuk memecahkan masalah tersebut.
    tenang aja nanti kapan2 sya susul kog. hehe^^
    .
    Terima kasih dan SALAM EXPERIMEN !

  42. April 20, 2012 pada 2:13 pm

    Tadinya sempat bertanya-tanya,lho kok bisa memanpaatkan energi grvitasi bumi untuk pompa air,se-te-lah saya selidiki ternyata memang mustahil.

  43. budi said,

    April 19, 2012 pada 2:25 pm

    luar biasa, setidaknya anda sudah pernah mencobanya.jangan menyerah mas bro.

  44. Akano said,

    Maret 31, 2012 pada 9:45 am

    pipa setelah Tabung Drum (4) Harus lebih panjang dari Pipa Isap No 3. sebelum kran di buka drum dan pipa Isap harus penuh dengan air (tanpa ada udara) caranya di isi dengan air terlebih dulu dengan cara manual (dipancing). jangan pernah menyerah broww. Ilmu tiada batas

  45. bang hari said,

    Maret 22, 2012 pada 1:20 pm

    memang gak akan pernah bisa..
    Ingat,untuk mendapatkan segala perubahan bentuk apapun dialam ini selalu memerlukan pengorbanan baik itu tenaga,biaya atau waktu dengan sedikit atau banyak rugi rugi/efek samping . Tanpa itu,apapun itu tidak akan pernah berhasil sampai kapanpun.

  46. benny said,

    Maret 18, 2012 pada 2:37 am

    banyaknya komen di sini membuktikan bahwa pemikiran anak2 indonesia sangat kritis & sangat perduli dgn iptek, mari saling bekerjasama..!!!

  47. apik said,

    Februari 29, 2012 pada 11:51 am

    Yang nulis artikel sangat bodoh ambil kesimpulan seperti itu. H2 dibikin pake pipa melingkar dengan volume lebih besar dari volume tabung. Tabung juga yang minimal 1000 liter. Di Pabri Araya (velg) tangerang pompa seperti itu dah dipake sejak lama!!!!!

    • mustax said,

      April 17, 2012 pada 9:12 pm

      Non Apik, apa betul di pabrik velg Araya kompa tanpa listrik itu sudah ada, kalau ya tolong dong alamatnya kami mau buat juga , trims

  48. Jumri Syafaruddin Rambe said,

    Februari 28, 2012 pada 3:38 pm

    Nggak usah buat orang Lain Pusing Mas Paijo. Kalo mas Paijo mau pusing, Pusing aja sendiri. Mas Paijo Banyak Berkhayal sih. Kalo cuman dibayangin doang sih, benar, tapi Fisika itu bukan hanya di bayangin, Dipraktekin donk mas Paijo. Nggak usah Pusing-pusing deh, mas Paijo sudah melanggar Hukum Kekekalan Energi, “ENERGI NGGAK BAKALAN BISA LU CIPTAIN, DAN NGGAK BISA JUGA LO MUSNAHIN” nGERTIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII ???????????????/

    • jenggot said,

      Februari 29, 2012 pada 11:04 am

      Maksude bocah iki kepriye? ndleming karepe dewe.

    • dj said,

      Maret 25, 2012 pada 12:47 pm

      dengan sedikit krativitas dan mau melakukan uji coba saya yakin ini bisa berhasil. berkaryalah selagi bisa, jangan cuma manjatuhkan orang lain, mungkin mas paijo belum ketemu triknya, tapi bagi sebagian orang yang kreatif dari gambar yang mas paijo share itu sangat berguna dan memberikan ide yang cukup cemerlang untuk bisa di terapkan

    • joko said,

      Mei 23, 2012 pada 11:52 pm

      ni orang ngomong apa se??klo semua mikit kyk gt,mungkin skrng g da listrik,g da pompa air..jgn berpikiran terlalu sempit lah..justru orang2 seperti mas paijo ini yang berguna,bukan seperti anda2 yg selalu menganggap eksperiment itu salah..lagian siapa yg bikin pusing??justru anda sendiri yg memusingkan hal ini..tidak ada yg memaksa anda untuk membaca artikel ini kan?? 🙂

    • muji said,

      Oktober 16, 2014 pada 11:40 am

      Mas Jumri…Syafaruddin…dari nama anda dikhayalkan anda sebenarnya bernama Syarafuddin (Jadi orang yg saraf karena gagal mengemban agama)

    • sip said,

      September 7, 2015 pada 1:22 am

      Ne orang kayaknya ngak tau hukum fisika ya, ngasih koment se’enaknya doang. siapa bilang energi ngak bisa di cipta’in dan ngak bisa di musnah’in. contoh tai be’ol loe aja bisa jd gas buat masak/gas bio tuk energi panas. loe yang ngak ngerti.

  49. akhmad taufik rifai _XI IPA 3 said,

    Februari 27, 2012 pada 11:47 am

    memang benar pompa air ini sangat berguna jika digunakan di daerah yang kekurangan air saya dulu juga pernah melihat pompa air seperti itu tapi terbuat dari besi
    umumnya bisanya digunakan untuk mengairi sawah dengan memberi air untuk memancing air supaya keluar dengan memperhatikan gaya yang ada pompa tersebut dengan gaya sebanding dengantersebut maka air yang ada dalam sumur bisa keluar tanpa adanya bahan bakar
    itu merupakanide yang sangat maju untuk mengatasi krisis air yang ada

  50. aprilliza said,

    Februari 24, 2012 pada 2:02 pm

    saya sangat setuju dengan artikel di atas dikarenakan pompa air tenaga gravitasi memompa air dari sumur tidak menggunakan listrik tidak seperti pompa air pada umumnya yang menggunakan listrik sehingga kita dapat menghemat listrik dan juga biaya pembuatan dan bahannya sangat terjangkau sehingga masyarakat menengah ke bawah dapat dengan mudah membuatnya dan dapat menerima air bersih dengan mudah.

  51. iron09 said,

    Januari 30, 2012 pada 10:17 pm

    dulur…ini ada metode yg bsa kt amati lbh mendalam yaitu antara zat cair yg permukaannya sll rta dan media yg sll membuat perbedaan,mari kta bcrkan,tpi aku tdk tahu bagai mn dn dg sp ak bs bcr. ak tdk bs menggunakan internet.tlg bantu aku menyampaikan gagasanku ini

  52. dx core said,

    Januari 26, 2012 pada 8:57 pm

    coba di re-check lg system tsb, sampai ada ukuran skala yg pasti. saya yakin kegunaannya bisa lebih dari sekedar pompa air, asalkan system tsb bisa benar-benar bekerja dgn baik. thanks

  53. dana said,

    Januari 19, 2012 pada 6:09 am

    saya buatkan kalau ada dananya karena hal ini sudah terbukti. Sampeyan kuat diteori tapi kurang imajinasi. Terus berekperiment.

    • bogel said,

      Januari 8, 2013 pada 11:47 am

      kasih tau email sampeyan biar bisa saya hubungi….

  54. Mustafa said,

    Januari 11, 2012 pada 11:48 pm

    saya pernah mencoba di Lampung, karena ada orang yang pernah punya pompa tersebut di sumurnya, tetapi karena setelah setahun air sumurnya menyusut, pompa tidak keluar lagi, saya coba tetapi tidak berhasil, air hanya keluar sebentar kemudian mandek.

  55. Misransyah said,

    Desember 31, 2011 pada 3:16 pm

    Kalau bisa saya di kasi alamat email bapak.Dan sy punya skema yg agak mirip,ini hasil kolaburasi dari rancangan orang lain.Skema tsb bisa saya kirim ke bapak,yg maksudnya minta bantuan bapak mengomentari atau apalah dari sistem pumpa tsb.Lebih jelasnya bisakah pumpa tsb bekerja dgn baik.Maaf sy tidak terdaftar di sini.

  56. Bumi Hijau said,

    Desember 24, 2011 pada 6:02 pm

    pak Paijo, kalau menurut imaginasi saya, desain Anda saya yakin berhasil. Meski saya belum membaca semua artikel Anda terutama yang bagian ke-2 dan ke-3, hanya mengandalkan imaginasi saya itu sangat mungkin dilakukan. Saya tunggu kabar baiknya, ilmu yang keren, dan itu termasuk free-energy. Sukses pak, saya tunggu juga ide-ide kreatif lainnya.

  57. Amin said,

    Desember 23, 2011 pada 12:43 pm

    coba simak artikel ini, berhasil kok, cuma ada beda dengan nya mas paijo http://obortani.com/read/2009/03/27/hidram-pompa-air-tanpa-listrik-dan-bbm-corporate-social-responsibility-csr.html

  58. sonny said,

    Desember 8, 2011 pada 9:03 pm

    eksperimen yang bagus, ditunggu lagi eksperimen lainnya bro

    salam 🙂

  59. iwantopi said,

    November 27, 2011 pada 9:14 pm

    sedikit boeat semoea jang batja….seboeah idea, katakanlah seboeah hasil karja…patoetlah diatjoengi djempol, terlepas berhasil ataoe beloemnja itoe hal…kita disini setjara langsoeng ataoe tidak, djoega toeroet berkontriboesi atas hal itoe….boeat mas paidjo…salam kenal dari saja…landjoetkan perdjoeanganmoe…..oesah cepat berpoetoes asa…chavis!!!!!..

  60. no name said,

    November 6, 2011 pada 9:39 pm

    opo ne tibak e ngak isok

  61. black said,

    November 1, 2011 pada 3:02 pm

    maaf mas
    cuma mau ikut ngepost balasan dari email saya
    bagi bapak dan mas sekalian yang sudah ngirim email ke saya,,, terimakasih dan mohon maaf kalau saya belum bisa memberi tahu, soalnya dulu saya lupa berapa ukuran selang yang saya gunakan,,, sampai saat ini saya blm ketemu,,, dan masih mencoba mlakukan penelitian lanjut…. hehehe…. tapi saya masih optimis kalau bisa mengulangi percobaan itu lagi…
    terimakasih.

  62. Jemi Muni said,

    Oktober 13, 2011 pada 6:39 pm

    saya udah beberapa kali mencobanya. namun tidak pernah berhasil. pikirnya mungkin ada ilmu yang bisa didapat lewat internet namun tidak ada. kalw ada yang berhasil, coba dibagi ilmunya untk kita. thank.

  63. munizar said,

    Oktober 11, 2011 pada 9:58 pm

    ok, saya share sedikit ttg pompa gravitasi/vaccum pump seperti model yg sudah ada 🙂
    nah, yg ga percaya bisa ato tidak pompa ini silahkan di test menggunakan selang ..
    mungkin om paijo lupa memberitaukan di tulisannya ada satu energi .. energi kinetik.. yg ada di dalam pipa.
    cara seperti yg sudah di jelaskan sama om paijo 🙂
    silahkan om beli selang, tektur dalam selang serat kawat, 20 meter aja ato pinjam ke tetangga ..
    setelah itu silahkan pompa kan air di dalam semur 4 meter dan tempatkan selang tersebut sampai habis ketinggiannya ..
    nah dari sana ujung didischarge selang, ato keluaran selang di pompa kan dengan pompa air biasa dan setelah air terisi penuh.. matikan pompa dan amati itu yah .. sanggup ga air kembali ato mengalir??
    sekian uji coba yg ane lakukan 🙂

    klo menggunakan model om paijo ,,
    kevacuman berapa sih utk bisa menarik/memompakan air ..
    hitung manual dunkk
    sekian meter kali berapa..
    sekian luas penampang kali berapa
    sekian pipa discharge/keluaran kali berapa tempat ..
    anggapan baru saya telusuri, 30 cm bisa menaikan air dari tempat yg lebih rendah menggunakan selang biasa serat kawat.

  64. Marcus Soemarthono said,

    Oktober 8, 2011 pada 10:01 am

    Pompa pada penjelasan diatas tidak berlaku pada air yang statis artinya air dalam sumur. Tapi pada air yang dinamis sangat mungkin memindahkan air ketempat yang lebih tinggi meski besarannya tergantung energi potensial aliran air. Coba kita ingat kembali teori Newton soal kecepatan dengan menganggap gesekan sama dengan nol, intinya tetap harus ada energi awal. Kalau statis artinya tidak ada energi awal.

  65. udinbugel said,

    September 30, 2011 pada 5:27 pm

    maaf mas saya kebetulan juga nulis mengenai pompa gravitasi tetapi beda sistem . lumayan buat nolong rakyat miskin di pegunungan .
    http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/09/21/mari-budayakan-pompa-gravitasi-tanpa-listrik-tanpa-bbm/

  66. Subiyanto said,

    September 26, 2011 pada 9:45 am

    Itu Musykil. Tapi good idea lah. Aku juga punya ide yang sama saat kelas 4 SD.
    Tapi baru tahu setelah besar bahwa: Tidak mungkin menciptakan energi. Di ilmu energi itu namanya Mesin Perpektum jenis II atau II saya lupa. Namanya ada tapi realisasinya tidak ada.

  67. KASTO go BLOG said,

    September 20, 2011 pada 5:14 pm

    Sukses mas paijo, aku dukung ide-idenya. aku punya usul dan pasti sukses, bikin saja dengan MFLASH. dijamin 100% tok cer.

  68. Anton said,

    September 12, 2011 pada 5:10 pm

    waduh…dah lama ga kunjungan ternyata dah banyak koment….
    maju,trus ide2nya

  69. ILYASA said,

    September 7, 2011 pada 10:53 pm

    ada cara memompa air dari bawah ke atas tanpa BBM maupun listrik, tinggal temaga penggerak diganti dengan tenaga turbin bisa turbin angin maupun turbin air sungai, tul kan

  70. azwinfatanah said,

    September 7, 2011 pada 6:32 pm

    hmmm, menarik pa’ ^_^

    visit donk ahhah

  71. azwinfatanah said,

    September 3, 2011 pada 10:49 am

    wah pa’ ijo, ~.~ keren~~~ ,

    azwinfatanah.blogspot.com

  72. Joe said,

    Agustus 28, 2011 pada 9:09 pm

    Dari byk komen sbgn besar tak berhasil n tak mungkin tapi kenapa pompa gravitasi ku jln lancar padahal ngk pernah liat teori hanya ikuttan pny teman…ngk ada yg membicarakan ttg bgm cara memulai pmpa bekerja, jenis drum , tinggi drum

    • jenggot said,

      September 5, 2011 pada 11:36 am

      Kalau anda sendiri merasa sudah berhasil, kenapa tidak dimulai dari anda yang membicarakan ttg bgm cara memulai pmpa bekerja, jenis drum , tinggi drum?
      Atau hanya sekedar ingin pamer impian anda?

    • dx core said,

      Januari 26, 2012 pada 9:05 pm

      bagi bagi dong info’ny 🙂

    • Maret 16, 2012 pada 5:37 pm

      Gan minta rumus’y dong tinggi dum berapa meter ma selangnya jg !

  73. defrizal said,

    Agustus 24, 2011 pada 4:19 am

    Pak Paijo,
    Sekitar tahun 1989 saya pernah melakukan eksperimen ini tapi gagal. Dengan penjelasan panjang lebar saya kembali berminat untuk melanjutkan eksperimen ini dengan membuat resevoir ganda. Saya mohon izin mengambil sebagian besar teknologi ini mudah-mudahan berhasil, Amin

  74. AHMAD said,

    Agustus 15, 2011 pada 6:08 pm

    SELAMA INI YANG DIJADIKAN ENERGI HANYA TKANAN AIR UNTUK MENGANGKAT AIR DARI SUMUR,KLO CM BGITU GA AKAN BERHASIL,,COBALAH DENGAN MENAMBAH ENERGI LAIN.MAU TAU ENERGI APA YANG BISA MENAMBAH DAYA HISAP POMPA?????085290787108

  75. AHMAD said,

    Agustus 15, 2011 pada 6:02 pm

    SAYA SUDAH MENCOBA TP EMG BLM BRHASIL.SY INGIN UJI COBA LAGI,KALI INI SAYA MINTA PENDAPAT MAS PAIJO,,SBENARNYA DALAM HAL POMPA INI YNG BEKERJA ADALAH GRAVITASI YANG MNYEBABKAN TKENN AIR.BNYAK YANG MENCOBA N TDK BERHASIL.TAPI BGMN JK DIATAS DRUM DIKASIH POMPA.POMPA INI BERTUJUAN UNTUK MEMASUKKA UDARA TAMBAHAN KDALAM DRUM.JADI DLAM HAL SEPRTI INI YANG MENJADI ENERGI BUKAN HANYA GRAVITASI,TP TEKANAN UDARA JUGA. DAN KABAR GEMBIRA BAGI ANDA SEMUA,,,,,SAYA SUDAH BERHASIL.

  76. jajanpasar07 said,

    Agustus 11, 2011 pada 5:03 pm

    sangat sederhana :
    tahu tukang tembok yang mencari keseimbanagn didding atau tempat dengan selang berisi air untuk mencari tinggi yang sama ( sangat jelas)

    ingat juag hukum bejan berhubungan

    berapa pun ujung nya dan di manapun letak nya serta bagaimanpun bentuk penghubung dari bejan yang berhubungan itu air pada ujung bejan akan menempati ketinggian yang sam ( JELASKAN )

    kalu tabung buat meringankan kerja pompa pad inlet (saya sangt setuju )

  77. nanang mulyana said,

    Agustus 1, 2011 pada 2:03 pm

    aku juga pernah coba, denga teori kira kira dan pura pura pinter, ternyata hasilny belum memuaskan, airnya bisa keluar tetapi drum selalu kempes, meskipun sudah pakai kuda kuda di dalam drum. pipa pengeluaran harus lebih panjang dari pipa masuk.

  78. pak d untung said,

    Juli 23, 2011 pada 10:34 pm

    wes entek…gak ono sek koment….?aku sek koment sekarang…..
    kalo semua pompa diatas dah terpasang ….di pipa keluar kasih aja pipa kenyot….ato pompa air yang kecil aja ….maksud saya gini ,pernahkah anda punya sumur tapi dalemnya minta ampun ,kalo pakai pompa kan harus yang besar kekuatan sedotnya …..yah mungkin dengan pompa grafitasi mas paijo …bisa menolong pompa listrik untuk menaikkan air, karena lebih enteng dah dibantu nyedotnya …..gitu tho……mak nyus….,met mikir semua saya juga ndak punya ilmu linuwih ,hanya seneng aja ,denganpengetahuan yng bisa mengangkat harkat hidup orang banyak ….walah…..trims semua……

  79. kang dede said,

    Juli 15, 2011 pada 9:45 pm

    Aneh, postingnya membahas pompa air tenaga gravitasi, tetapi kemudian diupdate “tidak mungkin berhasil”, aku jadi curiga ada apa-apanya… hahahaha…

  80. Jaswadi Jogja said,

    Juli 10, 2011 pada 10:53 am

    Yang saya butuhkan, dimana saya bisa mendapatkan tabung Reservoirnya, soalnya klo pake drum atau yang terbuat dari fiberpun tidak akan kuat menahan daya hisap udara dan air,solusinya apa ?

    terima kasih

    • Agustus 6, 2011 pada 11:42 pm

      mas Jaswadi, barangkali solusi tangkinya diganti dg PVC AW (JIS Standard) diameter yang lebih besar dari 10 inch dengan cara di DOP (di las PVC) untuk ukurannya disesuaikan kebutuhan aja. (seperti filter air) mudah2 an bermanfaat

  81. INOVA said,

    Mei 25, 2011 pada 11:43 pm

    aku mazuk jo..cm meramaikan sambil comen..he..he..
    hari ini bisa jadi tdk mungkin…karena keterbatasan kita..;) seperti orang2 dahulu selalu bilang tdk mungkin.. tp 10,20,50,100 tahun kemudian ketidak mungkinan itu bisa di wujudkan.. menurut ane ketidak mungkinan itu krn keterbatasan kita intinya Allah belum mengijinkan.bisa jadi nanti oleh anak cucu kita dngan sedikit penambahan alat, hal pompa itu bs terjadi.
    prinsip ane jo..jk Allah menghendaki di DI DUNIA INI TDK ADA YG TDK MUNGKIN .
    sebenere nang pompa iki aku ge ra mudeng..plak!!

    • Adidjaja N said,

      Mei 26, 2011 pada 7:37 pm

      Maaf pak Paijo , pompa grafitasi ini bisa kok harena di kota saya sudah ada yang pakai sejak tahun 1978 oleh sebuah perusahaan kayu untuk memompa air dari sungai ke pemukiman tempat tinggal karyawan dan mereka pakai pompa itu karena di pabrik itu masih belum ada listrik PLN jadi mereka hanya pakai listrik pribadi dan setiap sore listrik mati , sebelum nya saya minta maaf karena saya bukan seorang peneliti jadi saya tak mengerti teori apa yang di pakai cuma yang saya tahu hanya susunan alatnya adalah pipa isapnya( AB ) harus miring kira-kira 45 derajat , tongnya( 4 ) harus tinggi ( kalau yang pernah saya lihat kira-kira 8 samapi 9 meter , pipa keluarnya( Pipa C ) lurus kebawah sampai menyentuh tanah baru di belokan ke pemukiman , nah kira-kira begitulah yang pernah saya lihat , dan harapan saya supaya para peneliti bisa mencoba lagi dan bisa mengamati harus pakai teori apa terimakasih

      • khamim farfash said,

        Oktober 6, 2012 pada 9:33 am

        mas bro…
        detail dimensinya gmn ya? kyk diameter pipa, diameter reservoir, dll.
        jawaban anda sangat saya tunggu.

  82. ace said,

    Mei 25, 2011 pada 3:12 pm

    Teman2 & bapak2 semua,
    Experimen paijo ini patut di acungkan jempol, tapi bagi yang tidak berhasil atau bagi yang belum mencoba, mungkin ini experimen gila ata tidak masuk akal, Tapi bagi saya ini merupakan hal yang bagus dan menguntungkan karena saya sudah berhasil, dan saya pakai untuk mengairi kolam dan banyak kegunaan lainya.
    Dan perlu kita ingat teori tidak selalu sejalan dengan praktek, jadi jangan terpaku dengan teori dalam ilmu fisika.

    • salimps said,

      Juli 11, 2011 pada 9:48 am

      no telpon & ALAMT MANA MAS, AKU MAU DOLAN KETEMPAT SAMPAEN, MAU LHT HSL KRJNYA, ALMT EMAILKU salimps48@yahoo.com hp 085649560868

      • enduro said,

        November 4, 2011 pada 5:24 am

        saya pengen tahu juga gimn caranya anda berhasil mas ace

      • puji said,

        Mei 26, 2012 pada 2:44 pm

        mau berhasil,silahkan hubungi puji ( senior skil plumbing,pt’hardi agung perkasa)
        081347407658

    • Black said,

      September 28, 2011 pada 11:14 am

      mas, q blh minta desain ama fotonya gak,soalnya q mw buat nehh tp ukuran kecil,,,buat di akuarium,,,,hehehe
      sekalian se detai”nya ya….
      trins sblumnya
      tlng di kirim ke sini ya
      hiro_nakamura68@yahoo.co.id

  83. edwin said,

    Mei 17, 2011 pada 3:40 pm

    Maaf sblmnya pak, melakukan usaha (W) tanpa membutuhkan energi (E) akan menyebabkan anda meraih hadiah nobel. Kalau anda dpt melakukan hal tsb selain akan dihormati org dan akan menyebabkan semua buku2 fisika di dunia harus diubah dan direvisi. Selain itu jika benar dpt dilakukan maka akan menjadi sbr energi tak terbatas dan dpt menggantikan bhn bkr fosil yg sdh makin menipis. Tapi menurut pemikiran saya hal tsb agak sulit dilakukan kecuali anda bisa menemukan perbedaan kontour tanah dan percepatan gravitasi di suatu daerah, namun hal tsb akan menyebabkan instalasi pompa yg teramat panjang dan besar. Atau anda menggunakan pipa kapiler spt akar pohon yg akan menyebabkan air naik dgn sendirinya naik ke atas

  84. Pompa Air said,

    Mei 10, 2011 pada 11:42 pm

    Terlepas dari masalah pro kontra pembuatan pompa air tenaga grafitasi, menurut saya tulisan mas Paijo tentang pompa air tenaga grafitasi memang layak di apresiasi dan dijadikan contoh bagi blogger pemula dalam menulis artikel.
    Wah.. gile bener mas Paijo, satu artikel saja komentarnya nyampe hampir 300 an. Salut deh pokoknya.

  85. bagong said,

    Mei 3, 2011 pada 8:40 am

    maz paijo,mo koment donk. tolong tulis rumusnya yang lengkap..biar bisa dipelajari,buat jawab tugas di sekolah maksudnya. biar gampang

  86. Gedibal said,

    April 26, 2011 pada 5:06 pm

    Wes tak dukung kang paijo artikel iki , mbantu njelasne sampe pegel aku njelasne kro kancaku gk iso mudheng blas, yen pompa ngene iki ora bakal iso di gae, nek iso pd ae nglanggar hukum alam

  87. Kholid Aljohani said,

    April 22, 2011 pada 1:27 am

    Jadi inget ama orang idiot tapi keminter yang mau buat air sebagai bahar bakar mesin diesel dengan reaksi hidrolisis. Parahnya pak SBY sang presiden percaya dan ikut ndanain.

    Waktu itu seluruh fisikawan IndonesiA terhenyak kaget dan malu atas tanggapan presiden SBY yang punya gelar Doktor.

    memang air bisa digunakan sebagai sumber energi tapi dengan teknologi fusi nuklir seperti kerja matahari yang sampai sekarang Indonesia belum bisa buat reaktornya. Yang direncanakan di Jepara saja kayaknya mandek didemo ama masyarakat yang tidak mudeng dan mudah dihasut. Saya sebagai orang jepara malah bangga kalo nanti ada PLTN di jepara.

    viva ndonesiA

  88. Kholid Aljohani said,

    April 22, 2011 pada 1:16 am

    saya sarjana pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang tahun 2011. Berdasarkan gambar tersebut jelas tidak mungking pompa akan bekerja. JIka pompa bekerja makan akan melanggara hukum alam dan tentunya melanggar Sunnatullah. Apa yang dijelaskan oleh mas paijo benar adanya yang digunakan adalah prinsip tekanan pada fluida bukannya “massa” air dalam tandon. Sebernya dengan bila menggunakan prinsip hukumbernouli semua akan terjawab dengan mudah. Jika tandonyya ikut bergerak ke bawah alias jatuh pasti air dalam sumur akan naik, tapi setelah tandon sampai tanah dan berhenti maka air dari sumur juga berhenti yang prinsipnya seperti jungkat jungkit.

    Ini sama pemikiran orang awam bahwa roket memerlukan udara “luar” sebagai media gerak, padahal udara luar malah memperlambat roket itu sendiri. Roket malah paling efisien jika digunakan di ruang hampa alias tidak ada udara “luar” alias atmosfer.

    Semua hulum fisika adalah hukum Allah

    maka carilah ilmu Allah di dalam Alqur’an, alam sekitar, dan laboratorium

    Cogito Ergo Sum

    Aku Berpikir Maka Aku Ada

  89. bambang said,

    April 19, 2011 pada 8:18 pm

    aku malah puyeng,,,, mbik mas oaijonya langsung bikin di daerahku, buak ngairin sawah tadah hujan

  90. saracens said,

    April 3, 2011 pada 9:11 pm

    Ada sedikit lomba tentang pompa bertenaga gravitasi yang sudah saya operasikan pada belasan kolam ikan lele di blog sederhana saya, Silahkan berlomba…!

  91. agus said,

    Maret 6, 2011 pada 10:11 am

    mas paijo…..
    saya sudah pernah melekukan pengujian pompa gravitasi…
    dan hasilnya BERHASIL…..

  92. ambar said,

    Maret 5, 2011 pada 2:02 pm

    Permisi nama saya ambar
    Kebetulan saya mencari fakta tentang kebenaran masalah ini

    Kebetulan pagi ini kedatangan tamu yg bercerita tentang hal ini dan sudah berhasil
    Posisi saya dibanyuwangi

    Kalo setelah saya baca artikel Й comment2nya, ternyata beda yah…. (Saya juga blom tau pastinya karena baru mau mencoba)

    Jadi kata sipenggunanya begini :
    Pipa keluar setengah lebih kecil dari pipa hisap
    Dan pipa keluar 2x lebih panjang dari pipa hisap
    Pada saat air masuk dipasang klep, dan keluarannya dipasang keran air sebagai pengatur deras arus

    Metode ini untuk sirkulasi air pada kolam ikan

    Mohon penjelasan dan keterangannya sebelum saya membuatnya, karena katanya setiap orang bisa membuat sendiri, dan katanya dia juga sudah ngegarap banyak pesanan seperti itu kusus kolam arus
    Tanpa listrik bahkan arusnya sendiri bisa dijadikan generator listrik untuk penerangan kolam itu sendiri

    Terimakasih

  93. Februari 28, 2011 pada 8:46 pm

    Pak Sukri berkata : Saya juga kena tipu.
    Ini juga penemuan sudah lama, saya punya pembangkit listrik tenaga dalam.

  94. evan said,

    Februari 20, 2011 pada 8:36 pm

    saya belum membuat yang permanen dan baru di uji 4 kali tetapi yang ke 3 gagal, ke empat bisa tetapi masih sama dengan yang pertama alirannya masih kecil, debitnya masih rendah, saya hanya menghitung tekanan air dari hitungan gravitasi, juga volume setiap pipa, juga penampung air, jangan lupa diberi ruang vakum, juga harus ingat udara akan naik karena tekanan air lebih besar maka tabung akan kosong dan yang ada isi udara, kalau semua pipa entah masuk atau keluar di masukan dalam air maka semua tekanan akan sama itulah sifat air yang sama tau, saya udah membuat 4 model, baru 1 yang saya praktikan karena keterbatasan kemampuan sebab hanya memikirkan sendiri, mungkin bila kita semua bergabung dan memikirkan bersama akan tercipta yang lebih baik, saya hanya pengin debit air yang dikeluarkan besar, setelah itu baru saya patenkan,terima kasih,

    • AGUS said,

      Desember 24, 2011 pada 4:53 pm

      BARANG LAMA KOK DI PATENKAN GAN

    • ipung bathara said,

      April 25, 2012 pada 12:42 pm

      pada keminter….pura2 berhasil…dan ini dan itu,padahal dobol kuro……aku dw mumet,sawahnya bapakku kering ada air kedalamanya 30 mtr…..belum ada listrik lagi,sedot pake sedotan….yg bener2 berhasil mbok kasih infonya menolong petani2biar pada masuk surga……..jgn di komersilkan

  95. evan said,

    Februari 19, 2011 pada 10:59 pm

    menyedot air dengan menggunakan gaya gravitasi bumi saya memikirkan sudah dari tahun 2004 tetapi baru kali ini saya coba dan bisa menyedot dari sumur sedalam 15 meter dari permukaan tanah. bagi yang belum berhasil temukanlah dan kita bisa padukan. untuk merubah dari teknologi ke alam. saya hanya penggangguran dan tak pandai berhitung, saya praktek tanpa menghitung dengan detail.

    • Guntur said,

      Juli 29, 2011 pada 9:53 am

      bisa dikirim di email mas saya mau buat di sawah

      • Jemi Muni said,

        Oktober 13, 2011 pada 5:59 pm

        mas, kalo boleh caranya di bagi untuk saya. boleh lewat email aja. makasi mas

    • yanto said,

      Oktober 30, 2011 pada 7:05 am

      mas bs di mail ke sy ..

    • sukarman said,

      Februari 28, 2012 pada 10:39 pm

      mas bisa minta gambar dan cara buatnya

  96. ARI JOGJA said,

    Februari 16, 2011 pada 12:13 pm

    Tolong sebutkan nomor telepon/ HP anda Mas Lutfhi, aku pingin contek anda.

  97. pled said,

    Februari 5, 2011 pada 12:37 am

    Mas lutfhi bagai mana bisa ngotek anda

  98. jenggot said,

    Januari 19, 2011 pada 9:51 pm

    Gak sabar nunggu bulan Juni, pengin lihat pompa air tenaga gravitasi di pinggiran bengawan solo………………………………!!!

  99. luthfi said,

    Januari 12, 2011 pada 12:00 am

    pompa tenaga gravitasi sebenarnya sudah bisa di buktikan, hal itu sudah saya uji coba dan berhasil, bisa mengalir selama 24 jam nonstop dan saya punya cita-cita memompa air dari tanah dengan pipa sebesar 25 inci tapi saat ini saya baru mencari dana …….tunggu 6 bulan kemudian akan banyak pompa air tenaga gravitasi di pinggiran bengawan solo………………………………!!!!
    bila anda berkenan silahkan hubungi saya …….?

  100. Arman Husain said,

    Januari 10, 2011 pada 8:02 am

    Mas Paijo, saya mempunya 2 buah bak galon penampungan air untuk di salurkan ke tempat rumah petak saya. dengan ketinggian 2,5 mtr
    – Tolong uraikan analisisi pompa air tenaga grafitasi dengan ukuran
    meter/centimeter, ukuran pipa-pipanya beserta basar tabung yg digunakan.

  101. Muhsin said,

    Januari 2, 2011 pada 11:47 am

    salam kenal untuk Mas paijo dan semua yg tertarik dg pompa air grafitasi.
    pompa air grafitasi insya Allah bisa dibuat, masuk akal dan ilmiah menurut hemat saya meski saya bukan dibidangnya, tapi Insya allah bisa, meski percobaan yg pernah saya lakukan pada th 1994 belum berhasil.
    keberhasilan yg tertunda itu dikarenakan kurang biaya, shg alat yg saya pakai sangat sederhana, sudah ada tehnis untuk mengatasi agar pipa pengeluaran tidak menjadi jalan bagi udara utk masuk dalam drum.karena ini permasalahan utama yg saya lihat dari permasalahan pompa air grafitasi.
    Hal yang menyebabkan saya belum mau melakukan percobaan lagi karena saya anggap kurang ekonomis, masih terlalu banyak biaya yg hrs sy keluarkan dibanding manfaat yg sy dapatkan dari pompa air grafitasi itu.
    Tabung tempat airnya harus tahan sekali, agar tidah kempos tan harus tahan bocor, .pipa pengeluaran juga harus besar dan tahan kempes.belum ditambah piranti lain agar udara tdk masuk lewat pipa pengeluaran, sedang air mudah keluar lewat pipa itu dg debit yg lebih besar.tetangga saya memasuhkan air ke bak di rumahnya dengan tehnik yg hampir sama dengan pompa air grafitasi juga bisa.yang saya maksud sama disini adalah sama-sama memanfaatkan urada dan grafitasi.kalau yang ini memanfaatkan udara untuk mendorong air naik, tapi kalau pompa grafitasi memanfaatkan hampa udara untuk menyedot air naik dan masuk dalam tabung. kalau dengan memanfaatkan udara untuk mendorong air keatas ini tabung tidak kempos, tapi kalau kita memantaafkan tabung hampa udara dan grafitasi ini salah-salah tabung bisa kempes. tehniknya sangat sederhana. karena sunatullah seperti itu siapa yg bisa menolak.
    Kalau pusing2 mencari tehnis pompa air grafitasi yg memanfaatkan hampa udara dan grafitasi belum berhasil, mengapa tidak mencoba membuat pompa air yang memanfaatkan tekanan udara dan grafitasi yg cara membuatnya lebih mudah, lebih sederhana, tidak mengenal tabung kempos.
    kapasitasnya juga bisa besar.
    sebagai gambaran buat semua yg suka kreatif, kalau saudara kita yang ngebor minyak begitu sampai, minyaknya kan menyembur keatas, kenapa minyaknya kok bisa menyembur, nah itulah tiorinya yg sangat sederhana. saya kira mas paijo dan pemerhati lebih lihai tentang ini. cukup sekian.wslm
    muhsin, penjual pulsa keliling. mas

  102. asyhari said,

    Desember 18, 2010 pada 9:03 pm

    ada yang ketinggalan dan janagan lupa drum jangan diisi penuh, hal ini bertujuan untuk memberikan ruangan udara sebagai alat bantu hisap selain tekanan air yang di keluarkan

  103. asyhari said,

    Desember 18, 2010 pada 8:57 pm

    hal itu mungkin bisa dilakukan . diameter pipa hisap lebih kecil dari pipa buang dengan perbandingan 1: 10 dengan argumen bahwa tekanan yang ditimbulkan akan lebih besar . sehingga beban yang ditimbulkan akan lebih besar dan air dalam sumur dapat naik ke atas. dan drum dibua seperti tabung dan pada bagian bawahnya dibentuk seperti kerucut,,,, thanks

  104. Imprasart said,

    Desember 9, 2010 pada 1:18 pm

    Tutup ini, dijamin tanpa tenaga , atau energi tambahan, lho,
    Tapi memang buatnya sulit , butuh biaya .

    Imprasart.

  105. Imprasart said,

    Desember 9, 2010 pada 1:15 pm

    Dengan Hormat, para ilmuwan,

    Kalo pompa diatas , sedot menyedot, ya, ada juga yang tiup.

    Kalo ada semprotan dengan tenaga, kita tutup dengan tutup,
    tutupnya dengan tenaga juga, yang lebih besar, bisa , kan ?

    Itu, lho Mas, Sumur Lapindo , , , jawabannya ada di Proposal
    No 1 , Sayembara Nasional Lingkungan Kota Lestari,
    Judulnya ;
    “Mengubah musibah, menjadi Manfaat untuk Rakyat” .
    Topiknya ; Antisipasi Semburan Lumpur Panas dimana saja.
    Desember 2009. Oleh Imprasart .
    Proposal Ini tidak menang, karena terlalu High Class, dan
    Ambisius, , , kali.

    Was,
    Imprasart.

  106. Imprasart said,

    Desember 9, 2010 pada 12:54 pm

    waddduuh, hebattt kalo bisa, ya , , ,

    Imprasart.

  107. wawan said,

    Desember 6, 2010 pada 11:57 pm

    MAS PAIJO, ANDA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB, SETELAH TANGGAPAN PADA BLOG ANDA BIAS KEMANA-MANA KOQ ANDA TINGGALKAN BEGITU SAJA. LEBIH BAIK TUTUP BLOG INI DARIPADA MAKAN BANYAK KORBAN LAGI

    • jenggot said,

      Desember 8, 2010 pada 11:34 am

      ( Update : Artikel ini berisi analisis bahwa pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar TIDAK MUNGKIN BERHASIL. Jadi artikel ini tidak membahas tentang cara membuat pompa air tenaga gravitasi )

      Enjoy aja mas wawan…..

  108. BIGfish said,

    Desember 4, 2010 pada 11:40 am

    kebanyakan tiori,,, well cekidot yang ini —> http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=Nl6rwJuSZiA

  109. iswi said,

    Desember 4, 2010 pada 1:27 am

    ass…kang paijo..kalo melihat gambar pompa air tenaga gravitasi yg anda buat, kyaknya memang ga mungkin bs jlan airnya klo di pasang di sumur,karena baknya kan terbuka jd udaranya jelas mempengaruhi… tp coba klo di pake pada sumber sumber mata air,kemudian air di tampung pada bak,tp bak airnya harus tertutup rapat hanya ada lubang input dan output.. lubang outputnya itu yang di sambung dengan pipa pompa tenaga gravitasinya menuju bak yang ke dua..di sini yg perlu di tinjau..bahwa pada bak atas sampe pipa penghantarnya harus di isi air sampai penuh kebawah ke bak yang pertama,,sebagai pemancing agar air bisa jalan..di desa kami udah ada yg make alhamdulillah jadi..yg penting jangan sampe ada lubang udara atau bocor…

  110. winter eagle said,

    Desember 1, 2010 pada 4:35 pm

    hai.. temen2, mengenai pompar air gravitasi saya juga pernah cuba waktu masih duduk dismp tapi hasilnya nol besar. saya ada sedikit pendapat semoga berguna.kita harus mengetahui berapa besar tekanan air dalam tabung dan daya isapnya berapa kuat.. di bandingkan air yg mau di isap sepanjang pipa A tadi.. masa jenis air itu mempunyai gravitasi yg sama,, maka supaya tekanan air dalam tabung lebih berat bisa di gunakan alat bantu untuk memperberat tekanan air kebawah (menambah berat air).buat tabung dari besi (terapung) yg beratnya udah di tentukan sesuai ukuran ,tabung trapung ini letaknya di dalam tabung air gunanya memperberat tekanan air ke bawah

  111. yuni said,

    November 28, 2010 pada 6:54 pm

    pernah saya coba kog tidak berhasil padahal sudah tidak ada kebocoran lagi mohon info yang lebih detail

  112. marwah said,

    November 21, 2010 pada 3:18 am

    Dosen saya dulu wktu TA jg pernah mengajukan sistem seperti ini..
    tp sayang, judulnya di tolak…
    karna katanya pembimbingnya ini tidak masuk akaL,,,
    tp bpk sependapat dengan dosen saya, yaitu bisa terbukti..

    trimakasih pak atas infonya,,

    nanti saya kasih tau juga ke dosen sayaa,,,,,

  113. Budi said,

    November 10, 2010 pada 10:17 am

    Analisa salah mas, tekanan di B; pB tidak sama pAtm tetapi karena tidak terbuka dan berada dalam wadah tertutup. Tekanan di C justru pC=pAtm.
    Mohon dikoreksi…

    • Imprasart said,

      Desember 9, 2010 pada 12:59 pm

      Mas Budy yang baik, calon ilmuwan tidak minta dikoreksi,
      tapi membuat Kesimpulan 1, kesimpulan 2 , dst , sampai
      Kesimpulan Akhir, bukan Draft, lalu Sidang Sarjana , Wisudha.
      Anda harus PD , , ,loh, , ,OK, selamat berkarya,

      Was,
      Imprasart.

  114. jupri sukarna said,

    November 3, 2010 pada 9:45 pm

    saya mohon pendapat, saran ataupun berbagi ilmu.
    Dikampung saya sangat membutuhkan air yg selama ini sdh dari jaman dahulu mengambil air jauh bahkan menurunin tebing yg mngkin punya jarak 600-800m dr kampung. tetapi ada sumber air meskipun debit airnya kecil kira-kira ke ukuran pipa 4 inc dan air ini punya jarak dari kampung 1,6 km pernah saya ukur. sumber air ini ada terjun (curup bhs daerah) dg ketinggian 15 m, dan ada selisih ketinggian 10m di bawah perkukaan kampung (kami ukur menggunakan selang secara manual).
    Yang saya tanyakan apakah bisa sumber air ini naik kekampung kami dengan menggunakan sistem gravitasi. Bagaimana cara teknisnya. kami mohon saran, petunjuk ataupun komentarnya. trims.

    • jenggot said,

      November 4, 2010 pada 12:44 pm

      bung jupri sukarna, mulia sekali niat anda membantu penyediaan air di kampung anda.
      gunakan sistem pompa hydram seperti yg ditawarkan pada komentar no.256 diatas Insya Allah keinginan anda tercapai.

    • jenggot said,

      November 4, 2010 pada 12:59 pm

      Silahkan anda klik pada tulisan Pompa Air yg berwarna merah.

      • jupri sukarna said,

        November 4, 2010 pada 10:12 pm

        trims, bung jenggot, saya sudah klik (lihat vedionya) kalu kita gunakan alat tsb sekitaran berapa dana yg harus kami keluarkan, maksimal pipa distribusi brp inc sbb kami satu desa sekitar 200 kk. lokasi saya di sumsel. saya pernah usulkan ke Pemkab ttp blm ada respon. karena air kebutuhan semua mahluk hidup itu niat saya bgmn bs memenuhinya. trims

    • jenggot said,

      November 5, 2010 pada 10:57 am

      bung jupri coba anda buka link ini : http://obortani.com/read/2009/03/27/hidram-pompa-air-tanpa-listrik-dan-bbm-corporate-social-responsibility-csr.html
      semoga membantu.

    • Jesron said,

      September 7, 2011 pada 12:39 am

      pakai hidram pump mas jupri, pasti bisa… kalau mau say

  115. sunardi said,

    Oktober 23, 2010 pada 11:42 am

    cocok mas teori teori itu boleh, syah syah saja yang penting prakteknya. Kita tahu teori itu muncul karena praktek dan ide ide. Penemu itu bukan praktek menuju teori. setuju poooolllllllllllllllllllllllll

  116. Husain Akkas said,

    Oktober 11, 2010 pada 1:43 pm

    dilihat dari gambar hasil ilustrasi bag paijo, pasti menghasilkan pikiran baru, sabar ya saya lagi melakukan experimen, mungkin minggu depan baru ada hasil.
    jangan terlalu bANYAK teori tapi harus di prktekkan….
    selamat kepada semua sang pencari ide tehnologi..
    biar tak berhasil tapi itu merupakan ide-ide berlian untuk menghasilkan teori- teori yang lain…

  117. ifhul said,

    Oktober 6, 2010 pada 12:11 pm

    banyak sumber mengatakan kalau air tidak dapat naik,,, mungkin tekanan dalam drum kurang tinggi, ini bisa diakibatkan oleh konstruksi lubang pembuangan pada drum,, karena pada umumnya air yang keluar melalui pipa atau sebuah lubang akan menyebabkan pusaran air,,, hal ini lah yang dapat mengurangi tekanan isap dalam drum. jadi kalau instalasi pipa masih kurang menunjang untuk penghisapan air, mungkin dapat di modifikasi lubang pembuangan pada drum!!

  118. ali said,

    September 30, 2010 pada 9:55 pm

    apa yg terjadi bila pipa no.5 berada dibawah no.2 (input) ?

    apakah dgn demikian kita bisa membuat seolah-olah tekanan di no. 4 rendah sehingga air mengisinya ?

    • jenggot said,

      Oktober 1, 2010 pada 12:24 pm

      apa yg terjadi bila pipa no.5 berada dibawah no.2 (input) ?

      berarti h2 > h1 sehingga air pasti mengalir seperti proses ‘water siphoning’ dan akan berhenti setelah air sumur (no. 1) habis.

  119. mas ari said,

    September 30, 2010 pada 4:39 pm

    saya pernah bahas ama kawan soal itu, dan ia pernah buat (dasar dari siaran TV) dan itu bisa bekerja, soal hitungannya coba pakai mekflu,tapi sorry gak jelasin. dan utk prakteknya memang timing wktu buka tutup katup utk pertama kali hrs pas, krn hrs diperhitungkan sisa udara hisap dalam ruang hampa dng sisa air yg turun, setelah itu terpenuhi proses akan berjalan. catatan dari kawan saya masalahnya kinerja itu tidak berjalan lama (cuma satu minggu), dipengaruhi oleh kwalitas kekedapannya adanya pori2 dalam matrial tersebut drum dan koneksinya. itu aja barang kali bisa jadi semangat lagi.

    • kawan lama said,

      Oktober 6, 2010 pada 12:19 pm

      syarat agar air dapat bersikulasi dengan baik yaitu dengan tidak adanya udara yang tersimpan dalam drum atau pipa!!!

  120. slamet said,

    September 5, 2010 pada 2:45 am

    keren bgt mas paijo… wes pokoke lanjutkan aja.. ntar sapa tau bisa diproduksi kyk yg ini :

    • jenggot said,

      September 6, 2010 pada 1:18 pm

      Hydram wis akeh sing pasang, kawit jaman walondo biyen.

  121. Luniaza said,

    Agustus 24, 2010 pada 6:26 pm

    Banyak eksperimentor yang nggak punya dana/tak berani berkorban mengeluarkan dana yang ada hanyalah teori yang nggak jelas hasilnya

  122. ifhul said,

    Agustus 12, 2010 pada 8:29 pm

    mas paijo,,, Q mau nanya nhe!!
    Q memiliki sebuah pompa yang di pasang pada ktinggian 1,5m dari permukaan air, dan ujung pipa hisap berada pada 4 meter di bawah pompa serta diameter pipa hisap 1inch. apa yah yg mpengaruhi sampai pompa tidak mampu mengisap?????? mohon bantuannya yach!!

    • jenggot said,

      Agustus 27, 2010 pada 3:00 pm

      pipa hisap dah ada airnya belum mas? cek katup/klep diujung pipa hisap, cek sambungan2 pipa mungkin ada kebocoran udara.

      • ifhul said,

        Oktober 6, 2010 pada 12:07 pm

        pipa hisapnya malah uda di isi full, malah sempat pipa pembuangan blum terpasang, sehingga air dpat terlihat di lubang pembuangan.! tetapi pada saat mesin di nyalakan,, air bukannya keluar malah semakin menurun (masuk kembali) di ikuti dengan pusaran air!!! mohon penjelasannya mas!!!! “riwayat pompa, : udah cukup lama ga terpakai!!!”

    • jenggot said,

      Oktober 6, 2010 pada 1:04 pm

      saya berkesimpulan masih ada kebocoran udara, mungkin di pipa hisap atau bisa jadi pada pompanya (karet seal pada tutup impeler/seal porselen pada as kipasnya). dalam keadaan diam sepertinya sudah rapat tetapi ketika ada tekanan hisap (pompa dijalankan) udara ikut masuk sehingga pompa kehilangan kemampuan hisapnya dan air gak dapat naik.

  123. Luniaza said,

    Agustus 11, 2010 pada 3:39 am

    Bikin pompa air tenaga grafitasi adalah sebuah kreasi bisa juga dimanfaatkan tanpa harus bayar listrik tapi saya lebih tertarik bikin pembangkit listrik tanpa tenaga penggerak dari luar kalau sudah jadi beli pompa air listrik lalu dipasangkan ke pembangkit listrik tersebut kan nggak bayar listrik dan hasil pompa airnya bisa maksimal tidak seperti pompa air tenaga grafitasi hasilnya minim kalau ingin hasilnya maksimal harus berskala besar

  124. Jono said,

    Agustus 5, 2010 pada 11:40 am

    Pak Paijo, Trims Ide & gambarnya. Saya sudah buat dgn menggunakan Drum dengan modifikasi tambahan Pipa Udara. Kedalaman Sumur 12 m. Walaupun tidak sederas dgn menggunakan mesin Pompa listrik tapi lumayanlah dapat mengisi 1 Ember Ukuran Galon Cat besar penuh selama 20 menit. Saya mau tanya : Bagaimana caranya untuk memperbesar debit air, apakah dgn memperbesar pipa hisap?

    • Luniaza said,

      Agustus 13, 2010 pada 7:42 pm

      Dibikin nol hamabatan konstruksi dirubah

    • sunardi said,

      Oktober 23, 2010 pada 10:29 am

      mas jono mohon dengan hormat bersama ini kami mohon kimriman ilmu dengan yang pernah mas jono experimen, dengan keterbatasan saya yang pernah experimen tidak berhasil sya minta penjelasan modifikasi pipa udara dalam sumur masalah air keluar itu sedikit itu tidak menjadi masalah yg penting kontinyu dan berapa lama hari / bulan dalam mengelarkan air tersebut

      E-mail saya : sunardinabil@yahoo.co.id

    • sukarman said,

      Februari 28, 2012 pada 11:35 pm

      dengan sangat hormat mohon kiriman eksperimennya.

  125. B.Pasaribu said,

    Agustus 4, 2010 pada 10:20 pm

    saya merasa kaget setelah membaca forum ini ternyata pompa air grafitasi yg ada dipikiran saya selama ini sudah lama diperbincangkan dan sudah meluas dikalangan netter,tapi sy tdk merasa ketinggalan krn sy lihat semuanya belum ad yg berhasil sementara secara teori/hipotesa saya sudah melihat titik terangnya,tinggal mempelajari sedikit ilmu mekanika dan yg lebih penting meminta kpd Tuhan spy ditambahkan hikmat sy yakin impian itu terealisasi

  126. Pompa Air said,

    Agustus 3, 2010 pada 10:46 am

    Kami juga mempunyai sebuah aplikasi pompa air serupa

  127. thomas a said,

    Agustus 2, 2010 pada 8:47 pm

    salam kenal sodara!
    mas, minta maaf sebelumnya, saya ga sempat membaca semua komentar yang ada. namun dari beberapa (kira-kira 30 komentar), saya sudah mengerti maksudnya. saya dulu juga sudah sempat mau mencoba, tetapi tidak jadi karena sumur saya terlalu dalam. dan terus terang saya masih sangat kecil waktu itu (masih SD..)
    saya kuliah di salah satu akademi di solo, dan kebetulan saya ingat kita (akademi) pernah ada proyek memasang pompa air dengan memanfaatkan gaya dari air itu sendiri, fungsi pompa itu adalah memindahkan air dari gunung atau bukit ke lembah / sebaliknya, saya lupa…apakah ada teori yang bisa menjelaskan hal itu mas?
    terima kasih dan salam…

    • aan kusnindar said,

      Oktober 2, 2010 pada 9:58 am

      namaya hidram

  128. Luniaza said,

    Juli 24, 2010 pada 5:10 pm

    kalau mau uji coba pompa air tenaga air/grafitasi, pakai saja galon air AQUA itu cukup kuat, dibikin seperti tempat air minum ternak ayam, dijamin nggak masuk angin

    • ifhul said,

      Juli 27, 2010 pada 1:46 pm

      tapi apa mungkin metode tersebut bisa berhasil??? apa uda pernah di coba??? law uda, ada ga gambar sketsanya!!! yah lumayan lah buat referensi!!!!!

    • ifhul said,

      Juli 27, 2010 pada 1:49 pm

      emang bisa??? uda pernah di cba ngga??? law uda, ada ga sketsa gambarnya???

  129. SETYA AMRIH P said,

    Juli 24, 2010 pada 1:25 pm

    wah bagus pak setuju dengan artikel anda semoga yang pro berpikir 3 kali

  130. ifhul said,

    Juli 22, 2010 pada 8:35 pm

    gimana yah cara membuat alat untuk menaikkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan kincir air???? mohon bantuannya!!!

    • jenggot said,

      Juli 23, 2010 pada 11:59 am

      Search pakai google dengan kata kunci ‘kincir air’ akan ketemu banyak model2 kincir air, tinggal ditiru mana yang sesuai kondisi lingkungan anda.

  131. ARI JOGJA said,

    Juli 19, 2010 pada 2:32 pm

    mas paijo saya dukung articel anda karena tahun 1971, saya pernah mencoba pompa air tenaga gravitasi secara kecil- kecilan , nah sekarang saya ingin mecoba yang lebih besar untuk pertanian di tempat saya. untuk menyedot air kedalaman 2 meter, semoga saja berhasil sebagaimana yang saya inginkan untuk pembuktian artical mas paijo

  132. koplak the great said,

    Juli 10, 2010 pada 8:30 am

    sistem yang bersiklus pasti memerlukan energi dari luar untuk mempertahankan jalannya siklus itu sendiri, kalo energi dari luar dihilangkan sistem masih berputar karena adanya kelembaman (inersia) yang pada akhirnya akan berhenti juga. mau dikasih pipa kapiler kek, pipo londo kek…tetp pada akhirnya putaran air akan berhenti, apalgi kalo ada air sebagian diambil (fungsi pompa khan untuk memindahkan/mengambil air dari suatu posisi ke posisi lain), debit akan berkurang…dan pastinya siklus akan “kehilangan” sebagian massa yang berisi energi, belum lagi kehilangan energi karena gesekan….itu yang pasti akan terjadi. nggak usah dihitung-hitung pakai ilmu fluida (maklum mekflu dapet C …hiks) udah jelas nggak akan jalan….

  133. jajar said,

    Juni 29, 2010 pada 9:11 am

    Kalau ga salah si, saya juga pernah lihat di TV, ini penemuan yang sangat berharga, disamping murah tapi juga ramah lingkungan, kalau bisa posting dong vidionya hehehe

  134. Undix said,

    Juni 28, 2010 pada 2:06 pm

    Saya setuju bahwa desain pompa ini tidak bakal jalan. Konsep mendasar desain ini adalah utopia tentang “perpetual motion”, sementara “perpetual motion” melanggar entropi, hukum kedua termodinamika.

    Hitungan matetmatis sepertinya tidak menghitung toleransi kehilangan tekanan udara di sistem pipa. Sekali ada titik kecil di sistem, tekanan yang terjadi akan merosot. Sepertinya ini sebabnya sistem ini tidak jalan. Sama saja seperti pompa listrik yang bocor pada bagian tabung vakum.

    Karena kehilangan daya (loss) adalah keniscayaan, semestinya masuk pula dalam hitungan. Saya tidak melihat kebocoran sistem masuk dalam perhitungan. Kalau tekanan di pipa hisap bisa sangat besar melampaui kebocoran, boleh jadi sistem akan jalan. Setitik lubang saja sudah bisa menghilangan selisih tekanan (yang dibangkitkan oleh gravitasi) di dalam pipa hisap dengan lingkungan.

  135. Misterketo said,

    Juni 28, 2010 pada 1:11 pm

    Salam kenal Mas Paijo,
    Salam sejahtera,
    Saya ini seorang yang hampir tua, tinggal di desa yang tersembunyi, di sebuah lembah yang ada di Bali, sebuah alam lukisan Tuhan yang amat sangat indah.
    Saya sangat tertarik dengan tulisan anda, dan pengen kenal lebih jauh secara pribadi, bagaimana caranya?, pengennya bisa diskusi dan ngundang anda sekeluarga ke desa saya yang permai ini (kalo sudah lihat baru bisa percaya) mumpung masa liburan anak sekolah kan?
    TQ. JBU.

  136. suprianto said,

    Juni 23, 2010 pada 12:09 pm

    Mas Paijo, pernah mendengar sebuah konsep suatu alat atau semacam generator tapi non bbm, gambaran sepintas menggunakan tenaga balance cuma butuh pancingan awal saja untuk start, dan kalau sudah berjalan akan menghasilkan energi listrik yang mana energi tersebut bisa digunakan dan disamping untuk kebutuhan suplai atas balance tersebut. Mungkin mas bisa bantu saran, saya menunggu kabar baik dari anda, terima kasih , selamat ber experimen

  137. suprianto said,

    Juni 23, 2010 pada 12:02 pm

    Ide dan percobaan yang sangat bagus dan menantang tapi rasa kunci keberhasilanpun harus ditunjang dengan ketelitian extra, sering terjadi keteledoran pada saat pengerjaan matrial kurang bagus, sehingga menyebabkan tidak bisa vaccum 100 persen sehingga menghambat keberhasilan, terima kasik mas paijo, salam kenal, maju terus terutama dalam penemuan dan topik yang baru.

  138. Yoyox Computer said,

    Juni 21, 2010 pada 7:28 am

    cerita ini terjadi 20 tahunan ketika aku masih berumur 12 tahunan.
    inspirasi dari tvri. tentang pompa gravitasi

    sumur kedalaman 22 meter. disini aku memakai pompa air dengan system brustel (jaman dulu). pompa air 9 meter dari permukaan air kedalaman sumur 22 meter. di permukaan aku kasih drum 200 liter vacum tanpa kebocoran. output aku kasih pompa air. jadi pakai 2 pompa air kekuatan tinggi

    maklum masih kecil. pengalaman masih nihil. tanpa disangka sangka keluaran air bisa melebihi standat 2 pompa tanpa drum…

    tapi jangan seneng dulu… ternyata drumnya g mampu menahan kekuatan pompa air aku.. akhirnya … drum dari besi.. itu penyok kayak kerupuk..!!!!
    mungkin kalau di kasih rangka g mungkin kejadian..!!!

    sekedar berbagi pengalaman… nice aku tunggu kabar baiknya…!!!!

  139. celeng lanang said,

    Juni 17, 2010 pada 11:14 pm

    bisa ga” jo?

  140. nonong said,

    Juni 10, 2010 pada 11:19 am

    Mengapa eksperiment yang dipaparkan kakang mas Paijo diatas gagal?
    Kajian saya begini:
    1. Gambar prototype/design sebelah kiri tidak sesuai analisa/teori digambar kanan.
    2. Pada gambar kanan(analisa) ada dua variabel yang tidak disertakan dalam perhitungan.
    a. seharusnya ada L1 dan L2 yaitu panjang lengan beban m1 dan m2 terhadap tumpuan.
    b. tumpuan itu sendiri(segitiga berwarna biru)
    Seandainya tumpuan dihilangkan, mungkinkah terjadi efek jungkat-jungkit? pasti tidak mungkin.

    Seandainya analisa/hitungan sudah benar dan prototype sudah sesuai, maka pompa ini bisa dinamakan ‘Hydram Inverse’ karena prinsip kerjanya berkebalikan dengan ‘Hydram’

    Selamat mencoba.

    Apakah seandainya

  141. Farid said,

    Juni 3, 2010 pada 9:05 pm

    Saya merasa seneng ternyata orang indonesia banyak yang suka melukakan eksperimen, Termasuk saya ingin sekali melakukan eksperimen tentang apa yang saya fikirkan mengenai ilmu alam ini, namun sampai saat ini saya belum punya kesempatan untuk melakukan hal tersebut (esok hari saya akan melakukannya). Namun demikian saya tetap berfikir positif bahwa alam yang diciptakan tuhan, dan kita tempati ini pada dasarnya berdiri dalam keseimbangan, termasuk pada benda – benda yang ada didalamnya.
    keseimbangan (pada benda khususnya) yang direkayasa menjadi tidak seimbang akan menghasilkan usaha penyeimbangan pada benda itu.
    Pemahaman ini yang membuat saya tertarik untuk melakukan pengkajian-pengkajian tentang alam.
    Seperti halnya pada eksperimen diatas yaitu POMPA TENAGA GRAVITASI, hal ini sangatlah MUNGKIN TERJADI, karena menurut penjelasan dari beberapa komentator diatas (yang saya pahami) prinsip kerjanya adalah merekayasa keseimbangan air dalam tabung tertutup terhadap gravitasi bumi.
    hal ini sudah terfikirkan sejak saya duduk di bangku STM, 2001 yang lalu.
    hanya ketelitian dan kesungguhan saja yang diperlukan dalam melakukan eksperimen tersebut (karena pengethuannya sudah ada).
    InsyaAllah …..demi kebaikan ..Berhasil.

  142. anton said,

    Mei 28, 2010 pada 10:33 pm

    ada yg tau bahan tabung transparan dg tbal 3-4 mm ga?lumayan tuch bisa tahan tekanan,butuh buat prototype uy

    • jenggot said,

      Mei 31, 2010 pada 5:09 pm

      Coba pakai papan acrylic aja bos….

  143. Rio said,

    Mei 28, 2010 pada 10:20 am

    Mas Paijo mohon dikoreksi dan pencerahannya.
    Saya coba membuat pompa gravitasi untuk kolam dengan drum plastik volume 25 kg yang sudah saya seal dan cek tanpa kebocoran. Tinggi Drum dari sumber air 250 cm (suction line), jarak lubang keluar dari drum ke lubang pembuangan pipa ke kolam 170 cm. Pipa suctio berukuran 1/2 inch dan outputnya 1 inch. saya memasang ball valve di masing-masing pipa, dan saya juga memasang one way valve di ujung pipa suction. Setelah di running pipa suction tidak bekerja dengan semestinya. Mohon koreksi dan hitungan yang benar. Terima kasih mas Paijo.

  144. sujiyang said,

    Mei 18, 2010 pada 1:17 am

    Di pikir lah dikit.Ga ada didunia ini namanya gratisan. Jin aja minta ganti rugi kemenyan.Jika Pompa itu berhasil,. PLN akan gulung tikar karena energi yg dihasilkan pompa itu, bisa dialihkan buat gerakin generator.Jika udah bisa gerakin generator,. wah wah.Betapa iritnya neh kebutuhan DUNIA. Tapi sampai sekarang belum terjadi..!!! Karena memang GA BAKALAN BISA. Mungkin bisa mengalir tetapi harus ada andil dari energi laen walau sangat minim,alias sedikit bantuan dari energi laen yg walaupun sangat murah tapi bukan berarti GRATIS. Teneh Wenak Men,.. le empuk. !!!

  145. tutty utami said,

    Mei 11, 2010 pada 8:49 pm

    mas paijo,
    saya mau tanya..
    pipA hisap sama pipa buang ukurannya brapa??
    apakah harus seperti sana kayak digambar…
    saya pake drum plastik yg 200 liter..
    mohon penjelasaanya secara mendetail termasuk ukuran pipanya soalnya saya mau mencoba..ditunggu balasannya
    terima kasih

    • jenggot said,

      Mei 12, 2010 pada 3:02 pm

      mba’ Tutty coba anda tanya ke mas Warid atau mas Sugeng no. 235 – 236 diatas anda yang katanya sudah berhasil, kalau mas Paijo mengatakan pompa ini tidak mungkin berhasil mba’.

  146. sugeng said,

    Mei 10, 2010 pada 9:47 pm

    sudah ada yang berhasil pak coba ke AKPRIND YOGYAKARTA. YANG PERNAH BELI IDE TSB DARI PNS TNI AU

  147. warid said,

    Mei 9, 2010 pada 8:42 pm

    mudah2an kita akan tampilkan vidio prototype dengan model transparan tabungnya agar kita semua bisa menganalisa.kalau menggunakan tabung besi saya sudah bisa jalankan dengan skala rumah tyangga

  148. arif said,

    Mei 4, 2010 pada 11:32 am

    saran.
    agar air dapat tersedot dari posisi A-B perlu dibuatkan alat bantu yang bisa melawan Energi Potensia Gravitasi

    Perlu alat yang dipakai menghasilkan energi pada titik B yang melawan Ep bisa berupa tuas sehingga mekanismenya seperti pompa torak.

    Note :
    Gambaran instalasi di atas paling tidak memberi ide baru untuk mangalirkan air tanpa energi listrik walaupun basic idenya beda.

  149. arif said,

    Mei 4, 2010 pada 11:25 am

    “MENGHISAP DENGAN PIPA KECIL LEBIH MUDAH DIBANDING MENGHISAP DENGAN PIPA BESAR. COBA SAJA GRATIS KOK. JADI AIR PIPA HISAP MENGHISAP AIR RESERVOIR DAN AIR RESERVOIR MENGHISAP AIR PIPA HISAP. JIKA RESERVOIR BERPENAMPANG/BERDIAMETER BESAR AKAN SULIT DIHISAP AIR PIPA HISAP YANG LEBIH KECIL (“SANTAI SAJA” BEGITU, KATA RESERVOIR)”

    pernyataan di atas belum tentu benar soalnya untuk mengalirkan fluida harus disesuaikan dengan daya isapnya. Ambil saja contoh bila menyedot jus, diameter sedotan yang lebih besar lebih cepat menyedot air dibanding yang lebih kecil. karena terjadi kerugian yang besar pada sedotan diameter kecil. Sama dengan persamaan kerugian H aliran Hmayor = fl/D
    f = friksi pipa
    l = Panjang Pipa
    D = diameter pipa.

  150. BRO said,

    Mei 4, 2010 pada 2:33 am

    opo yo tenan to kang paijo (kakane rubimen) iki

  151. SAGINO said,

    April 16, 2010 pada 12:14 am

    ALASAN DUKUNGAN SAYA BEGINI:
    ——PERTAMA:
    TEKANAN UDARA PENDORONG SISI HISAP DILAWANKAN UDARA PENDORONG SISI OUTPUT. JADI KERJA UDARA DIANGGAP TIDAK PENGARUH.
    1. BERAT AIR ISAP HARUS DIATASI AIR RESERVOIR.
    2. UNTUK MEMBUAT VAKUUM DILAKUKAN AIR RESERVOIR.
    3. UNTUK MENGALIRKAN AIR OUTPUT JUGA KARENA AIR RESERVOIR
    4. KERUGIAN-KERUGIAN DIATASI AIR RESERVOIR.
    JADI AIR RESERVOIR HARUS MENGATASI SEMUA BEBAN YANG ADA. SAAT TERJADI VAKUUM (AIR BERKURANG) VOLUME HARUS MASIH BISA MENGATASI BEBAN TERSEBUT JADI VOLUMENYA MEMANG HARUS BANYAK (TIDAK BISA COBA-COBA DENGAN KALENG KECIL).
    ——KEDUA:
    MENGHISAP DENGAN PIPA KECIL LEBIH MUDAH DIBANDING MENGHISAP DENGAN PIPA BESAR. COBA SAJA GRATIS KOK. JADI AIR PIPA HISAP MENGHISAP AIR RESERVOIR DAN AIR RESERVOIR MENGHISAP AIR PIPA HISAP. JIKA RESERVOIR BERPENAMPANG/BERDIAMETER BESAR AKAN SULIT DIHISAP AIR PIPA HISAP YANG LEBIH KECIL (“SANTAI SAJA” BEGITU, KATA RESERVOIR).
    ——KETIGA:
    MENGHISAP AIR PENUH DALAM PIPA LEBIH MUDAH DARI PADA YANG SEBAGIAN BERISI CUKUP UDARA (SILAKAN COBA PAKAI SLANG DAN BEDAKAN RASANYA). NAH UDARA INI “””MUNGKIN””” DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK MEMISAHKAN BATAS HISAP-MENGHISAP TERSEBUT SEHINGGA SALAH SATU ADA YANG “”KEBERATAN”” YANG AKHIRNYA MENYERAH.
    ——ALAMIAH……….ILMIAH?????????? JAWABLAH DENGAN EKSPERIMEN.

  152. SAGINO said,

    April 15, 2010 pada 11:47 pm

    Saya setuju dengan yang dikatakan Mas/Pak Feri Suharyono, namun apakah reservoir harus penuh tanpa udara ataukah sebaliknya DIBERI UDARA walau sedikit (sekali) untuk memancing terjadinya vakuum bagian atas reservoir sekaligus mencegah air reservoir ada yang bergerak naik (MEMISAHKAN AIR PIPA HISAP DENGAN AIR RESERVOIR), sehingga air dalam reservoir selalu bergerak turun membentuk vakuum ruang atasnya. Gimana tuh perbandingan minimal 30:1 itu dari pengalaman atau dari hasil hitungan? Leher angsa itu bagus untuk pencegahan masuknya udara (terutama saat kran ditutup) tapi tidak terlalu besar/panjang untuk mengurangi hambatan. (“”SECARA TEORITIS UDARA HANYA MAMPU MENDORONG NAIK CAIRAN 1KG (1LITER AIR MURNI) PADA KONDISI ATAS PERMUKAANNYA VAKUUM””). Semoga yang mencoba berhasil. Dan jika berhasil patentkan niatnya saja. Siapa yang berniat menyusahkan orang lain berarti pelanggaran.
    Mas Paijo, WNI menunggu hasil eksperimen Anda yang berhasil, BBM dah mahal.

  153. Feri Suharyono said,

    April 13, 2010 pada 12:54 am

    Salam…
    Yang harus diperhatikan dalam rancangan ini adalah VOLUME RESERVOIR dibandingkan dengan TOTAL VOLUME PIPA INPUT dengan VOLUME OUTPUT,perbandingannya diatas 30,jadi volume reservoir : total volume pipa input dan output adalah 30 : 1 (perbandingan minimal). Lalu untuk reservoir,bagian atasnya perlu ditambahkan stop kran sebagai jalan untuk memasukkan air ke dalam reservoir(agar reservoir bisa penuh). Lalu untuk tinggi pipa input jangan melebihi bagian paling atas dari reservoir.
    Diusahakan diameter pipa hisap/input tidak sama besar dengan output. Dengan perbandingan input : output adalah 3 : 1.Terus untuk output tidak perlu leher angsa,karena dengan adanya leher angsa itu maka akan memberikan hambatan pada output,ada perbedaan yang signifikan antara desain diatas(dengan 2 leher angsa) dengan desain pipa output langsung vertikal dari reservoir,lalu horisontal setelah berada pada permukaan tanah! Untuk pipa input dan output masing masing diberi stop kran sebagai penahan air ketika pengisian reservoir,lalu dibuka bersamaan ketika akan dioperasikan,dan jangan lupa pengisian reservoir diusahakan penuh!
    Selamat mencoba!

  154. chadier said,

    April 10, 2010 pada 3:18 pm

    kalau memang benar ada pompa air tanpa mesin maka tolong kirim alamat dan web nya yang lengkap ke @mail : chadierbream@rocketmail.com

  155. tiaran said,

    April 10, 2010 pada 11:25 am

    gimana kalw tabungnya dibuat 2.tingkat kemungkinan besar daya tarik air dr sumur akan lebih kuat/ setiap tabung dipasang pipa/valve agar udara dari luar tabung tdk masuk ,,,,,,,,oke

  156. eko s said,

    April 6, 2010 pada 9:51 pm

    Salam kenal Mas…
    Wah mantap tuh mas eksperimennya… Jadi mengingatkanq waktu SMA dulu.. pinginnya juga membuat seperti itu tapi hanya sekedar impian and belum pernah mencoba… Sempat konsultasi ke guru juga tapi katanya tidak bisa..
    Aq lihat materi fluida juga emang ndak bisa sih..
    Tapi ini terus menggelitikku bagaimana supaya bisa bekerja. Muncullah ide gimana kalo pipa yang dari sumur itu diganti dengan pipa kapiler, sehingga gejala kapilaritas bisa membantu naiknya air ke atas, seperti air yang merembes melalui kain atau seperti gejala kapilaritas pada pohon…
    Barangkali ada yang mau mencoba…

  157. maryadi said,

    Maret 30, 2010 pada 4:03 pm

    mas paijo ,salam kenal..ngomong2 sy mo minta gambar cara bikin AVR untuk generator.berikut nilai2 komponennya .makasih sebelumnya,

  158. janna silalahi said,

    Maret 30, 2010 pada 2:13 pm

    horas… Mas Paijo

    saya mau nanya, kalau begitu apakh ada jenis pompa yang tidak membutuhkan bahan bakar, mesin atau tenaga manusia

  159. Pae Rian said,

    Maret 19, 2010 pada 8:50 pm

    Tapi suatu saat apabila berhasil…. jangan lupa kirim email ke pae_rian@yahoo.com. Diesel Kubota 24 HP, generator Denyo 10kW 3 phase dan pompaku Grundfos NF 30-36 tak berikan pada yang memberi tahu aku, karena sumurku yang 25 meter sudah bisa “mili dhewe banyune” tanpa harus beli solar lagi……

    moga moga wae….

  160. Pae Rian said,

    Maret 19, 2010 pada 8:33 pm

    DIJAMIN PASTI BERHASIL !!!!
    apabila h2 lebih rendah dari h1….gitu aja kok repot !

  161. jangkrix said,

    Februari 26, 2010 pada 12:22 am

    Mana kesimpulannya bung moderator ?

  162. jangkrix said,

    Februari 26, 2010 pada 12:20 am

    Benar-benar Indonesia itu negara penuh bicara !!!!

  163. yoyox said,

    Februari 24, 2010 pada 10:21 pm

    wadew.. ni diskusi dah lebih dari 3 taon (liat tanggal posting om paijo, and liat komen terakhir di atasku…. dan masih blum ada kesepakatan…
    Keep eksperiment om Paijo…Sukses..!

    • jenggot said,

      Oktober 6, 2010 pada 1:15 pm

      Pak Paijo sudah berkesimpulan bulat ‘ TIDAK MUNGKIN BERHASIL’

  164. pambudi bodo said,

    Februari 23, 2010 pada 9:02 pm

    Beberapa pendapat dari teman2 ada yang nyambung dengan pengalaman saya melihat langsung pompa yang dinamakan pompa kedap udara (vakum)

  165. Wahyu said,

    Februari 23, 2010 pada 1:52 pm

    Kalo isi tabung diberi sedikit rongga udara (jadi tidak full air) kira2 bisa bekerja gak ya? Pemikiran awam saya begini, ketika kran dibawah dibuka otomatis air yang ada di dalam tabung berkurang, dengan perhitungan sistem tsb kedap udara maka otomatis terjadi penurunan tekanan udara di dalam tabung oleh akibat air yang berkurang, sehingga mengakibatkan daya hisap pada pipa B ke sumur. Jadi rongga udara di tabung sebagai sekat agar tidak terjadi efek “mekanika fluida”

    Cuma sekedar berangan2 dan berandai2….

  166. bintang said,

    Februari 23, 2010 pada 12:32 pm

    Saya salut dg teman2 yg punya semangat luar biasa mengenai energi gravitasi.ini saya ada temuan yang kayaknya lebih menjanjikan daripada drum yang diisi air seperti yang diperbincangkan di depan.awalnnya saya temukan media yang permukaannya selalu membuat perbedaan,kemudian saya padukan dg zat cair yg selalu membuat persamaan pada permukaannya.dalam hal ini kita bisa manfaatkan sisa energi dalam perselisihan ini.pecobaanku sudah sampai membuat semacam kolam di dalam kincir.sayangnya saya tdk bisa menampilkan gambar disini.lha wong blog ini saja saya numpang pada anak saya.jujur saya gak bisa soal begimian dan saya nol soal hitungan fisika tapi saya punya semangat seperti teman2.untuk itu saya minta bantuan mr Paijo atau teman2 yg tetarik dengan ide saya ini untuk membantu memikirkan pengembangan penemuan ini.untuk gambaran detailnya kita bisa ketemuan, yang rumahnya dekat dengan kediri jatim.rumah saya wates kediri. demi berkelanjutannya pengembangan penemuan ini saya besedia menatangi anda.atau per telepon,nomor saya 08563593478. Semoga usaha kita beguna untuk negeri ini.terima kasih. salam eksperimen.

  167. PAIJAN said,

    Januari 31, 2010 pada 6:52 pm

    mungkin saja bisa terjadi,,.
    asal seluruh alat kedap udara,,.

    jadi kalo kran dibuka air akan turun, lalu secara otomatis air juga ditarik kluar dari sumur,,.

    coba dulu deh pake sedotan ato selang,,.

  168. pink said,

    Januari 28, 2010 pada 3:12 pm

    buat saya sih. nothing is impossible.. teori kan buatan manusia.. jd buat teman2 teruslah mencoba.. siapa tau dengan begitu teori tersebut bisa terbantahkan… sekedar informasi bahwa teori kekekalan massa maupun energi kini telah mulai pudar.. tinggal menuggu waktu untk terbantahkan.. gak percaya?? coba telusuri lebih dalam k experimen2 d berbagai negara khususnya d negara israel… goodluck..

  169. elek said,

    Januari 18, 2010 pada 12:46 pm

    bagi para ilmuwan muda yang mau eksperimen ni pompa ada hal2 yang perlu dipelajari dan dipahami:
    1. Ilmu Mekanika fluida
    2. Prinsip kerja pompa, dimana “head” yang menjadi patokan perhitungan
    kalo sudah belajar baru bikin alat untuk eksperiment, itu kalo masih ttp keukeuh dengan ide ada pompa tenaga grafitasi, sayang uangnya kebuang2.. Piss ^^v

  170. kampret said,

    Januari 7, 2010 pada 2:01 am

    numpang nimbrung mas2 yang pada pinter nih, kalau dianalisa secara itung2an kayaknya ada kemungkinan bisa dengan berbagai analisa keilmuan,misal dengan pola tekanan kapiler tapi kalau memang bisa kenapa nggak pada tutup itu Produk Pompa air tenaga listrik digantikan dengan sistem pompa air tenaga gravitasi karena kan efisien seperti harapan kita semua.

  171. BEJO KADAL said,

    Januari 2, 2010 pada 10:38 am

    tabung tenaga gravitasi yang kami buat kok meledak piye itung-itungngane rumus pean kurang sedikit sempurna coba deh pean teliti lagi siapa tahu entar bisa berhasil.

  172. slamet rahardjo said,

    Desember 28, 2009 pada 7:24 pm

    Sampai kapanpun dengan sistem seperti gambar diatas itu tidak akan pernah bisa karena gaya gravitasi air yang masuk melalui pipa inlet dengan pipa air keluar tekanannya adalah sama. untuk dapat menaikan air setinggi tabung air diatas maka tekanan atmosfer di sisi A harus lebih besar dari sisi C, atau level A harus lebih tinggi dari level C, bagaimanapun sistem dalam bejana tertutup itu tidak akan berfungsi jika level A masih lebih rendah dari level C.

  173. roni hartono said,

    Desember 17, 2009 pada 12:39 am

    mas bisa krimkan materi tentang pompa gravitasi, saya ada tugas tentang penelitian itu.

  174. Sulistyo Nugroho said,

    November 11, 2009 pada 5:21 pm

    @Mas Paijo
    Saya dah bosan nich jd kerja di JKT,mo plng kampung(di Bantul-Jogja) jd petani.tp lahan sy tadah hujan,sdgkan sawah bapakku dekat banget dgn saluran utama tp posisinya -3 meteran dr muka tanah,jd saya mohon diberikan gambar cara menaikan air yang sudah berhasil diterapkan,baik yg mas Paijo ketahui ataupun dr teman2 lain yg mengetahui.Supados musim ketigo sawahipun bapak kulo saget ditanemi/mboten bero.Matur sembah nuwun.kulo tenggo email ipun saking panjenengan.
    salam nyoyes

  175. try354 said,

    November 3, 2009 pada 2:49 pm

    saya coba mas paijo, nggak salah ide ini, tergantung sisi mana menyikapinya.

  176. gerdhy said,

    Oktober 18, 2009 pada 11:59 pm

    eh maap salah

    itu mah bukan tenaga gravitasi tapi dari kinetis yg asalnya dari potensial

  177. Mbah Wek... said,

    Oktober 11, 2009 pada 8:29 pm

    Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini…dan tidak selamanya hukum fisika buatan manusia selalu benar…!! tidak tentu energi masuk harus = energi keluar, tidak tentu energi tidak bisa di ciptakan dan dimusnahkan, dll karena pada kenyataannya, bumi dari 150 milyar tahun yang lalu mengeluarkan energi berbilyun2 joule…untuk memutarkan dirinya…tanpa diketahui energi yang masuk dari mana dan berapa joule tenaga yang dipakai untuk memutarkannya. dan tentunya saat kiamat tiba nanti, semua energi akan bisa dimusnahkan. jadi tidak ada yang tidak mungkin…pesulap ada yang bisa menembus kaca, bisa terbang, bisa jalan diatas air, bisa dibelah masih hidup, setan bisa menghilang dll …adalah suatu ketidak mungkinan bisa di jadikan mungkin. dan itu semua berlawanan dengan hukum alam (kata orang pintar sih). jadi, janganlah berputus asa … energi grafitasi untuk memompa air secara gratis pastilah hal yang tadinya mustahil, akan bisa di jadikan menjadi hal yang real…..lakukan experiment wahai anak bangsa…jangan mudah putus asa ….!!! merdeka.

  178. Lilik said,

    Oktober 10, 2009 pada 11:25 pm

    Diskusi yang luar biasa. Kesan saya, teman-teman yang punya bukti empiri bicaranya lebih kalem-kalem dan tidak overclaim YA maupun TIDAK. Ayo teruusss…. ikuti keberanian dan kerendahan hati intelektual alm. DAVID.

  179. saipul said,

    Oktober 1, 2009 pada 4:04 am

    pak ijo kalau pompa tenaga mekanisme air gmn kira2 ya bagus nggak kemungkinan nya untuk berhasil.mohon pendapat nya dong pak?bagi kawan2 yang ingin berpendapat saya ucapakan juga banyak terima kasih

  180. Sabda Alam said,

    September 30, 2009 pada 10:13 pm

    Gile bener komentar soal pompa gravitasi. Kl lihat diagramnya logika nmaupun itungan2 nya jelas ga mungkin air keluar.Kemungkinan sih tetap ada, tetapi harus ada modifikasi sesuai keperluan untuk apa. Sy pun udah mikir lama dan melakukan percobaan tentang ini, sampai sekarang msh belum dapat juga. Kl ketemu … wow big bisnis man ..!.

  181. hendra said,

    September 26, 2009 pada 11:47 pm

    kalau pompa tenaga nasi liwet di kampungku buanyak banget soalnya karena belum ada listrik jadi nimba pake tenaga otot.

  182. hendra said,

    September 26, 2009 pada 11:43 pm

    pompa gravitasi tak mungkin mampu menaikkan air dari sumur.sederhana aja berfikir, kenapa petani beli mesin pompa air disel kalau ada pompa tenaga grvitasi????

  183. Happy man 5 said,

    September 23, 2009 pada 4:04 am

    WONG PAIJO BILANG GAK BISA. Ko banyak yg bilang selamat mencoba. Orang aneh. *maksudny kamu itu loo-?,*( baca dulu artikelnya. Blog ini t udah kadaluarsa

  184. fit said,

    September 14, 2009 pada 10:05 pm

    ada yang kelupaan jarak dari sumber ke daerah layanan 5 km dan beda tinggi 20 m
    trima kasih

  185. fit said,

    September 14, 2009 pada 10:04 pm

    hallo mas paijo
    saya ada problem
    saya buat mini hidro dengan debit 10 ltr/dt berapa watt yang dihasilkan
    tolong berikut hitunganya ya

  186. richard said,

    September 9, 2009 pada 2:46 pm

    Kang saya sudah cari pompa gravitasi ini. tapi saya ketemu ?
    Saya minta tolong kalau kang ada info atau punya pompa ini bisa saya ketemu dengan akang /
    terim Kasih sebelumnya

  187. September 7, 2009 pada 11:31 am

    Boleh juga kajiannya, udah pernah dicoba blom, kalau udah minta foto yang nyata hasilnya, tahnks

  188. ardiyanto said,

    Agustus 27, 2009 pada 10:12 pm

    mas paijo tulunk dunk d share elmu y . saat ini saya sangat butuh sekali untuk d gunakan di peternakan sy. thx U

  189. erwin said,

    Agustus 27, 2009 pada 11:39 am

    Saya juga penah berniat membuat pump kayak gitu karna ditempat saya jaringan lstrik PLN belum ada, tapi sampai hari ini saya belum punya teorinya. Pada teman2 yang sudah berhasil tolong infonya.
    Kang Paijo….. Maju terus pantang mundur.

  190. Sarwono said,

    Agustus 26, 2009 pada 4:27 pm

    Maaf, aku tidak tahu banyak ilmu fisika fluida atau yang lainnya.
    Tapi kayaknya kalau melihat dari gambar, Drum-nya perlu di tambah 1 (satu) lagi diletakkan paling dekat dengan tanah. tidak pakai leher angsa, leher angsa diganti drum.
    met mencoba somga berhasil…

  191. teguh waluyo said,

    Agustus 10, 2009 pada 10:57 am

    sebenarnya saya punya angan pompa tanpa listrik sudah lama sekitar tahun 80an… pernah pakai kaleng satu kali berhasil. tapi habis itu coba gak pernah berhasil lagi. mungkin karena tidak tahu itung2an tekanan.

    mudah mudahan ada yang bisa menemukan teknologi itu. siapa tahu sekarang tidak mungkin, suatu saat akan mungkin

  192. waris said,

    Juli 31, 2009 pada 12:43 pm

    aku dah coba 4x tapi ndak pernah berhasil. tlg dong yang udah berhasil aku dikasih caranya agar pompane berfungsi. dadi ora mumet kakean biaya kaya kiye

  193. xetia said,

    Juli 13, 2009 pada 6:42 pm

    Dear All
    Ada satu hukum alam yang perlu di perhatikan, hukum kekekalan energi, bahwa dialam semesta ini untuk mendapatkan kerja perlu energi luar, tidak ada yang gratis. Gravitasi, di percobaan ini dia hanyalah medan statis, jadi hanya bisa dipakai sarana untuk mentransformasikan bentuk energi tertentu ke energi yang lain, lain halnya jika medan gravitasinya berubah terhadap waktu. Pada kasus ini air [yang ada di galon/drum] hanya diberi energi potensial. Energi potensial air ini bisa ditranformasikan dalam bentuk yang lain, jika kran dibuka maka sebagian energi potensial air ini akan berubah menjadi energi mekanik [gerak air yang turun dari kran] dan sebagian akan digunakan untuk menyedot air dari sumur jika gayanya masih memungkinan karena lama2 akan semakin kecil seiring dengan semakin banyaknya yang diubah menjadi energi kinetik, sampai suatu saat diperoleh keseimbanang baru energi potensial air[drum] = energi kinetik [air mengalir dari kran] + energi potensial air sumur [sedikit air sumur yang naik ke drum]. setelah ini sistem akan berhenti. Ingat , tidak ada yang gratis untuk melakukan kerja, itu sudah sunatullah…

    salam…

  194. palupi said,

    Juli 9, 2009 pada 1:59 pm

    mas paijo & tmen2 yg laen,

    aq pelajar SMA, saat ini aku mengangkat topik ini untuk karya ilmiah ku, aku sdkit memodif posisi paralon, agar tdk terpengaruh ole gaya gravitasi, namun, aku betul-betul belum jelas mengenai tekanan hidrostatik,,sebetulnya pengertian dan contoh nyata dari tekanan tersebut apa sih,,,? bisa tolong di jelaskan ga?

    secepatnya ya mas….

  195. Prabu said,

    Juli 7, 2009 pada 10:35 am

    sudah saya coba kang paijo eksperimennya,..itupun tahun 1995. hasilnya oke, sing penting jangan sampe masuk angin aja. klo di saluran valp , atau sambungan masuk angin ,..pasti ora isoh. sing jelas,…eksperimennya : LANJUTKAN,…!!

  196. Lendi said,

    Juni 27, 2009 pada 10:02 pm

    berapa kapasitas maksimum pompa ini

  197. Joko S said,

    Mei 28, 2009 pada 12:39 pm

    kalau mas Djojonegoro mau nyoba dengan tanpa leher angsa, saya yakin nanti bukan air yang mengalir keluar, tapi malah udara dari luar masuk ke dalam.
    gitu kira-kira, soalnya saya gak bisa njelasi pakai ngelmu pisika,
    kalau nyoba tolong nanti kasih tahu hasilnya ya mas Djojonegoro.
    SELAMAT MENCOBA

  198. Joko S said,

    Mei 28, 2009 pada 11:19 am

    Wah rame juga komentarnya.
    tapi saya orang awam masalah mekanika apalagi mekanika fluida, tau saya cuma fisika SMP, tapi saya salut pada kang paiji dan rekan-rekan yang saling saring di blog ini,
    Semakin banyak yang usul rembug Insya Allah nanti akan ditemukan solusinya.
    TERUS BERJUANG KANG PAIJO GAK PERLU NGOKRO.

    thak’s

  199. WARID said,

    Mei 22, 2009 pada 8:52 pm

    VHATARAYLUWU………….salam kenal kira saling membatu dalam pengembangan pompa ini…………………..pompa sudah siap pakai kawan

  200. vhatarayluwu said,

    Mei 21, 2009 pada 11:42 pm

    wah kalo benar itu bisa dibuktiin, maka bisa hiduplah petani-petani yang bertengger di tanah pertanian tadah hujan, maju terus anak bangsa Indonesia untuk berkreassi tuk kemaslahatan pwtani miskin kita yang jauh dari infrastruktur yang memadai

  201. anton said,

    Mei 19, 2009 pada 1:00 am

    bgmn rumus menghitung kecepatan air dlm pipa jika yg diketahui awal panjang pipa dan beda tinggi elevasi serta diameter&jenis pipa….

  202. fajar said,

    Mei 15, 2009 pada 6:59 pm

    congratulation buat kalian yang berhasil sia ngabohong wo!!!!!!!!!!!!!!!!

  203. mahasiswa universitas subang said,

    Mei 15, 2009 pada 6:39 pm

    bahan yang bisa di gunakan untuk tabung dan bisa mengangkat air 10-15m apa ya?dengan pipa 1/4.trima kasih

  204. anton pribadi said,

    Mei 15, 2009 pada 6:33 pm

    ini bukan impian kawan tapi realita.saya telah berhasil dan menemukan solusi dalam pemanfaatan alam untuk di gunakan saya berhasil kawan.pompa itu bisa jalan dengan modifikasi dan ide saya telah mencobanya

    • waris said,

      Juli 31, 2009 pada 12:48 pm

      mas Anton, tolong saya diberi tahu caranya, saya sudah mumet berganti2 cara dan pipa. saya tunggu………. makasih

  205. raindo said,

    April 27, 2009 pada 10:34 pm

    hai

  206. wiwit said,

    April 8, 2009 pada 10:03 pm

    walah mas dab, aku yo nganti mumet mikir kui. pada akhirya uji coba itu hanya impian semata. aku dah coba tapi hasilnya nihil. sampe rambutku rontok iq. yang uji cobanya berhasil mbok yo kirim gambarnya donk, biar pada tau. n ga penasaran lagi. thankz before.

  207. koko said,

    April 7, 2009 pada 12:56 pm

    Yang penting kita wajib berpikiran positif, biar kreatif dalam mewujudkan manusia seutuhnya / memanusiakan manusia agar tdk karam dalam jaman kehewan-hewanan. Yo ra mas paijo. Selamat berkarya dan slalu optimis

  208. angga said,

    April 4, 2009 pada 2:17 am

    Pompa itu saya sudah melihat di televisi, tapi sayang sekarang tidak sudah ditayangkan lagi. pompa demikian tidaklah mungkin bisa dibuat dan tidak akan bisa pernah berhasil, karena bertentangan dengan hukum termodinamika 1 dan 2. seumpama berhasil itu hanya beberapa detik saja… dan tidak akan bisa bertahan lama, dikarenan ada udara yang masuk melalui saluran pembuangan. bener to???

  209. nunuk said,

    April 3, 2009 pada 8:33 pm

    wah, aku malah dah terlanjur belanja pipa pralon lho Kang, lha wis aku baru tahu blog ini sih, yen tak pikir-pikir memang yo bener Kang Paijo. Matur nuwun yo Kang!

  210. skywalker_skyline said,

    Maret 31, 2009 pada 11:49 am

    Ok… Aku mau ikut coba dulu..
    Nanti aku balik lagi tuk ngasi coment

  211. uchups said,

    Maret 22, 2009 pada 11:47 am

    wah hebaT Jo, Jos tnan ki, tak jajal praktek nek gak iaso ajari yo Jo

  212. han2410 said,

    Maret 18, 2009 pada 7:08 am

    wekekekeke

    telat gwa, ini dah gwa cari berbulan2

    ahirnya gua liat foto temen waktu ke gunung merapi

    disono ada pompa air yang nggak pake listrik, ya kayak bahasan diatas

    tapi nggak pada sumur,

    tapi terus terang gwa belum lihat dengan mata kepala gwa sendiri, so kalo ada yang ke MERAPI trus liat dan tau rumus/klo ada yang jual dimana tolong kasi tau gwa, lewat email aja

    hanif2229@yahoo.com

    makasih

  213. Maret 5, 2009 pada 11:32 pm

    wah, postingnya apik2 mas. semua-mua yang diposting di blog ini apakah sudah mas ujicobakan semua. saya jadi tertarik neh. aku link yah. trims.

  214. Djojonegoro said,

    Maret 4, 2009 pada 2:34 pm

    Mas … Dulu sekali aku pernah mbuat sing kayak ndik gambar itu, hasile … persis seperti komentare Joko S.
    Wektu iku, pertama kali dibuka katup outlet-nya aire ngalir, terus ndak lama kemudian mandheg jegreg. Karena saya iki ora ngerti perihal elmu pisika, yo uwis tak sedhot nganggo cangkem, kayake ndak perlu ngaya untuk membuat air dalam drum kembali ngalir, ngalir sebentar, abis itu mandheg lagi.
    Kalo misale drumnya dibuat dobel ngono piye Mas ? Itungane piye secara teori elmu pisika, iso ngalir opo endak yo ?
    Kiro-kiro drum sing kedua letak permukaan atase pas ndik tengahe drum pertama, drum ketiga, permukaan atase pas ndik tengahe drum kedua. Ndik desain iku ora perlu ditambahi dengan leher angsa.
    Rencanane arep tak coba dhisik Mas, ning tinimbang mbuang dhuwit, menurut sampeyan piye ? Iso opo ora.
    Tak tunggu yo Mas. Tengkiu.

  215. Joko S said,

    Februari 27, 2009 pada 9:57 am

    Menerut saya pompa gravitasi dapat berjalan beberapa saat, setelah mencapai keseimbangan air akan berhenti (hukum kesiimbangan)>
    dan Pompa akan dapat bekerja lagi jika tabung penyimpan dibuat dari bendayang mudah memuai, maka pada siang hari ruang akan bertambah volumenya akan mengisap air dari sumur, pada sat suhu sekitar dingn(malam)
    maka tekanan pada tabung akan makin besar maka air akan mengalir melalui kran dan berhenti saat mencapai keseimbangan.
    Pada dasarnya alat ini perlu energi lain.
    kementar dari wong awam , tul gak.

  216. rami said,

    Februari 25, 2009 pada 10:29 pm

    kalo menurut pengetahuan saya…pompa gravitasi ini sudah PASTI tidak mungkin dijalankan….(kecuali Yang Maha Kuasa berkata lain…), dengan pipa kapiler it’s ok…cuma hasil tidak memuaskan, matur nuwun

  217. Februari 24, 2009 pada 4:20 pm

    […] Energi, IPTEK) Tergelitik dengan banyaknya coment pada dua artikel saya sebelumnya yaitu POMPA AIR TENAGA GRAVITASI dan POMPA AIR TENAGA GRAVITASI (2) , maka saya posting lagi yang mengupas tentang masalah tersebut […]

  218. kang_ngarso said,

    Februari 12, 2009 pada 11:47 pm

    yang dimaksud dengan pipa isap itu gimana?
    teangga saya juga pernah buat tetapi tabung yang digunakan 2.
    memang jalan sih tapi ga bertahan lama..
    misal kita buat miniaturnya bisa g?one way valvenya diganti apa?
    adakah solusnya?

  219. ALbasir said,

    Februari 12, 2009 pada 10:09 pm

    Pompa Gravitasi Sebenarnya Oleh sebab itu Saya akan Memberikan Jalan keluar

  220. ALbasir said,

    Februari 12, 2009 pada 10:07 pm

    mungkin dengan tilisan ini tak cukup bagi anda untuk Mengetahui gimana Bentuk Pompa Gravitasi Sebenarnya Oleh sebab itu Saya akan Memberikan Jalan keluar

  221. JATI GUTOMO,SE said,

    Februari 11, 2009 pada 10:03 pm

    sy pernah melihat secara langsung pompa air tanpa listrik patl ini, saat itu pas musim kering shg air sumur itu habis, sy tanya tetangga apakah air sumur dpt naik secara otomatis, dijawab memang betul mas, drumnya sambung dua, untuk menghisap sampai penyok, sayang orang yg buat, tdk melihat manfaat yang besar dr alat ini shg tdk dimanfaatkan lebih lanjut, saat ini orang tsb mash ada dan sy baru ktemu, sygnya lagi sy tdk cepat2 mt dibuatkan sampai tulisan ini ada, bs kontak di 081347051996, bangunrejo L3, samarinda kaltim, gue br beli modem cdma, br bs internet, sory ya agak katrok, salam buat kreatif mania

  222. AL basir said,

    Februari 10, 2009 pada 8:59 pm

    Mas ijo,,
    benar Apa yang DI katakan M.Badar bahwa kapiler nya harus lebih kecil,,,
    saya sudah coba itu dan Alhasil>>SANGAT MENGEJUTKAN<
    tapi keluaran airnya tidak terlalu kencang,,,tapi cukup untuk mengairi rumahan kami yang sangat gersang..

  223. Rasi Bahtera said,

    Januari 31, 2009 pada 7:23 pm

    Pak Paijo dll,
    saya butuh teknologi untuk menaikkan air sungai agar bisa dialirkan kedesa melalui pipa, gimana ya?
    Selain teknologi kincir air, pake apa lgi. BTW, sungainya lumayan deres.
    Tengs deh buat kalian mua.

  224. wong_goblog said,

    Januari 18, 2009 pada 4:08 pm

    klo ga tau sama belum pernah coba gasah komentar, didesa saya magelang orang pada pake itu semua, tapi klo gambarnya kang paijo itu emang airnya ga bisa goyang…… diganti dong gambarnya…. kasi kran di pipa hisap.. trus pada pipa buang gabisa langsung los gitu musti dikasih penampungdulu biar udaranya gaikutan masuk ke drum.. klo udaranya ikutan masuk ya sama aja boss.ga bisa masuk..
    coba aja dewek.. orang kampung aja bisa masa para penemu malah debat sama penemu…
    piye mas paijo.. airnya ga jalankan.. yaiya lah orang sistimnya kaya gitu
    maen kemagelang.. dong biar tau

  225. wadang said,

    Januari 8, 2009 pada 5:43 am

    wes dicoba dibali k komposisi selang isap sama yang keluaran…

  226. anang why said,

    Januari 7, 2009 pada 11:47 pm

    oh ya penemunya pak sudiyanto, desa kotayasa , banyumas jawa tengah

  227. anang said,

    Januari 7, 2009 pada 11:36 pm

    mas paijo kemaren saya liat di tipi ada acara sy lupa di stasiun mana tapi sudah ada yang coba dan bhasil….di daerah jawa tengah pokoknya.

  228. saiful said,

    Januari 1, 2009 pada 1:47 am

    mas gver maksud nya apa,apa panjenengan pernah membuat genset tenaga mekanisme air?kalau pernah kabarin aku dong udah sampe dimana?

    Kalau aku udah pernah nyoba tapi masih pake kayu jadi baru di pake 4jam hancur deh kayu nya,

  229. gver said,

    Desember 31, 2008 pada 4:34 am

    Sak jane hukum alam rabedo mbe hukum liyane.
    Kalo hukum liyane bisa dimanipulasi, kayane hukum alam yo bisa di siasati.
    Aku pancen terobsesi gd sketsa pompane sampeyan,
    sakjane sebelum melihat sketsane sampeyan aku juga punya gambaran ttg padasan sing ora tau ngisi, cuma bedanya sketsa saya pake tabung vakum.

    Dan untuk skala besar,
    aku pengen bikin untuk menggerakan turbin generator sing bisa nyukupi wong sedesa ben pada nganggo listrik sing ga mbayar.

  230. saiful said,

    Desember 30, 2008 pada 3:04 am

    paijo aku pengen ngobrol banyak ama bpk kalau boleh kita kita ketemuan dimana,aku di jkt.aku mau membicarakan sebuah rancangan genset tenaga mekanisme air pak jadi cukup dengan seember air bisa menghasil kan listrik 900 watt tanpa bahan bakar sama sekali pak?

  231. M.BADAR said,

    Desember 11, 2008 pada 9:44 pm

    Bagi yang telah berhasil silakan e-mail ke kami sebagai bahan referensi. Dan apabila ada yang menemui problem silakan kontak kami,silakan klik di nama saya diatas profile saya ada di sana

    Salam

  232. satiabudi XI IPA 2 SMA N 1 Malangong said,

    Desember 5, 2008 pada 8:07 pm

    aduh…………ma Paijo ini memang jenius yah!!!! bisa jadi mas Paijo ini mengharumkan negara kita di mata dunia. tingkatkan lagi ya Mas…………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! dukung terus perjuangan mu ok!!!!!!!!

  233. M.BADAR said,

    Desember 5, 2008 pada 5:25 pm

    #
    M.BADAR berkata,

    Nopember 30, 2008 pada 12:17 pm

    Cobalah dengan mengganti pipe isap dengan pipe kapiler yang terkecil. Caranya masukkan gulungan strimin aluminium kedalam pipa isap sampai penuh, jangan terlalu mampat. Gantilah pipa keluar dengan pipe yang lebih besar dari pada pipe isap. Perbandingannya adalah volume air yang ada di pipe isap lebih kecil dari vulome air yang ada di pipa keluar. 1: 3. Gunakan 1 leher angsa saja di bawah kran. Hilangkan one way valve.Buatlah sambungan T di atas drum ( satu saluran kearah pipa isap, satu saluran ke drum, satu saluran keatas drum ) dan taruhlah stop kran diatasnya, berguna untuk memasukkan air ke dalam drum dan untuk mengontrol bilamana masih ada udara didalam drum. Lambat laun drum akan kempis / peot. Untuk mengantisipasinya buatlah beberapa batang ( 6-7 batang ) lingkaran besi kira2 12 mm seukuran bulatan drum tersebut. Tempelkan lingkaran2 besi tersebut pada dinding drum dengan cara di las. Ingat jangan sampai bocor sekecil apapun. SELAMAT MENCUBA. ANDAIKAN BELUM BERHASIL, CUBA PERIKSA MASIH ADAKAH UDARA DI DALAM DRUM, DAN DARI MANA UDARA ITU BISA MASUK USAHAKAN DITUTUP RAPAT2 JANGAN SAMPAI BOCOR. ANDAIKAN ITU JUGA BELUM BERHASIL SILAHKAN DATANG KE RUMAH SAYA, ATAU E-MAIL KE SAYA. SEMOGA BERMANFAAT. SALAM.

    • tyo said,

      Juli 31, 2009 pada 1:38 am

      saya telah mencoba segala petunjuk anda dan ternyata belum juga berhasil untuk menghemat waktu maukah anda memberi alamat saudara

  234. nyamukS said,

    November 21, 2008 pada 12:01 am

    Sekarang Koq Lek Paijo-nya ga pernah kasih tuh koment konco2 sich???
    Gimana dgn pren-pren yang laen?
    Apa udah “CAPEK DEEEEECH?????”
    padahal kami (petani cilik) sangat mengharapkan hal diatas terwujud!!!
    AMIN !!!!!

    salut buat Mas Bogel

  235. Bogel said,

    November 15, 2008 pada 9:26 pm

    WEH…..BAGUS2 POST TERAKHIR NICH…

    JADI PENGEN BELAJAR SAMA MAS2 YG “MAAF” OTAKNYA JAUH “lebih” BERISI

    Tadinya saya pikir blog ini ajang diskusi serta “mimpi”, tapi tentunya tempat sharing ilmu…., memang sekarang banyak orang pinter bisanya diem….

    Seperti mas Paijo yg buka blog ini saya salut banget…setidaknya ada keinginan sharing entah berguna ato gak itu urusan nanti…..dan itu jauh dari cukup kalau dinilai sebuah kontribusi….

    dan buat pemula seperti saya khususnya taunya baca, dan positif thinking aja… kalau tau sedikit yaa dibagi siapa tau ada manfaatnya…dan justru kalau ada yg mengkoreksi lebih baik setidaknya ada pelajaran baru….

    btw…thanks for your kind comment….you are the man 🙂

    1 alasan saya sering mampir blog ini, berharap banyak yg sharing “isi Otaknya” maaf sekali lagi kalau saya gunakan kata ini….
    Dan tentunya buat yg sudi berbagi “isi” nya…

    Khusus Pmpa gravitas ini ” saya tetap yakin ada yg sudah berhasil – seperti tayangan TVRI ”

    Be happy

  236. Petrew-ss said,

    November 15, 2008 pada 6:12 pm

    HO….OOHG… NAMA JUGA ANAK BARU MAKLUMI AJA DAH…. OTAKNY BARU JUGA KALI… HEEE. HEE..

  237. gij said,

    November 15, 2008 pada 6:07 pm

    Diantara orang-orang yang mau berbagi. ternyata ada jg orang (anak baru) yg memamerkan isi otaknya yg kosong.

  238. Bogel said,

    November 14, 2008 pada 7:00 pm

    Pak Remy, mohon maaf penulisan namanya salah (gak sengaja loh pak :))

    Buat yang lainnya barangkali menjadi tambahan ide,
    http://www.4shared.com/file/59904887/7c41414e/1_online.html
    http://www.4shared.com/file/59904904/2c53f0cb/2_online.html
    http://www.4shared.com/file/59904912/dc2b64bf/3_online.html
    http://www.4shared.com/file/59904861/ba1c9f5/4_online.html
    http://www.4shared.com/file/59906175/b00fcfa9/penjelasan.html

    Saya berencana membuat prototype sesuai gambar diatas dan sepertinya perlu tambahan one way valve (check Valve) di pipa Inlet.

    Mudah-mudahan ada waktu luang dan tentunya anggarannya cair….. 🙂

    Barangkali rekan-rekan yg lain ada masukan.

    Regards,

    Bogel

  239. Bogel said,

    November 14, 2008 pada 6:53 pm

    Pak Remi dan pak Jodi,

    Solahkan download file Hidram sesuai link ini
    http://www.4shared.com/file/62195112/74fe167/HydRam1.html
    http://www.4shared.com/file/62195428/ca7c9951/Hydram2.html
    http://www.4shared.com/file/62195553/132dbc29/Hydram3.html
    http://www.4shared.com/file/62195553/132dbc29/Hydram3.html

    Maaf masih file aslinya dengan bahas Inggris…

    Semoga menjadi masukan

    Regards,
    Bogel

  240. November 13, 2008 pada 9:35 am

    Mr. Paijo wahhh saya salut tuhhh meski gagal ga usa kwatir saya juga punya pikiran sama dengan anda pasti bisa kapan kita bisa ketemu dan membuat prototype untuk ukuran lab? let me know

    regards
    Nanang yudahadik

  241. Jodi said,

    November 12, 2008 pada 6:52 pm

    Ikutan boleh yaaaa…

    Saya punya teman yang pernah melihat menceritakannya pada saya bahwa alat ini (yang dia lihat ukurannya kecil besarnya 2 x ukuran galon aqua. Tapi sayang dia tidak mempunyai PIC-nya.

    Kalau ada yang punya skema maupun info tentang alat ini mohon bantuannya mengirimkan ke email berikut :
    aku_pun_manusia@yahoo.com

    Teknologi ini sangat di tunggu-tunggu di desa saya yang geografisnya perbukitan.

    Terimakasih.

  242. Remy said,

    November 2, 2008 pada 10:57 am

    Dulu ada sejenis pompa hasil penelitian litbang LIPI kalau nggak salah juga ITB, namun yang mungkin berbeda hanya konstruksinya saja, yang dulu itu dinamakan pompa hidram, yang bekerja otomatis berdasarkan tenaga paluan air (water hammer). sayapun tidak tahu persis, namun jika bapak punya sketsa nya tolong bagi-bagi, maklum desa kami jauh dari air bersih

  243. Oktober 26, 2008 pada 10:54 pm

    bisa sih, cuma pada pipah ke sumur, bawahnya (seperti klep jetpump) kasih klep (klep tabok) terus drumnya (drum minyak tanah) di kasih air sampai penuh,cara ngasih airnya, atas drumnya di kasih lobang untuk ngisi airnya., kan udah di kasih klep jadi airnya ga turun ke sumur lagi terus dari dari drum ke c kasih keran seperti gambar di atas terus keranya buka yang lama sekitar 1 jam pipah ke sumurnya harus dalem biar ga tekor, terus pipah ke sumurnya di perkecil jadi 1\2 inci ke keranya sekitar 3\4 inci pokonya jangan 1\2 inci. kalo sampe satu jam airnya ga abis2 berarti berhasil. Selamat Mencoba

  244. ari_anggana said,

    Oktober 25, 2008 pada 10:31 pm

    mengeluarkan cairan dg cara hisap seperti mengeluarkan minyak dr dlm drum hanya bisa terjadi bila ketinggian permukaan cairan sumber lebih tinggi dari permukaan cairan tujuan hingga berhenti pada posisi setimbang. Lha kalau posisi permukaan cairan sumber lebih rendah misal dalam sumur, isep aja sampe dower. Seingat saya waktu di TVRI dulu sumber airnya dari dalam tanah pake sumur bor. Yg kemudian jaman saya sdh tua sekarang ini baru ngeh bahwa keluarnya air bukan karena pompanya, tapi karena tekanan dari dalam tanah.

  245. Bambang said,

    Oktober 23, 2008 pada 3:21 pm

    ya sudah … tinggal pakai saja, syarat yang sering dilupakan isi dulu semua instalasi dengan air penuh !!!

  246. rizl said,

    Oktober 19, 2008 pada 6:02 pm

    saya sangat awam sebenarnya dengan masalah aliran fluida, tapi saya punya pengalaman dengan penjual minyak eceran yang mencoba menghisap minyak dari sebuah drum menggunalak selang, dengan hanya menghisap sebentar sampai minyak nya keluar setelah minyak mengalir dibiarkan tanpa dihisap lagi minyaknya mengalir sendiri sampai habis hingga drum bisa diangkat (ditumpahin isinya secara manual).

  247. Shanty said,

    Oktober 14, 2008 pada 1:13 pm

    Tetap semangat.pasti ada jalan keluarnya. Tiap problem yang ada pasti ada obatnya. sedangkan banyak orang yang harus berexsperiman sampai beribu-ribu kali. masak gitu aja nyerah. CHAIYOOO!!!

  248. hary said,

    September 23, 2008 pada 3:59 pm

    Sy sudah pernah nyoba experimen kayak gituan, pas saya ada masih smp, bisa sih cuma nggak bisa tinggi,tinggi, kalo ketinggian vacum yang terjadi nggak kuat ngisep air di inputanya, kalo sejajar masih bisa.

  249. anak jalanan said,

    September 23, 2008 pada 12:44 am

    kalo nggak tau apa-apa ya.. nggak usah ikut-ikutan, masih baru lg…. itu namanya lebih bodoh

  250. Bogel said,

    September 21, 2008 pada 6:54 pm

    Pak Andokmas QNCY,

    Saya di Kalimantan….

  251. anak baru said,

    September 20, 2008 pada 1:34 am

    oi bodoh, udah tau salah malah bangga

  252. Andokmas QNCY said,

    September 17, 2008 pada 11:23 pm

    Mr. BOGEL….
    Sorry…. gambar pompa yang anda minta belum bisa saya kirim ke anda atau upload,
    karene saye tidak mau nantinya akan menjadi perdebatan dari kite-kite semue disini…. saye ingin mencoba dulu sampai berhasil. Jika dah oke semue baru akan publikasikan.
    gambar yg anda buat sudah saya lihat. sebenarnya hampir mirip dgn yang saya buat, perbedaannya ada pada tutup atas drumnya…. dan itu yang akan saya coba. semoga berhasil dan dapat dipakai oleh petani-petani saya yang kebetulan ingin membuka lahan sawah (sekarang lg coba tanam padi gogo, dan tidak tetutup kemungkinan jika berhasil POMPA IDAMAN KITA itu, saya akan anjurkan untuk beralih dari padi gogo menjadi padi sawah…
    Trims atas pengertiannya Mr. Bogel…. (kalo boleh tau dimana posisi anda)??

  253. boi polsri said,

    September 15, 2008 pada 12:09 pm

    pak paijo saya seorang mahasiswa teknik semester akhir.
    sekarang ini saya sedang berusaha untuk bereksperimen mencoba pompa tenaga gravitasi,namun setelah saya membaca artikel ini dan analisa dari kegagalen teman2 yang laen.Akhirnya saya memeutuskan untuk bereksperimen pada sumber energi alternatif yang lain.
    sekarang ini saya sedang mencoba bereksperimen pada cara pemisahan hidro karbon dan sel surya,namun disini saya kesulitan untuk mendapatkan referensi dan buku2 penunjang yang laen.Saya sangat berharap atas bantuandan saran dari Anda,terimakasih.

  254. Bogel said,

    September 14, 2008 pada 11:10 pm

    Buat teman teman yg lain …

    Saya ada upload beberapa file bisa dilihat di https://paijo1965.wordpress.com/2007/03/06/pompa-air-tenaga-gravitasi-2/#comment-8409

    Silahkan lihat beberapa postingan saya terakhir…

    Mudah – mudahan bermanfaat

    Regards,
    Bogel

  255. Bogel said,

    September 14, 2008 pada 11:08 pm

    Pak Andokmas QNCY dari KEPRI,

    kalau bisa digambar donk ide pompa gravitasinya..terus di upload di 4shared.com biar teman teman yg lain bisa copy….atau setidaknya bisa dapat masukan dari yang lain.. atau bisa anda kirimkan ke bogelkti@yahoo.com.sg biar nanti saya bantu upload lalu saya posting lagi disini….

    Makasih dan semoga berhasil….

    Regards,
    Bogel

  256. boi alba said,

    September 13, 2008 pada 1:44 pm

    pak paijo tlg gambarnya lebih diperjelas dan hitungnnya lebih mendetail.
    thanks ya……..

  257. Andokmas QNCY said,

    September 12, 2008 pada 10:13 pm

    Mr. Paijo Yg Sabar….
    Saya dari Karimun (KEPRI), omong-omong tentang pompa air tenaga gravitasi…. saya juga punya cerita yg di ceritakan orang… menurut saya pada prinsipnya samadg yg disampaikan oleh Mr. Kusmantoro. saya udah mencoba bersama petani, drum udah dibuat sedemikian rupa, (SAYA UDAH BIKIN GAMBARNYA) tetapi karena masih bocor pd drum dan perhitungan pipa isap dan pipa buang belum sesuai SERTA drum yg dibuat oleh orang bengkel tidak sesuai dgn gambar yg saya buat jadi ya gagal lagi, namun demikian kami tetap ingin mencoba lagi… lagi… dan lagi-lagi… moga aja ngak LAGI-LAGI GAGAL. Saya ditantang oleh orang yang kebetulan pernah melihat “kesuksesan” pompa gravitasi ini, katanya kalo itung-itungan drum dan pipa-pianya udah oke ( seperti yg di bilangnya) dan tidak juga berhasil DIA siap untuk potong kuping, ini artinya ada harapan pompa yg kita bicarakan bisa berfungsi. JADI…. Mr. Paijo….. pompa air tenaga gravitasi KEMUNGKINAN BISA BERHASIL, Bukan TIDAK MUNGKIN BERHASIL.

  258. FreeEnergySearcher said,

    September 9, 2008 pada 9:59 pm

    Salut sama Mas Paijo…
    Saya mau tanya pendapat mas tentang Free Energy – terutama motor perendev. Apakah itu Hoax atau bukan??? kalau bukan, mungkinkah itu jadi sumber alternatif listrik?
    link perendev http://www.youtube.com/watch?v=PFGiWiXMHn0

    Thanks sebelumnya.
    FreeEnergySearcher

  259. September 8, 2008 pada 3:56 pm

    Yth.Experimenter Mas Paijo
    Ass.wr.wb
    Menambahkan komentar Irwan bahwa saya sendiri di TV RI sudah pernah lihat experiment tersebut dan berhasil klo tidak salah dari ITB.Sejak saat itu saya punya sifat optimis untuk mampu menaikan air sungai di lembah ngarai seningga mampu menaikan air dalam suatu ketinggian. Optimis tsb didasarkan dengan memanfaatkan GRAFITASI dari beberapa DRUM tergantung dari ketinggian yang ada. Saya sendiri pernah coba untuk sirkulasi kolam ikan tp DRUM terlalu kecil oleh karena itu tidak mampu menukar GRAFITASI AIR untuk memancarkan air dari dalam drum secara sirkulasi namun seorang temen saya berhasil (dari sifat optimis pribadi saya percaya namun tidak membuktikan keberhasilannya).
    Teknologi ini dipakai di dataran rendah kolam atau tambak dimana jarak tertinggi antara permukaan air dan tinggi kenaikan < 8 meter.
    Sekedar mengingatkan material dan kegunaan bahwa :
    1. DRUM yg digunakan adalah 200 L (drum besar)
    2. Pipa untuk penghisap 1/2″ (dari sumber air ke central atas drum)
    3. Kran putar 3/4″ ( untuk pancarkan air dari drum sisi bawah)
    4. Kran Engkol (T) 3/4″ untuk kontrol/pemenuhan air dalam drum sampe
    dengan station klep (dalam sumber air) di pipa penghisap sehingga tidak
    ada hampa udara
    5. Station Klep 1/2″ untuk menahan air saat pemenuhan air dalam drum dan
    pipa

    Apabila konstruksi sarana pompa grafitasi sudah siap dan sudah yakin drum dan sambungan2 yang ada tidak ada kebocoran, selanjutnya bisa dimulai :

    1. Penuhi DRUM dengan air sampai station klep (air drum dan sumber air
    berhubungan)
    2.Melalui pengontrol KRAN Engkol (T) yang ada diatas drum, kita buka dan
    tambahkan air kembali sehingga penuh dan tutup dan kencangkan kemba
    li kran tsb
    3.Buka perlahan-lahan kran pemancar (3/4″) sehingga berhasil memancar
    kan air.

    Apabila tidak ada hampa udara, sirkulasi air akan selalu mengalir selama kita tidak menutup kran tersebut.

    Demikian dengan modal optimisme yang ada Insya Allah “Sharing pengalaman” ini akan berhasil dan terima kasih atas perhatiaannya…!
    Wass.wr.wb

  260. irhas said,

    September 6, 2008 pada 5:07 pm

    ada luput tadi maskud saya bisa bekerja dengan baik

  261. irhas said,

    September 6, 2008 pada 5:05 pm

    sekedar info,,sekarang sudah ada yang patenkan pompa air tanpa motor namanya Ade R. Purnama dy juga telah membangun perusahaan PT TAM Ade R Purnama. barangkali ada hal-hal yang perlu diperlajari lagi sehingga alat tersebut bisa bekerja dengan. thank mas paijo…

  262. rickyR said,

    Agustus 20, 2008 pada 4:42 pm

    alo all salam kenal semua.
    @paijo
    saya sebenarnya sudah melihat rancangan awal yang ini sejak smp sekitar tahun ’90-’91, sejak itu selalu memimpikan adanya hal seperti ini.. kaget juga ternyata ngga bisa jalan.
    berikut ini saya mau bertanya detil akan hal ini, saya sudah membaca dari atas sampai bawah thread tidak ada yang mau bertanya detil tentang kekurangan yang bisa saja terjadi, :
    1. seharusnya di titik B (teratas) ada lubang buatmengeluarkan udara, setelah pengisian air UMPAN. penting untuk diingat TIDAK boleh ada udara samasekali didalam sistem!
    2. Drum 4 samasekali ngga ada rincian volume..
    3. kedalaman pipa 3(AB) , (ingat makin dalam pipa makin besar tekanan yang di perlukan). yg ketahuan bahwa pipa AB dah di ganti pake 1/2 inch
    4. sama sekali tidak di perhitungkan adanya perimbangan tekanan balik yang akan dilakukan oleh sistem (dalam fisika seringkali disebut gaya netral)

    Ada komentar diatas tentang perhitungan energi potensial, saya ngga mampu ngitung2 sampai persamaan energi yang terjadi, tapi setahu saya yg terjadi di dalam itu BUKANLAH PERSAMAAN. kalo persamaan maka sistem ga akan berjalan. Kondisi yang terjadi justru adalah Ketidaksamaan/ ketidak seimbangan yang memaksa sistem berjalan terus menerus (Tidak ada persamaan Energi terjadi dalam hal ini, yang ada adalah pertidak samaan gaya/tekanan)

  263. Martìn ds said,

    Agustus 17, 2008 pada 10:56 pm

    Kang aku ngawe pompa bambu konstuksi pompa piston. Katup dipasang di lubang masuk.tangkai pompa dari pipa bawah dipasang katup,jadi tangkai berfungsi sebagai pengantar air. tabung di masukkan dalam air.tlng bantu mikir.

  264. Martìn ds said,

    Agustus 17, 2008 pada 10:08 pm

    Kang paijo,sampean laris banget.aku dukung,gak perlu tiori jelimet.mereka yang gagal karena kurang teliti,seringkali kecolongan ada udara yang masuk,kontruksi kran keluaran sebaiknya ngebok keatas 90 derajat dan memperkecil pipa masukan.maju terus.

  265. ijal said,

    Agustus 9, 2008 pada 6:54 pm

    walah Mas Paijo, analisanya gak perlu pakai rumus.. dari gambarnya aja udah kelihatan nih, impossible..

    tapi experimenter yang “thinking out of the box”, keep on continue lah..
    mudah-mudahan dari mereka datang ide2 yang oleh para seniornya kelewatan (overlooked). tapi tetap diverifikasi dengan sains lah.

  266. Bogel said,

    Agustus 9, 2008 pada 11:27 am

    Mas Bupunsu,

    Boleh donk aku dikirimi gambarnya….yang detail biar bisa kita ikutan dan lakukan percobaan…

  267. bupunsu said,

    Agustus 1, 2008 pada 1:29 pm

    Saya hargai eksperimen mas Paijo. Saya punya teman, sudah membuat pompa hisap vacum, dengan drum, dan penyedotnya pralon 0.5 inch, mampu menyedot dari kedalaman sumur 6 meter. Hal penting semua sambugan tidak boleh bocor terhadap udara. Di bagian atas ada lubang pengisi air, di bawah ada klep masuk ke air. bagian keluaran ditutup dulu, lalu diisi air, bagian pengisi ditutup rapat, keluaran dibuka, akan mengalir terus 24 jam.
    Saya sedang mencoba membuat pakai pralon (bukan drum) karena problem menge-las tidak mudah.
    Tentang pompa hydraulic rump (rump-pump) bida menaikan air ari bawah ke atas, bisa browsig di internet, bahkan di youtube ada contoh videonya.

  268. oasis said,

    Juli 28, 2008 pada 10:04 pm

    Mas paijo, gimana kalo mesin gravitasi itu difungsikan meningkatkan kerja turbin atau generator, bisa ngga ya

  269. looq said,

    Juli 28, 2008 pada 9:41 pm

    pompa itu dah lama kupakai untuk sirkulasi kolam ikan dan sumur berfungsi dengan bagus tanpa perawatan asal tak ada kotoran2 yang masuk !,. Kegagalan pembuatan disebabkan pipa input =/> pipa output seharusnya pipa input : output = ! :2 atau ada udara masuk saat sirkulasi.
    selamat mencoba lagi

  270. prayasawana said,

    Juli 28, 2008 pada 4:53 pm

    wih, kang paijo memang cakep!!
    kebetulan kula tembe pados desain instalasi air bersih untuk masyarakat dayak bukat di pedalaman kalimantan barat yang jauh dari sentuhan dunia luar (listrik). kula pengin menaikkan air sungai yang memiliki debit cukup deras ke perkampungan yang berada di atas sungai antara 10-15 m dan jarak 10-15m juga dari tepi sungai. mungkin pompa air tenaga gravitasi ini dapat dimodif, karena energi luar sudah ada.
    nek sempat tolong dibuatin desainnya. nek mboten nggih diparingi rumuse mawon. nuwun kang!

  271. timbul said,

    Juli 21, 2008 pada 4:25 pm

    Kang Paijo saya salut dengan adanya semacam forum kayak gini namun karena keterbatasan pengetahuan saya jadi saya gak tahu nulis hasil temuan saya ini dimana?????.. La.. mumpung ada tempat komentar ya saya nimbrung aja. masalah listrik, pada hukum kekekalan energi memang energi tidak bisa diciptakan, namun kita bisa memanipulasi suatu energi yang dikonversi ke energi lain, contoh saya menemukan tehnologi yang dapat merubah energi gravitasi bumi menjadi energi kinetik / gerak secara continyu dan rencananya energi gerak tersebut mau saya gabung dengan generator listrik. gimana pendapat kang paijo???

  272. dasmi said,

    Juli 17, 2008 pada 3:26 am

    Air ( bak penampung) + vacuum ( drum) + Gravitasi + Kincir air + dinamo = energi listrik………………………
    Ga ada yang ga mungkin Brurr bila Tuhan berkehendak…
    Mas Pai, maju terus…. ditunggu info selanjutnya

  273. Tjhombro said,

    Juli 16, 2008 pada 2:47 pm

    Hmmm…. jadi kalau bisa dapet 10 juta neh….
    Okay…. let’s see…

  274. conan edogawa said,

    Juli 16, 2008 pada 1:19 pm

    huebat neh kang paijo….tapi bukan jiplakan tho?

  275. sapi kurap said,

    Juli 10, 2008 pada 4:02 pm

    iya mana ada yang dari taruhan 10 juta, udah jelas jelas Kang Paidjo bilang mesin itu jelas ga jalan. Pembaca yang aneh. (*. lu juga .*)

  276. ardianto said,

    Juli 5, 2008 pada 6:27 pm

    Banyak yang ndak baca secara detail…
    Kesal saya…

  277. BUNG DULLAH said,

    Juni 24, 2008 pada 2:44 pm

    Saya sepakat dengan kang Paijo. Sangat logis sekali. Mungkin teman-teman netter mesti jeli. Gaya gravitasi itu baru akan bekerja jika ada ketinggian. Jika kita lihat gambar, ketinggian h1 lebih tinggi dari h2. Artinya tinggi h2 dianggap lebih rendah berarti gaya tarik yang disebabkan gravitasi pada h1 lebih besar dibanding h2. Sehingga air tidak akan tertarik. air keluar dari tempat penampungan ke keran pasti. Tapi itu tidak diikuiti oleh terhisapnya air ke tempat penampungan karena gaya tarik gravitasi di h1 lebih besar dari h2. Lho h2 kok bisa lebih rendah gaya tariknya? karena semua benda tertarik ke dalam bumi karena gaya gravitasi. tentu berbeda besar gaya gravitasi yang dihasilkan antara h2 dan h1 mengingat h1 lebih dalam ke perut bumi jadi memiliki ketinggian lebih tinggi dibanding h2 yang hanya bisa sampai di permukaan tanah. Inilah kelogisan mengapa pompa gravitasi itu tidak dapat berfungsi. Memang sekilas jika kita pake fealling aneh jika tidak bisa bekerja. Tapi justru lebih aneh kalo pompa itu bekerja dengan melawan prinsip hukum alam… tul ngak kang..

  278. COEN said,

    Juni 23, 2008 pada 5:08 pm

    Sistem tidak bisa bekerja karena menyalahi hukum energi. “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sistem tersebut ingin menghasilkan energi tanpa adanya input energi. Jika dapat mengalir, paling hanya beberapa saat, tidak bisa continyu (hanya menghabiskan air di tangki saja).

    Mesin-mesin yang input energinya 0 tersebut disebut PERPETUAL machine.
    Jika ada yang coba buat pompa tersebut mending diurungkan saja, menghabiskan waktu dan energi.

    Saya BERANI bertaruh 10 juta rupiah diatas materai jika sistem tersebut berhasil.

    Hormat Saya,

    SAG
    Mechanical Engineering UGM

  279. gembol said,

    Juni 10, 2008 pada 10:53 pm

    saat ini saya sedang eksperimen pompa apung,sumber air hanya +/- 0.3 mtr.Dengan diameter pipa 3″ mampu mengangkat air setinggi 8 mtr sebanyak 2 ltr/gerakan.Prinsip dasarnya adalah seperti kita menggerak-gerakan pipa paralon kedalam air yang dibawahnya dipasang valve , yang lama kelamaam air akan naik.Mohon doanya.

  280. bogel said,

    Juni 7, 2008 pada 12:45 am

    Saya koq masih optimis pompa sistem gravitasi bisa bekerja…seingat saya memang ada dulu di TVRI ditayangkan….tinggal designnya saja yang kurang pas…mungkin kalau air di tangkinya tidak penuh (ada ruang udara) justru bisa terjadi kevakuman terus bisa mengangkat air dari pipa supply. Saya baru aja coba pakai botol plastik seadanya..cuma jadi penyok botolnya…tapi yang bikin semangat dari selang supply air sudah mulai naik walaupun gak sampai botolnya…

    Jujur masih penasaran….rasanya gak mungkin TVRI bohong waktu itu….

    Selamat berexperimen…

    Cheers, Bogel Balikpapan

  281. gembol said,

    Juni 6, 2008 pada 9:35 am

    sy bikin pompa berprinsip hydram,alhmdulilah berhasil walaupun air yg kluar msh kcil karena aliran air sumber hanya air selokan biasa/bukan dr ktinggian.Kapasitas input sdng sy tmbah untk tekanan,mas Paijo mhn kmentar.

  282. naek said,

    Juni 3, 2008 pada 2:15 am

    mantap bahhh

  283. orang mampir said,

    Mei 26, 2008 pada 12:42 pm

    wah emang gak bisa, kalo bisa lhak enak. gak ada mesin yang bisa jalan sendiri dan terus-terusan lagi. semuanya butuh energi.

    dulu juga pernah bikin, tapi gagal juga

  284. NaGaRa said,

    Mei 22, 2008 pada 6:09 pm

    Gw dah pernah coba, cuman gak berhasil, pake dirijen.. Coz wat ngisi airnya gampang.. tuh tabung musti kedap udara, gk ada udara yg masuk dari luar tabung itu, coz biar tekanan di atas air mendorong tuk keluar dan menvakum air seiring jalannya keluarnya air.. Kesalahan gw kesulitan untuk bikin tabung kedap udara… Maw bikin lubang tuk selang gak pas, gw cuma kurang keterampilan teknik.. Kemarin gw bikinnnya…

  285. Fredy said,

    Mei 21, 2008 pada 2:38 pm

    Mas Paijo,
    Mungkin perlu di inventarisir percobaan temen2 yang gagal sehingga temen2 yg lain bisa mencoba menbuat dengan me modifikasi yg lebih baru.
    Saya hanya berharap semangat teman-teman untuk mencipta tetap terjaga dan berhasil menemukan dikemudian hari.

    Saya juga pernah mencoba 8 tahun yang lalu, yang hasilnya gagal. Tapi saya jadi semangat lagi saat temen saya cerita bahwa dia pernah lihat di daerah Cirebon. disitu menggunakan drum yang digantung di pohon. saya tidak dapat info yg lebih detail dari teman saya itu. Pengennya, Saya mau mencoba lagi tapi cari referensinya dulu lah…

    Untuk teman2 mencari reff pompa ram bisa di search “hydrolic ram” banyak kok. Bukunya juga ada terbitan Kanisius Yogya, murah lagi.
    mudah-mudahan membantu, tks

  286. boby nulik said,

    Mei 7, 2008 pada 2:01 pm

    saya akan coba dengan tabung facum,dengan bantuan pompa tambahan kalo tak berasil,yaaaaa biarrrrrr

  287. bob said,

    Mei 7, 2008 pada 1:44 pm

    kalo di pasang pompa untuk umpan bagaimana,apa tetap jalan? mumpung alat udah dibuat.dari pada mubasir.

  288. joko Firmansyah said,

    Mei 3, 2008 pada 3:49 pm

    salam experiment..
    mas teruslah berkarya, kalo ada yang protes itu dah hukum alam (wong nabi aja ada yang gak suka kok, apalagi manusia biasa kayak kita ngene!! ya to ??)
    buat yang ngaku dah berhasil buat ni pompa jangan cuma ngomong doongg, bagi ke kita-kita kek…. (ya nggak mas?) kita kan tau harga BBM dah setinggi langit, jadi kalau ada teknologi tepat guna dan sederhana why not ?.
    o ya mas saya pernah ngunjungi web ITB kalo gak salah, mereka tuh ngerancang Pompa air tenaga kincir angin, tapi sayang skema gambar dan cara kerjanya gak disampe’in, malah ngasi brosur, kita disuruh beli mereka punya kincir. cobak mas di kaji pompa kincir anginne.
    salam experiment

    joko firmansyah
    medan..

  289. mas kenongo said,

    Mei 2, 2008 pada 8:02 pm

    waduh….
    Temen saya lagi penasaran banget tuk nyoba pompa yg ginian.Sampai rambut rontok,biaya tak terhitung lagi sudah abis.Tolong deh bantuian dia ke no hp 081802780807.

  290. agung said,

    April 28, 2008 pada 12:38 pm

    itu mah udah ada, sejak 50 tahun lalu, nama bekennya hydram, coba browse aja pake nama hydram,… pasti banyak sy dah coba bikin tuh. ok. betul free of energy tp…?? cm bisa di daerah dgn sumber air yg ber counture.. (ada kemiringannya)…. yg dipake bukan prinsip jungkat jungkit tapi alirean vacuum yg bs menarik air dari sumber.

  291. Ade said,

    April 23, 2008 pada 6:29 pm

    benar, mas GUSNAR…, antara tahun 1989-1991 saya juga lihat saat itu di TVRI Surabaya. Yang menyajikan kalau tidak salah dari ITS.

    Beberapa bulan lalu saya ketemu teman yang mengelola pertanian organik di daerah darmaga-Bogor, dia kedatangan tamu dari Jambi. tamu tersebut memberikan skema sumur grafitasi yang sudah berhasil diaplikasikan di jambi.

  292. heldhi said,

    April 8, 2008 pada 6:09 pm

    salut om PAIJO… jawaban om atas setiap komentar yg masuk enak diikuti, tidak asal sembarang bunyi tapi dilampiri bukti2 ilmiah…. sangat bermanfaat …. salam, Gusti berkahi

  293. GUSNAR said,

    April 5, 2008 pada 11:10 pm

    AKU JUGA LIAT DI TVRI SURABAYA SEKITAR TAHUN 91 KAYAK YANG DI LIAT BANG IRWAN.SEKEDAR TAMBAHAN WAKTU ITU PAKE DRUM 200 LT.MAKSIMUM KETINGGIAN AIR 8 METER.

  294. Mousanfu said,

    April 1, 2008 pada 11:00 pm

    Kalau yang diusulkan leonard jelas bisa sayangnya kita harus menggali tanah yang lebih rendah dari peremukan air sumur untuk bisa mengambil airnya.
    Kesalahan logika pendukung PATG antara lain :
    1.menganggap air sebagai partikel yang punya tali untuk menarik partikel lainnya air lainnya.
    2. menyamakan proses mengalirnya air diruangan terbuka dengan air yang mengalir pada pipa

    Saya sarankan lebih baik mengembangkan penelitian mengalirkan air ketempat yang lebih tinggi dengan menggunakan prinsip pipa kapiler. teliti kenapa pohon kelapa bisa memompa air setinggi pohonnya.

  295. Leonard said,

    Maret 28, 2008 pada 11:14 am

    Analisis Pompa air tenaga gravitasi menyimpulkan Pompa air tenaga gravitasi tidak mungkin bekerja karena h2h1 (Pipa h2 sedikit lebih besar dari pipa h1).Artinya h2 dimasukkan lagi kedalam sumur dengan tanpa memakai leher angsa dan katup penutup satu arah. Setelah itu pipa h2 disambung dengan pipa yang lebih kecil (h3) dari h1. Pipa h3 ditarik ke atas subur sebagai media pengelua air. Tujuannya agar air yang terangkat lewat h1 terus mengalir lewat h2 tanpa berhenti. Tekan yang sudah tercipta oleh h2 akan mendorong air terus terangkat dan keluar melalui h3.
    3. Buatlah sebuah Pompa air tenaga gravitasi dengan mekanisme h2>h1 (Pipa h2 sedikit lebih besar dari atau sama dengan pipa h1).Caranya h2 ditarik lurus dengan kemiringan tertentu hingga mencapai jarak tertentu (10m – 20m) yang memberikan tenaga tarik yang cukup untuk mengangkat air lewat h1.

    Terimakasih bagi yang ingin membantu mewujudkan impian kami ini.

  296. widia said,

    Maret 25, 2008 pada 6:52 pm

    oke bangetzzzzzz deh

  297. Faza said,

    Februari 25, 2008 pada 7:03 pm

    Dibujuki kang Paijo, jarene teori iki gak bisa mengalirkan air. Yo mesti gak isok, sing isok teorine gak ngene, tapi kang Paijo sing lewih ngerti nimbang Inyong. Tak enteni teori sing isok ngompa banyu dengan prinsip gravitasi. Selamat berjuang….. Merdeka…. (gak tuku banyu )

  298. lorens said,

    Februari 15, 2008 pada 12:44 am

    permisi, numpang nimbrung..???
    lho, bknx itu bisa2 sj terjadi ? yang pntng kan kondisi tabung hrs penuh olh fluida (dlm hal ini Air) dan jgn sampai terdapat udara didlm tabung(kavitasi).dan tabung hrs dlm keadaan penuh sebelum diletakkan ditempat yang tinggi dr permukaan sumber air.
    jd menurut saya ini hubungannya pada “kevakuman” dari tabung tersebut, sehingga “Energi yang masuk = energi yang keluar” ya tentu ada hubungan jg dengan ketinggian. masalah diameter pipa di perbesar/diperkecil itu hanya memperoleh kecepatan aliran saja.loses jg, tp itu jg klo mo cr nilai efisiensinya saja.
    maaf klo komentar saya salah…
    trus lah berexperimen …

  299. ANDI SYAHIBUL said,

    Januari 31, 2008 pada 10:25 pm

    Mbah Darmo
    apakah bisa ditamplkan destgn pompa vacum yang telah berhasil menggunakan tekanan udara untuk mengangkat air dari kedalamam 15 meter maksimal. Saya akan mencoba dikebun saya. terima kasih

  300. sataria said,

    Januari 23, 2008 pada 6:58 pm

    Bang paijo, bisa tolong jelasin teori Bernoulli …seperti yang aq tau begini bang teorinya tapi cara memahaminya bagaimana ya?

    P1 + ρV + γ z1 = P2 + ρV + γ z2

  301. jabat said,

    Januari 23, 2008 pada 2:44 pm

    weleh weleh top banget, mas paijo ki. kebetulan mas taon 2006 lalu kami ada beberapa orang ribut masalah pompa air grafitasi ini, setelah dicoba dengan berbagai peralatan sedernaha memang tidak membuahkan hasil. Ya awalnya sih jalan sebentar trus memble, berhenti.
    nah kami juga berkesimpulan untuk memikirkan yang lain. kebetulan ada suatu desa yang butuh banget air bersih, ada sumber tapi rada sulit menaikkan dengan mesin kecil
    nah keliatannya alternatif mereka pake hidram, tolong dong mas, dikasih (di-email) parameter untuk hidram, biar coba diitungin dengan kondisi real apakah memungkinkan ato tidak. terimakasih.. (kami awam)

  302. sataria said,

    Januari 22, 2008 pada 2:15 am

    bang fluktuasi..itu apa sih?

  303. emye said,

    Januari 9, 2008 pada 3:10 pm

    Apa bedanya pompa di atas dengan pompa hidrolik? Pompa hidrolik khan juga berkerja tanpa bantuan energi lain selain tekanan udara dan gravitasi air. Pompa hidrolik sudah ada sejak zaman dulu, ada di buku pelajaran, dan di banyak tempat di Malang Selatan sudah digunakan pompa sejenis dengan nama okemoto, dibuat oleh seseorang bernama Tomo.

  304. teja said,

    Januari 7, 2008 pada 12:11 am

    tidak bisa karena anda seharusnya menggunakan 2 buah drum dg level berbeda…3 akan lebih ok tuh. coba hitung ulang

  305. Desember 10, 2007 pada 10:11 pm

    TERUS BERJUANG JO…….EKSPERIMEN LO.SANGAT ILMIAH BANGET, COBA AJA LO GANTO TABUNG LO DENGAN PVC dIA 10″, DUA BUAH, DENGAN ASUMSI YANG SATU TABUNG KOSONG, MUNGKIN AJA BISA NAIK TU AIR, DENGAN MENCIPTAKAN RUANG HAMPA, MAKA AIR AKAN TERSEDOT KE ATAS, JANGAN TERLALU BANYAK TEORI, LANGSUNG AJA PRAKTEK…………

  306. Karto said,

    Desember 6, 2007 pada 12:06 am

    @Jin_Iprit
    Memang omonganmu cermin jin iprit
    Lambemu payah
    Katrox banget

  307. Zep said,

    Desember 4, 2007 pada 4:30 pm

    Klo ni mah temen satu dusun saya pernah buat tapi jarang yg brhsilll, soale ga pada pake teori. klo punyae kang Paijo baru jlas wong ada teorine. bagus deh kang….. Teruss brexperiment……

  308. endro said,

    Desember 2, 2007 pada 9:50 pm

    Emang kang Paijo pada thn 85 an di tvri pernah ditayangin tentang pompa air grafitasi (tapi sayang ibu yang nyaksiin dan beberapa tatanggaku). saat itu aku juga sangat tertarik untuk mencobanya. tapi juga selalu gagal seperti yang anda coba. dalam hati emang aku ga terlalu yakin dengan tayangan itu.(abis bertolak belakang teori hidrostatik) mengenai jungkat-jungkit itu yang bikin aku percaya. kalo ini masih sampe sekarang waaah…. buktikan aza dengan barangnya dan buat aza yang banyak dan di jual. pasti laku keras dan dipatenkan sehingga pemegang hak langsung jadi milyunerrr…. he4. uenak kan. tapi seorang explorer pasti kurang berfikir kearah itu. iya kan kang paijo?

  309. heztyra said,

    November 29, 2007 pada 7:07 pm

    wahhhhhhh menarik juga artikelnya, jo paijo cepat ditemukan aja solusinya, biar cepat berhasil, Perekonomian pedesaan harus cepat diangkat, dengan keberhasilan eksperimen ente……. coba aja dibuat vakum reservournya, dan dibuat memanjang, vakumnya disedot pake pompa listrik dahulu, ato lubang outlet (bahasa kamu leher angsa) diperbesar, gampang gampangan aja,memang kayaknya mirip sipon pada saluran

  310. albuchory said,

    November 28, 2007 pada 12:07 pm

    jo itu bisa bekerja klo jarak ketinggian gak begitu besar, itu namanya methode syphon, air mengalir dari tangki 4 sehingga menimbulkan kevakuman pada tangki,kalo tekanan kevakuman itu lebih besar dari tekanan hisap(ketinggian air) pada pipa hisap atau bahasa tekniknya NPSH (net positive suction head) maka air dari sumur bisa terangkat, so persoalannya bagaimana bisa meningkatkan kevakuman pada tangki

  311. Irwan said,

    November 15, 2007 pada 6:34 pm

    Waduh Pa ko jadi rame ya.
    Saya ko jadi sependapat pompa ini kayanya ga bakal berhasil.
    Saya pernah kuliah teknik mesin dapet mata kuliah konversi energi dan mekanika fluida. Walau nilai saya ga gitu bagus saya pernah dapat materi tentang kavitasi fluida khususnya air yaitu jika air di beri tekanan negatif sampai batas tertentu (saya lupa nilainya) akan terjadi kavitasi (kevakuman). Seperti halnya pompa jet pump posisi pompa tetap di atas tetapi ada pipa jet yang dimasulan kembali ke pipa hisap untuk mencegah kavitasi dan sekaligus mendorong air. Dengan demikian jika pun beda tekanan didapatkan namun terjadinya kavitasi sangat mungkin.

  312. fikri said,

    November 15, 2007 pada 1:51 pm

    mas paijo,tu kreatif juga ya..
    tapi mas kalo pompanya dihubungkan dengan komputer bisa nggak,kan biar lebih canggih gitu…..

  313. dino said,

    November 13, 2007 pada 6:56 pm

    Terus terang qt sulit ngerti Teori mas paijo, yg jelas seperti ini klo gak salah = teori bejana ber hubungan atau apalah,tidak asing buat saya mirip GBR flow Diagram yg mas buat dengan yg saya lihat dari taman, karena berdasarkan pengalam (cerita dari teman). pernah memperatekan langsung membuat kolam ikan kecil (sirkulasi) dengan reservoir (bak penampungan air dari drum bekas). intinya (katanya) reservoir saat itu harus benar2 vakum (kedap udara). dan kalo ga salah lagi harus ada 2 katup (valve) in & out.
    Qt do’akan semoga teori mas paijo sukses dalam praktikumnya….thks
    MAJU TERUS PANTANG MUDUR…..
    KEGALAN ADALAH KEBERHASILAN YG TERTUNDA……
    SERIBU KEGAGALAN TIDAKLAH BERARTI JIKA KEBERHASILAN DIDAPAT DLL……..

  314. Dede said,

    November 6, 2007 pada 3:38 am

    Mas Paijo…
    pada desain Anda memang saya SETUJU bahwa TIDAK bisa air dari sumur tersedot, kalau diameter pipa sumber dan pipa outputnya sama.

    TETAPI….Anda belum coba MENGANALISA beberapa komentar2(misal Feri) yang telah mencoba menggunakan perbedaan diameter pipa. Dengan perbandingan diameter pipa input, pipa output,dan volume tabung, kemungkinan bisa dicari nilai ambang agar air mulai mengalir
    btw…hanya intuisi saya aja…hehehe

    Dikatakan gagal, jika tidak bisa ngangkat air sama sekali. karena teori Anda mengatakan begitu. (( SAYA SETUJU DG TEORI ITU, tetapi kalo kondisi skemanya SEPERTI ITU ))

    Dikatakan berhasil, jika sudah bisa mengangkat air dari sumber terserah kontinu atau tidak.(walau belum tentu TIDAK KONTINU kan??).

    Maap kalo salah..

  315. Oktober 23, 2007 pada 10:15 am

    […] … baca juga bagian 1 […]

  316. mbe said,

    Oktober 17, 2007 pada 6:01 pm

    mas paijo saya sangat tertarik.saya pernah bahas ini dan di bilang bawah pipa yang kearah sumur bawahnya di pasang katup biar air tidak jatuh lagi ke sumur tapi bisa di hisap ke reservoir.apakah sudah dibuat oleh mas paijo?
    maap klo saya salah.

  317. min said,

    Oktober 16, 2007 pada 12:21 am

    kayane gak mungkin bisa, itu tabung no 4 gak ada fungsinya kali ya.
    jadi kita buang aja tabung reserpoir, jadi bentuknya kaya selang air/pipa air yang di tarik dari A ke B, dan melengkung dari B ke C. yang ada daya tarik B ke A lebih besar dari B ke C. Anak Smp aja pasti tau itu. Orang kalo terlalu “pintar” n banyak rumus jadinya bisa mimpi kaya gitu. Coba kalo mikirnya sederhana kaya anak SMP, gak mikirin rumus gravitasi “nyemplung sumur” kaya gitu, pasti itu orang gak bakalan rugi bikin “patung pipa” kaya gitu ngabisin duit aja.
    Jaman sekarang banyak orang yang keblinger karena “pinter”-nya. Gak tau apa cuman pinter ato merasa pinter karena banyak tau rumus.
    Kalo komentar saya salah, tolong jangan di muat. Tapi tetep saja air itu gak bakalan muncrat dari kran C, kecuali pake pompa ato Jin.

  318. Rooney said,

    Oktober 10, 2007 pada 10:04 pm

    Yayyailah gakan bisa bekerja karena tekanan air yang ada didalam tanah untuk zaman ayeuna sudah lebih kecil dari pada tekanan air yang ada didalam drum, kecuali jika paijo menemukan aliran sungai bawah tanah yang masih bagus alirannya apalagi tidak terganggu oleh pipa2 artesis. saya jamin itu pasti airnya bisa keluar tapi jadi sumur artesis wewewewewewkewkekwkewekwekwkewkewkewewkekwe

  319. arief kancut said,

    Oktober 6, 2007 pada 1:28 pm

    usaha bagus,. saya salut dengan semua usaha anda ,. terima kasih untuk dedikasimu..

  320. badruz said,

    Oktober 4, 2007 pada 11:10 pm

    MasPaijo, saya di sebuah desadi Sumatera Barat. Di desa saya adasebuah pompa air tenaga gravitasiyang kamu gunakan untuk menaikan air dari sumber air ke menara air, kemudian disalurkan ke masayarakat. Cuma saya masih bingung cara kerja pompa tersebut. Katanya pompa itu sudah ada sejak saya belum lahir, dan orang yang bikinnya juga udah meninggal. kasihan orang desa say jika andai poma tersebut rusak dan tidak tau memperbaikinya. bentuknya seperti drum dan berbunyi keras seperti suara pandai besi waktu dia bekerja. kira2 menurut mas paijo gimana cara kerja pompa tersebut. karena kami gak berani membukanya.

  321. Fhuja Lesmana said,

    September 28, 2007 pada 8:30 am

    salam buat paijo tolong saya bantu mau bikin pompa gravitasi yang sesuai dgn sistim yang pak paijo buat.terima kasih

  322. Paijo said,

    September 14, 2007 pada 11:08 am

    @ Mbah Darmo
    Eksperimennya mbah Darmo menggunakan energi apa ya ? Kalau bisa, tolong diceritakan lebih rinci supaya saya dan juga teman-teman bloger/netter yang lain bisa mempelajarinya. Terimakasih dan salam eksperimen.

  323. mbah darmo said,

    September 13, 2007 pada 12:48 am

    exsperimen kang paijo…mengingatkan aku akan uji coba ku yg hampir sama kinerjanya.sama kita juga tidak mengunakan energi listrik,kinerjanya hampir sama dengan pompa vacum yang mengunakan tekanan udara untuk mengangkat air dari kedalaman 15 meter (max).dan sudah di uji cobakan ..dan berhasil.

    Terimakasih dan salam exsperiman.

  324. Paijo said,

    September 5, 2007 pada 8:07 am

    @ Vanatik
    Itu bukan proyek bro, tapi analisis untuk membuktikan bahwa pompa seperti itu tidak mungkin bisa bekerja karena bertentangan dengan hukum alam. Terimakasih dan salam eksperimen.

  325. vanatik said,

    September 5, 2007 pada 1:03 am

    bagus tuh proyek nya gak gitu baru tapi jarang ada yang pernah buat buat orang2 yang butuh air bersih di daerah.

  326. Paijo said,

    September 3, 2007 pada 12:23 am

    @ Joni
    Siap pak, masih banyak ide yang belum sempat dicoba.

    @ Bukhari
    Perhitungan rumit diperlukan untuk menyakinkan orang-orang yang tidak tahu tapi tetap saja ngotot. Saya sampai capek menjelaskan dengan kata-kata di forum diskusi energi LIPI, makanya saya buat postingan sendiri yang menggunakan analisa gambar dan rumus-rumus supaya lebih mudah dipahami.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

  327. bukhari said,

    September 2, 2007 pada 8:16 pm

    Itu melanggar hukum alam sebab permukaan air selalu datar dan itu tidak perlu perhitungan macam-macam.Jika Ujung pipa keluaran yang keluar dari tangki lebih rendah dari permukaan air sumur pasti pompa akan berjalan normal. Dijamin pompa akan bekerja.Tetaoi jika ujung pipa keluaran itu sama rata dengan permukaan air sumur air gak bakan bisa keluar. ok!

  328. JONI said,

    Agustus 26, 2007 pada 9:41 pm

    DI TUNGGU EKSPRIMEN YG LAINNYA MAS PAIDJO.

  329. Paijo said,

    Agustus 24, 2007 pada 1:25 pm

    @ Didi
    Untuk mengubah putaran poros horizontal menjadi gerakan naik turun, gunakan engkol seperti stang piston mesin motor atau mobil. Karena arah porosnya berubah-ubah sesuai arah angin, maka ujung stang piston tersebut musti dihubungkan dengan semacam pushrod ke pompa dengan poros yang bisa berputar bebas ke segala arah. Dengan demikian, pompa akan bekerja terus tanpa terpengaruh oleh arah poros kincir. Dengan desain seperti itu, roda gigi sama sekali tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan hanya engkol dan pushrod saja yang musti bisa bekerja pada RPM kincir. Oleh karena itu, ukuran pompa juga menjadi lebih kecil tapi bekerja pada kecepatan yang cukup tinggi. Keuntungannya, desain sederhana dan murah. Kerugiannya, efisiensinya akan sedikit lebih rendah.

    @ Burmawi
    Saya sudah mempelajari hampir segala jenis pompa air yang ada. Yang bapak temukan itu memang tanpa mesin tanpa listrik dan tnpa bahan bakar, tapi saya yakin itu adalah pompa hidram yang mengeluarkan suara seperti menghentak-hentak ketika bekerja. Pompa tanpa mesin ada banyak jenisnya pak dan yang seperti gambar di atas tidak mungkin bisa bekerja karena bertentangan dengan hukum mekanika fluida. Pompa seperti desain di atas hanyalah rekaan para eksperimenter yang sedang mencoba melawan hukum alam atau yang belum memahami hukum alam. Sedangkan yang sudah memahami mekanika fluida pasti tahu kalau pompa tersebut tidak akan pernah bisa bekerja seperti analisa saya di atas. Sayang sekali banyak pembaca yang salah tangkap dan mengira saya mempublish cara membuat pompa seperti gambar di atas.

    @ Djakie
    Saya sependapat dengan anda, cuman banyak pembaca lain yang salah mengerti atau kurang teliti membaca posting saya di atas.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

  330. djakie said,

    Agustus 21, 2007 pada 10:36 pm

    dengan dilihat secara kasat mata jelas pompa ini tidak akan dapat bekerja secara continue walaupun dengan dimensi tabung sebesar apapun kecuali h2>h1

  331. burmawi said,

    Agustus 9, 2007 pada 12:38 pm

    Ass, pompa yang begini didaerah pedesaan pegunungan sumatra pernah saya temukan, saran saya untuk lebih baiknya anda mempelajari hukum-hukum yang berlaku dimekanika fluida lebih dalam lagi terutama tekanan air dan head loss yang terjadi , insya Allah bisa berhasil.

  332. didi said,

    Agustus 4, 2007 pada 6:20 pm

    Mas, bagus amat ride-idenya.
    saya skrg jg lg merancang kincir angin utk memompa air laut yang akan digunakan petani garam di kabupaten aceh barat daya.
    saya rancang sistem poros horizontal,tp saya kesulitan cara mentransmisikan daya dari rotor menjadi gerakan naik turun tuas pompa.
    ada gak rancangan yang pernah mas paijo buat dan telah di ujicoba.
    juga perbandingan gear/roda gigi yang dibutuhkan.
    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

    Salam Merdeka
    Blangpidie,Aceh Barat Daya

    Didi Irawan

  333. Paijo said,

    Agustus 2, 2007 pada 8:27 am

    @ Semua
    Sempat terbersit penyesalan di benak saya karena saya terlanjur posting artikel ini. Saya menyesal karena tampaknya banyak pembaca yang memahaminya sepotong-sepotong sesuai kepentingan masing-masing sehingga tidak memahami maknanya secara utuh. Mungkin tidak semua sih, tapi setidaknya hanya ada satu dua pembaca yang dapat menangkap pesan saya dalam posting tersebut di atas. Kalau dibaca dengan cermat termasuk keterangan pada gambar secara mendetail ( gambar dapat didownload ke harddisc ), posting saya sama sekali tidak membahas cara membuat pompa air tenaga gravitasi seperti yang ditangkap oleh sebagaian besar pembaca. Padahal, posting saya di atas justru menguraikan hasil analisis dan bukti ilmiah bahwa pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar tidak mungkin dapat bekerja.

    @ Odin
    Anda benar, analisis anda sejalan dengan analisis saya. Pompa seperti pada gambar di atas tidak mungkin dapat bekerja.

    @Oiprayogi
    Kalau Pompa Tali yang seperti anda ceritakan, itu dapat dibuat dan dapat bekerja. Kakak ipar saya pernah membuatnya untuk sumur sedalam 5 meter dan berhasil. Namun kebocorannya cukup besar. Untuk sumur yang cukup dalam, dapat juga digunakan sistim Rantai Bergayung yang belum sempat saya posting. Untuk membuat sketsa Pompa Tali, saya bisa membantu tapi harap sabar karena antrian pesanan sudah membludak. Maklum, eksperimen hanya merupakan perkerjaan sambilan di luar jam kerja. Tentang klik, itu pasti akan saya kunjungi blog anda jika saya sudah sempat.

    Terimakasih dan salam eksperimen untuk semua.

  334. oiprayogi said,

    Agustus 2, 2007 pada 4:22 am

    Saya ga nyambung sama pompa air tenaga gravitasi. Tapi saya lagi punya angan-angan bikin sumur jetpump tapi pompanya adalah mekanik. Gunakan paralon 1/4 ” 6 batang jadi 18 meter. Gunakan juga tambang jemuran baju dibundel-bundel tiap satu jengkal. Panjang tambang dua kali panjang paralon ditambah 1/2 meter deh. Bundelan ini dibuat agak pas dengan diameter paralon, jadi musti pake tambang yang agak gede. Untuk penggeraknya menggunakan roda putar yang bisa diengkol atau digoes seperti sepeda. Tambang tadi bergerak masuk paralon dari dalam sumur dan keluar di atas dan terus berputar(cycle). Bundelan tambang tadi mendorong air di dalam paralon. karena berlangsung terus menerus maka terkumpul air yang keluar secara terus menerus juga. Bisa buat sketsanya ga kang… Kesuwun. jo lali jajal klik saya. Soalnya saya masih baru.

  335. odin said,

    Juli 26, 2007 pada 10:47 am

    pompa itu sudah pernah saya bikin dan tak bisa berjalan , setelah saya renungkan gaya untuk menaikan air lebih besar dibanding dengan gaya air yang akan turun tidak peduli berapa besar volume air yang di gantung di tabung atas rumus gampangnya ((Rho(R).G.H))=F. (H) dari pipa kolam bawah sampe tabung atas selalu lebih tinggi dibanding (H) tinggi tabung hingga ke permukaan kolam . jadi mau segede apaun tabung gantung tak akan bisa mengangkat air dari bawah. hal ini oleh ilmuwan 1abad yang lalu sudah pernah dilakukan dan diberi nama teori swacala abadi. dan tidak pernah berhasil, dan kita meributkanya lagi .

  336. Eddyg said,

    Juli 16, 2007 pada 2:57 am

    Mas mas,
    Barangkali pipa masuk perlu diganti dengan yang lebih kecil, beberapa pipa dimaeter 2 mm, pipa keluar tetap, logikanya pipa kecil akan menambah loses, dan menjadi pipa kafiler, saya sudah pernah coba dan berhasil mengangangkat setinggi 2m, tetapi debitnya sangat kecil cuma 0.1 ltr /detik, selamat menccoba

    • ARIS said,

      Juli 1, 2009 pada 3:17 pm

      konstruksi pompa sama dengan punya mas Paijo ga mas? mohon informasi detailnya. karena saya sudah mencoba tapi kok ya belum berhasil juga. Terima kasih atas petunjuk yang mas beriken..

  337. ADI said,

    Juli 10, 2007 pada 11:27 pm

    Mas, teorinya detail banget tapi kok hasilnya nol gimana sich. Itu pompa dragon tinggal kasih beban kan bisa turun, trus naiknya tinggal kasih pegas atau pakai prinsip vacum beres kan….kayaknya waktu Kuliah Kerja Nyata buat pacaran ya….

  338. brandon said,

    Juli 10, 2007 pada 3:18 pm

    NO COMENT

  339. Asep said,

    Juli 4, 2007 pada 11:14 am

    Saya Asep “Setelah saya baca artikel itu saya tertarik untuk nyoba. Pas Pulang ngantor saya langsung coba dan ternyata hasilnya Mengecewakan (Pompa Airnya tdk dapat bekerja).

  340. Juli 3, 2007 pada 10:21 pm

    Konsultasi dengan orang yang menguasai mekanika sudah dilakukan. Hitung-hitungan juga sudah dilakukan dan hasilnya sangat meyakinkan bahwa pompa pasti bisa bekerja karena berat air dalam drum ( 4 ) jauh lebih besar daripada berat air dalam pipa yang menuju sumur ( 3 ). Semua sudah tampak sempurna dan tinggal diujicoba. Namun sayang, impian tadi harus buyar ketika prototype tidak bisa bekerja sesuai harapan. Tanpa kenal menyerah, gambar desain dibuka kembali, angka-angka dihitung ulang, serta sambungan-sambungan diperiksa kalau-kalau ada yang bocor. Namun tidak satupun kesalahan maupun cacat cela yang bisa ditemukan. Akhirnya diputuskan untuk mengganti pipa dengan ukuran yang berbeda, yang menuju sumur diganti yang lebih kecil sedangkan yang menuju kran diganti yang lebih besar. Setelah dicoba lagi, ternyata hasilnya nihil dan pompa tetap tidak bisa bekerja. Setelah beberapa kali coba-coba, akhirnya sang eksperimenter yunior frustasi dan menyerah kalah karena kegagalan yang menyakitkan tanpa pernah tahu sebabnya. Sejak saat itu, sang eksperimenter yunior memilih berhenti menjadi penjelajah teknologi dan kembali menjadi orang biasa lagi dan menangalkan status eksperimenternya. Seperti itulah kira-kira pengalaman pahit yang dialami beberapa eksperimenter yang pernah membuat pompa air tenaga gravitasi seperti pada gambar. Waktu, tenaga, pikiran, maupun uang terbuang percuma tanpa hasil.

    Seandainya eksperimenter tersebut mau mempelajari mekanika fluida, tentu akan bisa menemukan masalah yang menyebabkan kegagalan pompa tersebut tanpa harus frustasi segala. Kekeliruan telak yang ia lakukan adalah salah mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kerja sistem yang didesain yaitu :
    • Menurut asumsinya, total gaya berat air yang akan bekerja pada sistem. Prinsipnya seperti jungkat-jungkit, jika kuasa lebih besar daripada beban maka pasti bisa mengangkat. Setelah dihitung, kuasa ( m2 x h2 ) lebih besar daripada beban ( m1 x h1 ). Kesimpulannya, pompa pasti bisa bekerja.
    • Kenyataannya sistim tersebut bekerja bukan berdasarkan prinsip jungkat-jungkit atau tuas melainkan berdasarkan prinsip mekanika fluida. Jadi hanya tekanan hidrostatik dan tekanan atmosfer saja yang berpengaruh pada sistem tersebut, sedangkan total gaya berat air ternyata tidak mempengaruhi kerja sistem tersebut. Jika dihitung, ternyata tekanan yang mendorong air dari C ke B lebih besar daripada tekanan yang mendorong air dari A ke B sehingga tidak mungkin air di A mengalir ke C. Dengan demikian, pompa tidak akan pernah bekerja.

    Pada kasus kegagalan eksperimen STIKA ABADI yang lain, juga terjadi kekeliruan semacam itu dalam mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kerja sistem. Namun hal itu akan dibahas dalam artikel yang lain jika ada yang penasaran. Terimakasih dan salam eksperimen.

  341. michael said,

    Juni 28, 2007 pada 10:27 pm

    @ Zamroni

    menurut saya anda juga lupa hukum sebab-akibat, fakta yang anda paparkan bahwa udara menekan kesegala arah adalah sebuah akibat, pernahkah anda fikirkan apa penyebabnya ?, jawabanya adalah gravitasi, itulah sebabnya bumi terbentuk secara berlapis dari massa atom terberat pada bagian terbawah dan yang teringan di bagian atasnya, bahkan udarapun terbagi atas tujuh lapisan, dan itu terjadi secara natural.

    contoh yang anda berikan lebih mengarah pada sifat volume dan ruang, air tidak akan jatuh bila nilainya kurang dari satu tetes, satu tetes bagi ruang gelas yang keras adalah nilai yang banyak dan harus tergantikan pada saat bersamaan, gravitasi menarik air dari gelas, tapi dinding gelas tidak mengizinkan air meninggalkan ruang tanpa pengganti, udara luar yang diharapkan sebagai pengganti tidak bisa menerobos masuk dari bagian bawah yang hanya ditutup kertas bila air tidak terlebih dahulu keluar karena massa jenisnya lebih rendah, tapi yang terjadi justru ketika tetes demi tetes air jatuh, kertas akan semakin rapat menutup karena hanya sisi inilah yang bisa bergerak menyesuaikan dengan volume aktual akibat berkurangnya air, dan akan sampai pada satu kesetimbangan dan air tak lagi menetes.

    kasus yang anda contohkan juga akan terbatas pada bahan penutup yang memiliki massajenis yang lebih ringan dari air, seperti kertas, plastik dll, sedang untuk bahan lain yang massajenisnya lebih berat perlu pengkondisian khusus dimana massajenis bisa diabaikan dengan membuat perbandingan massa yang tepat.

  342. abu said,

    Juni 20, 2007 pada 9:58 am

    Mas Wong. Boleh Tahu gak, alamat lengkapnya. Kayaknya buat skala kecil menarik banget. Dimana saya bisa lihat pompa itu. sebab dalam waktu dekat saya juga akan bikin bak tandon air hujan, nah kan asyik kalau bisa aplikasi pompa yang seperti di daerah asal mas Wong. Saya di klaten, kalau mungkin mau lihat , di daerah mana ya letaknay. Mohon Info. Terima kasih. ( ini email saya . abudilah@plasa.com )

  343. Palelo said,

    Juni 15, 2007 pada 10:53 am

    @nursono
    Klo teori dasarnya Q=rho * g*h
    syaratnya ya harus h2>h1
    sesuai dengan hukum bernoully atau kaidah-kaidah dasar mekanika fluida

  344. zamroni said,

    Mei 23, 2007 pada 4:52 pm

    menurut saya pompa air tenaga grafitasi masih lupa dengan prinsip tekanan udara. coba bayangkan, bahwa faktanya adalah bahwa udara menekan kesegala arah, jadi pada pipa keluarnya air udara pasti akan memasuki pipa tersebut sehingga air tidak mungkin mengalir. kalau lebih jelasnya ingkatlah fenomena air yang mengisi penuh pada gelas, jika permukaan gelas kemudian ditutup bengan kertas maka air tidak akan tumpah hal ini karena udara menekan kedalam gelas (udara mempunyai sifat menempati ruang). makasih

  345. wong said,

    Mei 22, 2007 pada 3:19 am

    blog yang menarik. saya ingin berbagi informasi tentang pompa air tenaga gravitasi. saya pernah liat sistem pompa menggunakan gravitasi ini di daerah tempat tinggal saya. tetapi sistem ini tidak digunakan untuk memompa air dari sumur, tapi dari tandon air didalam tanah dengan kedalaman tandon kurang lebih 4 m dari permukaan tanah. dan dengan ketinggian drum ( reservoir ) yang sama sekitar 4 m dari tanah. drum yang digunakan seperti drum minyak tapi terbuat dari fiber. untuk pengisian air di reservoir pertama kali memang masih menggunakan bantuan pompa listrik. dan ini bisa bekerja. mungkin ini bisa digunakan untuk memompa air dari sumur, tapi dengan posisi drum yang lebih tinggi disesuaikan dengan kedalaman air didalam tanah.

  346. nursodo said,

    Mei 19, 2007 pada 6:10 pm

    salam kenal, terus terang saya tertarik dng rubrik ini, saya pengen thu teori dasarnya, sehingga pompa dapat menghasilkan debit 3 ltr/det, dengan ketinggian drum min 10 m, trim

  347. harno said,

    Mei 16, 2007 pada 2:15 pm

    Saya lihat paijo sekilas menawarkan pompa sejenis untuk perikanan darat berarti udah bisa dong & benarkah? Saya baru cari2 & coba2 untuk tanaman dan kolam dari sumur kedalaman air 4 meter’

  348. juliach said,

    Mei 4, 2007 pada 2:52 pm

    Sistem ini sudah ada sejak jaman dulu di Bali. Pertama kali saya mengujungi desa Munduk, Bali th. 1989 dan tinggal di sana selama 1 minggu. Sempat terheran-heran juga sih, tapi setelah berpikir sejenak logika baru jalan. Air ditarik dari sungai yg jauh di dalam jurang naik ke gunung yg tinggi.

    Memang hebat.

  349. agus said,

    Mei 4, 2007 pada 1:15 pm

    saya juga orang yang pernah melakukan eksperimental yang sama tapi sayangnya saya dapat kesimpulan bahwa itu merupakan kesalahan dalam aplikasi kita tentang ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak bisa melaksanakan itu. sama dengan reaksi fisi dalam energi nuklir…..

  350. prie said,

    April 30, 2007 pada 10:31 pm

    untuk pompa gravitasi saya sangat tertarik. saya tidak mendebat, cuma saya mo tanya apakah sudah dipraktekkan? jsaya dukung maju terus pantang mundur

  351. harno said,

    April 26, 2007 pada 1:29 pm

    Saya pernah mencoba pertama dengan drum besi, karena paralon ke sumur terlalu besar dan kran terlalu dekat dengan drum. sehingga udara masuk dari kran alias tdk dapat berhasil . Percobaan kedua dengan terpaksa drum plastik, karena cari drum stainless tidak ada & mahal tujuan untuk agar tidak kempes. ternyata yang saya perkirakan terjadi.

  352. rico said,

    April 20, 2007 pada 9:17 pm

    kayaknya airnya ngalir dari tanki ke sumur deh. karena daya isap pipa di sumur lebih gede dari pipa keluar leher angsa itu tidak ada gunanya deh sama aja.

  353. Sofjan said,

    April 19, 2007 pada 12:11 pm

    Hallo Kang Paijo

    Saya lihat gambar anda yang hanya mengandalkan udara dari dalam tanah saja, bagaimana mungkin tanpa pendorong dan tanpa sirkulasi udara di dalam tanah yang hanya mengandalkan kekuatan tarikan gravitasi saja… air bisa di sedot oleh tenaga gravitasi? sedangkan pompa air yang memakai energi listrik dll saja tidak akan mampu menyedot air dalam tanah secara maksimal (hanya sebatas udara yang ada di tanah / sama sekali tidak mampu apabila hampa udara.

    Begini analisa saya yang perlu anda lakukan dan jangan cepat putus asa;
    usul saya kepada Kang Paijo… coba Akang buat dua Pipa, yang satu untuk air, dan yang satu lagi untuk angin.

    Gunakan Angin sebagai pengungkit pompa daya gravitasi anda.

    Jawab pertanyaan saya; apakah air bisa bergerak di ruang hampa udara?

    Selamat mencoba…
    Sofjan.

  354. michael said,

    April 14, 2007 pada 3:37 pm

    @ Feri Adisumarta

    yang anda kemukakan benar, sebenarnya diviasi dalam praktik harus menjadi bahan analisis baru, tidak perlu dilakukan praktikum ulang bila hanya bertujuan untuk melakukan pendekatan dengan teori. tidak perlu dipersoalkan masalah jeleknya alat dan lain-lain, yang penting ada analisa dari pelaku praktik (yang tidak ngawur/asal dan dangkal tentunya).

    alam semesta tercipta atas ilmu pengetahuan yang maha sempurna, dan yang diketahui oleh manusia sangat-sangat-sangatlah sedikit sekali (maaf, hanya ingin menekankan betapa sedikit). eksperiment telah melahirkan teori, dan bukan sebaliknya, dan sering terjadi revisi teori dari eksperiment baru dalam tema yang sama hanya beda kondisi yang dapat menunjukkan bahwa teori sebelumnya kurang relevan

    eksperimenter sama seperti teknisi, dituntut untuk menguasai flowchart secara forward maupun reverse, dan harus berusaha memperluas percabangan dalam flowchart dan bisa menempatkan teori sebagai referensi.

    tidak sedikit ilmu berharga yang tidak terbukukan dari eksperimenter takternama, dan tidak ada usaha darinya untuk mempublikasikan atau mempatenkan, karena kebanyakan dari orang-orang jenis ini memiliki tingkat ekonomi baik, dan kurang menyukai birokrasi dan popularitas, hingga ilmunya terbawa oleh usianya. sayang….

  355. danang yuliantoro said,

    April 13, 2007 pada 9:52 pm

    teori yang cukup bagus , en aku dah coba , ya not bad lahhhh!

  356. Feri Adisumarta said,

    April 13, 2007 pada 9:55 am

    @ Michael

    Seperti kalau kita sedang praktikum fisika dasar, sering terjadi keanehan di lab tersebut.
    Dimana laporan yang dibuat harus sedekat mungkin dengan teori, kalau diviasinya besar maka kita diminta mengulang sama asisten Lab.
    Padahal justru menurut saya, yang mesti dicari adalah faktor kenapa terjadinya diviasi tersebut.
    Praktik benar berdasarkan teori yang dibuat. Namun kenyataanya banyak sekali teori justru dibuat setelah terjadinya percobaan-percobaan yang kadang melenceng dari teori dan juga sering ternyata hasilnya ditemukan dengan tidak sengaja.
    Tul gak?

  357. michael said,

    April 12, 2007 pada 9:31 pm

    @ Kang Paijo

    terimakasih atas semangatnya, maklum kang, dalam bereksperiment saya kurang mengutamakan teori, sebab teori adalah buah eksperiment, dan eksperiment lanjutan bisa (bukan harus) ditunjang oleh teori sebelumnya.

    seperti dalam beberapa komentar kang paijo sebelumnya, hendaklah teori bukan dijadikan hafalan saja, harus diketahui sejarah eksperiment pencetus teori itu, dari situlah kita bisa tau persis dalam kondisi seperti apa teori itu berlaku.

    salam eksperiment

  358. Paijo said,

    April 9, 2007 pada 11:43 am

    @ Michael
    Rupanya anda sangat optimis dengan pompa gravitasi. Tetap semangat.

    @ Edward Saleh
    Semoga percobaan anda berhasil.

    @ Dimas
    Bisa diinformasikan hasilnya dan apa kendalanya sehingga bisa diketahui netter lainnya.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

  359. dimas said,

    April 5, 2007 pada 10:29 pm

    saya juga pernah nyoba tapi tingginya masih rendah kurang dari 1meter

  360. Edward Saleh said,

    April 5, 2007 pada 4:00 pm

    Saya sedang meneliti juga pompa air vkum dengan tenaga gravitasi, kayaknya mirip, mohon informasi kalau sudah sukses

  361. michael said,

    Maret 24, 2007 pada 1:07 pm

    @ Feri Adisumarta

    dari experiment yang anda lakukan sudah menunjukkan kemajuan, hanya tinggal memperbesar gaya B-C yang akan mendapatkan gaya berlawanan dari B-A, yang harus di ingat adalah, air tidak seperti benda padat, yang dapat kita pegang salah satu ujungnya guna memindahkan dari satu tempat ke tempat lain, ini berarti bahwa gravitasi tidak berinteraksi dengan air dalam satu kesatuan, tapi berinteraksi dengan satu satuan terkecil dari air itu sendiri.

    Ini mengindikasikan bila anda ingin mendapatkan selisih gaya, anda harus membuat prbedaan luas pipa. semakin luas pipa, semakin banyak jumlah molekul air yang ditarik oleh gravitasi, ini saya sarankan berdasarkan analisa kecepatan luncur air yang hanya antara 8 – 10 km/jam dalam tekanan atmosfir ( udara bebas ). Dari sini anda bisa hitung waktu waktu yang diperlukan untuk mengosongkan tabung injector dalam keadan terbuka, dan menghitung berapa total tekanan negative yang bias ditimbulkan dalam keadaan tertutup, dan berapa energi yang bias dimanfa’atkan dari terciptanya tekanan negative guna melakukan usaha pemindahan air. Tinggal menyesuaikan debit air maksimum input dengan nilai tekanan negative. Sedangkan debit output akhirnya sama dengan debit input, hingga mutlak dibutuhkan leher angsa guna menjaga agar pada pipa output tetap dapat terisi penuh (mampat) oleh air walau dalam kecepatan yang kurang dari yang seharusnya.

    rancangan ini sebenarnya menggunakan teori dasar water siphoning, hanya dimodifikasi sedemikian rupa dengan menggali sifat-sifat air itu sendiri dan di interaksikan dengan sumber energi eksternal yaitu gaya gravitasi yang akan menimbulkan pemampatan volume ruang dan menghasilkan tekanan. dalam water siphoning digunakan sebuah selang / pipa dengan diameter yang sama dimana air dipindahkan dari satu tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, sehingga tanpa dihitungpun pasti akan terlihat selisih volume air dari pipa sumber ke titik puncak dan dari puncak ke bawah menuju tempat tujuan air yang lebih rendah. namun bila ukuran diameter dari selang / pipa di manipulasi sedemikian rupa, akan terjadi disfungsi karena terjadi benturan antara sifat alami zat, volume ruang dan gravitasi.

  362. Paijo said,

    Maret 22, 2007 pada 8:42 pm

    @ Feri Adisumarta
    Tekanan hidrostatik air tidak tergantung dari bentuk tabung, tetapi hanya tergantung dari ketinggian vertikal dari permukaannya saja. Keluarnya air pada percobaan anda belum merupakan indikasi bahwa percobaan berhasil kecuali airnya mengalir terus menerus ( Apakah pada percobaan anda, airnya dapat mengalir terus menerus ? ). Jika air mengalir hanya beberapa saat kemudian berhenti, itu bukan karena pompanya bekerja melainkan karena sistem sedang berproses menuju keseimbangan tekanan yang baru ketika kran atau ujung pipa dibuka. Setelah keseimbangan tekanan tercapai, maka air akan berhenti mengalir. Jika pipa yang anda gunakan cukup kecil, maka tidak ada udara yang masuk ke pipa karena terhalang adhesi dan tegangan permukaan air. Namun jika pipa yang digunakan cukup besar, maka udara akan dengan mudah masuk ke pipa dan menggantikan air di dalam reservoir. Fungsi dari leher angsa adalah untuk mencegah masukknya udara tersebut.

    @ Eriek
    Sepertinya banyak yang percaya dengan berita di TV tersebut, tapi buktinya sekarang mana ? Biar nama penemunya ( atau orang yang mengaku-ngaku telah menemukannya ) tidak pernah terdengar. Apalagi kalau berharap bisa menemukan pompa tersebut di pasaran, tidak mungkin. Itu bukti bahwa berita tersebut bohong ( atau lebih halusnya, kekeliruan jurnalistik ). Seandainya berita tersebut benar adanya, pastilah pompa tersebut sekarang sudah menjamur.
    Penjelasan saya di atas bukan asumsi pak, melainkan analisis tekanan berdasarkan mekanika fluida yang sudah teruji di laboratorium. Sayangnya pak, hasil analisis saya justru menunjukkan bahwa pompa tersebut pasti tidak bisa bekerja. Hal itu bertentangan dengan anda harapkan. Jadi sepertinya masih harus terus menggunakan pompa listrik untuk aquarium anda.

    Terimakasih dan salam eksperimen untuk semua.

  363. eriek said,

    Maret 20, 2007 pada 4:48 pm

    Saya juga pernah baca pada tahun 80 an, sepengetahuan dari yang saya dapat bisa bekerja dengan baik.
    Yang ingin saya tanyakan dari hasil dari asumsi yang terdapat diatas kesimpulannya , pompa pasti bisa bekerja, boleh dong kita pembaca dapat contoh dari bentuk nyata.

    Kebutuhan saya untuk menggantikan pompa aquarium yang akiran listriknya sering mati

  364. Feri Adisumarta said,

    Maret 20, 2007 pada 2:18 pm

    Saya eksperimen lagi.
    Menggunakan tabung (bekas stoples diameter 10cm tinggi 15cm) dan selang 1/4 inch.
    Posisi masuknya pipa B tidak di Top tabung namun sekitar 1cm dibawah nya.
    dan pipa keluaran ada di tengan-tangah (kita belum coba untuk tabung dengan bentuk kerucut untuk keluaran, kemungkinan tekanan bentuk kerucut akan terfocus ke titik terkecil dalam artian memfocuskan power grafitasi)
    Untuk itu saya bisa katakan bisa berhasil, namun masih sederhana, dimana ketika dilakukan percobaan tersebut kita bisa mengeluarkan air dengan ketinggia sekitar 5cm dari batas ketinggian air sumber.
    Jika kita turunkan dari 5cm maka air akan mengalir lebih banyak, dan pada titik 5cm air akan berhenti mengalir.
    Jika kita tinggikan lebih dari 5 cm maka gelembung udara kan masuk ke tabung karena adanya gaya tarik kembali dari pipa b dan tabung tersebut.
    Artinya kita bisa menentukan titik potong bila dibuatkan grafik antara tekanan dan tingginya kemampuan tabung untuk mampu memanfaatkan gaya grafitasi.

  365. Paijo said,

    Maret 20, 2007 pada 10:10 am

    @ Antoni
    Saya belum memiliki gambaran yang utuh tentang mesin yang anda buat sehingga saya agak kesulitan untuk melakukan judgement apakah mesin anda termasuk STIKA ABADI atau tidak. Tapi dari sekelumit keterangan anda, saya menduga bahwa mesin anda tergolong stika abadi karena tidak memerlukan input energi dari luar sistem. Yang menjadi pertanyaan saya, berapa lama mesin dapat bekerja kontinu menghasilkan listrik, satu jam, satu hari, satu bulan atau satu tahun. Karena banyak eksperimenter yang mengklaim bahwa mesinnya bisa menghasilkan listrik sekian kwh perhari padalah mesinnya hanya mampu bekerja selama satu jam kemudian berhenti. Jadi realnya hanya menghasilkan seperduapuluhempat dari yang diklaim. Setelah saya amati, ternyata kwh yang dihasilkan tersebut juga bukan hasil nyata tetapi hanya berasal dari energi kinetik roda karena diberikan kecepatan awal untuk start. Jadi ketahuan bohongnya juga.akhirnya. Untuk mesin anda, mungkin bagus kalau dijelaskan mekanisme kerjanya dan gambarnya agar bisa diuji apakah stika abadi atau bukan. Terimakasih dan salam eksperimen.

  366. antoni said,

    Maret 17, 2007 pada 3:58 pm

    Dear Pak Paijo…
    Perkenalkan saya Antoni, seorang mahasiswa dari jurusan teknik elektro univ.andalas padang..
    Saya telah membaca tulisan Bapak tentang Pompa dan gravitasi…
    Saya ingin bertanya, apakah bapak pernah melakukan eksperimen lain ttg grafitasi.?.
    Kebetulan, kira2 setahun lalu saya sempat melakukan eksperimen berupa merancang sebuah MESIN GRAVITASI…
    prinsipnya, saya dan team memanfaatkan gravitasi sebagai input yg bisa dikonversi menjadi energi listrik..
    Kami merancang sebuah turbin yang di ujung2 lengannya dipasang beban..
    Beban2 inilah yang akan dipengaruhi oleh gravitasi dan pada akhirnya turbin akan bergerak kontinu…
    keuntungan dari eksperimen ini, kita bisa memanfaatkan gravitasi yang mana gravitasi sangat mudah untuk ditemukan tak peduli tempat, cuaca..dan yang paling penting, besarnya gravitasi stabil.. sehingga kita tdk dipusingkan oleh perubahan apapun…
    dari eksperimen ini kami bisa menghasilkan daya listrik 1 kW perhari.. Kami kira, daya ini bisa dibilang lumayan buat perumahan di pedesaan yg tak tersentuh oleh PLN…
    Oiy, hasil eksperimen ini sempat kami presentasikan di PIMNAS (pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) 2006 di Malang..
    Salam Eksperimen
    antoni_056@yahoo.com

  367. Paijo said,

    Maret 8, 2007 pada 3:58 pm

    @ Michael
    Saya menghargai niat anda berdiskusi dengan mengajukan analisa rinci. Kalau untuk yang seperti itu, saya bersedia melayani dengan senang hati karena bukan debat kusir.
    Mengenai hasil perhitungan energi potensial air, memang benar seperti yang anda hitung bahwa sisi kanan ( B-C ) jauh lebih besar daripada sisi kiri ( A-B ). Yang menjadi masalah, percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa selisih energi potensial tersebut tidak berperngaruh pada arah aliran air dalam rangkaian pipa seperti gambar di atas. Sedangkan yang berpengaruh pada arah aliran air dalam rangkaian pipa tersebut adalah tekanan hidrostatik dan tekanan udara luar ( tekanan atmosfer ). Secara aktual di lapangan, tekanan atmosfer mempengaruhi batas maksimal ketinggian vertikal h1 dan h2. Karena tekanan atmosfer di A dan C bisa dianggap sama, maka tekanan atmosfer hampir tidak ada pengaruhnya terhadap arah aliran air asal batas maksimal h1 dan h2 tidak dilanggar. Jika batas tersebut dilanggar, maka akan terdapat ruang hampa di bagian atas ( B ) sehingga air tidak akan bisa mengalir kemanapun. Sedangkan gaya kapiler sangat kecil sehingga bisa diabaikan. Jadi yang berpengaruh paling dominan adalah tekanan hidrostatik.

    Analisa tekanan justru merupakan bagian yang vital karena air merupakan fluida yang pasti tunduk pada hukum-hukum mekanika fluida. Salah satu hukum terpentingnya adalah bahwa fluida mengalir dari yang bertekanan lebih tinggi menuju ke yang bertekanan lebih rendah. Adapun penyebab adanya perbedaan tekanan tersebut dapat bermacam-macam dan tidaklah penting, yang penting adalah selisih tekanan yang dihasilkannya. Salah satu penyebab perbedaan tekanan tersebut adalah perbedaan ketinggian vertikal kolom air dalam pipa ( h1 > h2 ). Sedangkan total gaya berat air ternyata tidak berpengaruh pada tekanan jika ketinggian vertikal kolom air tetap. Hal itu berarti total energi potensial air juga tidak berpengaruh pada tekanan jika ketinggian vertikal kolom air tetap.

    @ Feri Adisumarta
    Menurut pendapat saya, mungkin lebih baik jika anda buat dulu dalam skala kecil dulu ( skala lab ) sebelum membuat dalam dalam skala besar ( alat sebenarnya ). Hal itu untuk menghindari pemborosan dana jika terjadi kegagalan.

    @ Alief
    Jumlah total energi potensial saja tidak akan berpengaruh pada arah aliran air jika tidak disertai selisih tekanan yang sesuai. Mengapa demikian ? ( lho malah takon to yo ). Hal itu dikarenakan jumlah energi potensial yang besar tidak selalu menyebabkan tekanan yang tinggi. Saya kira itu sudah clear karean tekanan hidrostatik hanya tergantung pada pecepatan gravitasi, massa jenis cairan dan ketinggian vertikal kolom cairan saja. Sedangkan volume total dan masa total cairan tidak berpengaruh sepanjang rho, g dan h tetap.

    Mengenai analisis energi potensial, saya telah bahas di artikel lanjutan yaitu POMPA AIR TENAGA GRAVITASI ( 2 ). Dengan bergabungnya sdr Michael dan cak Alief, diskusi makin seru sehingga saya musti siapkan artikel lanjutannya yaitu POMPA AIR TENAGA GRAVITASI ( 3 ) yang mengupas hasil percobaan skala lab dari pompa tersebut secara lengkap. Kalau saya anggap perlu, saya akan siapkan lanjutannya lagi dengan POMPA AIR TENAGA GRAVITASI ( 4 ) yang mengupas tentang hasil ujicoba prototype pompa air tersebut dalam skala penuh. Desain mana yang perlu saya coba, saya serahkan kepada para netter yang penasaran, kalau perlu saya sertai foto atau video sekalian biar pada puas. Tapi rasanya tidak adil kalau saya yang musti membuat prototype skala penuh dan mengujicobanya karena bukan saya yang penasaran. Lagi pula, dari analisis tekanan saja saya sudah tahu kalau pompa tersebut tidak akan bisa bekerja. Namun demikian, nilai pengetahuan dan hikmah dari percobaan yang gagal tersebut masih sepadan dibandingkan dengan pengorbanan untuk mendapatkannya. Nilai-nilai inilah yang selalu saya pegang teguh selaku seorang eksperimenter bonek. Nilai-nilai tersebut juga saya coba untuk tanamkan kepada beberapa eksperimenter muda yang sedang saya bina untuk menghadapi babak final LCEN 2007 bulan Mei mendatang di Graha Sepuluh Nopember di kampusnya cak Alief.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

    • christian said,

      Juni 8, 2010 pada 1:43 pm

      Heheh….Saya (seorang mahasiswa teknik mesin di salah satu kampus di depok) mendukung apa yang dikatakan mas paijo. Tahun 2007 lalu pompa gravitasi ini jadi salah satu tugas kuliah saya. Bersama dengan 2 orang teman lainnya kami uji coba menggunakan aqua galon dan selang dengan ketinggian h1 sekitar 4m. Alhasil botol aquanya jadi kempot karena menjadi vakum dan sambungan lemnya pada jebol. Trial n error sudah kami lakukan namun belum juga berhasil

  368. Alief said,

    Maret 7, 2007 pada 9:26 pm

    # Michael: :Lha lek Energi BC lebih besar dari AB trus airnya ngalir ke mana? Apa akan ngalir ke C atau ke A…. Aku dadi melok bingung….

  369. Alief said,

    Maret 7, 2007 pada 9:16 pm

    Asyik banget pembahasannya, ikut nimbrung ah….
    Saya pikir ini mungkin saja benar adanya, tapi ada batasan tertentu dalam nilai ketinggian dan diameter pipa. Sehingga mungkin saja kapasitas air yang dialirkan jadi terbatas dan tidak “balik modal”.
    Untuk membuktikannya secara itung-itungan, sek tak bukae dulu buku Mekflu ne Fox Mc Donald (lek sempat) 😀

  370. Feri Adisumarta said,

    Maret 6, 2007 pada 8:39 pm

    Kemarin pernah saya coba di rumah ibu di Palembang, tp sifatnya sangat sementara.
    Karena gak ada peralatan pendukung untuk membuatnya yang cukup memadai.
    Pada saat kondisi tabung tidak telalu tinggi, air bisa mgalir ke titik B.
    Namun bila tabung ditinggikan maka air tidak mampu lagi mencapai titik B.
    Mungkin itu dulu masukannya.
    Salam Kenal dari Medan, Insya Allah saya mau coba lagi.

  371. michael said,

    Maret 6, 2007 pada 8:36 pm

    sebelumnya saya minta maaf sama mas paijo, karena mungkin saya dinilai mendebat.

    rancangan pada bahasan diatas saya rasa tidak termasuk dalam PERPETUAL MOTION atau STIKA ABADI, karena ada sumber energi eksternal yang memotori kerja sistem, yaitu energi potensial gravitasi bumi yang merupakan energi yang menarik seluruh benda menuju ke inti bumi, gravitasi ini pula yang menjaga udara, air dan lainnya yang ada di bumi ini agar tetap beraturan. bahkan bulan yang mengorbit mengitari bumi itupun karena adanya gravitasi.

    air mengalir berdasarkan perbedaan ketinggian, suhu, dan secara natural tidak akan mengalir jika syarat ini tidak terpenuhi. ini menunjukkan energi potensial dari air inilah yang memegang peranan. dimana energi ( E ) = massa ( m ) * gravitasi ( g ) * ketinggian ( h )

    karena gaya gravitasi bumi arahnya ke inti bumi, kita bisa memisahkan volume air pada A-B dan B-C, dari volume air ini dapat dihitung massa dari air, dengan patokan massa-jenis air murni = 1 kg/liter. dan nilai gravitasi 9.8 m/s2

    dari kondisi diatas, mari kita ambil beberapa variabel, anggap sebagai berikut :

    h1 : 8 m
    h2 : 4 m
    total air pada pada B-C = 200 liter
    volume A-B = 8,83 liter

    karena berpatokan massa-jenis air = 1 kg/liter
    maka, massa B-C = 200 liter * 1 kg/liter = 200 kg
    massa A-B = 8,83 liter * 1 kg/liter = 8.83 kg
    jadi energi potensial air pada B-C (Eb-c) = 200 kg * 9,8 m/s2 * 4 m
    = 7840 joule
    dan energi potensial air pada A-B ( Ea-b) = 8,83 kg * 9,8 m/s2 * 8 m
    = 692,272 joule

    dari perhitungan diatas, dapat dilihat adanya beda potensial yang cukup besar, sebagai syarat dasar terjadinya aliran air.

    masalah tekanan hidrostatik dari air, dimana hanya kedalaman air yang menjadi variabel, karena massa-jenis air dan gravitasi nilainya sama, saya rasa itu lebih cocok bila kita ingin menghitung tekanan terhadap benda yang dimasukkan kedalam air, karena salahsatu sifat air juga menekan ke segala arah, baik terhadap benda yang di tempatinya, maupun benda yang dimasukkan kedalamnya.

    mungkin hanya itu garisbesar-nya, pengembangannya masih luas.

    demikian, dan salam penutup dari saya, terus berkarya.

  372. Paijo said,

    Maret 5, 2007 pada 1:18 am

    @ Ben-ben
    Saya salut pada pengakuan anda, soalnya jarang yang mengaku. Dalam kasus pompa gravitasi ini, dihitung atau tidak dihitung akan tetap saja gagal karena bertentangan dengan hukum alam. Dari faktor tekanan, jelas tidak mungkin bekerja seperti yang sudah saya bahas di atas. Anda bisa mencobanya dengan persamaan bernauli. Jika anda tidak keberatan, anda bisa mengirimkan rincian perhitungan anda ke e-mail saya ( mr_paijo_paidin@yahoo.co.id ). Mengenai perbedaan tekanan, justru itulah pokok masalahnya. Gravitasi menghasilkan tekanan dari C ke B yang lebih tinggi daripada tekanan dari A ke B. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan gravitasi tidak mungkin bisa mengalirkan air dari A ke C. Kesimpulan yang sama juga diperoleh jika menganalisa energi mekanik di titik A dan di titik B. Jika anda tertarik, saya akan bahas analisa energi mekanik tersebut dalam posting tersendiri. Terimakasih dan salam eksperimen.

    • muhammad faezal said,

      September 19, 2010 pada 1:08 am

      mas paijo bisa minta tolong dijelaskan bagaimana persamaan bernoully.ini email saya muhammad.faezal@yahoo.com
      mohon bantuannya untuk menambah ilmu.teruima kasih sebelumnya mas paijo

  373. ben-ben said,

    Maret 2, 2007 pada 2:07 pm

    memang sulit dipercaya, mungkin saya adalah salah satu korban dari percobaan ini. pada masa SMU saya pernah melakukan experimen ini namun tidak berhasil. muangkin saya salah desain atau salah membuat alatnya. memang pada waktu itu tanpa perhitungan. mohon kalo memang experimens ini berhasil saya dikasih info.
    mari kita hitung ulang experimen ini dengan persamaan bernouli. tapi menurut saya agar percobaan ini berhasil diperlukan perbedaan tekanan yang cukup tinggi.
    bila kita tidak dapat melakukan itu maka percobaan ini kemungkinan besar tidak akan berhasil

  374. Irwan said,

    Februari 23, 2007 pada 4:20 am

    Maap nih saya jg ga tau itungannya, tapi itu sekedar seingatnya aja, sebenarnya sih saya berharap alat tersebut bisa bekerja.
    maap lg nih kedobelan komennya apus komen saya salah satunya bisa kan.

  375. Paijo said,

    Februari 23, 2007 pada 12:38 am

    @ Irwan
    Kalau yang anda lihat di TV itu benar dan tidak ada trick, pasti pompa seperti itu sudah dipasarkan sejak lama dan penemunya sudah jadi milyarder. Kebohongan publik macam itu sudah lama dilakukan oleh beberapa eksperimenter sontoloyo bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di luar negeri. Salah satu yang paling parah adalah di Amerika dan Canada yang dilakukan oleh Dennis Lee dengan Sundance Generatornya. Sampai pertengahan tahun 2006 saja dia sudah mendulang jutaan dollar dari para members yang jadi korbannya. Saking lihainya dia dan teamnya, para korban bahkan tidak merasa kalau dirinya adalah korban. Dennis Lee sendiri pernah dipenjara sebelumnya karena kejahatan sejenis. Anda dapat mengecek info tersebut melalui google dengan kata kunci DENNIS LEE, PERMANENT MAGNET MOTOR, atau FREE ELECTRICITY. Agar informasi yang anda dapat seimbang dan tidak menyesatkan, baca juga situs yang skeptis terhadap Dennis Lee tersebut.

    @ NolBuku
    Terus terang saya sudah capek berdiskusi atau berdebat dengan para pendukung free energi khususnya STIKA ABADI seperti pompa air tenaga gravitasi di atas. Kebanyakan dari mereka berfikir dan bekerja dengan cara trial and error. Dalam mengajukan pendapat, kebanyakan juga tidak didasari data/fakta maupun argumen yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Yang lebih parah lagi, tidak ada satupun yang bersedia memberikan hasil analisa kuantitatif karena mereka lebih mengandalkan intuisi atau feeling. Celakanya, intuisi hanya akurat jika telah terlatih dalam jangka waktu yang cukup lama, itupun tidak selalu tepat.
    Pada bulan Oktober 2006, saya pernah memberikan tantangan di Forum Diskusi Energi LIPI kepada para pendukung PLTMg untuk memberikan bukti bahwa PLTMg memang sudah bisa dibuat dan bekerja sesuai desain. Sampai hari ini, para pendukung maupun yang mengklaim telah berhasil membuat PLTMg tersebut belum bisa membuktikan omongannya. Padahal bukti yang saya minta tidak muluk-muluk dan sangat elegan. Kalau benar telah menemukan, patentkan. Kalau tidak mau mematentkan, publikasikan desainnya di media massa/internet/blog agar dapat ditiru orang lain. Dan kalau memang belum menemukan, segera cabut klaimnya. Karena tantangan itu, saya justru dikritik habis-habisan oleh yang lain. Jadi sepertinya mereka lebih suka bermimpi terus dan tidak mau dibangunkan karena takut menghadapi kenyataan. Yang sangat saya sayangkan, Thread-nya rusak gara-gara spam ringtone. Saya sudah hubungi langsung pengelola web-nya tapi belum ada perubahan apa-apa, topiknya tetap tidak nongol. Spamer tergiur karena topik tersebut adalah yang paling ramai dan berlangsung setiap hari sejak Agust 2005.

    Terimakasih dan salam eksperimen untuk semua.

    • amink thea said,

      Maret 18, 2011 pada 11:02 pm

      pak…. saya mau nanya?
      saya sudah melakukan uji coba pompa air tenaga gravitasi menggunakan alat sederhana, alat yg saya gunakan adalah Drum dengan kapasitas 200liter, percobaan saya berhasil air dapat mengalir, akan tetapi drum yg saya gunakan selalu kempot. harap bantuannya trimakasih.

  376. NolBuku said,

    Februari 22, 2007 pada 9:34 am

    Free Energy yah ……
    Sebenarnya saya tertarik sama jalan pikiran temen sampeyan yang pada pro itu, argumen mereka begimana.

  377. Irwan said,

    Februari 22, 2007 pada 9:20 am

    Kalo yg kaya gini saya ud liat di TV zaman loeloe di TVRI kalo ga salah, tapi pada saat itu bisa tuh bekerja saya liat ko (ga tau ya kalo di dalem tongnya ada pompa listrik).
    Seingat saya pipa hisap lebih besar (3/4 Inc) dari pipa keluar (1/2 Inc), terus pada belokan menuju titik B di kasi sambungan T dan keran bukannya elbow tujuannya untuk mengisi air ke pipa hisap pada bagian atas tong jg dikasih keran untuk mengisi tong hingga penuh, ga perlu di buat leher angsa pada pipa keluarannya pake satu elbow terus pipa arah horisontal dan keran, sepertinya pada bagian atas tong ada sebagian udara akobat ruang antara sambungan T dan elbow yg terhubung ke tong. Udara tersebut akan bertekanan negatif bila keran pengeluaran dibuka, dan tekanan negatif ter sebut menarik air pada pipa hisap.
    Maap nih bukannye ngajarin tapi itu yg saya inget coba lg yah pake ukuran sebenarnya.

  378. Paijo said,

    Februari 22, 2007 pada 12:16 am

    @ Helgeduelbek
    Jangan-jangan sampean belum baca detailnya. Artikel saya di atas justru menjelaskan bahwa desain tersebut tidak akan pernah bisa bekerja karena bertentangan dengan hukum alam. Saya tergelitik untuk mengupasnya karena banyak eksperimenter lain yang ngotot bahwa itu bisa bekerja. Hal itu sudah lama kami perdebatkan di Forum Diskusi Energi LIPI. Celakanya lagi, eksperimenter yang pro tidak pernah menunjukkan bukti bahwa memang bisa tapi tetap saja ngotot. Namun di blog saya, saya tidak akan melayani debat macam itu ( walaupun akan menaikkan traffic ) karena tidak sesuai dengan tujuan saya ngeblog. Jadi bagi yang masih penasaran, saya persilahkan untuk membuktikannya di lab / lapangan dan sampaikan kepada saya jika ternyata saya salah. Terimakasih dan salam eksperimen.

    • ahmad reza said,

      Agustus 6, 2009 pada 8:26 am

      hmmm,,,, saya kurang sependapat mas,,
      jaman dulu banyak orang berkata bahwa terbang itu tidak mungkin,,
      dan membuat besi mengambang adalah suatu kemustahilan,,,
      tapi faktanya sekarang sudah banyak pesawat terbang dan perahu yg terbuat dari besi,,,
      saya yakin selama masih memiliki impian dan terus berusaha,, pasti akan ada jalan kluarnya mas,,,,

      • iwans said,

        Agustus 18, 2009 pada 4:28 pm

        memang harus gitu. segala sesuatu bisa jadi mungkin.

  379. helgeduelbek said,

    Februari 21, 2007 pada 4:02 pm

    Wah bener2 eksperimenter kang paijo… TApi kayaknya sih memang bisa yah… cuman sayangnya saya gak punya ilmu dan kurang begitu mau repot, ditunggu kang. Tetep eksperimen yah!


Tinggalkan Balasan ke everon Batalkan balasan